Kakak Tampan Itu Ternyata Ayahku

~Yogyakarta, Indonesia~

Albiyasa atau yang sering dipanggil dengan Albi, dia adalah seorang pemuda yang berusia 24 tahun dan anak kedua dari seorang Dokter bernama Dikto Alfian dan seorang Ibu rumah tangga bernama Park Min Young, pekerjaannya saat ini adalah seorang Barista atau penyaji kopi disebuah Cafe yang cukup terkenal dan sangat ramai dikota nya

Malam ini dia harus bekerja dan mendapat sift malam karena harus bergiliran dengan teman nya yang lain yang sudah sedari pagi bekerja

Albi cukup sibuk dengan pelanggan yang terus berdatangan ke Cafe tempatnya bekerja itu

"Mas Albi?" Sapa seorang perempuan yang merasa kenal dengan Albi

Albi yang mendengar itu menatap orang yang memanggilnya tersebut

"Siapa ya?" Tanya Albi yang merasa lupa dengan perempuan itu

"Ini aku Mas, Juliet. Aku temannya Nugi dulu waktu sekolah" ucap orang itu yang ternyata adalah Juliet teman sekolahnya Nugi dulu

"Oh ya? Sorry aku lupa. Soalnya sudah lama juga, kamu teman SMP nya ya?" Tanya Albi

"Iya Mas, Nugi apa kabar Mas?" Tanya Juliet tersenyum menatap Albi

"Nu... Emmhhh Nugi sudah pindah ke Korea ikut dengan Kakek dan Nenek nya, dia juga melanjutkan kuliah disana Jul" ucap Albi tersenyum juga pada Juliet

"Emmhhh gitu ya, beruntung banget jadi Nugi. Dia begitu banyak disayang keluarga nya, pasti sekarang dia sukses disana. Secara Nugi kan anak paling pintar di sekolah, dia juga peringkat pertama dari TK, SD, SMP bahkan mungkin SMA" ucap Juliet tersenyum membayangkan teman sekaligus mantan pacar pertamanya itu

"Iya, ah aku ingat kamu, kamu kan cewek yang di gombalin Nugi didepan Aku, Bunda dan Mbak Dita, terus kalian langsung jadian juga waktu itu kan?" Tanya Albi mengingat Juliet

"Ha.. ha.. iya Mas, waktu itu juga ada Bimo teman ku dan Nugi" ucap Juliet mengingatkan

"Oh iya, sekarang dimana Bimo?" Tanya Albi

"Dia masih di jakarta dan kuliah disana Mas, tinggal aku yang sendirian di Jogja" ucap Juliet tersenyum pada Albi

"Terus kamu? Kerja atau kuliah?" Tanya Albi menatap Juliet serius

"Aku lagi cari pekerjaan Mas, aku gak kuliah, dan kemarin aku sempat kerja di toko baju hanya saja gaji nya gak cukup untuk membiayai adik ku yang masih sekolah" ucap Juliet menunduk sedih mengingat kehidupannya yang sangat kesusahan

"Ah kalau kamu mau kamu bisa jadi Waitress disini, kebetulan salah satu teman ku berhenti kerja kemarin, jadi kalau kamu mau  kamu bisa menggatikan dia" ucap Albi tersenyum pada Juliet

"Yang benar Mas? Aku mau Mas, aku mau" ucap Juliet tersenyum bahagia menatap Albi

"Yasudah, mulai besok kamu bisa bekerja disini, kebetulan owner cafe nya juga teman ku  dia pasti langsung terima kamu kok" ucap Albi

"Wah makasih ya Mas, aku gak nyangka aku bisa kerja disini, tapi mas aku hanya lulusan SMA saja. Apa bisa?" Tanya Juliet

"Kalau kamu lulusan S2, kamu gak harus kerja disini Jul, kamu kerja jadi PNS aja sana. Ha.. ha... " ucap Albi meledek

"Jadi gimana dong Mas?" Tanya Juliet menatap Albi serius

"Ya gapapa, toh kerjanya gak di ukur pakai ijazah, yang penting itu kualitas kerja nya bagus dan satu lagi, kerjanya gak bolong bolong, karena kita disini sama sama sibuk jadi kalau benar benar tidak ada kepentingan atau sakit, sebaiknya tetap masuk kerja" ucap Albi memperingati

"Siap Mas, aku rajin kok. Percaya deh sama aku" ucap Juliet tersenyum senang

"Bagus kalau begitu, mulai besok kamu bekerja" ucap Albi tersenyum

"Yeeeee Makasih ya Mas" ucap Juliet benar benar terlihat Senang

"Juliet cantik juga meski agak tomboy, tapi tidak melunturkan kecantikan alaminya. Emang bener si sipit gak pernah gagal dalam memilih cewek, mantan nya cantik semua. Gua yakin dia sekarang pacaran sama cewek korea, apalagi cewek disana pada cantik, mulus, dan bening" batin Albi

...

