NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Surgawi

Kaisar Pedang Surgawi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:297.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Van_Liev

Tian Guo, ahli bela diri terkuat di Daratan Zhuyun yang dihormati sebagai pemimpin Istana Surgawi, menghadapi penderitaan terbesar dalam hidupnya ketika kekasihnya, Xie Mei, dan Ketua Sekte Naga Suci mengkhianatinya saat dia berusaha naik ke Alam Immortal. Dihancurkan oleh pengkhianatan yang tak terduga, Tian Guo hampir lenyap dalam petir kesengsaraan.

Namun, takdir berkehendak lain. Seratus tahun kemudian, jiwa Tian Guo reinkarnasi ke dalam tubuh seorang bocah bernama Tang Wuying. Dengan kesempatan kedua ini dari surga, Tian Guo bersumpah untuk membalaskan dendamnya. Memanfaatkan pengetahuan dan kekuatannya yang luar biasa, dia kembali menapaki jalan bela diri yang terjal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van_Liev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8 - Pembuktian

Kediaman Keluarga Tang, hari tantangan Tang Wei dan Tang Wuying.

Hari yang dinanti-nantikan telah tiba. Arena pertandingan di kediaman keluarga Tang dipenuhi oleh kerumunan orang, baik dari keluarga Tang maupun dari luar. Tang Zheng dengan sengaja mengumpulkan banyak orang, termasuk beberapa tokoh penting dari klan-klan tetangga, untuk menyaksikan pertandingan ini. Dia ingin menunjukkan kekuatan calon penerus keluarga Tang, serta mempermalukan Tang Wuying di depan publik.

Para tetua keluarga Tang telah duduk di tempat mereka, memandang dengan penuh perhatian. Di antara mereka, Tang Jinhai, kepala keluarga Tang, duduk dengan wajah tegang. Dia sebenarnya menentang pertandingan ini karena khawatir dengan Tang Wuying yang baru saja sembuh, tetapi karena Tang Wuying sudah menyetujuinya dia tidak punya pilihan selain menerima. Meski begitu, dia marah karena Tang Zheng mengundang orang luar untuk menyaksikan pertandingan ini.

"Tang Zheng, mengapa kau mengundang begitu banyak orang luar?" tanya Tang Jinhai dengan nada dingin.

Tang Zheng tersenyum licik. "Kepala Keluarga, ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bakat calon penerus keluarga Tang. Apa salahnya membiarkan orang lain melihat betapa hebatnya keluarga kita?"

Tang Jinhai mendengus. "Jangan kira aku tidak tahu niatmu."

Di sisi lain arena, Tang Wei berdiri dengan bangga, senyum sombong menghiasi wajahnya. Dia menikmati perhatian dan dukungan yang dia terima dari kerumunan. Banyak orang berbicara tentang betapa hebatnya Tang Wei dan betapa tidak bergunanya Tang Wuying. Bisik-bisik buruk tentang Tang Wuying mulai terdengar, semakin lama semakin keras.

"Di mana Tang Wuying? Apakah dia terlalu takut untuk muncul?" seseorang berseru dari kerumunan.

"Dia pasti tahu bahwa dia tidak bisa menang dan memutuskan untuk melarikan diri," kata yang lain sambil tertawa mengejek.

Tang Wei tersenyum mendengar semua itu, merasa semakin percaya diri. Namun, tiba-tiba, kerumunan mulai bergerak dan perhatian mereka beralih ke satu titik di arena. Seorang pemuda dengan langkah mantap dan tatapan tenang memasuki arena. Itu adalah Tang Wuying. Tubuhnya terlihat lebih tegap dan matanya memancarkan tekad yang kuat.

Tang Jinhai menghela napas lega melihat putranya muncul, meski dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa Tang Wuying telah berlatih keras selama beberapa hari terakhir, tetapi dia juga khawatir tentang apa yang akan terjadi dalam pertarungan ini.

Kerumunan terdiam sejenak, lalu bisik-bisik berubah menjadi gumaman penasaran. "Apakah itu benar-benar Tang Wuying? Dia terlihat berbeda," bisik seseorang.

"Ya, dia tampak lebih kuat. Apa yang terjadi padanya?" tanya yang lain.

Tang Wei, yang awalnya tampak sangat percaya diri, mulai merasa terganggu oleh perubahan suasana. Namun, dia tidak menunjukkan rasa gugupnya dan tetap berdiri dengan angkuh.

