Karena hukuman, akhirnya Eighar harus di pindahkan ke sekolah aneh yang berisi orang-orang yang aneh pula. Sekolah macam apa yang di maksud?? Tak ada yang khusus, kecuali murid-murid serta sistem sekolahnya yang terbalik. Lalu, apa yang mengganjal dari hal itu??
Baca lah sendiri!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eighar VS Brian
Pertandingan demi pertandingan berlangsung sengit. Dari sisi penantang ada yang menang dan ada juga yang kalah. Setiap pergantian petarung, Eighar memperhatikan mereka dengan seksama, belajar mengenai teknik dan bela diri apa yang mereka pakai untuk bertarung.
Entah kenapa, rasanya setiap murid memiliki ciri khas bertarung yang sama. Stamina mereka juga benar-benar mumpuni, apakah karena mereka memiliki kelas Gym? Jadi mereka mempergunakannya dengan baik.
"Gimana?" tanya Elle, membuat Eighar menoleh ke arahnya.
"Boleh juga. Kayaknya semua orang yang ada di sini udah punya basic bertarung semua." timpal Eighar.
"Sebenarnya dari awal masuk, beberapa orang ada yang emang gak bisa beladiri. Tapi ada kelas Gym, dan kadang di sana juga kami di ajarin sama coach beberapa teknik. Kalau ada yang mau memperdalam lagi, bisa ikut kelas khusus di jam sorenya." terang Elle.
"Itu sih akal-akalan coachnya aja buat nambah uang. Yang ikut kelas dia kan bayar." sambung Leon.
"Ya gak masalah sih, kan ada untungnya juga belajar sama dia. Apalagi kita yang punya smart watches merah ini gak ada basic buat berantem." ujar Elle.
"Halah, lu gak di ajarin berantem juga jago banget berantem sama orang. Mulut lu kan kayak gunung berapi, belum lagi matanya yang sinis, kek mata kakak pertama perempuan." sambar Leon lagi.
Elle hanya membalas Leon dengan tatapan sadisnya yang tajam, dan Leon langsung menatap Eighar. "Nah bener kan kata gue." ujarnya lagi.
Satu persatu pertandingan selesai. Eighar merasa berdebar kala menantikan gilirannya. Ia sudah membayangkan apa yang akan terjadi nantinya, menimbang-nimbang kira-kira teknik pertarungan jenis apa yang akan di gunakan Brian nantinya.
"Berikutnya, pertandingan tambahan dari kubu penantang dan di tantang, harap memasuki arena pertandingan."
Viiiiiing!!
Wajah Eighar dan Brian akhirnya muncul di layar utama. Eighar segera masuk ke dalam arena, melangkahi tali ring arena dengan kakinya yang jenjang dan berdiri mantap di sana.
Eighar melirik ke atas, dimana Brian belum turun dari singgasananya. Ketika Eighar sudah menatapnya, barulah Brian beranjak dan turun. Ia tak melepaskan tatapannya dari Eighar, bahkan sampai memasuki arena pertandingan.
Suara gemuruh dari para murid yang menjadi penonton memenuhi isi stadion. Eighar berdiri fokus, menatap bentuk fisik Brian secara seksama. Sorak-sorai di lantunkan atas nama Brian. Semua orang tentu saja lebih mendukung Brian ketimbang murid baru sok jago yang menantang Brian.
"Brian!!"
"Brian!!"
"Brian!!"
Seru mereka serentak dan beramai-ramai. Alih-alih membuat Eighar ciut dan tidak PD, justru itu malah menjadi semangat bagi Eighar. Ia ingin menghajar batang hidung Brian di depan orang-orang yang mendukung si Leader.
"Gue keren, ganteng, kaya dan kuat. Jadi buat apa gue merasa terganggu dengan teriakan mereka." batin Eighar dalam hati.
"Dua petarung mengambil posisi, pertandingan di mulai dalam tiga detik. Satu, dua, tiga..."
Teeeng!!
Brian diam, ia tak bergerak dan Eighar merasa bingung melihatnya. Eighar menatap Brian mengambil posisi dengan kaki yang sedikit tertekuk, tubuh yang agak condong ke depan, dan dua tangan terkepal kuat di depan wajahnya.
"Dia mengambil ancang-ancang. Itu bukan posisi bertahan, tapi posisi menyerang. Jadi kalau gue maju terlebih dahulu, dia bakalan siap menyerang bahkan sebelum gue menyerangnya dulu. Kelihatannya Brian mau tau gue menguasai teknik apa dari pergerakan awal. Kalau gue salah langkah, gue bakalan kena serangan telak dan tentu aja itu jadi keuntungan besar buat Brian." batin Eighar, membaca situasi yang ada.
