NovelToon NovelToon
Good Mother

Good Mother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: MayyChy-

Siapa sangka, Veyra yang terkenal sebagai badgirl di SMA nya bisa menjadi ibu di usia muda. Bahkan teman-temannya pun tidak mempercayai hal itu. Di usia nya yang masih sangat muda, bukan mudah untuk menjalani hari-hari nya dengan kehadiran baby secara tiba-tiba. Veyra harus merubah masa mudanya yang harusnya bersenang-senang menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan kasih dan sayang dan menjadi CEO perusahaan yang rumit baginya. Akankah Veyra hamil di luar nikah? Lalu siapakah yang menghamilinya? Ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebab Vee harus menjadi ibu di usia muda? Yukk langsung baca aja ceritanya✨ Happy readingg!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayyChy-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seven : Today With Risky

Veyra POV'

Gue mulai masuk ke dalam rumah pukul tujuh malam. Bi Yati senantiasa menyambut kedatangan gue dengan ramah.

"Udah pulang non? Pasti capek banget ya?" Sapanya saat melihat gue yang berada di depan tangga.

"Enggak kok Bi" alibiku. Padahal aslinya capek gue udah tingkat dewa.

"Bibi buatin teh hangat ya non?" tawarnya kemudian.

"Boleh deh Bi. Oh iya Bi, baby Reno gak rewel kan?"

"Enggak kok non, dia anteng banget" gue mengangguk mendengar jawaban Bi Yati.

"Makasih ya Bi" Bi Yati mengangguk dan setelah itu langsung pamit dari pandangan gue.

Tingtong!!

Belum aja gue duduk, udah dateng aja tamu. Lagi pula siapa sih malem-malem gini. Gue berjalan mendekati pintu utama. Setelah pintu terbuka ternyata Risky berdiri dengan tampang watadosnya tersenyum ke arah gue.

"Eh elo Ky, masuk dulu yuk?" ucap gue mencoba ramah.

Gue sama dia udah duduk di sofa ruang tamu sekarang. Bi Yati datang dengan satu gelas teh hangat.

"Eh ada Den Risky, Bibi cuma buat minuman satu. Den Risky mau saya buat kan juga?"

"Boleh bu" ucap Risky sangat sopan.

"Jadi ada apa lo sampai dateng kesini Ky?" tanya gue to the point.

"Lo lupa?" gue mengernyitkan dahi. Gue bener-bener lupa.

"Emang gue ada janji apa sama lo?"

"Gue janji buat nemenin elo nyari baby sitter Vee" jelasnya dengan sabar. Gue pun tepuk jidat.

"Ya ampun sorry-sorry gue lupa. Kalo gitu gue ganti baju dulu ya?"

Saat gue hendak berdiri tangan Risky menahan tangan gue. "Kok lo pake jas formal kaya gini?"

"Mampus gue!"

"Em anu, gue ikut rapat tadi"

Merasa tak yakin dengan jawaban gue, Risky kembali bertanya. "Lo jujur aja deh sama gue, gue janji gue gak bakal bilang ini ke siapa-siapa"

"Huhhh!" gue hembuskan nafas kasar. "Gue itu CEO dari perusahaan Cahya Corp. Gue disuruh nerusin perusahaannya Om Dion. Puas lo"

"What?" Risky tampak kaget dengan jawaban gue.

"Pliss Ky, gue minta tolong banget buat jaga rahasia ini ya? Plis plis plis" gue pasang wajah puppy eyes gue berharap Risky merasa iba.

"Ada syaratnya" ucapnya tersenyum jail.

Gue mengernyit "apa syaratnya?"

"Lo harus jadi pacar gue"

Deg!

Deg!

Deg!

Gue mendadak jadi patung disitu. Rasanya urat gue udah mau putus. Apa-apaan ini tuhan?

