NovelToon NovelToon
Sigma Love Story : The Mother

Sigma Love Story : The Mother

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Balas Dendam
Popularitas:155.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Septira Wihartanti

Karena dikhianati, aku trauma terhadap wanita. Ditambah anakku yang masih bayi membutuhkan bantuan seorang 'ibu'. Apa boleh buat, kusewa saja seorang Babysitter. masalahnya... baby sitterku ini memiliki kehidupan yang lumayan kompleks. Sementara anakku bergantung padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Malang

Dia kos di gang sempit, mobil tidak bisa masuk, di perkampungan rawan preman. Dia bahkan harus memakai jas hujan saat masuk ke dalam gang. Alasannya, karena jas hujan bisa menyamarkan dadanya. Bahan jas hujan adalah plastik tebal yang kaku. Ia juga memakai masker dan tudung.

Jadi itu sebabnya tas tangannya terasa berat dan penuh, di dalamnya ternyata ada jas Hujan.

Aku menunggu di minimarket dekat sana karena mobilku mencolok, Palisade akan membuat banyak orang menoleh padaku. Dan lingkungan ini memiliki ketimpangan sosial yang kentara.

Tak lama kemudian dia datang lagi dengan tas ransel besar di punggungnya, lalu memasukkan ransel itu ke bagasi.

“Sudah Pak.” Katanya sambil membuka tudungnya, lalu menyerahkan sebuah map padaku. “Di dalamnya ada data diri saya, mulai dari ijazah SD SMP SMA Universitas, buku tabungan, surat keterangan bekerja, akta kelahiran dan lainnya.”

“Saya bawa ini ke Private Investigator ya.” Desisku sambil menyelipkan map itu ke sunvisor di atas kepalaku.

“Baik Pak.” Jawab Kayla. Ia membuka jas hujannya dan melipatnya dengan seksama. Lalu memasukkannya ke dalam tas tangannya.

Dan ia pun menadahkan tangannya, meminta Aram.

Anak ini sudah menendang-nendang saja saat melihat Kayla. Tidak sabar minta digendong.

“Di apartemen sudah saya pasang CCTV.” Aku menyalakan mesin dan menuju kembali ke apartemen. Aku menyebutkan area mana yang kupasangi kamera. Aku sedikit berbohong bahwa tidak ada tempat yang terlewat, padahal kamarku tidak ada cctv. Biar dia bisa lebih jaga sikap.

“Sekuriti di bawah lumayan concern sama penghuni, dan area tangga darurat terkunci. Kuncinya terbuka otomatis dari sentral jika ada indikasi gempa bumi atau kebakaran.” Kataku.

“Alhamdulillah...” desisnya.

Kenapa jadi Alhamdulillah? Aku sedang menjelaskan sesuatu yang mengindikasikan kalau ia tidak akan bisa kabur dariku. Dia malah bilang Alhamdulillah?!

“Jadi seandainya lokasi saya ketahuan Angga, dia tak akan bisa naik ke atas kan ya Pak?”

Oh, masalah itu toh.

“Dia akan keburu ditangkap sekuriti. Kecuali dia lumayan kaya untuk jadi penghuni di sana.”

“Kalau dilihat dari kemewahannya sih, sepertinya tidak mungkin dia bisa jadi penghuni di sana kecuali baru saja menipu orang miliaran.” Kata Kayla. “Atau... dia bisa menyamar jadi sekuriti dan cleaning service.”

“CCTV ada di depan pintu, saya tahu siapa saja yang keluar masuk unit. CCTV milik apartemen ada 3 unit di lift, lorong kanan dan lorong kiri.”

“Baik Pak.” Kayla mengangguk. Kali ini aku melihat pipinya sudah lebih merona, bibirnya juga sudah tidak pucat. Dan binar di matanya itu seperti anak kucing yang berharap dikasih ayam goreng junkfood.

