NovelToon NovelToon
Pedang Pusaka

Pedang Pusaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil / Penyelamat
Popularitas:811
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

Pedang Pusaka menceritakan tentang seorang manusia pelarian yang di anggap manusia dewa berasal dari Tiongkok yang tiba di Nusantara untuk mencari kedamaian dan kehidupan yang baru bagi keturunannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemelut Kerajaan

Pada tahun 1900 M, kerajaan yang berdiri di Tiongkok saat itu masih kerajaan Qing yang di pimpin oleh kaisar yang dikenal dengan nama kaisar Guangshu.

Pada masa beliau, sebagaimana pemimpin pemimpin lainnya yang menguasai sebuah negara. Banyak pejabat pejabat korup bertebaran dimana mana.

Salah satunya ialah perdana menterinya yang di kenal dengan sebutan perdana menteri Ki. Ada juga kepala Thaikham dan beberapa orang panglima muda yang lebih setia kepada perdana menteri dari pada kaisar nya sendiri.

Kaisar yang sebelumnya telah dihasut untuk menghukum para panglima dan pembantunya yang setia seperti Xiansu dan panglima Bu, kini semakin termakan omongan orang yang menjadi kepercayaannya itu.

Kaisar yang saat itu sudah tua sering menderita penyakit, maka banyak sekali kebijakan kebijakan yang diambil tanpa sepengetahuan kaisar.

Siang itu, disebuah ruangan bagian dalam tempat tinggal perdana mentri Ki sedang berkumpul banyak sekali orang.

Mereka terdiri dari para datuk tokoh persilatan yang kebanyakan dari mereka merupakan penjahat dunia hitam.

Perdana menteri yang baru menjabat beberapa bulan ini memang mempunyai niat untuk menggulingkan kerajaan Qing.

Niatnya memberontak memang sudah tampak dari dia masih dikenal sebagai seorang hartawan yang tentu pembaca semua sudah kenal.

Siapa lagi kalau bukan hartawan Ki. Karena pengaruhnya sudah mengakar di istana dan dirasanya sudah banyak bala tentara yang mendukungnya, perdana menteri merasa sudah saatnya niatnya di laksanakan.

Rencana awal mereka adalah untuk meracuni sri baginda kaisar yang memang kini keadaan nya sering melemah.

"Untuk tugas ini, aku akan meminta kepada selir kelima kaisar dan juga Tuan Chu sebagai kepala Thaikham. Akses mereka berdua lebih mudah dan pastinya tidak akan di curigai oleh pihak pengawal istana yang masih setia". Perdana mentri yang kini semakin gemuk itu berkata.

"Maaf perdana menteri. Kenapa tidak mengutus kami saja untuk menghabisi tua bangka itu. Kan lebih mudah dan efisien?" Seru seorang datuk sesat yang menguasai wilayah timur.

"Jangan! Terlalu beresiko jika kita mengambil langkah itu. Bagaimana pun, masih banyak pejabat pejabat yang setia. Belum lagi para pendekar yang selalu menjaga keselamatan baginda. Hal ini harus dirahasiakan. Jangan sampai ada yang tau selain kita yang hadir siang ini". Tutup perdana mentri sebelum mereka melanjutkan acara makan dan minum arak bersama.

Tiga hari kemudian, rencana yang telah disusun rapi itu segera dilaksanakan.

Selir kelima yang mendapat tugas tersebut pun telah siap dengan botol racun dan obat yang akan diberikan kepada kaisar.

Malam itu, cuaca sangatlah dingin hingga sebagian besar penjaga istana enggan untuk melakukan ronda rutin.

Terlihat dalam sebuah taman yang hanya diterangi oleh terangnya bulan purnama, dua orang sedang berunding.

Seorang wanita yang tidak lain adalah selir kelima dan seorang lagi adalah Thaiham Chu.

Setelah memberitahukan semua rencananya secara detail, mulailah mereka menjalankan siasat licik mereka.

Tanpa mereka sadari, ada seorang jenderal tua yang menguping pembicaraan mereka. Hal itu bukanlah tidak disengaja.

