NovelToon NovelToon
Alesha Kesayangan BadBoy

Alesha Kesayangan BadBoy

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: TauFik Akbar

Namaku. Alesha nabila sakhir, aku tinggal bersama ibu tunggal ayah telah pergi meninggal sewaktu usiaku beranjak ke sepuluh tahun. Waktu seakan terhenti, rasa nya semua itu bagaikan mimpi terburuk ku kehilangan sosok ayah terhebat dalam hidup sangat memukul hatiku.

Aku disaat itu masih berusia sepuluh tahun, harus berdiri dengan kuat bersama sang ibu yang tak henti-hentinya ia menangis.Aku mengerti dengan keadaan ibuku, laki-laki yang sangat ia cintai terlebih dahulu meninggalkannya dengan putri kecil mereka.Ibu terus memeluk tubuh ku yang mungil, aku tak mampu berkata-kata untuk menenangkan ibu karna aku juga sama terpukulnya.

Perlahan ibu melepaskan pelukan nya terhadap tubuh mungil ku dan ia juga sudah tak lagi menangis seperti tadi.Menatap diri ku dan tersenyum dengan luka.

"Sayang kamu lapar tidak?"Ujar sang ibu bertanya pada ku, aku menjawab dengan anggukan kepala pertanda ia, memang disaat itu perut ku telah sakit menahan lapar. Tapi aku tak tega mengatakan nya pada ibu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TauFik Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 08.Hujan Sore

Semua murid telah bubar meninggalkan halaman SMA wijaya bangsa. Waktu belajar telah selesai setengah jam yang lalu,alesha dan arum mereka masih duduk di kelasnya dua gadis tersebut ternyata belum juga pulang, entah apa yang mereka kerjakan hingga sekarang ini.

"Sha..Gue duluan ya, udah ditelpon nih sama bokap gue." Ujar arum kepada alesha yang gadis tersebut tengah membereskan peralatan tulisnya.

"Yaudah rum." Ujar alesha dengan singkat. Arum dan alesha kini keluar dari kelasnya terlihat dilorong sudah sedikit sepi karna murid yang lain sudah pada pulang duluan. Hanya tinggal beberapa murid lagi yang masih betah duduk disekolah ini.

"Lo yakin sha nggak mau nebeng sama gue?" Tanya arum yang sedikit khawatir kepada sahabatnya itu, meski pun arum sangat cerewet kepada alesha tapi gadis itu perduli dan sayang sama alesha melebihi sahabat alesha sudah ia anggap seperti saudaranya sendiri.

"Iya, santai aja lo. Gue juga mau keperpustakaaan ada buku yang gue mau cari disana. Lo duluan aja." Ujar alesha meyakinkan gadis itu yang wajahnya sedikit merasa tak enak hati pada alesha.

"Lo beneran sha. Nggak keberatan gue tinggal dulu? Atau engak gue temenin lo aja deh disini!" Ujar arum memaksa alesha, tapi bukan alesha namanya jika gadis itu langsung menurut.

"Arum yang cantik. Lo gak perlu khawatir sama gue, lo pulang aja dulu kasihan tuh bokap lo udah nungguin." Ujar alesha mengingatkan gadis itu kepada sang ayahnya biar tak terus mendesak alesha mengikuti apa maunya arum.

Yaudah deh kalau lo maksa banget buat ngusir gue dari sini." Ujar arum membuat alesha tertawa dengan manis mendengar apa yang gadis itu katakan sangat lucu sekali ya—tuhan.

Arum berjalan perlahan meninggalkan alesha di belakangnya. Sekali kali gadis itu melihat ke belakang san memastikan alesha disana dan tak lupa ia melambaikan sebelah tanggan nya pertanda sampai jumpa hari esok. Alesha sudah tak melihat arum lagi di lorong tersebut, kini gadis itu tengah melangkah berbelok ke arah kanan menuju ruangan perpustakaan.