Sementara Brian pun berisik di dalam hatinya. "Gue gak akan bergerak, biar dia kebingungan dan memilih buat bergerak lebih dulu ke arah gue. Gue bakal ngeliat dan mastiin pergerakan awalnya. Dia orang awam, pasti langsung kelihatan dari serangannya. Kalau dia menggunakan salah satu teknik bertarung di awal, maka itu lah teknik yang dia kuasai." batin Brian juga.
Leon mengernyit, "Kok belum ada yang maju sih? Mana cuma liat-liatan. Intermezo kali." gerutu Leon. "Takut banget gue ntar mereka jatuh cinta. Dari mata kan turun ke hati."
Plak!!
Elle langsung menggeplak tangan Leon hingga lelaki ini meringis dan menatap wajah sinis Elle dengan kesal.
"Jadi tetep gak mau maju? Berarti gue yang harus maju." ucap Eighar dalam hati.
"Hiyaaaaaaah!!" Eighar berlari ke arah Brian, dan ini yang Brian tunggu-tunggu. Brian bertanya-tanya, serangan macam apa yang akan di tunjukan Eighar kepadanya.
Eighar mendekat ke arah Brian, dan ketika jarak tubuhnya hampir dekat, Eighar mengangkat tangan kanannya dan hendak mengarahkan pukulan pada Brian. Melihat hal itu, Brian yang memang sudah menunggu serangan Eighar pun langsung bergerak secepat kilat. Ia langsung menerkam lengan Eighar, membuat dekapannya mengejutkan Eighar.
"Yes!! Hajar dia Brian!!" pekik para pendukungnya ketika Eighar berhasil di tangkap.
Brian mengangkat tubuh Eighar ke udara dan hendak membantingnya, namun tiba-tiba saja Eighar memberikan gerakan memutar. Kedua kakinya terangkat tinggi dan mengunci tangan Brian yang menangkapnya. Brian yang sudah menghempaskan tangannya ke bawah untuk membanting Eighar malah terkejut, pasalnya Eighar melekat di tangannya, bahkan kedua kakinya menyilang di leher Brian dan...
Bruk!!!
Eighar dan Brian jatuh terhempas bersamaan ke bawah, dan teriakan histeris dari penonton memenuhi arena pertarungan.
Tubuh Eighar yang lebih kecil dari Brian bergerak cepat, melilit, menindih dan membuat Brian terdesak di posisi bawah, dengan Eighar yang menguncinya dari atas.
"Smack down?" batin Brian dalam hati. Benar-benar tak terduga, ia berpikir kalau Eighar akan menggunakan teknik bertarung klasik, entah itu silat, taekwondo, karate atau semacamnya. Tetapi ternyata Eighar malah menggunakan gerakan Smack down. Sedikit agak gila memang bagi Brian.
Brian yang terbaring di bawah dengan Eighar yang menindihnya pun langsung mengangkat kedua kakinya, membuat bagian lututnya menghantam punggung Eighar, membuat lelaki ini melepaskan kunciannya dan berdiri.
Brian yang terkapar pun beranjak, lalu tersenyum menatap Eighar yang mengepalkan kedua tangannya. "Smack down?? Waw, gue terkesan." ucap Brian pada Eighar.
Melihat gerakan Eighar, membuat Brian sudah menarik Kesimpulan, bahwa itu adalah teknik bertarung yang akan di gunakan Eighar selanjutnya dan seterusnya.
Brian pun mengikuti permainan Eighar, mementalkan tubuhnya ke ring arena, dan melesat ke arah Eighar yang masih mematung.
Brian yang melesat cepat pun mengarahkan tangan dan kakinya kepada Eighar,
"Ini telak nih, Brian udah tau teknik si anak baru." gumam para penonton.
Ketika Brian hampir mendekati Eighar, tiba-tiba saja Eighar melompat tinggi ke udara, membuat Brian terkejut karena tak menduga tindakannya. Eighar memutar tubuhnya, dan bergerak cepat menggunakan kedua kakinya seperti menapak dan..
Dash.. Dash!!
Kedua kakinya menendang, salah satunya di tangkis oleh Brian dan satunya lagi berhasil mengenai wajah Brian dengan telak.
Brian terdorong ke belakang, tapi tidak jatuh. Sementara Eighar mendarat dengan sempurna. Brian menyeka bekas tendangan Eighar di wajahnya dengan kasar, "Tiba-tiba aja gerakan melayang taekwondo." geramnya. Meski begitu, bagaimana bisa Eighar melompat ke udara dengan tinggi tanpa berlari dan mengambil ancang-ancang terlebih dahulu.
