NovelToon NovelToon
Cinta Di Antara Kaset Dan Surat Cinta

Cinta Di Antara Kaset Dan Surat Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan
Popularitas:915
Nilai: 5
Nama Author: mom alfi

Di era 90-an tanpa ponsel pintar dan media sosial, Rina, seorang siswi SMA, menjalani hari-harinya dengan biasa saja. Namun, hidupnya berubah ketika Danu, siswa baru yang cuek dengan Walkman kesayangannya, tiba-tiba hadir dan menarik perhatiannya dengan cara yang tak terduga.

Saat kaset favorit Rina yang lama hilang ditemukan Danu, ia mulai curiga ada sesuatu yang menghubungkan mereka. Apalagi, serangkaian surat cinta tanpa nama yang manis terus muncul di mejanya, menimbulkan tanda tanya besar. Apakah Danu pengirimnya atau hanya perasaannya yang berlebihan?

“Cinta di Antara Kaset dan Surat Cinta” adalah kisah romansa ringan yang membawa pembaca pada perjalanan cinta sederhana dan penuh nostalgia, mengingatkan pada indahnya masa-masa remaja saat pesan hati tersampaikan melalui kaset dan surat yang penuh makna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom alfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Kaset Hilang yang Menimbulkan Pertanyaan

Hari itu terasa seperti kebiasaan biasa di SMA Negeri 5. Setelah kelas pertama yang penuh dengan cerita liburan dan gosip-gosip ringan, semua siswa berkumpul di kantin untuk istirahat. Suara gelak tawa dan riuh rendah percakapan mengisi setiap sudut kantin yang berwarna cerah, dihiasi poster-poster band 90-an yang sedang hits. Rina duduk di meja biasa bersama teman-temannya, Sari dan Lina, sambil memeriksa isi tas sekolahnya.

Rina menyentuh dengan hati-hati kaset favoritnya, "Dewa 19 - Kangen," yang ia beli di toko kaset dekat sekolah beberapa bulan yang lalu. Kaset itu sudah menemani perjalanan hidupnya selama ini, mulai dari mendengarkan lagu-lagu cinta yang menenangkan saat dia merasa kesepian, hingga menjadi teman setia ketika dia mendengarkan musik sambil berjalan di sepanjang jalan menuju sekolah. “Kaset ini sudah kayak sahabat sendiri,” pikirnya sambil tersenyum kecil.

Suasana kantin itu seperti biasa, penuh dengan cerita tentang siapa yang berpacaran dengan siapa, siapa yang baru putus, hingga cerita tentang kaset atau tape yang sudah sangat langka. Zaman sekarang, hampir semua teman-teman Rina sudah beralih ke CD atau bahkan MP3, tetapi bagi Rina, kaset adalah sesuatu yang istimewa. Itu adalah barang yang penuh dengan kenangan.

Namun, ada satu hal yang masih mengganjal dalam pikirannya. Kaset yang sedang ia pegang saat ini bukanlah satu-satunya yang ia miliki. Ada satu kaset lagi yang hilang beberapa bulan lalu—sebuah kaset lama yang penuh dengan lagu-lagu dari band yang hanya bisa didengarkan melalui Walkman. Itu adalah kaset yang sangat istimewa baginya karena isinya penuh dengan lagu-lagu dari band indie kesukaannya yang jarang didengar orang. Kaset itu hilang begitu saja, dan Rina sempat merasa sangat kesal karena dia sangat menyayanginya.

Tanpa disadari, pikirannya melayang kembali pada kenangan tentang kaset yang hilang itu. Bagaimana bisa kaset tersebut hilang begitu saja dari tasnya? Dia sempat mencurigai adiknya, tapi entah kenapa, dia merasa kaset itu tidak mungkin dibawa adiknya. Tapi siapa yang bisa mengambilnya? Ia mencoba untuk mengingat-ingat dan bertanya pada teman-temannya, tetapi tak ada yang mengakuinya.

Ketika ia sedang tenggelam dalam pikirannya, sebuah suara mengganggu perhatiannya. "Eh, Rina, kaset kamu itu bukan yang ini, kan?" Tiba-tiba, Sari, sahabatnya yang selalu ceria dan tanpa sensor, muncul dengan ekspresi penasaran.