****

Disisi lain, mahesa dan keempat temannya kini belum juga pergi pulang mereka malah asik duduk di warjok belakang sekolah. Tempat biasa mereka bolos dari mata pelajaran buk gendut dan guru-guru yang lainnya, dan tempat buat mereka menghisap sebatang rokok yang selalu mereka beli di tempat itu.

Mahesa pria itu juga perokok dan meminum minuman beralkohol, tapi ia akan menyentuh hal-hal tersebut jika lagi banyak pikiran dan tak dapat ia cerita kan kepada teman-temannya.

"Eh lo pada tau nggak pas tadi dilapangan olahraga. Gue liat lagi tuh cewek cantik." Ujar zaki memberitahu kepada leon, jidan, dan daffa. Kalau mahesa ya udah tau kebih dahulu ya pren.

"Ah. Kalau gitu rugi dong gue gak olahraga tadi." Ujar daffa yang lesu dengan tiba-tiba padahal pria itu juga ingin sekali melihat gadis yang sering di bicarakan di sekolahannya. Tapi entah kenapa daffa tak pernah melihat gadis itu sama sekali padahal kan mereka satu sekolah.

"Dan yang harus lo tau bodynya sek---" omongan zaki terhenti dikala mahesa tiba-tiba saja menggebrak meja dihadapan mereka semua. Membuat yang ada di warjok tersebut kaget dengan gebrakan tersebut.

Mata mahesa menajam kepada zaki, yang dimana membuat leon dan yang lainnya bingung kepada mahesa. Kenapa pria itu tiba-tiba saja marah? Dan zaki juga tidak menyindir pria itu?

"Sekali lagi. Gue denger lo ngomongin cewek tadi, gue buat lo nggak akan bisa jalan seumur hidup." Ujar mahesa dengan wajah yang sangat marah membuat zaki tak mampu berkata sedikit pun. Pria itu bingung dengan apa yang terjadi kenapa mahesa tiba-tiba saja seperti ini?

"Bo-boss. Gue ada salah apa?" Tanya zaki dengan sedikit keberanian, dan pertanyaan zaki juga mewakili ketiga temannya yang lain.

"Kesalahan lo udah berani ngomongin apa yang gue suka." Ujar mahesa dan pria iti pergi meninggalkan warjok tersebut dengan teman-temannnya menatap ia dengan kebingungan.

"Lo paham nggak maksud nya le?" Tanya daffa ke leon yang mereka tau mahesa hanya ingin berbicara dengan leon saja.

"Gue juga nggak paham!" Ujar leon dan pria itu ikut-ikutan meninggalkan warjok untuk segera menuju parkiran mobilnya. Pria itu sangat lekah sekali dan ingin pergi kesuatu tempat yang dimana sering ia kunjungi dengan seseorang di masa lalu, tapi orang tersebut telah tiada dan yang tertinggal hanya kenangannya saja.

"Lo, kok mereka pada pergi semua sih." Ujar daffa yang masih dengan ke loadingan nya.

Zaki masih berpikir dengan keras apa yang mahesa maksud tadi.' Kesukaan boss siapa yah? Apa cewek cantik tadi? Nggak mungkin lah boss aja gak pernah deket sama cewek mana pun. Jadi siapa yah?' Zaki terus bertanya tanya pada dirinya apa yang salah barusan.

Hingga ketiga pria yang tinggal di warjok tersebut juga menyusul leon untuk segera pulang, kalau mahesa mereka tak yakin pria itu pulang kerumah. Pria yang sangat sulit mereka tebak padahal sudah lama berteman dengannya, tapi tidak satu pun dari mereka yang memahami mahesa terkecuali leon, mahesa hanya banyak bicara kepada leon dan sering ber–intreaksi dengan leon saja. Kalau denhan daffa, jidan dan zaki hanya sekedar nya.

