Penampilanya sedikit gemulai, wajahnya mirip orang Korea tapi sebenarnya dia keturunan Jepang. Jiro Itsuki Takahashi, model rintisan di Korea. Memiliki wajah tampan dan gemulai, dia menikahi gadis Indonesia bernama Namira Isyana Saraswarti. Pernikahan mereka kurang di restui oleh kedua orang tuan Namira yang seorang pengusaha dan pebisnis sukses.
Mereka menginginkan kedua anak perempuannya yang berpendidikan tinggi mendapat suami yang sukses juga seperti keluarganya. Mereka menginginkan menantu yang sesamanya bergerak di bidang bisnis juga agar perusahaan dan bisnisnya bisa mrnjadi besar dan menguasai seluruh Asia.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Jiro Itsuki Takahashi itu, mereka meremehkan Jiro yang seorang model yang gemulai. Padahal dia sebenarnya memiliki dunia lain yang sangat kuat dari pekerjaannya sebagai model.
Siapakah Jiro Itsuki itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08. Dia Istriku!
"Batalkan pertunangan ini!"
Teriak laki-laki dengan wajah dingin dan menatap tajam pada Namira.
Ada rasa senang juga takut Namira dengan suara menggelegar dari laki-laki yang selalu ada dalam pikirannya akhir-akhir ini.
Tuan Aleandra dan nyonya Isabella pun kaget, mereka merasa terhina dan malu serta marah dengan kedatangan laki-laki yang tiba-tiba menyuruh membatalkan pertunangan Namira dan Aldo.
"Siapa kamu?! Berani sekali masuk tanpa permisi, apa kamu sudah gila?!" teriak nyonya Isabella.
Namira masih terdiam di tempatnya, Aldo menatap heran pada Namira dan laki-laki itu.
"Apa kamu kenal dia? Dia bicara bahasa Inggris, apa kamu kenal laki-laki aneh itu?" tanya Aldo sedikit penasaran dan marah pada Namira.
Dia tidak menyangka Namira memiliki laki-laki lain, harga dirinya sedikit terhina karena ada laki-laki datang ingin membatalkan pertunangannya.
Tuan Aleandra mendekat pada laki-laki yang sejak tadi dia pikirkan, dengan wajah tenang dan kemarahan yang tersimpan tuan Aleandra berdiri di depan laki-laki itu.
"Kamu siapa, berani sekali datang ke acara pentingku ini? Apa kamu ingin di usir?" tanya tuan Aleandra.
"Usir saja dia pa, dia tamu yang tidak di undang. Siapa dia," ucap nyonya Isabella.
"Tanyakan saja sama anak anda itu nyonya, siapa saya. Dan suami anda juga tahu siapa saya," ucapnya.
Nyonya Isabella menoleh pada Namira yang sedang menunduk saja, ada rasa malu tapi dia senang juga karena pertunangan itu pastinya akan batal.
"Namira, apa kamu kenal laki-laki aneh itu? Lihat saja penampilannya, kampungan sekali. Mana mau papamu punya menantu seperti seorang artis kampungan," ucap nyonya Isabella.
"Dia itu ..."
"Cukup, jangan ada yang meladeni dia. Anggap saja dia gembel yang menyamar jadi superstar dari negeri antah berantah. Semuanya ayo silakan lanjutkan pestanya, Namira cepat kamu pakai cincin itu dari Aldo. Setelah ini kamu masuk kamar saja dengan Aldo," ucap tuan Aleandra marah sekali dengan gangguan tak penting itu.
Jiro, laki-laki yang datang secara tiba-tiba dengan berpakaian jas penuh pernak pernik ciri khas seorang artis. Dengan dandanan yang mencolok, rambut di warnai pirang dan wajah dengan riasan bak Idol Korea. Sungguh bagi kalangan pebisnis itu semuanya tampak remeh dan kampungan.
"Kendo, tunjukkan sesuatu pada mereka. Biar semuanya tahu siapa gadis yang mereka paksa bertunangan dengan laki-laki playboy dan suka gonta ganti perempuan di hotel," ucap Jiro.
Bagi mereka yang mengerti bahasa Inggris tentu saja kaget dengan ucapan Jiro, semua menatap Aldo. Laki-laki itu berwajah merah padam karena marah dengan ucapan Jiro, tapi di tahannya dengan sikap tenang. Hanya tangannya menggenggam erat karena malu dan marah.
"Anda laki-laki tidak sopan, datang ke acara pentingku. Kamu tahu siapa kami dan mereka yang hadir? Kamu dari negara mana? Negara plastik?" tanya Aldo meledek Jiro.
