NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Vgflia

"Ganti rugi 80 juta atau menikah dengan saya?"

Kristal Velicia, gadis yatim piatu dengan paras yang sangat cantik. Menjadi penyebab kecelakaan sebuah mobil mewah.

Gadis itu di tuntut ganti rugi atau menikah dengan pemilik mobil tersebut.

Pria tampan bersifat dingin bersama gadis cantik dan ceria.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vgflia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Mobil hitam itu berjalan masuk melawati gerbang dan taman depan mansion. Lampu-lampu cantik menerangi sepanjang jalan menuju mansion. Hari sudah mulai gelap saat mereka tiba di mansion utama Keluarga Lysander.

Semuanya masih indah dan memukau. Sama seperti saat Kristal datang ke mansion ini untuk pertama kalinya.

"Turun, kakek sedang menunggu di dalam." Kay membuka dasinya yang seperti mencekik lehernya.

Kristal langsung turun dari mobil. Pandangannya kemudian beralih pada Leo yang mendorong kursi roda Kay.

Sontak kedua pria itu dibuat bingung dengan tingkah Kristal yang berdiri di depan mereka sambil menghalangi jalan.

"Aku saja yang dorong."

Leo diam. Melirik Kristal datar. Lelaki itu tidak menjauh sedikitpun dari kursi roda Kay.

Kristal melipat kedua tangannya dengan pipi mengembung. "Bapak, Kristal kan calon istri bapak! Harusnya Kristal yang dorong, bukannya..." Kristal menjeda ucapannya. Menatap sinis ke arah Leo.

"Kamu sudah tau calon istri saya kenapa masih manggil saya bapak? Kamu pikir saya bapak-bapak?"

Kristal cengengesan kemudian menghampiri Leo. Leo tidak ingin beranjak tapi melihat kode yang Kay berikan, lelaki itu terpaksa bergeser, membiarkan Kristal mengambil alih.

Kristal tersenyum penuh kemenangan saat berhasil mengambil alih. Dia menoleh ke samping dan menjulurkan lidahnya ke arah Leo, kemudian mendorong kursi roda Kay dengan pelan memasuki pintu utama mansion.

Bodohnya, gadis itu tidak menyadari bahwa Kay melihat semua tingkah lakunya lewat kaca jendela mansion. Perlahan, pria itu menarik tipis sudut bibirnya.

Kakek Frans, pria tua itu sedang duduk di ruang tamu sambil menonton berita, menunggu kedatangan cucu dan cucu mantunya. Dia sudah menyuruh koki terkenal menyediakan berbagai jenis lauk untuk menjamu mereka malam ini.

Mansion mewah dan besar ini ditinggali olehnya dan ketiga cucunya, namun mereka sering tidak ada dirumah. Sedangkan Kay, cucu pertamanya itu memilih untuk tinggal terpisah. Awalnya Kakek Frans tidak menyetujuinya, tapi mengingat betapa dinginnya hubungan ketiga saudara itu dengan Kay. Kakek Frans akhirnya menyetujui keputusan Kay untuk tinggal terpisah, dengan syarat dia harus selalu berkunjung ke mansion setiap hari minggu.

"Kakek, kami datang!"

Bukan Kay yang mengatakannya, tapi Kristal, gadis yang sedang mendorong kursi roda Kay ke arah ruang tamu.

Lagi pula sejak kapan Kay akan menyapa dengan suara ceria setiap datang kemari. Itu hal yang mustahil, karena pria itu selalu muncul tiba-tiba tanpa bersuara.

Kakek Frans bangkit dari duduknya. Matanya tak lepas dari Kristal yang mendorong kursi roda Kay. Hatinya terenyuh menatap pemandangan mengharukan itu. Akhirnya, ada wanita yang bisa menjaga cucunya selain Leo asistennya.

"Bagaimana perjalanan kalian kesini? Apakah melelahkan?" Kakek Frans berjalan mendekat di papah oleh Pak Tomo, supir pribadinya, serta orang yang paling beliau percaya.

"Tidak melelahkan, Kek. Lagi pula kami sangat ingin datang kesini. Benarkan sayang?" Kristal memegang punggung tangan Kay sambil tersenyum manis ke arahnya.

Kakek Frans, Pak Tomo, dan Leo. Ketiganya terkejut menatap Kristal yang begitu berani menyentuh tangan pria dengan panyakit gila itu.

Leo buru-buru merogoh sakunya. Mengambil tisu basah dan menyerahkannya pada Kay.

Kristal menatap tisu itu dengan heran. "Kenapa tisu itu?"

"Ini untuk melap tangan-"

"Oh, mau mengelap tangan," sela Kristal. Dia mengambil tisu itu dari tangan Leo dan mulai mengelap tangan Kay.

Leo serta Kakek Frans membeku di tempat. Sedangkan Pak Tomo, pria lima puluh tahun itu memegang kepalanya karena pusing.

Mereka semua tahu betapa bencinya Kay bersentuhan dengan yang namanya wanita. Bahkan Kakek Frans sudah beberapa kali menolong wanita yang hampir meregang nyawa hanya karena tidak sengaja menyentuh cucunya itu.

Kay, pria itu mengeraskan rahangnya. Dia menatap Kristal yang sedang membersihkan tangannya dengan tajam. Rasanya dia ingin merobek wajah gadis di depannya ini.

"Berikan!" Kay merebut paksa tisu basah itu dari tangan Kristal dan membersihkan tangannya sendiri. Leo buru-buru mengambil tisu baru dan menyerahkannya pada Kay.

Gadis itu memasang wajah cemberut. Kay selalu kasar dan tidak sopan. Padahal dia hanya ingin membantu.