Rina menoleh dengan cepat dan melihat Sari memegang sebuah kaset yang dikenalnya. "Itu kaset 'Kangen' dari Dewa 19! Tapi… ini kaset yang hilang, kan?" Sari memutar kaset itu di depan Rina dengan penuh antusiasme.

Rina menatap kaset itu dengan cemas. “Itu... itu kasetku!” jawabnya dengan nada cemas. “Tapi… dari mana kamu dapat itu?”

Sari tertawa. “Wah, Rina, kamu yakin tidak salah lihat? Kan banyak orang yang punya kaset ini. Mungkin kamu salah ingat.”

Rina merasa bingung. "Tapi ini benar-benar kaset yang hilang. Kaset yang aku cari-cari selama berbulan-bulan!"

Sari menatap Rina dengan mata heran. "Gak mungkin. Kamu pasti salah lihat," ujarnya sembari duduk di sebelah Rina.

Namun, benarkah Rina salah lihat? Ia merasa ada sesuatu yang aneh. Mengingat kembali bulan lalu, saat dia terakhir kali melihat kaset itu, ia ingat bahwa kaset tersebut ada di dalam tasnya, dan saat ia hendak mencarinya, kaset itu hilang begitu saja. Dan sekarang, kaset itu ada di tangan Sari.

"Sari, serius, itu kasetku! Aku sangat yakin! Apakah kamu tahu siapa yang memberikannya padamu?" tanya Rina penuh curiga.

Sari sedikit terdiam, lalu menjawab dengan santai, “Kalau tidak salah, itu kaset Danu yang dia beli di toko kaset dekat sini. Kalau tidak percaya, tanya aja dia langsung.”

Rina merasa jantungnya berdegup kencang. Danu? Siswa baru yang misterius itu? Tidak mungkin. Rina menoleh ke arah Danu yang sedang duduk di meja lain, mengenakan jaket jeans pudar dan Walkman yang selalu tersemat di kantungnya. Sejenak, pandangannya bertemu dengan mata Danu yang tajam, lalu Danu menundukkan kepalanya kembali, seolah tidak peduli.

“Gila! Kok bisa kaset itu ada di tangan Danu?” gumam Rina dalam hati.

Rina merasa ada yang janggal. Bagaimana bisa Danu memiliki kaset yang hilang dari tasnya beberapa bulan lalu? Ada apa di balik ini?

Sejak saat itu, Rina merasa tidak bisa mengabaikan rasa penasaran yang mulai mengganggu pikirannya. Dia harus tahu bagaimana kaset itu bisa berada di tangan Danu, atau mungkin ada yang lebih besar yang harus ia ungkap. Ada perasaan aneh yang mulai tumbuh di hati Rina, perasaan yang mengarah pada Danu.

Tentu saja, Rina tahu bahwa dia harus berhati-hati. Dia tidak ingin terjebak dalam dugaan-dugaan yang belum terbukti. Namun, satu hal yang jelas—perasaan penasaran itu sudah mulai menguasai pikirannya. Seperti sebuah teka-teki, ia merasa harus memecahkan misteri ini.

“Kalau gitu, aku harus bicara sama Danu,” pikir Rina, sambil menatap Danu dari kejauhan.

Saat bel berbunyi, menandakan bahwa istirahat telah selesai, Rina mengumpulkan keberaniannya. “Sari, aku mau tanya Danu, ya. Aku benar-benar penasaran sama kaset itu,” ujarnya kepada sahabatnya.

Sari hanya mengangkat bahu. "Hati-hati, Rina. Jangan terlalu nekat. Kalau Danu cuek, bisa-bisa kamu malah jadi bahan tertawaan."

Rina tersenyum canggung, lalu berjalan perlahan menuju tempat Danu duduk. Rasanya ada kegugupan yang muncul, meskipun ia tahu bahwa semua ini hanya tentang kaset. Namun, hatinya terasa sedikit berbeda. Ada perasaan yang mulai berkembang, sebuah perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!