JANGAB LUPA IKUTU AKUN AUTHOR DAN LIKE KOMEN CERITA INI, MAKASIH💙✨
Keyla Azalea Adhitama dan Arka Arion Adhitama. Kedua remaja itu merupakan saudara sepupu, memiliki kemampuan di luar nalar, yaitu bisa melihat sosok tak kasat mata. Tidak jarang sosok-sosok itu akan menampakan wujudnya yang mengerikan di hadapan Arka dan Keyla, bukan tanpa alasan sosok-sosok itu menampakan wujudnya, namun ada tujuan lain kenapa mereka mendatangi Keyla dan Arka.
Yuk, ikuti ceritanya sampai tamat. Bagaimana perjalanan dua remaja yang menghadapi arwah penasaran yang kerap kali mendatangi mereka, untuk minta bantuan menyelesaikan urusannya di dunia. Dan bukan hanya itu, di cerita ini juga ada kisah percintaan anak sekolah yang manis, dan anak geng motor yang di ketua oleh Arka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tatatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam
*****
"KALA!"
"Astagfirullah, Keyla."
Arka yang sedari tadi duduk menyender di ranjang dengan mata terpejam seketika tersentak kaget mendengar teriakan Keyla.
"Keyla?" Panggil Arka sambil menatap Keyla dengan raut wajah yang masih terkejut.
Tiba-tiba Keyla terbangun dari pingsannya sambil meneriaki nama seseorang. Napas Keyla terdengar memburu keringan dingin membasahi tubuhnya dan wajahnya pucat sementara tatapannya terlihat kosong
Dua jam lamanya Keyla pingsan. Dan Arka sudah paham apa yang terjadi kepada Keyla mengapa pingsan selama itu.
Jika Keyla pingsan lama dan tiba-tiba bangun sambil meneriaki nama seseorang, itu artinya Keyla baru di perlihatkan tentang kejadian sosok yang mendatanginya.
Ya, tentu saja Arka tau semuanya tentang Keyla.
"Non Keyla, akhirnya non sadar juga."
Bi Keti baru saja masuk kedalam kamar, terkejut melihat Keyla sudah tersadar dari pingsan panjangnya. Saat ini Keyla duduk di atas kasur.
Bi Keti berjalan mendekati kasur. Bi Keti khawatir karena Keyla pingsan sangat lama, sudah menawarkan untuk memanggil dokter, tapi Arka melarangnya untuk tidak memanggil dokter. Ingin bertanya kenapa, tapi Bi Keti merasa sungkan mempertanyakannya. Walaupun begitu Arka meyakinkan Bi Keti jika Keyla akan baik-baik saja.
Dua jam yang lalu bi Keti mendengar teriakan, Bi Keti yang sedang di kamarnya segera melihat apa yang terjadi. Dan betapa terkejutnya Bi Keti melihat Keyla tergeletak tidak sadarkan diri di lantai.
Satu hal yang membuat Bi Keti heran, ruang tengah sangat berantakan, guci pecah dan foto-foto berserakan di lantai. Entah apa yang terjadi, Bi Keti sempat berpikir mungkinkah ada maling? Tapi ternyata tidak ada siapapun di rumah itu hanya ada dirinya dan Keyla.
Bi Keti panik sendiri, menghubungi Abizar ingin memberitahu keadaan Keyla, namun ponsel pria itu tidak aktif, mungkin Abizar sibuk di rumah sakit. Bi Keti kebingungan harus bagaimana, dalam kebingungan itu Bi Keti mengingat Arka dan langsung menghubungi cowok tampan itu.
Arka menatap Keyla dengan tatapan memicing. Arka merasakan ada yang tidak beres dengan sepupunya.
"Bi, tolong ambilkan minum untuk Key." Pinta Arka tanpa mengalihkan tatapannya dari Keyla.
Bi Keti mengangguk. "Baik Den." Bi Keti keluar dari kamar.
Beberapa saat Arka hanya diam begitupun dengan Keyla yang terlihat linglung tatapannya kosong. Arka tau Keyla belum sepenuhnya sadar. Ini hal biasa untuk Keyla, jadi Arka tidak terlalu khawatir dengan keadaannya.
Tidak lama kemudian Bi Keti kembali. "Ini Den air minumnya"
Arka beralih menatap Bi Keti. "Letakan di sana saja bi"
"Baik Den." Bi Keti meletakan gelas itu di atas nakas.
Bi Keti menatap Keyla. Melihat Keyla yang hanya diam dengan tatapan kosong seketika membuat Bi Keti khawatir. Baru kali ini Bi Keti melihat keadaan Keyla yang seperti itu.
