NovelToon NovelToon
Gadis Ternodai

Gadis Ternodai

Status: tamat
Genre:Tamat / Duniahiburan
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Gadis suci harus ternoda karena suatu keadaan yang membuat dia rela melakukan hal tersebut. Dia butuh dukungan dan perhatian orang sekitarnya sehingga melakukan hal diluar batas.
Penasaran dengan ceritanya, simak dan baca novel Hani_Hany, dukung terus yaa jangan lupa like! ♡♡♡♤♤♤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

"Ku telfon dulu kak Tati." ucap Agus sambil mengambil ponselnya dalam saku celananya. Mereka masih berada dalam lingkup terminal sambil menunggu informasi dari Kak Tati.

"Iya." jawab Diana singkat. "Semoga saja ada kak Tati disana, dan mau menampungku sementara sebelum berangkat ke Makassar." batin Diana.

"Ayo, kak Tati ada di rumah bosnya. Disana juga sedang sepi." ajak Agus kemudian Diana naik di atas boncengan Agus yang membawa motor dengan melaju sedang. "Kamu kapan pulang lagi?" tanyanya membuka percakapan.

"Belum tau juga. Emang kenapa Gus?" tanya Diana.

"Gak, hanya pengen tau saja!" jawabnya singkat. Diperjalanan hening, Diana mau pun Agus sibuk dengan pikiran mereka sendiri.

Sesampainya di rumah majikan Tati, Diana turun dari motor menunggu informasi dari Agus.

"Halo kak, aku di depan." ucap Agus melalui sambungan telfon. Keluarlah kak Tati dengan pakaian seperti pembantu karena sedang membersihkan halaman belakang.

"Ayo masuk." panggilnya. "Aku sendiri, bos masih pada ngantor, anaknya juga masih les." imbuhnya.

"Aku langsung saja karena mau ke tempatnya teman aku, dah janjian juga." tolak Agus secara halus. "Aku duluan ya Diana, dia sepupuku baik kok." ujar Agus pamit.

"Terima kasih banyak Agus." ucap Diana lalu menatap kak Tati. "Hay kak, namaku Diana." ucap Diana mengulurkan tangan tanda perkenalan.

"Aku Tati, ayo masuk. Anggap saja aku ini kakak kamu!" ujarnya ramah. Mereka masuk beriringan melewati pintu belakang. "Maaf ya kalau tempatnya sempit karena aku hanya pembantu disini." imbuhnya.

"Gapapa kak, maaf aku yang justru merepotkan." ucap Diana tidak enak hati. Diana masuk kamar dan mandi karena sudah sore.

"Ku tinggal dulu ya! Aku mau selesaikan beres² dulu." pamitnya, Diana hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Alhamdulillah untung masih ada tempat untuk bermalam dari pada harus pulang lagi." gumamnya pelan. Usai mandi Diana sudah segar, dan Kak Tati masuk.

"Wah sudah wangi." ujarnya masuk kamar. "Kamu istirahat saja, aku mau masak buat makan malam ya!" ujarnya.

"Aku boleh bantu gak kak?" tanya Diana, dia bingung mau ngapain juga. Dia mau menelfon ibunya tapi datanya habis.

"Boleh. Ayo." ajaknya semangat karena ada temannya. Biasanya dia serba sendiri, dia suka jika ada yang menemani.

"Kak Tati sudah lama kerja disini?" tanya Diana memulai percakapan. Mereka memasak berdua, Diana hanya sekedar membantu memetik sayur, mengupas bumbu, dan memetik tangkai cabe.

"Iya lumayan. Enak disini, orangnya baik dan ramah, apa yang mereka makan saya pasti dikasih. Ya meski kita harus makan di dapur tidak masalah karena kita juga harus sadar diri kan?" ucapnya sambil bertanya. Diana hanya manggut² saja membenarkan. "Mungkin sekitar 3 tahun aku bekerja disini, dulu ada temanku tapi sudah keluar karena dia panjang tangan." ucapnya jujur.

"Wah bahaya tuh kak, untung kakak gak kena dampaknya." ucap Diana khawatir.

"Iya benar, waktu itu aku pulang kampung dan dia disini sendiri. Pas bos ke luar kota sekeluarga malah dia mencuri, dia ketahuan dari Cctv." jelasnya lagi.

"Bahaya orang seperti itu ditemani kak, harus hati²." ucap Diana lagi. Belum selesai mereka memasak tiba² ada suara ketukan pintu dari arah ruang tamu.

"Assalamu'alaikum. Tok tok tok." ucapnya.

"Waalaikumsalam. Sebentar!" jawab Tati kemudian menuju ruang tamu dengan buru². "Kayak suara ibu bos." batinnya. Ketika pintu terbuka Tati kaget. "Tumben bu Bos gak bawa kunci cadangan?" tanyanya dalam hati sambil tersenyum.

"Alhamdulillah. Aku lupa bawa kunci cadangan Ti." kemudian masuk bersama kedua anaknya. "Kamu sama siapa?" tanya bu Bos namanya Happy Cahaya.

"Oh iya bu." jawabnya singkat sambil berpikir apa jawaban yang tepat untuk mengizinkan Diana bermalam disana. "Maaf bu, tadi kemenakan saya datang tiba² dan mau berangkat ke Makassar tapi bus sudah penuh semua jadi bermalam disini dulu bersama saya." ucapnya dengan tertunduk khawatir.

"Oh ya sudah gak apa². Sini kenalkan sama saya!" ujarnya. Tati mengangkat kepalanya pelan, dan bu Happy mengangguk.

"Terima kasih bu. Saya akan panggilkan Diana." ucap Tati lalu menuju dapur untuk mengajak Diana bertemu dengan bu Happy. Bu Happy bersama kedua anaknya istirahat di ruang televisi. Sedangkan suaminya harus ke rumah orang tuanya karena ada perlu mendadak.