"Sudah-sudah, mari kita ke meja makan. Kalian pasti belum makan malam, kan? Ayo, Kristal. Kakek sudah menyiapkan banyak makanan penutup untukmu." Kakek Frans langsung mengajak Kristal, sebelum Kay mengamuk. Lagi pula cucunya ini sudah mau menikah tapi masih saja tidak suka berdekatan dengan wanita.

Kristal mengangguk sambil tersenyum manis. Baru saja dia berbalik berniat mendorong kursi roda Kay, tapi sudah diambil alih lebih dulu oleh Leo.

Gadis itu mendengus. "Dasar, calon istrinya aku atau dia sih? Kenapa tidak dia saja yang jadi calon istrinya! Nempel banget kaya lem tikus," gumam Kristal yang dihadiahi tatapan tajam oleh keduanya.

Kristal tersenyum canggung saat keduanya meliriknya dengan aura tak bersahabat. Dia kemudian berlari mengejar Kakek Frans dan meninggalkan keduanya.

Kay, pria itu diam menatap punggung Kristal yang menjauh. Sekilas dia melirik ke arah tangannya, sebelum kembali menatap kedepan dengan datar.

Mata Kristal berbinar kagum menatap seluruh hidangan yang ada di atas meja persegi panjang itu. Ini pertama kalinya dia melihat makanan sebanyak ini, dan bahkan ada beberapa menu makanan yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

"Kakek tidak tau seperti apa seleramu, Nak. Maaf bila ada yang kurang," ujar Kakek Frans yang berada di seberang meja dengan Leo. Sedangkan Kristal duduk di samping Kay.

"Ini semua sudah lebih dari cukup, Kek."

"Syukurlah kalau begitu. Yasudah, tunggu apa lagi? Ayo silahkan."

Kristal langsung berdiri, mengambil dua buah piring dan sendok lalu di letakkan di depannya. Membuat semua berkerut heran.

Leo meringis, "Gadis itu rakus atau bagaimana?"

Dengan cekatan Kristal menaruh dua sendok nasi ke atas piring, kemudian menoleh ke arah Kay. "Tambah lagi atau tidak?" tanyanya.

Kay melirik ke arah Kristal. "Tambah saja jika mau, tidak ada yang akan melarang mu."

"Ini bukan punyaku, tapi punyamu. Kamu ingin nasi yang banyak atau tidak? Mau lauk yang mana?" tanyanya sambil mengerjapkan matanya dengan polos.

Kakek Frans dan Leo saling menatap. Apakah gadis ini sedang mengambilkan Kay makan?

"Kamu pikir karena kaki saya lumpuh tangan saya juga lumpuh?!"

"Memangnya kenapa kalau di ambilkan? Kemarin Kristal lihat di sinetron india istrinya ambilin suaminya makanan. Malah dia makan di bekas piring suaminya. Ya, meskipun Kristal belum jadi istri bapak. Tapi, Kristal nggak mau ya makan di bekas piring bapak, nanti Kristal ketularan lagi virus muka datarnya!"

"Katakan, bapak mau nasi yang banyak atau sedikit?" sahutnya lagi.

Wajah Kay sudah sangat tidak bersahabat. Dia seperti ingin melahap Kristal hidup-hidup. Namun, gadis di depannya ini malah menatapnya dengan wajah polos, seolah ekspresi yang dia tunjukkan bukanlah apa-apa.

"Sudah cukup. Ambilkan saya apapun, kecuali sayur. Saya tidak suka sayur," ujarnya, memilih mengalah pada wanita bodoh di sampingnya itu.

Kristal mengangguk. Tangan kecilnya mulai mengambil berbagai macam lauk. Tetapi, sebelum menyerahkan piring itu pada Kay, tangannya berhenti tepat di depan sayuran brokoli yang di campur dengan potongan wortel dan kentang.

Mata Kakek Frans, Leo, dan juga Kay, membulat sempurna. Bagaimana tidak? Kristal, gadis itu tanpa dosanya menaruh dua sendok sayuran ke piring Kay, lalu menyerahkannya pada pria itu.

"Kamu tuli? Sudah saya bilang saya tidak suka-"

"Makan aja, Pak! Sayuran sehat buat tubuh bapak. Kristal nggak mau nikah sama pria yang nggak bisa makan sayur. Badan kekar berotot, tapi takut sama sayur!" Kristal melirik sinis lalu beralih mengambil makanannya sendiri. Gadis itu seakan tidak lupa dengan kehadiran Kakek Frans yang ada di hadapannya.

Meja makan itu benar-benar hening. Kakek Frans dan Leo bahkan tidak menyentuh makanan mereka dan hanya melirik ke arah Kay. Mereka tahu jelas, pria itu bahkan tidak pernah menyentuh yang nama sayuran sejak kecil.

Merasakan suasana aneh di sekitar, Kristal mengangkat wajahnya, menatap ke arah Kakek Frans dan Leo. Sontak keduanya langsung memalingkan wajah dan mulai menikmati makanan mereka.

Kristal mengedikan bahunya, kembali menyantap makanannya dengan lahap.

Diam-diam Kakek Frans dan Leo melirik ke arah Kay yang memandang piringnya dengan raut wajah tidak suka. Namun, sesaat kemudian mata keduanya membulat sempurna, seolah takjub saat Kay memasukan sayuran itu ke dalam mulutnya.

1
Serenarara
Tiga gaun pengantin, buseet...pameran baju mbak? /Facepalm/
Serenarara
IQ berapa sih ni cewe... /Sweat/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Dewi Ular🐍💆🏻‍♀️
Next Thor✍️
Frily°>Hiat)
Keren!
Aylla Masoara
seru bangettt, nexttttt!!!!
elaretaa
Semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Ezz
semangat kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!