NovelToon NovelToon
Sisi Gelap Sebuah Klinik

Sisi Gelap Sebuah Klinik

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: LiliPuy

Doni, seorang anak yang menitipkan hidupnya di sebuah klinik, namun ternyata klinik tersebut menyimpan sejuta rahasia penting, terutama untuk hidupnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LiliPuy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2 wajah

Dingin pagi merayap pelan dari jendela rumah Ara. Dia berdiri di depan cermin, berusaha merapikan rambutnya yang berantakan. Pikirannya dipenuhi dengan kabar yang dia dapatkan beberapa hari lalu tentang klinik yang tidak buka pada hari libur, tetapi ada banyak pasien wanita hamil yang datang. Langkahnya mantap menuju pintu.

Di luar, cahaya mentari perlahan menyinari jalan. Ara memilih berjalan kaki, menyerap suasana pagi yang tenang. Ketika dia sampai di klinik, matanya langsung menyapu sekeliling, memastikan tidak ada yang aneh. Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Dia mengangkatnya.

“Halo?” suaranya ceria meski cemas menunggu jawaban.

“Mbak Ara, bisa nggak ketemu di klinik? Ada yang mau saya bicarakan,” suara Maya, asisten di klinik, terdengar panik.

“Sekarang? Ada apa?” Ara menekankan nada suaranya.

“Penting! Mungkin ada hubungannya dengan pasien itu.”

Ara mengangguk meski Maya tidak bisa melihatnya. Langsung dia bergegas menuju pintu masuk klinik.

Begitu masuk, aroma antiseptik menyambutnya. Maya sudah berdiri menunggu, merapatkan bibirnya sambil melihat berkeliling.

“Ada yang tidak beres di sini, Ara,” Maya memulai, tidak sabar lagi.

“Apa yang kamu lihat?” Ara mengernyitkan dahi, mencoba menangkap raut wajah Maya yang gelisah.

“Minggu lalu, saat semuanya tampak normal, aku melihat beberapa wanita hamil di ruang tunggu. Semuanya hanya datang sekali dan tidak pernah terlihat lagi setelah itu,” Maya menuturkan, nadanya bergetar.

“Di hari libur, kan? Kok bisa mereka datang?” Ara berkata, merasa jantungnya berdebar cepat.

“Dan tidak hanya itu, aku mencurigai beberapa dokumen di lemari arsip berisi catatan mengenai mereka. Aku ingin menunjukkannya padamu,” Maya berbisik dan melangkah ke pintu belakang ke ruang arsip.

Mereka bergerak cepat, hati-hati agar tidak menarik perhatian. Maya membuka lemari berat di sudut ruangan. Pusaran debu merambati udara ketika pintu lemari terbuka. Berkas-berkas berserakan di atas meja.

“Lihat ini,” Maya mengangkat selembar kertas kuno yang mulai menguning. “Ini catatan pasien.”

Ara mendekat, membaca dengan teliti.

“Berita buruk, kelihatannya. Ada beberapa nama yang tidak aku kenal,” Ara bergumam, meraba lembaran itu, “Kenapa dokter tidak memberitahukan ini?”

“Entah. Tapi mungkin ada hubungannya dengan mereka,” Maya menjawab, wajahnya penuh kecemasan. “Klinik ini seharusnya tidak merawat pasien dengan kehamilan seperti itu.”

Ara menatap Maya dan mengangguk. “Kita perlu mencari tahu lebih jauh.”

“Setuju!” Maya tersenyum, semangatnya kembali menyala.

Mereka berdua mulai mencari dokumen lain di lemari. Tak henti-hentinya, mulut Ara bergerak, membahas semua yang mereka temui.

“Bisa jadi ini proyek yang dilakukan dokter Smith tanpa sepengetahuan kita,” Ara berspekulasi.

“Bisa jadi!” Maya setuju, “Tapi kamu yakin kita aman melakukan ini? Dia bisa melindungi dirinya dengan kekuasaannya.”

Ara menenangkan. “Kita tidak melanggar hukum. Hanya menyelidiki. Ini demi kebaikan pasien.”

Maya terdiam, matanya berkilau. “Kalau kita berbicara dengan Doni, mungkin dia bisa bantu.”

“Tapi dia juga tidak tahu banyak,” Ara mencatat.

“Bisa saja. Kita harus memberitahunya tentang pasien-pasien itu dan apa yang kita temukan. Dia sahabat kita,” Maya menjawab yakin.

Mereka keluar dari ruangan dengan hati-hati, memeriksa sekitar sebelum menyusuri lorong.

“Sebentar,” Ara menghentikan langkahnya dan melihat ke arah ruang tunggu. “Ada orang.”

Dua wanita sedang bercakap. Ara tidak dapat melihat wajah mereka jelas. Suaranya membawa tawa dan bahasan seputar kehamilan.

“Mereka terlihat senang sekali,” Ara berbisik kepada Maya.

“Terlalu senang untuk berada di tempat seperti ini,” jawab Maya dengan nada skeptis.