Ada apa dengan anak majikannya ini? Kenapa tatapannya kosong seperti tidak ada jiwanya.
"Den, a-ada apa dengan Non Keyla?" Tanya Bi Keti dengan khawatir sambil menatap Arka.
Arka menghela nafas. "Tidak papah bi. Tinggalkan saya di sini bersama Keyla. Bibi tidak perlu khawatir, Key, baik-baik saja dan hanya butuh istirahat"
Bi Keti mengangguk pelan. "Kalau begitu bibi permisi Den"
Arka hanya mengangguk. Kini Bi Keti kembali keluar dari kamar dengan tanda tanya yang memenuhi otaknya. Ingin bertanya lebih, tapi Arka menyuruhnya untuk meninggalkan mereka jadi Bi Keti menelan bulat rasa penasarannya.
"Keyla Azalea Adhitama." Panggil Arka menyebut nama lengkap Keyla sambil menyentuh pundaknya.
Detik itu juga Keyla mengerjap, seperti tersadar dari lamunan panjangnya, tatapan kosongnya seketika berubah ada binar ke hidupkan.
Keyla mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar nafasnya terdengar memburu raut wajahnya menyiratkan kekhawatiran dan ketakutan, entah mencari apa dan Arka hanya memperhatikannya saja.
Tatapan gadis itu berhenti di satu titik, wajahnya kini berubah pucat badannya gemetar. Keyla menelan ludahnya susah payah jantungnya berdetak kencang, dengan perlahan tangannya yang gemetar terangkat, menunjuk satu titik yang menjadi pusat perhatiannya.
Arka menyadari itu, segera mengikuti arah telunjuk Keyla.
Deg.
Bola mata Arka langsung membuat sempurna cowok itu terkesiap di tempatnya tubuhnya menegang, terlihat jelas keterkejutan di sana.
Keduanya terpaku melihat sesuatu yang bisa di bilang mengerikan.
Di kaca lemari besar milik Keyla ada sebuah tulisan berwarna merah darah.
Dengan tulisan. 'TOLONG.
Satu hal yang semakin membuat mereka terkejut, ada sosok berdiri dengan tubuh mengerikan, kepalanya tertunduk dan wajahnya tertutup oleh rambut panjang. Sosok itu berdiri di dekat lemari.
Keyla menelan ludahnya susah payah.
Tes.
Air matanya mengalir begitu saja, tubuhnya semakin gemetar takut.
"Toolong....."
Deg.
"Arka gue takut"
Sosok itu bicara dengan begitu lirih. Keyla menggeser posisi duduknya makin dekat dengan Arka mencekal tangan kekar cowok itu. Sungguh sosok itu begitu mengerikan.
Sementara Arka hanya diam menatap sosok itu.
"Siapa kau?" Tanya Arka dengan suara tegas tidak ada raut takut dari wajahnya, hanya ada ketegasan.
Sosok itu dengan perlahan mengangkat kepalanya.
"Arka." Keyla makin mengeratkan cekalannya di tangan Arka, detak jantungnya begitu cepat.
Kini terlihat jelas wajah hancur si sosok, menatap Keyla dan Arka dengan menyeringai darah yang ada di dalam mulutnya sampai keluar.
Dengan perlahan tangan Arka terangkat menyentuh sesuatu di lehernya. Itu adalah sebuah kalung, Arka mencekal liontin kalungnya dan hanya Arka saja yang memiliki kalung itu, tidak dengan Keyla.
"DENDAM, HAHAHA!!" Ucap sosok itu dengan suara yang menggelegar dan di iringi tawa mengerikan.
WUSSSH.
BRAK
Keyla dan Arka terlonjak kaget,
keduanya langsung melihat ke sumber suara. Jendela kamar yang sudah di tutup dan di kunci oleh bi Keti kembali terbuka lebar di barengi dengan angin kencang.
"Kalian harus memb*nuh mereka".
Sosok itu menyimpan dendam yang begitu besar.
Bahkan matanya berubah merah menyala, auranya hitam, rambutnya melayang-layang sementara kakinya tidak menyentuh lantai.
Hawa di kamar Keyla begitu panas, padahal AC menyala.
"MEREKA SEMUA HARUS M*TI, KALIAN HARUS MEMB*NUHNYA, HAHAHA!!"
.......
Makasih yang udah mau membaca. Jangan lupa like, komen dan vote ya ikuti akun Author juga🤗🙏💙