Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Jam menunjukkan pukul sebelas malam dimana Ela baru saja sadar dari pingsannya dan ia melihat tangannya yang sedang diinfus
Ela melihat suaminya yang sedang tertidur di kursi samping tempat tidurnya.
"K-kenapa aku bisa ada disini?" tanya Ela sambil mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya.
Salman langsung membuka matanya saat mendengar suara istrinya yang sudah sadar.
"Sayang mana yang sakit? Apakah masih pusing?" tanya Salman sambil memegang kepala Ela.
Ela menggelengkan kepalanya dan meminta agar Salman mengantarkannya pulang.
"Dokter meminta agar kamu dirawat di rumah sakit, sabar ya" ucap Salman.
Salman mengambilkan air minum dan meminta Ela untuk meminumnya.
"Aku nggak haus, Mas taruh saja disana nanti aku ambil sendiri" ucap Ela.
"Sayang masih marah sama Mas?" tanya Salman.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia masih marah karena Salman meninggalkannya sendirian di kamar rahasia.
"Mas minta maaf karena mas waktu itu beneran lupa kalau kamu masih ada di kamar rahasia" ucap Salman.
"Kalau ritual olahraga nggak lupa?" tanya Ela sambil mengerucutkan bibirnya.
Salman menghela nafasnya dan baru kali ini ia melihat istrinya yang begitu marah kepadanya.
"Sayang tadi minta syarat apa?" tanya Salman.
Ela yang baru ingat langsung membuka matanya dan ia meminta Salman untuk membelikan ayam goreng, kentang goreng, jus mangga
"Iya sayang mas akan membelikannya untuk kamu, jangan kemana-mana" pinta Salman sambil menggelengkan kepalanya.
Salman keluar dari kamar perawatan dan segera membeli apa yang diinginkan oleh istrinya.
Ia pun segera melajukan mobilnya menuju ke rumah makan langganannya.
Sesampainya di rumah makan Salman langsung memesan ayam, kentang dan jus mangga.
Sambil menunggu pesanannya, Salman mengambil ponselnya dan menghubungi Ela.
"Sayang sabar ya sebentar lagi sudah selesai" ucap Salman.
"Iya Mas" Kemudian Ela melihat Casandra yang tiba-tiba muncul di belakang suaminya.
Salman yang tidak menutup ponselnya membuat Ela mendengar perkataan suaminya dan Casandra.
Ela mendengar suara suaminya yang meminta Casandra untuk tidak mengganggunya lagi.
Casandra masih saja mencoba untuk menggoda Salman.
Ingin rasanya saat ini Ela ada disana dan menjambak rambut Casandra yang berani menggoda suaminya.
Salman langsung mengambil pesanannya dan ia langsung meninggalkan rumah makan itu.
"Sayang maafkan aku" Salman mendengar suara nada panggil DNA ternyata Ela sudah menutup ponselnya.
Salman yang tidak mau jika Ela salah paham lagi langsung melajukan mobilnya sekencang mungkin
Tak butuh waktu lama untuk Salman sampai di rumah sakit dan ia melihat istrinya yang sedang duduk di depan kamar perawatan.
"Sayang kenapa duduk disini? Sayang habis nangis?" Salman melihat mata istrinya yang sedikit memerah.
Kemudian Salman mengajak istrinya untuk masuk kedalam kamar.
"Apakah kamu tadi mendengar semuanya?" tanya Salman yang baru tahu jika ponselnya belum ia matikan dari tadi.
Ela menatap wajah suaminya dan langsung memeluknya.
"Maafkan aku yang tadi sempat marah kepada Mas Salman." Ela kembali menangis sesenggukan.
"Mas yang seharusnya minta maaf dan ayo sekarang kita makan" Salman menghapus air mata istrinya.
Ela semakin yakin kalau suaminya sangat setia kepadanya.
Ia tadi sempat mendengar perkataan Salman yang mengatakan kalau ia hanya mencintai Ela dan tidak ada wanita lain yang bisa menggantikannya.
Ela melihat suaminya yang saat ini sedang menyuapinya.
Salman mengangguk dan ia juga mulai menikmati makanannya yang sudah ia beli tadi.
Setelah selesai makan Salman meminta istrinya untuk kembali beristirahat.
Sementara itu di tempat lain dimana Casandra tidak terima dengan penolakan Salman.
