NovelToon NovelToon
KEMBALI NYA CINTA MASA LALU

KEMBALI NYA CINTA MASA LALU

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: wahidah27

gea Adisty perempuan berumur 20 tahun harus bisa menerima kenyataan kalau calon tunangan nya meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahidah27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 08

"Papa." Ucap Gea dengan suara gemetaran.

"Papa kamu Ge?" tanya Bara yang melihat seorang laki laki paruh baya keluar dari mobil mewah itu, Gea gak menjawab pertanyaan Bara.

"Ngapain kamu malam malam keluyuran di sini?" Tanya pak Darmawan ke anak gadis nya itu.

"Gea cuma." Belum sempat bicara papa nya menyuruh Gea masuk ke dalam mobil.

"Masuk kamu."

"Tapi pa."

"Tapi apa?"

"Maaf om, saya Bara, saya teman nya Gea." Bara menyodorkan tangan nya ke pak Darwawan yang hendak menyalim nya namun tidak ada sambutan dari pak Darmawan.

"Masuk papa bilang Gea!"

"Gea tadi pergi sama Bara pa, jadi Gea pulang nya sama Bara juga."

"Sejak kapan kamu berani melawan papa?"

"Maaf pa."

"Ayo masuk."

Dengan melirik Bara Gea secara perlahan menuju mobil papa nya.

"Gue luan Bar."

"Yah gak apa apa, hati hati di jalan yah." Jawab Bara sambil melambaikan tangan nya, terlihat tatapan sinis pak Darmawan ke Bara, Bara hanya menyambutnya dengan senyuman.

"Hati hati di jalan om." Ucap Bara saat mobil mereka mulai berjalan.

"Galak amat papa nya." Gerutu Bara sambil menghabiskan telur gulung yang ada di tangan nya.Sementara di dalam mobil masih terlihat sunyi, tidak ada yang bicara Gea juga hanya bisa menunduk menunggu omelan papa nya.

"Sejak kapan kamu berani keluar malam?" Terdengar suara pak Darmawan.

"Maaf pa, Gea suntuk di rumah makanya Gea jalan jalan."

"Bukan itu yang papa tanya, yang papa tanya sejak kapan kamu keluar malam?" Suara pak Darmawan terdengar semakin kuat.

"Sejak papa ke luar kota." Jawab Gea dengan suara gemetaran.

"Kamu ini anak perempuan, anak perempuan tidak bagus keluar malam apa lagi sama cowok seperti tadi, apa kamu yakin dia cowok baik baik, bagaimana kalau dia cowok yang gak bener."

"Bara itu orang nya baik pa, Bara teman Gea di kampus."

"Papa tidak mau mendengar alasan kamu, apa pun itu." Gea terdiam tidak menjawab papa nya lagi, tidak terasa akhirnya mereka sampai di rumah juga, Gea keluar dari dalam mobil dengan gerakan kaki yang lincah.

"Gea tunggu Gea." Panggil pak Darmawan, langkah Gea berhenti di anak tangga pertama menuju kamar nya.

"Mulai sekarang tidak ada lagi yang nama nya keluar malam, paham kamu." Ucap pak Darmawan dengan suaranya yang lantang.

"Pa Gea sudah dewasa, Gea tau mana yang baik dan mana buruk buat Gea, Gea bukan anak kecil lagi pa."

"Gea kamu ini anak perempuan."

"Trus kenapa dengan anak perempuan? apa anak perempuan tidak boleh keluar hanya untuk mencari hiburan."

"Bukan gitu maksud papa."

"Ini semua salah papa."

"Kenapa kamu nyalahin papa?"

"Coba saja papa ada di sini, nemani Gea mungkin Gea gak akan kesepian pa."

"Itu bukan alasan buat kamu bisa keluyuran malam malam Gea."

"Sudah lah papa gak akan bisa mengerti, dan sampai kapan pun papa gak akan mengerti!" Gea berlari ke atas menuju kamar nya.

"Gea papa belum selesai bicara Gea." Pak Darmawan mendudukkan diri nya ke sofa yang ada di ruang tamu, dan melihat foto istri nya yang ada di samping meja ruang tamu.

"Ma papa bingung harus bagaimana menghadapi Gea yang semakin dewasa, sekarang Gea sudah berani melawan papa ma." Ucap pak Darmawan sambil memperhatikan foto istri nya.

"Maaf pak bapak mau di siap kan kopi?" Tanya sang asisten rumah tangga yang membuyarkan lamunan pak Darmawan.

"Gak usah bik, saya mau langsung ke kamar saja." Pak Darmawan pun masuk ke dalam kamar nya. Sementara Gea yang masih kesel dengan sikap papa nya tadi, melempar tas samping yang di bawa nya tadi ke atas tempat tidur nya.