Mirip mata Aram saat menyambutku pulang.

“Bagaimana sih ceritanya kamu bisa bertemu dia?”

“Dia?” tanyanya

“Mantan suami-mu itu.”

Kayla langsung diam. Alih-alih menjawab dia malah memeluk Aram dengan cara menempelkan bibirnya ke dahi anak itu. Aram tertawa kesenangan. Bayi itu menggeliat sambil menepuk-nepuk pipi Kayla.

Kayla hanya membenamkan wajahnya di leher Aram.

Aku langsung tahu, berat baginya untuk bercerita.

Mungkin butuh waktu.

Karena pengalamannya lumayan berat.

Satu lagi wanita tersakiti gara-gara pilih suami.

Dan dalam kasusku, salah pilih istri.

Aku bisa prediksi, skemanya selalu berulang. Awalnya mereka baik, mulut manis, perhatian melebihi ibu kandung, memperlakukan kita sebagai Raja atau Ratu.

Tak butuh waktu lama, karena sudah merasakan kepuasan ‘dicintai’ oleh seseorang, mereka merasa tanpa mereka, kita tak bisa hidup. Tanpa mereka, kita depresi. Kita butuh mereka dalam segala hal.

Padahal yang sesungguhnya, sebelum ada mereka kita bertumbuh.

Malah saat ada mereka kita jadi merunduk.

Lalu mereka mulai melakukan penganiayaan, secara fisik dan verbal.

Bodohnya, dibutakan cinta, kita jadi tak merasa tertindas.

Mereka merasa memiliki budak. Mereka memiliki kami, baik tubuh mau pun hati. Ujungnya, memperlakukan kami seakan kami ini hewan.

Beruntungnya aku, harga diriku lumayan tinggi. Dan ada Aram yang membuatku bisa melawan semuanya.

Saat persidangan berakhir dan aku membawa Aram ke mana-mana, bahkan menitipkannya ke ibuku dan ke rumah sakit, semua bilang : anak itu beban.

Aram adalah bebanku.

Yang kutanggung akibat karma perbuatan burukku.

Sehingga aku diharuskan bertanggung jawab atasnya.

Dan aku jadi kesusahan.

Astaga... orang-orang yang bilang hal seperti ini, sejahat apa sih orang tuanya memperlakukannya di masa lalu sampai-sampai dendamnya terbawa-bawa ke anak?

Apakah mereka sadar kalau sedang membuka masa lalunya kelamnya sendiri?

Aku jadi bisa mengira-ngira sepicik apa mereka dalam hidup, sampai menganggap anak adalah beban.

Dan ada yang lebih parah, mereka menganggap anak itu rejeki, investasi. Banyak anak banyak rejeki.

Banyak anak, semakin banyak rejeki orang tuanya.

Hah...?! Itu sih namanya eksploitasi! Masa anak dijadikan ladang rejeki?

Salah kaprah ini...

Pemikiran ini salah besar.

Anak bukan rejeki bapak ibunya, tapi Rejeki si anak sudah dijamin oleh Yang Maha Kuasa.

Anak bukan investasi, karena mereka bukan milik orang tuanya tapi milik Illahi.

Dan anak... bukan Beban.

Repot iya, tapi bukan Beban.

Jelas tidak.

Selama kita merasa khawatir anak kita kenapa-napa, kita merasa marah saat orang lain berlaku jahat ke anak kita, selama kita sedih kalau anak kita mendapat musibah, Anak bukan Beban.

Mungkin bagi Reina, atau bagi Angga si mantan suami, anak adalah beban. Enteng saja mereka menghilangkan nyawa anak mereka.

Tapi bagi kami berdua, aku dan Kayla... anak itu amanah sekaligus anugerah. Setengah jiwa kami. Keberadaan mereka sangat berarti bagi kami. Apa pun, literally apa pun, akan kami lakukan agar anak kami tumbuh dengan baik. Jadi kalau Kayla depresi karena kehilangan anaknya, hal itu sangat ku-maklumi. Aku pun mungkin akan begitu.

