Seorang remaja laki-laki yang masih bersekolah SMA terpaksa menerima permintaan sang mommy untuk menikah dadakan dengan anak mantan supirnya. Apakah sang anak akan menerimanya?.
Sedangkan sang mempelai perempuan tidak tahu siapa yang akan menikahinya. Dia sudah tak sadarkan diri ketika ijab qobul itu terjadi.
Entah mimpi apa aku semalam, dari seorang lajang sekarang sudah beristri.
-Greyvanno Alexander Geraldy
Siapa dia? benarkah suamiku?
-Naretta Andara Ibrahim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winda keenandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8
Setelah sarapan, Retta membantu bi Mar membereskan meja makan dan melanjutkan mencuci baju. Sementara Vanno mencuci Bum-Bum, motor gedhe kesayangannya. Sedangkan mommy, sudah melakukan percakapan via skype dengan beberapa rekan kerjanya di ruang tamu.
Sekitar pukul 10.00 pagi semua kegiatan Retta sudah selesai. Dia sudah menjemur pakaian dan membersihkan kamarnya. Mulai sekarang, Retta yang bertanggung jawab untuk membereskan kamar dan mengurusi semua keperluan Vanno. Mommy sendiri yang meminta Retta melakukannya dan dengan senang hati dia menerimanya. Bagi Retta, semua itu merupakan tugas dan kewajiban sebagai seorang istri.
Setelah semuanya selesai, mommy memanggil Vanno dan Retta ke halaman belakang. Halaman itu cukup luas, ada gazebo di tengah taman dengan jalan berkelok-kelok dari batu bata untuk menuju gazebo tersebut. Ada tanaman yang cukup indah di sekitar gazebo tersebut, sehingga udara tidak terlalu panas.
Retta membawakan dua gelas jus jeruk dan satu gelas jus alpukat kesukaan mommy, juga ada buah yang sudah dipotong-potong kecil. Retta meletakkan nampan berisi minuman dan buah tersebut di atas meja di tengah-tengah gazebo yang berbentuk melingkar. Sementara untuk tempat duduknya, ada kursi yang berjejer melingkari meja.
"Sini sayang, dekat mommy." Pinta mommy ketika Retta hendak duduk di kursi paling ujung. Dia pun segera beranjak mendekati sang mertua. "Apa kamu merasa nyaman tinggal di rumah ini, sayang?" lanjut mommy sambil mengusap bahu Retta lembut.
Retta tersenyum dan mengangguk, "Iya Mom, Retta sangat nyaman di sini. Semua baik sama Retta." Jawabnya.
Mommy tersenyum bahagia. "Begini sayang, sekarang kalian kan sudah menikah, meski kalian belum saling kenal, mommy mohon kalian untuk terus berusaha saling mengenal dan memahami ya. Meskipun ini pernikahan dadakan, tapi pernikahan ini sah di mata hukum dan agama. Ini bukan pernikahan main-main. Mommy mohon kalian bisa saling belajar untuk menahan ego masing-masing. Jika ada masalah, bicarakan langsung secara baik-baik. Jangan ada yang disembunyikan. Jangan sampai berlarut-larut, apalagi sampai ada kata pisah. Mommy tidak mau hal itu sampai terjadi, Nauzubillah." Kata mommy.
Mendengar nasehat mommy, Vanno dan Retta mengangguk bersamaan.
"Nah, untuk sekolah, apa kamu mau pindah ke sekolah Vanno, sayang?" tanya mommy kepada Retta.
Retta segera mendongak memandang sang mertua. Dari semalam dia sudah memikirkan hal ini. Dan dia yakin dengan keputusannya. "Maaf Mom, saya pikir sebaiknya tidak usah pindah sekolah. Ini sudah masuk semester dua, sekitar empat bulan lagi sudah akan ujian nasional. Jadi, menurut saya sebaiknya saya tetap di sekolah lama." jawab Retta.
Mommy tersenyum mendengar jawaban Retta. Memang benar ini sudah mulai masuk semester dua sejak dua minggu yang lalu. Akan sangat merepotkan bagi Retta jika harus pindah sekolah dan harus beradaptasi dengan suasana serta teman baru lagi. Lebih baik dia fokus ke ujian nasional yang akan datang sebentar lagi.
"Bagaimana menurutmu Van?" tanya mommy kepada Vanno.
"Benar Mom, jika harus pindah di tengah tahun apalagi sudah kelas XII akan sangat merepotkan. Biar saja Retta di sekolah lamanya, cuma tinggal 1 semester ini." jawab Vanno sambil menyesap es jeruknya.
Mommy semakin tersenyum lebar mendengar jawaban Vanno. "Baiklah kalau begitu, Retta tetap bersekolah di sekolahnya. Tapi, kamu harus antar jemput dia setiap hari Van. Mommy nggak mau tahu. Mommy nggak ingin ada apa-apa dengan Retta." Kata mommy.
Vanno dan Retta hendak membuka suara, tapi langsung di cegah mommy. "Mommy tidak menerima penolakan. Retta sekarang sudah jadi istri kamu Van. Semua hal tentang dia jadi tanggung jawabmu, termasuk keselamatannya. Apa kamu mau jika istri kamu yang unyu-unyu ini dilirik para teman prianya?" kata mommy sambil mencubit pipi Retta dan mengedip jahil kepada Vanno
Vanno mendengus kesal, sementara Retta membuang muka dengan wajah yang merah.
\=\=\=\=\=
Mau lanjut up nggak ini?
Kasih like, komen dan vote dong.. biar tambah semangat. Jika berkenan, silahkan mampir di cerita othot yang lain.