Baru saja kemarin, seorang pengikut datuk sesat bagian selatan minum arak di tempat pelesiran. Ketika dia dalam keadaan mabuk, tanpa sadar dia keceplosan kepada temannya tentang rencana perdana menteri.

Kebetulan waktu itu, ada seorang prajurit setia yang mendengarkan dan langsung menyampaikan hal itu kepada jenderal Bao.

Maka semua pergerakan mereka malam ini telah terbaca oleh jenderal Bao yang memang terkenal sangat setia dan susah untuk di sogok.

Tanpa mengetahui hal itu, selir kelima segera menuju ke arah kamar kaisar dengan membawa sebotol obat dan sebotol kecil racun yang sangat mematikan.

Sesampainya disitu, dia segera izin kepada para pengawal untuk mengantarkan obat dari Sin Yang kepada kaisar.

Setelah berhasil masuk melewati para penjaga, obat yang ada ditangannya langsung di ramu nya di situ.

Kaisar yang memang masih terjaga saat itu tidak menaruh curiga sedikitpun. Namun saat obat tersebut diminum kaisar, baru sedikit yang tertelan tiba tiba jenderal Bao masuk dengan tergesa gesa untuk menghentikan kaisar.

"Baginda, jangan diminum. Itu bukan obat, itu racun".

Gelas obat yang ada di tangan baginda kaisar pun langsung di rebut paksa oleh sang jenderal.

Wajah selir kelima tampak sangat pucat dan dengan tergesa gesa dia melarikan diri.

Namun upayanya itu sia sia saja karena diluar tangan nya telah ditangkap penjaga istana.

"Mana mungkin selirku memberikan racun. Apakah kau punya bukti jenderal Bao?" Seru kaisar yang masih ragu.

"Pengawal Ji, bawa seekor kelinci kemari". Seru jenderal yang berdiri gagah dengan gelas di tangannya.

Tak berapa lama, tibalah seorang pengawal dengan memegang seekor kelinci gemuk.

Dihadapan mata kepala baginda kaisar, ramuan obat itu diberikan kepada kelinci yang langsung menggelepar dan tewas seketika dengan mulut mengeluarkan buih.

Wajah kaisar saat itu pucat. Mana kaisar telah menelan nya sedikit. Kaisar yang merasakan pusing itu segera memerintahkan memanggil tabib istana.

Sesampainya tabib disana, langsung saja dia memeriksa kaisar dan memberikan obat obatan untuk menetralisir racun tersebut.

Kaisar pun dapat diselamatkan meski kesehatan kaisar semakin lama semakin bertambah buruk.

Setelah kaisar tidak merasakan pusing lagi, selir itupun dipanggil.

"Mengapa kau memberikan racun itu kepadaku?" Tanya kaisar sesampainya sang selir dihadapannya.

"Ampun, ampunkan hamba yang mulia, hamba di suruh Thaikham Chu".

Mendapat pengakuan itu dari selirnya, kaisar bertambah marah dan langsung memerintahkan untuk memanggil Thaikham Chu.

"Benar kau yang ingin meracuniku?" Kembali kaisar bertanya kepada kepala Thaikham.

"Hamba di suruh,,, aakkkchhh," Sebuah pedang telah memenggal kepala Thaikham Chu yang langsung jatuh menggelinding ke hadapan kaisar.

"Perdana menteri, kenapa kau lancang sekali?" Tanya kaisar ketika melihat pedang ditangan perdana menteri Ki telah memenggal kepala Thaikham Chu.

"Orang orang yang ingin mencelakakan baginda tidak layak hidup". Seruan perdana menteri Ki di barengi dengan ayunan pedang nya kearah selir kelima.

Jenderal Bao yang sangat taat kepada kaisar pun tidak dapat mencegahnya. Meski dia tau maksud Tuan Ki membunuh kedua orang itu, namun dihadapan baginda kaisar, dia tidak berani menuduh langsung perdana mentri kepercayaan kaisar itu.

