Nama ku adalah Queen.
aku adalah seorang gadis yang memiliki kemampuan kusus yaitu dapat melihat masa lalu dan masa depan. aku juga dapat berbicara dengan mahluk halus dan merasa energi negatif di sekitar ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viony Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps : 8 KESEDIHAN NENEK SUNYI
Ahirnya kepala desa itu pun berkata " Baiklah akan saya beri kesempatan untuk kalian mencari pelaku sebenarnya ilmu hitam ini dan membersihkan nama baik Ningsih dan keluarganya dalam jangka waktu 7 hari jika kalian tidak bisa membuktikannya Nenek Sunyi akan di usir dari desa ini." sambil mengancam mereka.
Queen pun berkata " Baiklah terima kasih kepala desa." Akhirnya mereka pun segera memakamkan jasad ketiga pemuda itu dengan layak di pemakaman umum kampung jarak.
Aku dan Andre pun segera ke rumah sang kakek yang membantu kami tadi.
Sang kakek pun berkata " Nona Queen apa kamu yakin. Kamu bisa membuktikan kepada mereka bahwa bukan Ningsih dan keluarganya yang melakukan ilmu sihir kepada penduduk desa dalam jangka waktu sesingkat itu." sambil bertanya kepada ku.
Aku pun berkata " tenanglah kakek aku yakin aku bisa melakukannya. Aku tahu sebenarnya Ningsih adalah gadis yang baik ia tidak mungkin melakukan itu kepada mereka hanya saja mereka tidak memberikannya kesempatan untuk hidup dan mencari pelaku aslinya."
Sang Kakek pun berkata " Nak...kamu sangat baik Ningsih pasti akan sangat berterima kasih kepada mu karna telah membantu membersihkan namanya." sambil mengelus puncak kepala ku dengan lembut.
Akhirnya aku pun mulai mengumpulkan informasi mengenai kejadian ini dan tidak menunggu waktu lama lagi aku berharap apa yang ku lakukan kepada Ningsih dan keluarganya akan membuat Arwah Ningsih tenang di sana dan tidak menganggu orang lagi.
Suatu hari aku di perintahkan oleh nenek suci untuk membeli sayuran di pasar yang tidak jauh dari tempat itu.
Nenek Suci pun berkata " Nak...Queen...bisakah Nenek meminta bantuan mu...?" sambil bertanya kepada ku.
Aku pun berkata " Tentu nek...apa yang bisa ku lakukan untuk mu...?" sambil menghampirinya di dapur.
Nenek Suci pun berkata " Nak...pergilah ke pasar untuk membeli beberapa sayuran untuk makan siang nenek tidak ada waktu untuk pergi ke sana jadi nenek hanya bisa meminta bantuan mu saja apakah kau tidak keberatan jika nenek meminta bantuan mu." sambil bersikap lembut di hadapan ku.
Aku pun tersenyum dan berkata " Tidak masalah nek..."
Nenek Suci pun berkata " Anak yang baik ini tas belanjanya dan ini uangnya jika kau menginginkan sesuatu kau bisa membelinya di sana. Dan kembalikan sisanya kepada nenek ya sayang... Cucu nenek Ayu akan mengantarkan mu kesana." sambil berpesan kepada ku.
Aku pun berkata " Baik nek...Teh Ayu mari kita berangkat..." sambil mengajak Ayu cucu dari nenek suci untuk mengantarkan ku ke pasar tradisional di desa itu.
Ayu pun berkata " Baiklah mari kakak Queen...biar ku antar kau ke sana." sambil terlihat ramah kepada ku dan akhirnya kami pun berteman dengan baik.
Aku pun berkata " Terima kasih dek ayu..." Akhirnya kami pun segera Pergi ke pasar bersama.
Lalu tak lama kemudian kami pun sampai di sana ku lihat pasar ini sangat ramai dan banyak pendagang tradisional yang berdagang di tempat ini.
Aku pun berkata " Wah....tempat ini sangat ramai. " sambil bersemangat mengunjungi tempat ini.
Ayu pun berkata " Itu benar kak...tempat ini memang selalu ramai dulu nenek suka membawa ku ke tempat ini saat aku masih kecil." sambil mengingat masa kecilnya.