"Akhirnya kau muncul juga," kata Tang Wei dengan nada mengejek. "Apakah kau sudah siap untuk dipermalukan di depan semua orang?"

Tang Wuying tidak terganggu oleh ejekan tersebut. Dia menatap Tang Wei dengan tenang, lalu berkata, "Mari kita lihat siapa yang akan dipermalukan."

Para penonton menghela napas dalam-dalam, merasakan ketegangan yang semakin meningkat. Mereka semua tahu bahwa pertarungan ini akan menentukan banyak hal, bukan hanya bagi Tang Wuying dan Tang Wei, tetapi juga bagi masa depan keluarga Tang.

Tang Jinhai memberi isyarat kepada seorang tetua untuk memulai pertandingan. Tetua itu melangkah maju, mengangkat tangannya untuk menarik perhatian semua orang. "Pertarungan ini akan dimulai sekarang. Tidak ada aturan selain tidak boleh membunuh lawan. Siapa pun yang tidak dapat melanjutkan atau menyerah dianggap kalah."

Tang Wuying dan Tang Wei bersiap di posisi masing-masing, memfokuskan energi mereka dan bersiap untuk bertarung. Suasana di arena menjadi hening, semua mata tertuju pada dua sosok yang berdiri di tengah arena. Para penonton menahan napas, menunggu dengan antisipasi.

"Mulai!" teriak tetua itu, menandakan dimulainya pertarungan.

Tang Wei segera melancarkan serangan pertama, bergerak dengan kecepatan tinggi menuju Tang Wuying. Namun, Tang Wuying sudah siap. Dengan gerakan yang cepat dan gesit, dia menghindari serangan Tang Wei dan membalas dengan serangan balik yang tak terduga. Pukulan Tang Wuying mengenai Tang Wei tepat di dada, membuat Tang Wei terpental beberapa meter ke belakang.

Para penonton terkejut melihat Tang Wei terlempar begitu jauh. Mereka saling berpandangan, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.

Para tetua yang awalnya meremehkan Tang Wuying mulai memuji kemampuannya kepada Tang Jinhai.

"Tang Wuying ternyata tidak seburuk yang kita kira," kata salah satu tetua dengan nada kagum.

Tang Jinhai hanya mengangguk, matanya tetap tertuju pada pertarungan yang sedang berlangsung.

Tang Wei terkekeh sebentar, menghapus darah yang mengalir dari sudut bibirnya. "Kukira kau lemah, tapi ternyata kau punya taring juga, Tang Wuying. Aku meremehkanmu."

Tang Wei kemudian mulai memperbesar energi yang dikeluarkannya. Aura yang memancar dari tubuhnya semakin intens, membuat banyak orang di sekitar arena terbelalak.

"Tingkat sembilan!" seru seseorang dari kerumunan, menimbulkan kegemparan di antara para penonton.

Tang Jinhai mengerutkan alisnya, merasa cemas dengan kekuatan yang ditunjukkan oleh Tang Wei. "Berhati-hatilah, Wuying," bisiknya dalam hati.

1
Iniesta Egeten
𝙗𝙖𝙞𝙠
Anonymous
n
Sarip Hidayat
waaaaaaah bangkit jug akhirnya
Derajat
Mengerikan Jika Iblis sdh bangun
"@Lv
Mantul thor👍
Andbie
akhirnya jalan takdir wuyin sebagsi pewaris kaisar surgawi pun menuntun nya menjadi musuh utama iblis..
Hendri Yansah
Biasa
Hendri Yansah
Lumayan
Sahrul Akbar
Bagus Thor
tetap se mangat
Dian Pravita Sari
gak da kontrol ping ceritantanya gak nyambung g putus tengah jalan
kamir
tanks thour
Sarip Hidayat
waaaaaaah sereeeeem
Derajat
kenapa Zhao Lin msh memikirkan peta
Van: alasannya ada di chapter 72
total 1 replies
Andbie
ayo wuyin cepatlah bergerak dan segera temukan harta peninggalan reruntuhan kuno tuk menambah kekuatanmu
4wied
hah, udah up tapi yang komen baru ada 3, yang minta update padahal banyak
Ramli Kaimudin
lanjut
"@Lv
Mantul thor👍👍
"@Lv
Mantul thor👍
kamir
iyaaaaa
kamir
josss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!