Setelah kejadian itu, kaisar awalnya merasa curiga dengan perdana menteri Ki. Namun lambat laun, mendengar penjelasan penjelasan perdana mentri yang masuk akal, kepercayaan kaisar kembali penuh seperti semula.

Bahkan ketika jenderal Bao mengemukakan pendapatnya beberapa hari kemudian, hampir saja dia dihukum oleh kaisar yang memang telah dibutakan oleh orang yang sangat dipercayainya.

###~***~###

Pagi itu, tepat dua puluh satu hari Siaw Jin telah berada di ruang batu tertutup itu untuk melakukan latihan yang kini semua nya telah selesai dilewatinya.

Setelah mempelajari coretan langit langit selama tiga hari, dinding kanan, kiri, depan dan belakang serta coretan indah dilantai dan di batu timbul yang berbentuk meja, akhirnya Siaw Jin telah memiliki daya tahan dan kekuatan yang sangat dahsyat.

Saat pertama dia ke kamar batu itu, pernah dia mencoba mencabut pedang yang tertancap sampai ke gagangnya itu namun jangan kan tercabut, malah tangan nya terasa perih dan sakit.

Pagi itu, iseng iseng dia mencabut pedang tua dan dengan sangat mudahnya pedang itu bergerak.

Jika saja Shifu si beruang tidak sampai tepat waktu, maka Siaw Jin pasti sudah selesai mencabut pedang tua itu.

Atas isyarat Shifu, Siaw Jin mengambil semua keperluannya di ruangan itu termasuk celana panjang yang dipakai menampung air hujan.

Setelah itu, dengan izin Shifu, Siaw Jin pun mencabut pedang yang membuat ruangan batu itu bergetar hebat.

Siaw Jin segera ditarik tangannya oleh Shifu keluar. Suara gemuruh pun terdengar kencang saat mereka berdua berlari ke arah atas dimana Sebelumnya Siaw Jin dan Shifu tinggal bersama mayat tengkorak Xian Cianpwe.

Sepeninggal Siaw Jin, kamar batu itu pun roboh sehingga semua tulisan indah didinding dan langit langit serta lantai batu itu menghilang semua.

Jika saja Shifu telat sedikit saja, pasti Siaw Jin sudah menjadi daging giling di timpa batu yang ternyata adalah dinding gunung mong li.

Setelah tiba di ruangan luas bagian atas, Shifu si beruang segera menyerang Siaw Jin dengan serangan dahsyat yang mematikan.

Dengan gerakan reflek anak itu mengelak hingga terjangan beruang pun luput.

Lambat laun Siaw Jin pun mengerti bahwa Shifu hanya ingin melihat perkembangan nya latihan di kamar bagian bawah yang kini sudah hancur tanpa sepengetahuannya.

Sejam mereka bertarung, tidak ada satupun terjangan atau cengkeraman yang bisa mengenai tubuh Siaw Jin.

Bahkan terlihat lama kelamaan Shifu yang terdesak oleh jurus jurus yang dimainkan Siaw Jin.

Beruang itu pun menghentikan serangan dna berjingkrak gembira seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan oleh ayahnya.

Siaw Jin terduduk sambil mengusap keringat nya. Barulah terasa olehnya bahwa perutnya sudah perih sekali.

Tak lama berselang, Shifu masuk kedalam kamar dimana mayat tengkorak berada dan ketika dia keluar, sudah ada burung dan kelinci panggang di tangannya yang langsung diberikan kepada Siaw Jin.

Tanpa berlama lama lagi, Siaw Jin langsung melahap kedua daging panggang tersebut tanpa menawarkan kepada Shifu.

Saat sudah menghabiskan setengah makanannya, sempat juga Siaw Jin berpikir betapa luar biasanya beruang itu yang bahkan mampu memanggang daging selezat itu.

BERSAMBUNG. . .

1
anggita
terus 💪berkarya. moga novel ini sukses banyak pembacanya.
Cut Tisa Channel: terimakasih
total 1 replies
anggita
like👍+ iklan☝
Cut Tisa Channel: thanks ya kk
total 1 replies
anggita
Iblis bermuka Ular... 👿.. 🪱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!