Kau Lah Hidupku

     Andra sekarang yang mengantar Abi kesekolah pagi-pagi Andra sudah berada di rumah Dian.

  Sampai di sekolah Abi sudah di sambut oleh Azzam dan Azzura.

   "Wah Abi sama siapa ini?"Tanya salah satu mama temannya Abi.

   "Apa ini papa barunya Abi?"Tanya mama lain.

    Di tanya seperti itu Abi lansung menunduk Abi takut kejadian saat di sekolahnya dulu akan terulang lagi.

    "Abi kenapa sedih?"Tanya Andra sambil jongkok.

   "Abi takut mereka akan mengejek aku seperti di sekolahku dulu".

   "Abi jangan khawatir disini nggak akan ada yang berani menghina Abi kalau ada om Andra yang akan lawan mereka semua"Janji Andra.

    "Kenapa om Andra baik sama saya apa papa Abi ada akan baik seperti om Andra".

   "Pasti sayang jangan merasa Abi nggak punya papa,om Andra siap jadi papa Abi dan Abi juga mulai sekarang boleh memanggil papa ke om".

    "Beneran om".

  "Iya,coba panggil papa".

   "Papa"Kata Abi dan lansung memeluk Andra.

   "Hore!! Abi sekarang punya papa baru"Seru Azzura senang"Apa Azzura juga boleh panggil papa juga?".

     "Boleh dong Azzam juga, sekarang kalian masuk nanti terlambat".

   Andra pergi setelah anak-anak masuk kedalam kelas dia lansung ke kantor.

    Hari ini Bu Novita sengaja datang ke kantor dengan alasan membawa makanan siang untuk Andra.

     Tanpa ketuk pintu Bu Novita lansung masuk Andra yang sedang fokus sama pekerjaannya mengira kalau itu adalah dian.

     Andra sempat memanggil dengan nama Dian tapi untung Bu Novita tidak terlalu mendengarnya.

    "Kenapa kamu kerja sendiri mana sekretaris mu dra?"Tanya Bu Novita sambil menata makanan diatas meja.

   "Aku suruh beli makanan kalau tahu mama kesini aku nggak akan memintanya cari makanan di luar".

    "Maaf mama tadi dari belanja bulanan keinget kamu jadi mama beliin makanan kesukaanmu"Kata Bu Novita"Ayo makan biar nanti makanan yang di beli sekretaris mu biar dia makan".

    "Ah mama ganggu aja batalkan makan bareng sama Dian"Keluh Andra dalam hatinya.

    Andra cepat-cepat makan agar cepat selesai biar Bu Novita tidak bertemu dengan Dian karena setahu Bu Novita sekretarisnya bernama Dita.

   Tak butuh lama Andra selesai makan Bu Novita akhirnya meninggalkan ruangan Andra,tadi Andra juga sempat menawarkan untuk mengantar Bu Novita tapi di tolak.

   Andra menghembuskan nafas lega karena Bu Novita tidak melihat Dian dan bersamaan itu pula Dian datang membawa makanan pesanan Andra.

    "Maaf dra aku telat"Kata Dian"Tapi ini kamu sudah makan".

    "Iya tadi mama kesini membawa makanan untuk ku".

    "lalu makanan ini gimana?".

    "Ya untuk kamu Di".

    "Emang aku raksasa makan segini banyaknya".

   "Kirain masih seperti dulu paling jago kalau di suruh makan banyak"Ejek Andra sambil tertawa dan sukses mendapat cubitan dari Dian.

   Sebelum pulang kantor Andra mampir ke rumah Dian dia ingin bertemu Abi,padahal Dian sudah memintanya untuk tidak datang tapi Andra nggak pedulikannya.

    Jadi disini Andra berada di ruang tengah milik Dian,Andra sedang membantu Abi mengerjakan pekerjaan rumah.

    "Abi nggak boleh manggil sembarangan ke orang"Kata Dian saat mendengar Abi memanggil Andra dengan sebutan papa.

    "Kenapa kamu marah Di aku saja yang dipanggil nggak masalah".

   "Nggak enak dra kalau di dengar orang lain".