Singkat ceritanya. Kini mahesa sedang berkeliling sekolah yang sudah sepi tersebut, ia terus berjalan menelusuri setiap lorong yang menuju ke kelas-kelas yang lainnya. Dan tanpa sadari ia sudah berada di lorong yang menuju perpustakaan, tiba-tiba saja pria itu ingin sekali melangkah dan memasuki perpustakaan yang sangat jarang ia datangi.

Tubuh tingginya, dengan jalan yang lebar kini pria itu telah sampai di depan pintu perpus. Perlahan tanggan mahesa membuka knop pintu dengan gerakkan lambat, awalnya pria itu tak melihat siapa pun didalam ruangan tersebut. Hingga suara buku terjatuh dari susunan lemari paling belakang membuat pria itu memasuki perpustakaan dan berjalan mencari asal suara tersebut.

Jantung mahesa berdetak dengan kencang. Yang ia lihat alesha tengah berjongkok memunguti beberapa buku yang terjadi dari susunannya. Mahesa pria itu berjalan mendekat dengan tanpa disadari oleh alesha sama sekali. Hingga tangan kekar seorang pria tepat di bawah mata alesha, pria itu membantu gadis tersebut menyusun buku yang berserakan di bawah. Dan kebetulan nya buku yang terjatuh di area yang paling atas yang tak mampu gadis itu jangkau, karna tubuhnya hanya setinggi sebatas dada mahesa saja.

Alesha terhenti dengan kegiatannya, ia tak habis pikir kenapa dimana-mana selalu saja ia berjumpa dengan pria kurang ajar tersebut.

"Lo Ngapain ke sini?" Tanya alesha dengan sewot dan gadis itu berusaha melindungi dirinya dan menjaga jarak agar kejadian waktu lalu yak terulang kembali.

Pria itu berbalik badan dan menunduk guna menatap alesha yang mungil tersebut. Satu alis pria itu terangkat.

"Kenapa?" Tanya mahesa heran.

"Lo yang kenapa. Lo ngikutin gue yah?" Alesha tiba-tiba saja memfitnah pria tersebut. Yang dimana membuat pria itu semakin mendekatinya, mahesa sengaja mengerjai gadis mungil ini. Ia ingin melihat bagaiman reaksinya kembali apa ketakutan lagi atau tidak?

"Woyy... lo jangan macem-macem, gue bisa teriak sekarang juga." Alesha gadis itu mengancam pria tersebut.

Mahesa tersenyum dengan tipis, tiba-tiba saja kabut gairahnya muncul dengan tidak sengaja. Mahesa semakin mendekat dan menyudutkan gadis itu, alesha melipatkan kedua tanggan nya di atas dada. Seperti menyilang.

"Tolonggggg......." teriak alesha yang sedang ketakutan, tapi masalahnya tak ada yang dapat mendengar gadis itu berteriak. Mahesa semakin tersenyum dengan seringaian kabut gairahnya. Menarik pinggul alesha dengan sekali tarikan hingga membuat dada alesha bertabrakan dengan dada bidang mahesa.

"Gak akan ada yang denger sayangg..." ujar mahesa dengan membisikan di samping kuping gadis itu membuat bulu kuduk alesha merinding saja. Dengan suara berat nan seksi milik mahesa mampu membuat gadis itu tak berdaya sama sekali. Seakan terhipnotis begitu saja

Sebelah tangan mahesa menyentuh dagu gadis itu dengan lembut. Mengangkat sedikit dagu alesha agar ia dapat melihat wajah dan mata indah milik gadisnya. Alesha gadis itu tak bergerak sama sekali ia terhipnotis begitu saja dengan dikungkung dibawah tubuh atletis pria itu.

"Kenapa diam. Hmm?" Ujar mahesa kembali dengan suara berat." Sudah tak takut lagi?" Sambung pria itu.