Eighar semakin percaya diri, sementara Brian semakin kebingungan. Ia tak lagi fokus pada tiap serangan Eighar seperti di awal, ia malah sibuk menerka-nerka, selanjutnya teknik apalagi yang akan Eighar gunakan.
Sebenarnya Eighar memang sengaja melakukan hal tersebut. Ia tau Brian lebih fokus mengintai tekniknya, karena Brian menganggap Eighar adalah orang awam yang tak pernah bertarung, ketimbang fokus untuk menghadapi serangan Eighar selanjutnya.
Kelemahan Brian, ia jadi tidak bisa fokus dan tidak membalas serangan. Karena yang ia lakukan adalah menunggu. Di satu sisi, Eighar mengakui kalau tangkisan Brian begitu kuat dan penuh, terasa begitu powerful dan bertenaga. Jadi kalau sekali saja terkena serangan Brian, maka habislah sudah. Cengkramannya di awal juga begitu kuat dan mengejutkan, potensi Brian memang tak main-main, dan memang layak menjadi seorang Leader.
Hanya saja, ia hanya full power saja. Tanpa adanya taktik bertarung yang matang. Dan Brian akan kehabisan tenaga sendiri kalau bertarung dengan durasi yang lama, karena ia memang benar-benar mengerahkan tenaga pada setiap serangannya.
Sementara Eighar, untuk kekuatan tenaga, ia memang di bawah Brian, tapi untuk taktik bertarung, menganalisa pertarungan, stamina yang ia keluarkan, semuanya di perhitungkan dengan matang. Eighar memiliki strategi, sementara Brian seperti pertarungan liar di jalanan. Ia lebih menggunakan naluri.
"Lumayan juga si anak baru. Durasi bertarung mereka hampir empat puluh lima menit. Dia dapat dua serangan dari Brian, itu pun gak telak dan meleset. Sementara si anak baru, ia berhasil memukul Brian berkali-kali."
"Tapi Brian kuat kok. Buktinya, meski di pukulin berkali-kali pun masih bisa berdiri dengan tegap. Liat aja kalau sampai anak baru kena bogem mentah, langsung K.O dia."
Brian mulai kelelahan, dan keringat mengucur deras hingga membasahi pakaian olahraganya. Pandangannya mulai buram beberapa detik dan berkali-kali, hingga Brian berusaha untuk tetap berdiri.
Stamina Eighar masih stabil, dan ini lah saat yang di nantikan Eighar. Lelaki ini memandang Brian sambil berbisik, "Loh, kok sama anak kutu buku aja kalah?" ucapnya, membuat Brian terbelalak.
"Gue belum kalah anj, permainan baru dimulai." sahutnya.
Eighar langsung tertawa, "Gimana?? Percaya sekarang sama ketua dari seluruh ketua genk di kota ini?" balas Eighar lagi. "Ternyata otot, tetep masih malah sama otak, ka-"
"Hiyaaaaaaaah!!" Brian langsung menyergah karena tersulut emosi.
Eighar melihat santai, serangannya tak kuat, staminanya habis, emosinya tak terkendali, banyak sudut kosong dari serangannya, ya...
Brian itu... sudah kalah dalam segala aspek.
Dan yang membuat Eighar menang secara mutlak adalah,
Duaghh!!
Hantaman keras tepat di dagu Brian, membuat tubuh besar itu melayang ke udara, dan Brian kehilangan kesadaran saat tubuhnya mendarat ke bawah.
Bruuk!!
Teeeeeng!!!
"Pertandingan selesai!!"
Semua stadion terdiam dengan mulut yang menganga dan mata yang terbelalak. Suasana hening beberapa detik,
"Pemenangnya adalah Eighar Riantama."
"Heeee?" Leon terperangah. "Ho..." Ia mulai bersuara. "HOREEEEEEE!! EIGHAR EIGHAR EIGHAR!!" pekiknya seorang diri. Dan tak lama berselang, teriakan-teriakan lain muncul, menggelegar di dalam stadion. Nama Eighar menggema di seluruh stadion, sebagai pemenang. Dia adalah orang pertama, yang berhasil mengalahkan Leader sekolah, Brian.
Eighar menatap Brian sambil tersenyum, "Sekarang lu tau kan, kenapa nama Eighar bisa tersohor di luar sana. Otak selalu lebih kuat dari otot."
Bersambung...
semoga puasa kita smw lancar dan di terima Allah 🤲🤲
selamat berpuasa semua 🥰🥰
Mgkn ini mksd Author, musuh sebenarnya eighar. /Smile/
Next Thor...