"Permisi bu, ini Diana." ucapnya sopan. "Diana ini ibu Happy, bos aku disini." perkenalkan Diana pada bu Happy.

"Tabe bu, saya Diana." ucapnya sopan sambil menjabat tangan bu Happy dengan khidmat.

"Iya Diana. Saya Happy." jawabnya sambil tersenyum. "Ya sudah sana makan malam baru istirahat." ucapnya perhatian.

"Terima kasih bu Happy." ucap Diana dan Tati kompak lalu undur diri menuju dapur untuk makan malam berdua. Sedangkan bu Happy dan kedua anaknya menuju kamar masing² untuk membersihkan diri kemudian makan malam ber tiga tanpa ayah mereka.

"Bu, tadi itu siapa?" tanya Handika anak pertama bu Happy. Mereka bersiap untuk mengambil makanan dan segera melahapnya.

"Keluarga Mba Tati nak. Seharusnya kalian kenalan langsung tadi supaya tau." ucap ibu Happy menggoda anaknya. Handika sudah Sekolah Dasar dan anak keduanya bernama Handoko yang baru masuk Taman Kanak-Kanak. Panggilannya Dika dan Doko. Mereka tidak kembar tetapi jarak usia mereka yang cukup dekat sehingga sering dibilang kembar.

"Oh." jawab Dika singkat. Sedangkan Doko asyik dengan makanannya. Dua malam Diana bermalam di rumah ibu Happy, dia sangat bersyukur karena ada yang mau menampungnya.

"Terima kasih banyak Kak, semoga Allah memberikan kakak kesehatan, serta rezeki yang berlimpah. Aamiin." doa Diana tulus. "Aku pamit kak, itu busnya." ucap Diana lagi.

"Sama-sama, kamu hati² yaa, baik-baik disana." ucap Tati, dia sedih karena sendiri lagi. Padahal dia suka Diana ada disana menemaninya bekerja, dan memiliki teman bercerita.

Diana berangkat menuju Makassar sendiri dengan keberanian karena nekat.

"Bismillah... Semoga ini jalan yang terbaik buat semua. Selamat tinggal kota kelahiranku, aku ingin mencari kehidupan baru di Kota Daeng." batin Diana sambil menatap pintu kaca bus Bintang Prima.

Diana tidur di bus, disamping kirinya ada ibu² yang hendak pergi ke Makassar juga.

"Kamu mau kemana nak?" tanyanya.

"Mau ke Makassar bu." jawab Diana sambil tersenyum.

"Siapa disana?" tanyanya.

"Teman bu." jawabnya singkat, dia tidak mau merasa sok kenal makanya dia diam ketika tidak ditanya.

"Bagaimana kalau ikut ibu saja nak. Di rumah ibu sendirian." ucapnya. "Nama ibu Cantika. Ibu tadi dari rumah teman yang sedang menikah kan anaknya." ucapnya menjelaskan. Diana hanya membalas dengan senyuman. "Gak usah khawatir, ibu orang baik nak." imbuhnya.

"Terima kasih tawarannya bu." jawab Diana singkat. "Gimana ya! Ya Allah aku takut, aku harus percaya atau tidak?" batinnya bertanya² sambil menatap keluar jendela untuk melihat lalu lalang kendaraan. Diana tertidur dan dia bermimpi bertemu sosok wanita cantik dan berkata.

"Ke rumah nak, ibu hanya butuh teman." ucapnya pelan. Deg... Diana terbangun dan menoleh ke samping kiri bahwa ibu Cantika sedang tidur.

"Ada apa ini?? Mungkin hanya perasaanku yang terlalu banyak pikiran. Huft." Diana membatin dan menghela nafas berat untuk melepaskan kepenatannya. Perjalanan cukup jauh, Diana belum sempat menghubungi Nurma sang teman. Datanya juga habis!

1
Nurul Hanifah
lanjut bonbab thor
Hani
Wah, terima kasih sarannya. Itu sangat membantu meningkatkan kualitas karya.
Author GG
sampe sini dulu, nanti balik ambil sandal /Shame/
Hani: /Good/
Hani: mksh kk
total 3 replies
Author GG
semangat, setiap tulisan pasti menemukan pembacanya /Hey/
Hani: aamiin. terima kasih supportnya yaaa. semangat juga, setiap orang pasti memiliki rezekinya masing-masing
total 1 replies
Author GG
bukan apa ini ya ...
Hani: aku juga baru perhatikan saat baca ulang.. gak typo jd dikira udah benar ngetiknya /Facepalm/
Author GG: oalah, tadi bolak balik baca itu biar paham, ternyata../Hey/
total 5 replies
Author GG
helehh 🙄
Hani: /Sob/
total 1 replies
Author GG
mending ditulis oleh-oleh, hehe saran aja ..
Nurul Hanifah
kayaknya Zain hanya penolong sementara thor
Hani
Hai readers, kalau baca mulai bab 1 dan semua sampai habis ya supaya gak mempengaruhi retensinya. Terima kasih orang baik.
Hani
yang mampir tolong baca sampai habis ya!!! karena itu akan mempengaruhi retensi kk /Pray/
miilieaa
seru thor/Drool/
Hani: sama sama...
miilieaa: terimakasih kak/Drool/
total 3 replies
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Memang guru jama sekarang ya, benar-benar bejad
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Saya mampir thor
Hani: tq yaa
total 1 replies
Nurul Hanifah
keren thor
Nurul Hanifah
semangat update thor
Hani
♡♡♡
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪👍👍🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
Semangat🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: 😁😇😍👍🙏
Hani: tq so much kk
total 2 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪💪💪👍🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
👍👍👍👍👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!