Mereka mengamati dari jauh, menunggu kesempatan yang tepat untuk mendekat. Tanpa disadari, langkah mereka menuju ke pasien muda itu.

Saat mendekat, kata "klinik spesialis kulit" terserang di telinga Ara. Dia menarik perhatian, bertanya dalam hati, mengapa ada di sini.

“Menunggu dokter?” Ara bertanya lembut pada wanita di depan mereka.

“Ya,” jawab wanita bertubuh gemuk itu tersenyum. “Dokter Smith sangat membantu.”

Ara dan Maya saling berpandangan. Ada sesuatu yang tidak beres.

“Tapi ini klinik kulit, kan? Mengapa datang ke sini?” Ara bertanya lagi.

“Dokter bilang bisa membantu kehamilan kami juga,” wanita itu menjawab dengan penuh keyakinan.

Ara menatap Maya, mata mereka bercahaya dengan rasa penasaran.

“Apakah kamu sudah cek dengan dokter lain?” Maya bertanya.

“Tidak, kami percaya ini cara terbaik,” wanita itu menjawab.

Akhirnya, mereka berdua mengundurkan diri. Ara menarik Maya menjauh.

“Ini semakin rumit, Ara. Kenapa semuanya seperti disembunyikan?” Maya mengeluh.

“Bisa jadi ada sesuatu yang lebih besar di sini. Kita hanya perlu menggali informasi,” Ara menjawab, semangatnya menular.

“Dan bertanya pada Doni,” kata Maya.

“Ayo, kita temui Doni,” Ara menambahkan.

Setelah beberapa saat berpikir, mereka melangkah keluar, bertekad untuk mendapatkan jawaban yang lebih jelas. Beratnya beban terasa di bahu mereka, tetapi semangat belum padam.

Di luar klinik, sinar matahari sudah mulai terik. Mereka melangkah cepat menuju tempat Doni bekerja. Dalam perjalanan, perasaan gelisah kian mengental. Keinginan untuk tahu lebih dalam semakin meluap.

Beberapa langkah sebelum sampai, Ara menyentuh lengan Maya. “Apa yang kita temukan mungkin berbahaya, kau ingat? Kita harus waspada.”

“Tenang saja. Kita sudah bersepakat untuk melakukannya bersama,” Maya mengangguk.

“Dan jika ini benar, kita tidak boleh menyimpannya sendiri,” Ara berkata serius.

Tiba di kafe tempat Doni bekerja, aroma kopi mengundang selera. Mereka mengedarkan pandangan mencari sosok Doni.

“Ada Doni?” Maya bertanya kepada pelayan.

“Habis beristirahat sejenak. Mungkin sebentar lagi,” jawab pelayan sambil tersenyum.

Ara dan Maya duduk di meja terdekat, bersiap-siap. Dalam sekejap, Doni muncul, wajahnya bersinar saat melihat mereka.

“Hey, kenapa di sini?” Doni bertanya sembari menyajikan dua cangkir kopi.

“Ada sesuatu yang harus kita bicarakan,” Ara menjawab, suaranya tegas.

Doni memperhatikan ekspresi mereka, merasakan urgensi dalam nada. “Apa itu?”

“Ini tentang klinik,” ujar Maya, “Ada pasien wanita hamil datang, bahkan di hari libur.”

“Eh? Pasien hamil?” Doni tampak terkejut.

“Mereka mengaku datang untuk mendapatkan bantuan dari dokter,” Ara menambahkan. “Kami pikir ada yang tidak beres.”

Doni mengernyit. “Itu aneh banget. Klinik ini spesifik untuk kulit!”

“Dan kami juga menemukan dokumen aneh di klinik,” Maya melanjutkan.

“Dokumen?” tanya Doni, rasa ingin tahunya meningkat.

Ara mengambil napas dalam-dalam. “Yah, mungkin kita perlu memeriksanya lebih jauh.”

Doni menunduk, keningnya berkerut. “Kita harus memberi tahu dokter Smith.”

Ara dan Maya saling bertukar pandang sebelum menjawab serempak, “Tidak!”

“Kenapa tidak? Dia dokter!” protes Doni.

“Dia bisa saja terlibat. Kita tidak tahu siapa yang bisa kita percayai,” Ara menjelaskan, nada suaranya tegas.

Doni terdiam, berpikir dalam jangka waktu yang lama. “Kalau begitu, apa rencana kita selanjutnya?”

“Kita gelar penyelidikan sendiri,” Maya menjawab. “Dapatkan informasi beberapa orang pasien, dan lihat apa yang tersembunyi di balik semua ini.”

Doni mengangguk, akhirnya setuju. “Baiklah. Mari kita lakukan. Tapi kita harus hati-hati.”

Mereka bertiga berencana untuk bertemu kembali dalam beberapa hari untuk membahas langkah-langkah selanjutnya. Satu hal yang pasti, ketidakpastian selalu membayangi setiap langkah di klinik itu.

Klinik, tempat seharusnya memberikan harapan, sekarang menjadi sumber misteri yang tak terpecahkan.

1
anggita
like👍+☝iklan. moga novelnya sukses.
anggita
Doni.. Ara,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!