Pertemuan antara lelaki bernama Saddam dengan perempuan bernama Ifah yang ternyata ibu kosnya Ifah adalah gurunya Saddam disaat SMA.
Ingin tau cerita lengkapnya, yuk simak novelnya Hani_Hany, menarik loh... jangan lupa like, komen, dan ajak para readers yang lain untuk membaca. yuks
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Diperjalanan Novi dan Jesika mabok, pusing hingga muntah.
"Siap kan memang kantonganmu." ucap Saddam mengingatkan.
"Iya." jawab Novi singkat, dia sudah mulai mabok perjalanan. "Uwe uwe uwe." Novi mabok, memuntahkan isi makanannya apalagi dia tidak suka sarapan.
"Mabok mi." ujar Galang. "Kamu juga Jesi?" tanyanya.
"Pusing k saya kak." jawab Jesi.
"Kasih singgah k saja nanti di Masamba kak, di rumah Alga." ucap Novi.
"Ok. Ada orang ji kah disana?" tanya Saddam memastikan.
"Kalau gak ada Alga, kan masih ada Kuntum." jawab Novi enteng karena sudah gak sanggup harus ikut bersama Ifah dan Saddam.
Mereka menuju rumah Alga ternyata ada orangnya.
"Alhamdulillah. Untung ada ki kak." ucap Novi turun dari mobil. Alga merupakan anak dari sepupu Novi, jadi Alga adalah kemenakan mereka.
"Mau kemana ini?" tanya mama Alga.
"Mau ziarah makam kak." jawab Saddam. " Titip adeku kak, dia gak sanggup ikut." imbuhnya.
"Dimana ziarah makam?" tanya mama Alga.
"Di Mappadecceng masuk kak. Jauh masuk lorong na Novi mabok kendaraan mi kak." ucap Saddam.
"Biar mereka disini. Kalian hati²." ucapnya. "Ini kah calonmu de?" tanyanya baru sadar jika ada cewek yang bersama Saddam.
"Iye kak. Kami langsung kak. Permisi." pamit Saddam langsung pergi menaiki mobilnya.
"Setengah perjalanan ji mereka kak." ucap Galang pada Saddam.
"Iya. Susah mau pergi² kalau mabok perjalanan." sahut Saddam.
"Kita ke makam dulu ya kak baru ke rumah keluarga." ucap Ifah. "Di lorong depan kak belok kiri." imbuhnya.
"Ok." ujar Saddam lalu mereka memasuki lorong sebelah kiri mencari pemakaman umum tidak jauh dari sana. Mereka turun langsung menuju pemakaman almarhumah mama Ifah.
"Mama. Aku datang bersama seseorang, aku ingin mengenalkannya pada mama, mama tenang ya disana. Aku sayang mama! Doakan aku ma, semoga dia bisa menjadi pemimpin yang baik buat keluarga kami kelak. Al-fatihah buat mama. Aamiin." batin Ifah.
"Hay tante. Namaku Saddam, aku serius mau meminang anak tante semoga tante merestui." batin Saddam.
"Sudah kak. Ayo kita lanjut." ajak Ifah kemudian berdiri diikuti oleh Saddam, Galang, dan Nisa.
Mereka lalu menuju mobil, sebelum tiba dimobil Ifah dan Saddam tertinggal jauh.
"Ifah. Bagaimana jawaban ta de?" tanya Saddam.
"Hhmm aku terima kakak." jawabnya pelan.
"Apa?" Saddam bahagia lalu memeluk Ifah.
"Eh." Ifah kaget.
"Maaf terlalu bahagia." ucap Saddam tidak enak karena antusiasnya hingga melepaskan pelukannya dan tersenyum kikuk. "Jadi ini yang membuatmu menerima ku?" tanya Saddam saat mereka menuju ke mobil yang sudah ditunggu oleh Galang dan Nisa.
"Sebenarnya ada beberapa alasan ku terima ki. Pertama karena menurutku semua proses perkenalan kita lancar berarti Allah meridhai. Kedua karena amanah dari almarhumah supaya aku menikah dengan laki² yang masih lengkap orang tuanya. Ketiga karena aku merasa nyaman, dan terakhir mungkin memang jodoh." ucap Ifah menjelaskan sambil tersenyum malu².
"Jadi resmi ini aku diterima jadi calon suami?" tanya Saddam antusias.
"Hhmm selanjutnya kakak tanyakan pada papaku ya!" ucap Ifah memberi jalan.
"Ok siap sayang." jawabnya lalu masuk ke dalam mobil menuju rumah keluarga Ifah.
"Hay Ifah. Sama siapa?" tanya tante Ifah.
"Sama teman tante. Tante apa kabar?" tanya Ifah.
"Baik. Calon kamu ya?" tanya tante Ifah kepo.
Lama mereka mengobrol akhirnya Ifah pamit pulang bersama rombongan.
"Maaf ya kak. Keluargaku cerewet banyak tanya dan kepo. Hehehe." ujar Ifah tidak enak hati.
"Gak apapa kok, biasa itu karena sayang sama kemenakannya." jawab Saddam enteng. "Kita singgah makan dulu ya, lapar nih." imbuhnya. Mereka semua mengangguk saja karena memang semua lapar.
Usai makan, singgah di rumah Alga untuk menjemput Novi dan Jesi.
"Ayo mampir dulu dik." tawar mama Alga.
"Gak usah kak, sudah sore juga. Makasih kak! Kami langsung ya!" pamit Saddam lalu mereka berangkat menuju tempat wisata Rumah Pohon. Setibanya disana berfoto sambil duduk² dan mencari atau menjelajahi tempat baru untuk berfoto. Usai itu mereka langsung pulang ke rumah menjelang maghrib, Ifah langsung diantar ke kosnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy reading!