NovelToon NovelToon
Bukan Kamu

Bukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miyunli

"Aku katakan kepadamu jika kamu menyukai seseorang lebih dari 4 bulan itu artinya kamu mencintainya bukan lagi sekedar suka! "
seseorang telah mengatakan hal itu kepadaku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miyunli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4

"Kamu pasti Ahdi ya sudah besar sekarang. Oh ya katanya kamu mau ikut Olimpiade Matematika bagaimana persiapannya?" Bian bertanya pada Ahdi.

"Iya Pak. Saya sedang berusaha untuk belajar dengan giat dan semoga hasilnya bisa memuaskan" Jawab Ahdi diselingi dengan senyuman.

"Hebat sekali kamu! Rezza harus banyak belajar darimu". Menepuk pelan pundak Ahdi.

Rezza merasa terpanggil menoleh ke ayahnya, Rezza hanya berdecak. Dia tidak suka di bandingkan dengan Ahdi meskipun jelas kepintaran tidak jauh beda. Dulu waktu Ahdi pertama pindah ke wilayah 2 ketika ayahnya bekerja menjadi asisten Bian sering dibawa ke rumah Bian. Bahkan Rezza dan Ahdi dulu sering bermain bersama, mereka dulu sangat akrab. Tapi tidak dengan sekarang sejak masuk SMP sampai SMA kelas 2 ini Ahdi lebih sering menyendiri terlalu fokus dengan prestasinya. Itu membuat Rezza merasa bosan karena kegiatan Ahdi dianggap monoton hanya belajar saja yang dipikirkan.

"Sepertinya anak saya tidak Terima hahaha. Tapi kamu tadi lihat kan kehebatan ayahmu. Sepertinya kepintaran mu juga diturunkan dari ayahmu. Kelak kamu pasti bisa lebih hebat lagi! "

" Iya terimakasih Pak " Jawaban Ahdi dengan nada rendah.

"Sama-sama, kalian lanjutkan saja ngobrolnya saya dan istri saya harus bertemu dengan yang lain". Bian pergi dengan istrinya menghampiri beberapa tamu penting yang diundang. Sementara Rezza sudah pergi dulu meninggalkan mereka. Dia mencari minuman karena merasa tenggorokannya kering. Rezza meraih jus jeruk kemudian meneguknya dengan rakus bukan sekedar haus tapi masih terpikirkan ucapan ayahnya yang mampu membuatnya kesal.

"Hugh, belajar darinya? bisa gila aku!"

Sebuah tepukan dipundak Rezza dari belakang membuatnya kaget.

"Hay... Kamu tampan sekali malam ini. Hmmm bukan cuma malam ini tapi setiap hari juga tampan" Perempuan yang dari tadi selalu memperhatikan Rezza.

Rezza sempat terkejut namun ketika melihat siapa orangnya dia jadi merasa malas untuk meladeni.

"Hmm.. " Menganggukkan kepala tapi pandangannya menatap sekeliling Acara.

"Oh ya Rezza aku mau min... " Terpotong karena Rezza sudah lebih dulu pergi meninggalkannya.

Rezza menghampiri temannya yang bernama agastya. Dia merupakan teman dekat Rezza, ayahnya memang hanya petani kopi tapi dia juga sebagai pengurus masjid di divisi tempat Rezza tinggal. Ayahnya agastya selain jadi petani kopi juga mengajar anak-anak di sana mengaji. Jadi tidak heran jika ayah agastya diundang untuk mendoakan acara malam ini. Anak-anak yang datang pada acara malam ini cukup banyak. Para karyawan memang diperbolehkan membawa keluarganya untuk datang meramaikan acara. Acara ini hanya boleh didatangi oleh orang-orang yang mendapat kartu undangan maupun secara langsung. Untuk karyawan petani kopi biasa sudah dijadwalkan bergantian. Jadi mereka tidak perlu berebut hanya tinggal menunggu giliran. Rezza lebih baik mengobrol dengan temannya diseberang daripada meladeni Silvi. Nama perempuan ini adalah Silvi Fiolani dia merupakan mantan kekasih Rezza. Silvi masih mencoba untuk memperbaiki hubungan mereka padahal sudah jelas Rezza tidak mau. Pekerjaan Ibunya adalah mandor di kebun kopi yang akan mencatat hasil kopi kemudian diserahkan kekantor. Sementara Ayahnya entah dimana.

Malam sudah semakin larut para tamu undangan sudah mulai pada berpamitan untuk kembali ke rumah.

"Kadi kamu pulang duluan saja tidak usah mengantarkan saya. Biar saya menyetir mobil sendiri. Kamu istirahat saja besok kamu boleh berangkat siangan, dan tolong semua meeting kamu atur untuk di undur 2 jam dari jam awal perjanjian ya".

Kadi pun mengiyakan perintah Bian. Kadi beserta istri dan anaknya berpamitan untuk pulang lebih dulu.

" Baik Pak Bian terimakasih banyak. Kami pamit pulang duluan".

1
Miyunli
Permainan catur ini pernah ku rasakan sendiri tapi aku beruntung tidak sampai di tertawakan seperti Yumi😄
terimakasih sudah membaca karyaku ☺
Miyunli
semoga kalian suka dengan karyaku /Good/
ISIMPFORMITSUKI
Thor, ini bikin penasaran banget! Jangan hentikan ya~
Oralie
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!