"Bhahahaha!" tiba-tiba tawa renyah pecah dari mulut Risky. "Biasa aja kali Vee, gue Bercanda"

Akhirnya gue bisa bernafas lega setelah merasa tercekat. "Iya gue tau kok" ucap gue tengsin.

"Kalo beneran apa lo mau?"

Blushh

"Hah? Apa gue gak denger" ucap gue pura-pura.

"Yakin gak denger? Pipi lo merah lhoo"

"Eh ya udah gue ganti baju dulu. Lo tunggu sini" dengan cepat gue menuju kamar. Malu nya sampai ke ubun-ubun.

"Sadar Vee sadar, ini tuh cuma bercanda"

Brakkk!!

Tanpa sadar gue menggebrak pintu dengan keras. Oek..oekk..oekk...

Tangis baby Reno pecah, gue segera menghampiri nya dan menggendongnya.

"Cup...cup..cup.. Anak bunda jangan nangis dong" gue tepuk-tepuk pelan pantat baby Reno.

Beberapa menit tapi tangis Baby Reno tak kunjung reda. “Susah juga ya ngurus bayi” batin gue. Gue bawa Baby Reno turun menemui Risky.

"Loh kok Baby nya nangis? Bunda nya nakal ya?" sindir Risky sambil menenangkan Baby Reno.

"Aduhh gimana ini? Kasihan anak gue nih, nangis terus"

"Ajak jalan-jalan yuk? Sekalian nyari baby sitter nya" usul Risky.

"Boleh deh" akhirnya gue pergi bersama Risky dengan Baby Reno di gendongan gue. Pada akhirnya juga, gue gak jadi ganti baju dan masih memakai jas formal.

Di dalam mobil gue terus mencoba menenangkan baby Reno. Tapi hasilnya nihil, baby Reno tetap saja menangis. Tiba-tiba Risky menghentikan mobilnya.

"Vee lo lihat ibu-ibu itu gak?" Risky menunjuk dari dalam mobil ke arah jalan raya yang terdapat sosok ibu paruh baya membawa tas besar.

"Lihat, kenapa?" jawab gue sekenanya.

"Mungkin dia butuh pekerjaan, gimana kalo kita tawarin dia?"

"Boleh deh"

Gue dan Risky turun dari mobil dan segera menghampiri ibu-ibu itu.

"Maaf bu menganggu waktunya" ucap Risky sopan.

"Ada apa ya?"

"Kalo saya boleh tau ibu mau kemana?"

"Belum tau" jawaban ibu itu sukses membuat gue bingung dan juga Risky tentunya.

"Memang nya ibu dari mana?"

"Ibu habis di pecat nak, karena majikan ibu sudah tidak mampu membayar ibu"

Oekk...oek...oekk...

"Sttt, sayang. Cup..cup" gue mencoba untuk menenangkan tangisan baby Reno, tetapi tak kunjung reda.

"Boleh ibu gendong nak?"

"Boleh bu" gue segera memindahkan baby Reno ke gendongan ibu itu.

Ibu itu terlihat sangat lembut menenangkan baby Reno. Dia pun berhenti menangis dan tertidur.

"Kalian ini pasangan muda ya?"

"Eh enggak kok bu" jawab gue dan Risky serempak.

"Tapi kalian cocok banget"

Shit!

Canggung diantara semuanya. Tidak ada yang memulai obrolan.

"Bu boleh saya bertanya?" ungkap gue.

"Tanya apa nak?"

"Ibu mau jadi baby sitter buat anak saya?"

"Mau nak, ibu mau banget" senyum gue mengembang.

"Baik bu, kalau begitu mari bu ikut saya ke rumah saya saja." ajak gue.

Risky langsung tancap gas menuju rumah gue. Sesampainya di rumah, Risky langsung berpamitan pulang agar tidak kemalaman.

Setelah mobil Risky menghilang ibu tadi tanya sama gue. "Bukan suami nya toh? Saya kira suami nya mbak"

Gue terkekeh. "Saya masih single bu, bahkan saya masih SMA" tutur ku membuat alis ibu itu berkerut.