Akhirnya aku pun mulai mengeluarkan daftar belanja di pasar itu dan membeli satu per satu bahan yang di pesan oleh nenek.
Lalu tanpa terasa waktu pun terus berlalu hingga jam 12 siang.
Lalu tiba - tiba seorang nenek yang misterius mendekati ku dan membisikkan sesuatu di kuping ku yang saat itu tengah memilih beberapa sayuran.
Ia berkata " Kepala desalah yang bersalah kau harus berhati - hati nona." Sontak aku pun terkejut mendengar semua itu.
Aku berusaha mencari Nenek Misterius itu di dalam keramaian pasar tersebut namun aku tidak bisa menemukannya. Ia menghilang begitu saja.
Aku pun berkata " Kemana nenek itu...?" sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
Ayu pun berkata " ada apa kak...?" sambil bertanya kepada ku.
Aku pun berkata " ah...tidak apa - apa kok mari kita pulang." Dan di sepanjang jalan pulang aku memikirkan perkataan nenek itu dan berkata dalam hati " Kenapa nenek itu berkata seperti itu dan siapa dia sebenarnya...?" sambil terus berfikir hingga tanpa terasa kami sampai di rumah.
Nenek Suci pun berkata " Kalian sudah pulang...?" sambil bertanya kepada ku.
Namun aku tidak menyadarinya.
Ayu pun berkata " Kakak Nenek sedang berbicara dengan mu..." sambil memperingatkan ku.
Aku pun berkata " Oh...iya...nek...kami sudah pulang ini pesanan nenek." sambil menyerahkannya kepada Nenek Suci.
Ia pun berkata " Ada apa nak...kenapa kau melamun...? " sambil bertanya kepada ku.
Aku pun berkata " oh...tidak ada apa - apa kok nek. Baiklah aku ingin kembali ke kamar ku sebentar. Jika nenek membutuhkan ku panggil saja aku."
Sang Nenek pun berkata " baiklah..."
akhirnya aku pun segera kembali ke kamar dan memikirkan kejadian itu.
Aku berkata " Hm...siapa nenek yang ku temui di pasar itu kenapa ia mengatakan jika kepala desa lah yang bersalah dan aku harus
berhati - hati kepadanya. Ini mencurigakan." sambil terdiam di kamar ku sendiri.
Lalu Tak lama kemudian Nenek Suci pun memanggil ku.
ia berkata " Nona Queen makan siang sudah siap mari kita makan bersama...?" sambil mengetuk pintu kamar ku.
Aku pun segera keluar dan berkata " Baik...nek..." akhirnya kami pun makan bersama di tempat itu.
Dan Setelah selesai Nenek Suci meminta ku mengantarkan makanan ke rumah Nenek Sunyi yang tidak lain adalah Nenek dari Ningsih.
Nenek Suci pun berkata " Nona Queen bisakah kau membantu ku memberikan makanan ini kepada nenek sunyi. Nenek dari Ningsih aku takut ia tidak punnya makanan untuk di makan." sambil memberikan ku sebuah rantang tingkat empat yang berisi Sayur , lauk pauk , Nasi putih , dan lalapan.
Lalu aku pun berkata " Baiklah...tapi aku tidak tahu rumahnya." sambil berkata jujur di hadapan mereka.
Sang Kakek pun berkata " Rumahnya tidak jauh dari sini...hanya berjarak beberapa rumah saja dari tempat ini rumahnya terletak di paling ujung dekat perkebunan kelapa sawit di sana kau akan menemukan sebuah gubuk kecil yang atapnya terbuat dari jerami dan dindingnya terbuat dari bilik rotan itulah tempat nenek sunyi tinggal." sambil menjelaskan letaknya kepada ku.
Aku pun berkata " Baiklah aku mengerti kek..." sambil mendengarkan intruksinya.
Andre pun berkata " Biar ku antar kau ke sana Nona Queen." sambil menawarkan bantuannya kepada ku.
Aku pun berkata " Baiklah...kami pamit dulu kakek...Nenek..." sambil membawa rantang itu di tangan ku.
Akhirnya aku dan Andre pun segera pergi ke sana sebelum hari mulai gelap.
yu semangat revisi.....