"Sampai kapanpun aku akan tetap mengejar mu dan sampai kamu menjadi milikku" gumam Casandra yang dari dulu tidak mau menerima kekalahan.
Casandra terkenal dengan wanita yang sangat licik dan selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau.
Akhirnya ia memutuskan menuju ke sebuah klub malam untuk bersenang-senang.
Teman-teman Casandra sudah ada disana menunggunya dari tadi.
"Cantik sekali kamu" ucap Rudy sambil memeluk Casandra dari belakang.
Rudy sangat mencintai Casandra dan ia rela melakukan apapun untuk mendapatkan Casandra.
Casandra melepaskan tangan Rudy dan ia langsung mengambil segelas minuman yang sudah ada diatas meja.
Mereka pun langsung menikmati dentuman musik yang sangat keras.
Sesekali Casandra mencium bibir Rudy yang sedang kembali memeluknya.
Banyak teman Casandra yang melihat keromantisan mereka berdua.
"Papa menjodohkan aku dengan seorang lelaki yang sangat tampan dan ia bernama Salman" ucap Casandra.
"Kamu menerimanya?" tanya Rudy.
Casandra menganggukkan kepalanya dan ia meminta kepada Rudy untuk membantu memisahkan Salman dan Ela.
"Aku akan membantumu asalkan kamu menjadi milikku" pinta Rudy.
"Iya sayang aku akan menjadi milikmu selamanya" ucap Casandra yang kembali mencium bibir Rudy.
Rudy tidak perduli jika nanti Casandra tidak menikah dengannya karena yang terpenting sekarang Casandra mau dengannya.
Melihat Casandra yang sudah mulai mabuk, Rudy pun membawa Casandra ke sebuah hotel.
Di dalam mobil Rudy tak henti-hentinya mengelus pipi Casandra yang mulai berbicara ngelantur.
Rudy tersenyum tipis dan tak berselang lama ia menghentikan mobilnya di depan hotel berbintang lima.
Ia membopong tubuh Casandra dan membawanya ke dalam kamar.
Setelah sampai di kamar Rudy langsung mencium bibir Casandra dengan sangat lembut.
"Akhirnya kamu akan menjadi milikku sayang" Rudy melihat Casandra yang sudah mabuk.
Casandra tersenyum dan ia mengira kalau Rudy adalah Salman yang sedang bersamanya saat ini.
"Tampan sekali kamu Mas" ucap Casandra sambil membelai wajah Rudy yang ia kira Salman.
Rudy mulai membuka pakaiannya dan pakaian yang dikenakan oleh Casandra.
"Malam ini kita bersenang-senang sayang" Akhirnya malam yang ditunggu-tunggu oleh Rudy telah datang dan ia langsung melakukan ritual olahraga bersama Casandra.
Casandra mencengkram erat punggung Rudy yang sedang berada di atas tubuhnya.
Rudy tidak menyangka jika Casandra masih perawan dan ia merasa beruntung karena ia lelaki pertama yang melakukan itu.
Hampir satu jam Rudy melakukan ritual olahraga dan ia sangat kelelahan sampai akhirnya tertidur pulas di samping Casandra.
Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul empat pagi.
Casandra membuka matanya dan ia langsung terkejut ketika melihat Rudy yang ada di sampingnya.
"B-bukankah aku melakukannya dengan Mas Salman tetapi kenapa malah Rudy yang ada di sini?" Casandra memukul kepala karena sangat bodoh.
Padahal ia ingin memberikan mahkotanya kepada Salman.
Cassandra pun langsung memakai pakaiannya dan meninggalkan Rudy sendirian di hotel.
Segera ia meninggalkan hotel dan menuju ke rumahnya.
Sesampainya di rumah Casandra langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
"Casandra kamu baik-baik saja?" tanya Tuan Markus yang melihat putrinya yang baru saja pulang.
"I-iya Pa, Casandra baik-baik saja, papa tidak usah khawatir" jawab Casandra.
Andaikan saja Tuan Markus mengetahui jika putrinya melakukan ritual olahraga bersama dengan Rudy pasti Casandra akan diusir dari rumah.
Casandra segera mandi dan setelah itu ia menuju ke ruang makan.
Tuan Markus selalu mengajak putrinya untuk sarapan bersama.
