As You Wish

Pertandingan Basket final kali ini diadakan si SMA Kalingga. Pertandingan final antara SMA Antariksa dan SMA Kalingga. Jarak antara kedua Sekolah Menengah Atas itu tidak terlalu jauh, dapat ditempuh sepuluh sampai lima belas menit saja.

Dihalaman sekolah terlihat suporter tim basket Antariksa sudah siap dengam motor dan spanduk mereka, para suporter dilarang menggunakan mobil, karena yang menggunakan mobil hanya para pemain basket dan guru yang ikut menonton.

Sejak tadi Desya menatap kearah kerumunan itu dengan tatapan datar, namun tidak dengan otaknya yang panas, sedang menimbang segala hal kemungkinan yang akan terjadi jika dia ikut menonton pertandingan kali ini yang diadakan disangkar Kalingga. Semua orang tahu jika Desya putus dengan Elio setelah pertandingan persahabatan di sekolah Kalingga. Pada awal-awal putusnya Desya dan Elio, SMA Kalingga dan SMA Antariksa sering bentrok, seandainya Desya tidak dibawa-bawa saat bentrok mereka, Desya tidak akan turun tangan dan kembali bertemu dengan Kevano, kapten tim karate sekaligus ketua geng sekolah SMA Antariksa.

"Mau bareng gue?."

Pandangan Desya tertutup oleh tubuh pria yang tak kalah tinggi dengannya.

Pria itu tersenyum lebar dengan tatapan yang begitu dalam menatap Desya, sudah beberapa hari ini Desya tidak melihat Kevano berkeliaran di sekitarnya, kabarnya pria itu mengikuti pertandingan karate untuk terakhir kalinya sebelum fokus pada ujian akhir sekolah mereka.

"Gue bawa motor Kev" Desya mencoba menolak dengan halus.

"I Know" ucap Kevano mengambil kunci motor Desya dari tangan Desya, "gue kesekolah bawa mobil, tapi peraturannya jika ingin ikut rombongan suporter harus pakai motor. Jadi anggap saja gue nebeng lo, tapi gue yang nyetir."

Desya berdecak mendengarnya, Kevano pasti modus.

Tangan Kevano terulur, menunggu Desya menyambut tangannya.

See, Desya benar bukan, jika Kevano pasti modus bukan hanya sekedar karena dia membawa mobil kesekolah.

"Atau lo gak mau ada yang salah paham?, atau lo gak mau nonton karena ada di ...."

"Gue bawa helm satu, kalau ditilang lo yang bayar" potong Desya, berjalan melewati Kevano begitu saja.

Kevano mengulum senyum, berbalik badan menyusul Desya, meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya.

"Gue siap jadi gebetan pura-pura lo agar lo terlihat udah One step forward " ucap Kevano dengan santai.

"Gue udah move on Kev."

"Oh ya?, kalau udah move on harusnya udah punya gebetan baru, masak kalah sama mantan sih."

"Ya gak gitu juga Kev."

Interaksi mereka berdua menjadi pusat perhatian semua orang, bukan lagi para pemain basket yang menjadi pusat semua orang yang memenuhi halaman sekolah Antariksa.

Ares yang berada disana hanya menghela nafas melihat Desya dari tempatnya berdiri, dari awal Ares tidak berniat untuk mengajak Desya menonton pertandingan, tetapi jika kembarannya itu ingin menonton, maka Ares bisa apa?.

^-^

"Dia lagi deket ama si Kevano."

Aksa melempar ponselnya pada Elio yang telah selesai mengikat tali sepatu, duduk di pinggir lapangan tidak berbaur dengan yang lain.

Elio mengambil ponsel Aksa yang berada dipangkuannya, sebelah alis Elio terangkat menatap layar ponsel Aksa dan Aksa yang berdiri didepannya secara bergantian.

Layar ponsel Aksa menunjukkan beranda insta milik Gigi, ada foto Kevano yang sedang membonceng Desya. Terlihat Desya tertawa, difoto selanjutnya Desya berjalan disamping Kevano yang menggenggam tangannya.

"Lo masih mau begini?, yakin lo mau ngelepas dia begitu aja?."

Elio terdiam sejenak sebelum kembali melempar ponsel Ares pada si pemiliknya. Wajahnya datar saja, seakan dia terlihat tidak terganggu dengan foto Desya dan Kevano, bahkan dengan pertanyaan Aksa barusan.

Terdengar teriakan dan seruan yang mulai memasuki lapangan indoor tempat pertandingan final diadakan.

Elio menoleh kesumber suara, para suporter sekolah Antariksa memasuki lapangan dan berjalan menaiki tribun, sedangkan para pemain berjalan mengikuti pelatih basket mereka. Mata Elio masih mencari sosok itu diantara para suporter.

"Desya beneran bareng si Kevano."

"Mereka gandengan Sat."

"Wih ... Kevano pulang dari pertandingan langsung ngegas."

"Kirain si Desya gak akan dateng."

"Iya, gue juga mikir gitu, sebelum lihat postingan si Gigi."

"Ya iyalah dia dateng, secara udah ada gebetan baru."

"Yang artinya dia bener-bener udah move on."

"Ya kali gak move on, si Elio udah lama move on, masa cewek spek Desya enggak."

Suara bisikan anggota tim Elio yang berada tidak jauh dari Elio bediri terdengar hingga ketelinga Elio, membuat Elio semakin gencar mencari keberadaan Desya. Tatapan Elio terpaku pada Desya yang memasuki lapangan dengan tangan kanan yang digenggam oleh Kevano, terlihat gadis itu tertawa kecil sembari memukul lengan Kevano terlihat ...

Elio kehilang kata-kata melihat interaksi mereka berdua.

"Lo akan menjadi orang bego setelah ini" Aksa menepuk pundaknya sebelum pergi.

Bego?, dia sudah menjadi orang bego sejak memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dan Desya tampa memberi alasan yang jelas, bahkan tiga hari setelah ulang tahun perayaan gadis itu.

Beberapa detik setelahnya pandangan Elio terhalang oleh sosok Ares yang berdiri tepat didepan Elio dengan memainkan bola basket ditangan kanannya, dengan senyum sarkasme.

"Control your gaze."

Ares terkekeh sembari melangkah melewati Elio.

Tangan Elio mengepal, tatapan mata Elio kembali teralih pad Desya yang duduk disamping Kevano.

Selama Elio menatap perempuan itu hampir tiga menit, Desya tidak sedikitpun menoleh keara lapangan, gadis itu terlihat nyaman berbincang dengan Kevano dan teman-temannya.

"Lo pura-pura sudah melangkah kedepan meninggalkan masa lalu" ucap Aksa yang kembali mendekati Elio, "tapi dia sepertinya sebentar lagi akan benar-benar me ..."

Bugh ...

Elio berbalik badan dan berjalan pergi dengan menubruk pundak Aksa, menghentikan ocehan temannya yang menjengkelkan ditelinga Elio.

Terlihat Haikal dan Regal yang berjalan menghampiri Aksa dengan membawa kardus berisi minuman untuk para pemain basket sekolah mereka.

"Desya beneran ama anak itu?" Tunjuk Haikal dengan dagunya kearah Desya dan Kevano.

Aksa hanya mengangkat bahu, tanda tidak tahu.

"Tanya Taya dong Sa, dia kan teman Desya."

"Meles" ucap Aksa berjalan menyusul elio bergabung dengan tim basket mereka.

^-^