"Papa apa apaan sih, buat malu saja, kan gue jadi gak enak sama Bara." Ucap Gea kesel sambil mondar-mandir, tiba tiba handphone Gea berdering ternyata telepon dari Bara.

"Halo Bar."

"Ge lo sudah sampai rumah?"

"Sudah Bar, oh iyah btw soal sikap papa gue tadi sory yah."

"Gak papa kok Ge lo santai saja, wajar tau orang tua kwatir sama anak gadis nya malam malam keluyuran sama cowok pulak."

"Lo gak marah?"

"Marah! Buat apa gue marah."

"Gue kira gara gara tadi lo gak mau berteman sama gue lagi."

"Ya gak lah, ya sudah lo istirahat sana, besok kan lo ada kuliah pagi."

"Iyah." sambungan telepon Gea pun terlihat sudah terputus.

"Sukur lah kalau Bara gak marah sama sikap papa tadi." Ucap Gea sambil meletakkan handphone nya di atas meja rias nya, Gea pun segera merebahkan tubuhnya di atas kasur nya yang empuk.

 Pagi hari telah tiba Gea yang sedang terburu-buru turun dari atas ke bawah untuk segera sarapan, seperti biasa papa nya gak ada di meja makan, di meja makan hanya ada selembar kertas yang berisi isi pesan dari pak Darmawan.

 "Sayang papa minta maaf yah, papa belum bisa jadi orang tua yang terbaik buat kamu, tapi kamu harus ingat satu hal, papa marah sama kamu bukan karena papa benci atau tidak sayang sama kamu, justru papa sangat menyayangi kamu, papa cuma punya kamu di dunia ini, papa takut kamu kenapa-kenapa, papa sayang sama kamu, I LOVE YOU." Isi pesan dari pak Darmawan yang membuat air mata Gea tak sengaja jatuh.

"Maafin Gea pa, Gea yang belum bisa jadi anak berbakti kepada papa, Gea juga masih egois. Gea segera mengambil handphone nya yang ada di dalam tas dan segera menghubungi papa nya.

"Halo sayang."

"Pa maafin Gea yah."

"Gak papa sayang, papa juga minta maaf yah."

"Papa gak salah Gea yang salah."

"Sudah lah sayang, mulai sekarang kalau kamu mau pergi atau jalan malam papa bolehin kok asal kamu pergi nya sama supir yah."

"Iyah pa, makasih yah papa."

"Sama sama sayang."

"Papa kok gak nunggu Gea sarapan."

"Maafin papa nak, papa harus berangkat ke luar kota pagi ini."

"Ya sudah papa hati hati yah, jangan lupa Kalau sudah sampai kabarin Gea."

"Pasti itu, ya sudah kamu kuliah nya yang bagus yah, nyetir nya jangan ngebut-ngebut."

"Siap bos."

"I love you."

"Love you to papa." pak Darmawan pun mematikan ponsel nya.

"Bik tolong siapin Gea bekel yah."

"Non Gea mau bawa bekel?"

"Iyah bi."

"Ya sudah sebentar bibi siapin dulu yah." Gea hanya mengangguk kan kepala nya, tidak berapa lama bik Iyah datang dengan bekel di tangan nya dan memberikan nya ke Gea.

"Makasih yah bik, yasudah Gea berangkat dulu."

Gea pun pergi menuju kampus nya dan di parkiran sudah terlihat Rini sedang menunggu Gea.

"Hay Rin sudah lama sampai nya?"

"Baru juga kok."

"Ya sudah yuk masuk kelas." Namun saat mereka sedang berjalan menuju kelas Sindi dan geng nya datang dan dengan sengaja menumpahkan minuman es jeruk ke baju Gea.

"Upsssss sengaja." Ucap Sindi sambil tertawa, dan begitu saja pergi meninggalkan Gea dan Rini.

"Apa apa sih lo, kan gue jadi basah gini." Protes Gea sembari melap baju nya dengan tangan nya.

"Sabar Gea."

"Awas aja gue balas nanti." Ucap Gea yang emosi dengan sikap Sindi, tiba tiba Bara datang dari belakang dan memakai kan Gea jaket nya.

"Bara!"

"Lo pakek ini saja, kan baju lo yang kotor gak kelihatan lagi."

"Makasih yah Bar, untung ada lo."

"Sama sama." Bara hendak pergi meninggalkan Gea dan Rini namun langkah nya terhenti karena mendengar panggilan dari Gea.

"Bar tunggu."

"Ada apa lagi?"

"Ini gue bawain lo bekel, sebagai tanda permintaan maaf gue tadi malam." Rini yang kaget mendengar ucapan Gea hanya bisa melirik sahabat nya itu, sambil tersenyum Bara menerima kotak makanan yang di berikan Gea kepada diri nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!