   "Nggak usah pedulikan orang lain yang terpenting Abi senang"Kata Andra"Abi jangan pedulikan kata mama ya,,Abi boleh panggil papa kapan pun dan di manapun".

    "Makasih pa"Kata Abi lansung memeluk Andra dan di balas dengan ciuman oleh Andra.

    "Maafkan aku dra nggak berani jujur sama kamu"kata Dian dalam hatinya.

"Kenapa mama melamun?"Tanya Abi.

"Mama iri sayang mau di peluk dan di cium papa"Goda Andra dan sukses membuat pipi Dian berubah menjadi merah.

Tidak mau ketahuan Andra Dian lebih memilih ke dapur untuk membuat makan malam.

Beberapa menit kemudian makanan sudah jadi mereka bertiga makan setelah itu baru Andra pulang.

Sepulang sekolah Abi, Azzam dan Azzura di ajak jalan-jalan shanum mereka sangat senang.

Saat mereka jalan tak sengaja Abi tertabrak seorang ibu-ibu.

"Maafkan saya nyonya"pinta Abi.

"Makanya jalan jangan lari-larian"Bentak ibu itu sambil membersihkan bajunya yang terkena minumannya sendiri.

"Sekali lagi maafkan saya nyonya".

"emang segampang itu minta maaf anak seperti kamu memang nggak pernah di ajari orang tua".

"Anak saya sudah minta maaf sama anda dengan baik kenapa anda masih menghinanya"Protes Shanum.

"Jadi kamu ibunya pantas"Kata ibu itu sambil melihat Shanum dari atas sampai bawah"Orang rendahan".

"Ayo anak-anak kita pergi"Ajak Shanum dari pada dia tambah emosi mending dia pergi lagian Abi tadi sudah minta maaf.

"Mau kemana kalian kalian harus ganti bajuku yang kotor".

"Kenapa harus aku yang menggantinya bukanya anda yang tadinya jalan nggak lihat".

"Pokoknya kamu harus menggantinya".

"Aku yang akan menggantikannya"Kata Bu Novita baru datang.

"Jeng Novita"Kata ibu itu agak gugup"Ini masalah sepele kok anak kurang ajar ini".

"Masalahnya anak yang kamu bilang kurang ajar adalah cucuku"Kata Bu Novita spontan.

Muka ibu itu lansung pucat dan ketakutan sebenarnya ibu itu adalah salah satu rombongan Bu Novita tapi ibu itu tidak sekaya Bu Novita suaminya bekerja di naungan perusahaan pak Hermawan.

"Maafkan saya jeng Novita ".

"Sebaiknya kamu pergi dari sini"Usir Bu Novita dengan emosi.

Tanpa kata lagi ibu itu pergi sedangkan Bu Novita mendekat ke arah Abi.

"Sudah sayang jangan takut orang itu sudah pergi"Kata Bu Novita sambil mengusap pipi Abi.

"Makasih ya nek"Ucap Abi.

"Abi kenal sama nyonya ini?"Tanya Shanum.

"Kenal mom"Jawab Abi.

"Kenalkan saya Shanum nyonya".

"Saya Novita panggil Tante saja kalau nggak salah kamu istrinya pak Rendra kan"Tebak Bu Novita.

"Iya Tante,Tante kenal suami saya".

"Kita pernah ketemu saat saya bersama suami saya"Jelas Bu Novita"Tadi seharusnya kamu tampar aja mulut orang tadi sok kaya".

"Biarkan saja Tante asal ibu itu tidak melukai anak-anak Tante".

"Ternyata benar ya kata orang-orang kalau istri pak Rendra orangnya ramah dan baik hati"Sanjung Bu Novita.

"Tante bisa aja, oh ya Tante kita mau makan apa Tante mau ikut?"Tawar Shanum.

"Maaf Tante baru saja makan lain kali ya".

"Iya Tante".

"Kita pamit ya nek"Pamit Abi sambil mencium tangan Bu Novita begitupun Azzam dan Azzura.

"Senangnya kalau punya cucu yang seperti itu"Gumam Bu Novita sambil memandangi kepergian Shanum dan anak-anak.