"Kok bisa mbak?"

"Nama ibu siapa?" tidak menjawab pertanyaan ibu itu gue malah tanya namanya.

Sambil berjalan memasuki rumah ibu itu menjawab. "Siti mbak"

"Baik kalo begitu ibu bisa panggil saya Vee. Nama asli saya Veyra"

"Baik mbak Vee"

"Ibu duduk disini dulu ya" titah gue sama bu Siti.

"Bi Yati!" panggil gue seraya mencari keberadaan Bi Yati.

"Ada apa non?" Bi Yati datang tergopoh-gopoh dengan serbet di pundaknya.

"Vee udah dapet baby sitter buat Reno. Vee kenalin yuk?" Bi Yati langsung mengekor di belakang gue.

Setelah sesi perkenalan selesai, gue mulai menceritakan tentang kehidupan gue dan apa yang sebenarnya terjadi. Bu Siti begitu terkejut dan terlihat kagum ke gue. Bu Siti mencoba beradaptasi di kehidupan gue mulai sekarang.

"Semoga ibu betah ya kerja di sini" ucap gue sebagai bentuk ucapan selamat datang pada Bu Siti.

"Pasti mbak"

"Biar saya aja yang gendong Reno bu, ibu istirahat saja. Nanti kalo saya butuh, saya pasti pangil ibu" Bu Siti langsung pergi membawa tas bawaan nya ke sebuah kamar yang udah gue tunjuk.

Di rumah ini gue sudah menganggap Bi Yati, Bu Siti dan Pak Timo sebagai keluarga gue. Jadi kamar mereka pun tak jauh berbeda dari kamar gue. Gue enggak pernah milihin mereka tempat yang tidak layak seperti gudang, mereka juga manusia, toh mereka juga sudah mau mengisi kekosongan gue disaat gue udah enggak punya siapa-siapa.

Gue langsung menuju kamar berserta Baby Reno di gendongan gue. Wajahnya imut, tenang dan damai. Gue makin sayang sama dia.

Drutt...drut...

Ponsel gue berdering dan gue segera melihatnya. Ternyata tiga pesan masuk di aplikasi Line gue. Dengan segera gue membuka nya.

Rakmaex

Haloo... 21.30

Mudeng kan yang aku ajarin tadi? 21.30

Kalo belum bilang aja ya :v. 21.31

^^^Lumayan paham kok^^ 21.40^^^

Okedeh, good night❤. 21.40

Read.

Gue meletakkan handphone di atas nakas dan segera membersihkan diri di kamar mandi. Beberapa menit bergulat dengan gayung dan air, sekarang gue keluar dengan piyama tidur dan rambut yang basah.

Gue berjalan ke arah balkon kamar. Menghirup udara yang sangat menenangkan.

"Risky baik banget deh sama gue" ucap gue pelan, bahkan sangat pelan.

"Eh inget Vee! Shyiren suka sama dia" kemudian gue tersenyum. Senyum gue tidak bisa di isyarat kan. Mau seneng ya enggak kalo sedih juga enggak. Bimbang sama perasaan gue sendiri.

Akhirnya gue kembali ke ranjang dan membaringkan tubuh di sebelah Baby Reno. Sungguh hari yang melelahkan.

...----------------...

Kayaknya Veyra suka Risky gak si gais?

Hehehe, jangan lupa like ya, komen sebanyak-banyaknya juga boleh kok. Bantu follow akun author ya gais, kalo mau di follback juga boleh. Bisa DM maupun komen disini. Terimakasih atas support kalian❤️

To be continued…..

1
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Victor
Woww! 😍
Ryoma Echizen
Jangan-jangan aku udah terjebak obsession sama tokoh di cerita ini😍
Takahashi HitomiLửa
Saya merasa seperti berada di dalam cerita itu sendiri. 🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!