"Bunda kangen sama Nugi" gumam Bunda yang sedari tadi melamun menatap jendela kamarnya

"Bun? Bunda makan dulu yuk, dari pagi Bunda belum makan. Nanti Bunda sakit kalau gak makan" ucap Dita membujuk Bundanya itu

"Tapi Bunda mau bertemu dengan Nugi, Bunda ingin memeluknya" ucap Bunda mulai menangis

"Bun? Ayah bilang nanti Nugi akan mengunjungi kita disini. Jadi Bunda makan dulu ya, kalau Bunda gak makan nanti Bunda bisa sakit dan gak bisa bertemu Nugi" ucap Dita tersenyum mencoba menenangkan sang Bunda

Bunda yang mendengar itu menatap Dita dengan tatapan serius

"Benar kan adik kamu akan pulang? Nugi akan kesini bertemu Bunda lagi?" Tanya Bunda tersenyum bahagia

"Iya, tapi Nugi sekarang sedang sibuk kuliah, jadi kalau dia libur pasti akan kesini menjenguk kita terutama Bunda" ucap Dita berbohong

"Yasudah sini, Bunda mau makan supaya tetap sehat. Bunda gak mau sakit karena Bunda akan bertemu dengan Nugi" ucap Bunda tersenyum lalu mengambil piring makanan yang sedari tadi Dita pegang

"Maafin Dita Bun, tapi ini demi kebaikan Bunda juga. Dita gak mau Bunda sakit karena terus memikirkan Nugi" batin Dita

Anandita atau yang biasa di panggil Dita adalah anak pertama dari Dikto alfian dan Park min young, usianya saat ini 26 tahun. Dan dia sudah menikah dengan pria bernama Azmi yang usianya 30 tahun, suaminya bekerja sebagai Owner dari Bakeshop milik mertuanya yakni Park Min young yang tak lain adalah Bundanya Dita, Albi dan Nugi

Dia terpaksa mengantikan mertuanya itu karena kondisinya yang tidak memungkinkan lagi untuk bekerja dan memegang toko kue nya tersebut

"Kamu tidak makan Dita?" Tanya Bunda menatap Dita

"Aku sudah makan bersama Alana dan mas Azmi barusan" ucap Dita tersenyum menatap Bundanya yang akhirnya mau makan juga

"Lana kemana? Apa dia sudah tidur?" Tanya Bunda penasaran

"Dia sedang belajar bersama Papahnya di kamarnya, dia sangat pintar. Hari ini dia mendapatkan nilai 100 lagi Bun" ucap Dita yang merasa bangga pada Alana

"Dia sama pintarnya seperti Nugi" ucap Bunda tersenyum, lalu menatap Dita yang menunduk terlihat sedih

"Dita? Terima kasih ya nak, kamu mau menyayangi Alana, Alana pintar seperti itu juga berkat kamu yang selalu mengajarinya setiap waktu. Kamu memang benar benar ibu yang baik sayang" ucap Bunda tersenyum lalu memegang tangan Dita kuat

"Aku sangat menyangi Alana, karena dia adalah anak ku dan anak mas Azmi juga" ucap Dita mulai menangis terharu

"Dita? Bunda sangat menyayangi kamu sayang, Bunda beruntung mempunyai anak baik seperti kamu dan juga Albi. Bunda menyangi kalian sama rata seperti Bunda menyayangi Nugi" ucap Bunda tersenyum lalu memeluk Dita

"Dita dan Albi juga beruntung mempunyai orang tua seperti Bunda dan Ayah, kita gak pernah kehilangan kasih sayang dari kalian berdua, kalian orang tua terbaik di dunia ini. Dita sayang Bunda, Ayah dan Nugi juga, selamanya Dita gak akan melupakan kalian, kalian adalah keluarga Dita dan Albi" ucap Dita menangis sembari terus memeluk sang Bunda

"Iya sayang, Dita, Albi da Nugi adalah anak Bunda. Dan selamanya akan jadi anak Bunda" ucap Bunda tersenyum senang dan terus memeluk Dita.