Turut berduka bagi yang menganggap anak adalah beban. Itu berarti ada hal buruk yang terjadi di masa lalu yang belum dapat dimaafkan sampai sekarang. Tentu nya berkaitan dengan hubungan buruk antara anak dan orang tua.

Ada hal mengganjal selama perjalanan kami ke apartemen.

“Barang kamu hanya tas itu?” tanyaku.

“Ya Pak, cuma itu.”

“Kenapa?”

Di sudut mataku bisa kulihat Kayla mengernyit menatapku.

“Eeeeh...? Kenapa maksudnya?” ia balik bertanya padaku.

Aku pun diam, merasa salah bicara.

Aku tidak melanjutkan pertanyaanku, dan mulai mengemudikan mobilku ke arah mall terdekat.

Kayla sampai fokus ke depan, lalu ia menoleh padaku.

“Pak? Kita tidak kembali ke apartemen?”

“Hm? Nanti. Saya ada urusan dulu di sini.”

“Di Mall?”

“Ya. Urusan saya bisa di mana saja. Tidak harus di kantor.” Aku rencananya akan membelikan Kayla banyak pakaian. Kulihat dia hanya membawa sebuah ransel. Hal yang tidak wajar untuk seorang wanita yang seharusnya banyak kebutuhan. Makanya aku tadi bertanya ‘kenapa’.

Kenapa wanita sepertinya hanya memiliki satu buah ransel besar? Kemana barang-barangnya? Alat make upnya? Sepatu-sepatunya? Tasnya yang lain? Benda-benda favoritnya?

Kusadari kalau aku bertanya malah terkesan menghina. Karena aku tidak tahu apa saja yang sudah ia alami sampai hanya bisa bawa diri.

“Pak, Aram haus sepertinya.” Katanya.

Aku menghentikan mobil di bahu jalan dan ia pun pindah ke belakang untuk menyusui.

Dia bahkan masih memakai pakaian dalam yang sama dengan yang kemarin dibelikan Altan... aku sampai menggelengkan kepalaku.

1
Daanii Irsyad Aufa
walah pengantin basi kena miskom jdi pisah
Daanii Irsyad Aufa
Luar biasa karyaa maddam emg selalu ok
Daanii Irsyad Aufa
nice, permintaan yg bagus Kayla
Daanii Irsyad Aufa
bahasanya tolong 🤭
Daanii Irsyad Aufa
wahai para suami dengerin nih omongan pak Zaki..
Daanii Irsyad Aufa
wah ngenes bgt
Daanii Irsyad Aufa
kalo suami sudah mulai menyakiti baik fisik maupun psikis PLEASE TOLONG CARI BANTUAN
Daanii Irsyad Aufa
bojone Kayla gaweke kopi sianida pie??
Daanii Irsyad Aufa
waduh intro nya ngeri - ngeri sedap nih
🌺tyy
seperti biasa,luar biasa karya kakak, terimakasih ❤️
Titik Handayani
mantaappp
Siti Kurniawati
semua karya author bagus semua, aku suka ceritanya tak bisa ditebak, keren banget, semangat terus Yo Thor...
Siti Kurniawati
wahhhhhh...
hania putri
bapak nya baby aram dan mamak nya baby arum berjodoh nih
HARTINMARLIN
assalamualaikum hai 🖐️ salam kenal dari ku
Silvi
Luar biasa
Gayatri Ayu Paramayoga
exca 2000PC 😂😂😂
Gayatri Ayu Paramayoga
paragraf ini pasti jadi perdebatan 😂😂😂
Irma Dwi
akhirnya tamat dan happy ending 🥰,,,,

maaf y Thor bacanya maraton tp untuk like dan komen ngak pernah absen kog 😁😁😁,,,,
Irma Dwi
😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!