Jiro hanya tersenyum saja dengan ledekan Aldo itu, dia melirik ke arah asistennya untuk menunjukkan sesuatu yang sudah di siapkan.
Kendo yang mengerti dengan lirikan mata bosnya pun maju ke depan, dia menyiapkan laptop dan di tampilkan pada proyektor sengaja dia bawa sendiri agar orang-orang tahu. Tuan Aleandra dan nyonya Isabella saling pandang, ada rasa cemas pada tuan Aleandra itu.d
Di pandangi Jiro dan menggeretak gigi-giginya karena acara dan rencananya akan batal.
Sejenak proyektor mengarah ke tembok dan menampilkan gambar dan video, di mana adegan pengucapan janji dengan pendeta dan juga ciuman antara Jiro dan Namira di kamar hotel serta di mobil sangat jelas sekali terlihat.
Tentu saja itu membuat marah tuan Aleandra, nyonya Isabella dan juga Aldo serta kedua orang tuanya.
"Apa-apaan ini? Tuan Aleandra mau menghina kami?!" tanya ayah Aldo marah.
"Tuan Hendri, itu hanya gambar yang sengaja dia buat untuk merusak acara ini. Jangan percaya, lagi pula dia siapa? Dia hanya artis kampungan dari negara aneh itu, datang kesini hanya merusak semuanya," ucap tuan Aleandra.
"Ya tapi, itu semua mereka tampilkan. Bukankah bulan lalu putri anda kabur ke Korea? Dan apa sekarang? Dia mendatangkan artis kampung itu, heh sungguh selera anak anda itu rendah sekali. Tidak bisa menjadi menantu di keluarga kami," ucap tuan Hendri marah.
"Ah, tuan Hendri, jangan marah seperti ini. Anggap saja itu sebuah adegan opera di teater. Mereka mungkin sedang berakting, jangan di permasalahkan," ucap nyonya Isabella.
Aldo pun mendekati Jiro dengan tenang meski dia sendiri benar-benar marah dan sakit hati.
"Apa kamu kenal baik dengan Namira?" tanya Aldo.
"Tentu saja aku mengenalnya, dia istriku. Aku mengenal baik dengannya," jawab Jiro dengan tenang juga.
"Kamu tahu dia gadis yang di sepelekan di keluarganya, karena apa? Dia itu bodoh dan tidak berharga, jadi untuk apa kamu menikahinya," ucap Aldo memanasi dan menghina Namira.
"Dia gadis yang cantik, dia lembut dan baik hati. Mungkin dia tidak beruntung saja hidup di keluarga kaya seorang pebisnis hebat, tapi aku menyukai istriku. Maka dari itu, batalkan pertunangan ini. Dia istriku!" ucap Jiro menatap tajam dan dingin pada Aldo.
Keduanya saling tatap, semua tamu undangan itu melihat perseteruan Aldo dan Jiro dengan saling beradu pendapat tentang Namira.
Tuan Aleandra sendiri melihat situasi itu juga kesal, dia meminta pada Kendo untuk menghapus video dan foto-foto yang di tampilkan itu.
"Maaf saudara dan tuan-tuan semua, dia adalah istriku. Sudah jadi istri orang lain tidak boleh ada pertunangan, karena aku tidak rela istriku di nikahi oleh laki-laki semacam dia. Anda pasti tahu sendiri siapa tuan Aldo itu," ucap Jiro.
Meski benar adanya ucapan Jiro itu, tapi mereka heran kenapa bisa Jiro tahu persis siapa Aldo. Para pengusaha dan eksekutif muda teman Aldo juga heran dengan perkataan Jiro, laki-laki yang terlihat gemulai dan berpakaian artis sehabis tampil di panggung itu.
" Pergi dari rumahku!" teriak tuan Aleandra.
"Tidak akan, aku tidak akan pergi sebelum acara pertunangan ini di ganti dengan restu dari papa mertua dan mama mertua," ucap Jiro.
"Apa kamu bilang?!"
"Restui kami sebagai suami istri."
_
_
*****
bilang aja nikah jgn pake katedral Thor Krn merujuk ke agama katolik dn aturannya kalau mau nikah itu ribetttt butuh waktu berbulan2 Krn wajib ikut kursus utk menikah jd ga mgkn bgt eluarga ga tau 😂😂 mending diganti deh tor mumpung msh blm panjang sayang ceritanya lumayan kesannya jd penyesatan