Alesha menggeleng seperti anak kecil yang penurut. Mahesa semakin jatuh cinta dengan gadis ini entah kenapa berada didekat alesha membuat dirinya tak dapat mengendalikan hasratnya.

Mahesa membawa gadis itu untuk duduk bersampingan. Mahesa tak melakukan apapun dengan gadis itu sebelum dirinya menjadi kekasih alesha, ia harus kuat dan sabar menghadapi godaan semua ini. Dan sayangnya alesha kembali menurut gadis itu sadar dengan apa yang ia lakukan tapi dirinya tak mampu melawan daya tarik pria tersebut.

Hujan telah turun membasahi kota jakarta, mahesa dan alesha masih duduk didalam perpustakaan yang sepi tersebut. Hingga tiba-tiba alesha berani berbicara, sejak tadi mereka hanya diam tak ada yang membuka pembahasan sedikit pun.

"Kak mahes." Alesha memanggil mahesa dengab suara yang kecil tapi mampu didengar oleh pria itu.

"Hmmm." Jawab mahesa dengan suara berat nan lembut,membuat jantung alesha meleleh saja mendengarnya. Dan ditatap seperti itu oleh pria tampan membuat alesha sedikit salting mah.

"Kenapa hmm?" Tanya mahesa kembali, pria itu senang karna alesha tidak memanggil dirinya dengan sebutan lo gue lagi.

"Mau pulang...." ujar alesha dengan malu. Tapi itu dimata mahesa sangat lucu dan menggemaskan sekali.

"Yaudah ayo." Jawab mahesa yang kini telah berdiri dengan kerennya.

"Kemana?" Tanya alesha dengan kelemotan–nya.

"Pulang." Ujar mahesa berjalan terlebih dahulu membuat alesha mengikutinya dari belakang. Dan pertama yang alesha lihat sekarang ialah suasa yang sangat menyeramkan sekali sunyi dan gelap. Ia tak menyadarinya sejak tadi, untung saja dirinya ditemanin pria tersebut kalau tidak alesha akan ketakutan untuk pulang. Kini mereka telah sampai di parkiran mobil.

Hari ini mahesa memang tidak membawa motor, ia lagi pengen bawa mobilnya saja. Keberuntung memang sangat di pihaknya mahesa bukan. Tak butuh waktu lama kini mobil edisi terbaru itu telah melaju dengan kecepatan yang sedang sengaja ingin berlama-lama dengan gadis yang mampu membuat dirinya jatuh cinta dengan sekali pandang.

1
Santy Maria
lanjutkan terus i like😀
merry jen
aduhh alle kg ngmg anjing lhh GK cckk kmu ngmg kyk bgtuu kmu gk cntikk ngmg yg cntikk juga yaa ,,klo lki yg ngmg msh di mkluminn nmy cwoo kann ,,klo bar bar suka cr mslh buat onar gpp kn ad babang kevinn yg beresinn ,,
TauFik Akbar: Thanks sudah memberi author comment/Chuckle/
total 1 replies
Margaretha Istu
Luar biasa
MPit Mpit MPit
mampir akuh Thor...
TauFik Akbar: Thanks guys sudah mampir di cerita aku/Smile/
total 1 replies
Sarapan Paig
aku memberikan mu bunga thor/Rose//Rose/
Sarapan Paig
/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Sarapan Paig
Untuk cerita ini bagus sih aku suka jadi aku kasi bintang lima buat mu thor/Rose/
Akin Hoki
up thor
Lhe
di tunggu cerita berikutnya
TauFik Akbar: Thanks guys semangatnya
total 1 replies
Akin Hoki
Semangat thor
Akin Hoki
/Rose//Rose//Rose/
Akin Hoki
/Smile//Smile//Smile/
Akin Hoki
Hallo thor
Akin Hoki
/Casual//Casual//Casual/
Akin Hoki
/Drool//Drool//Drool/
Akin Hoki
Hallo thor cerita–cerita mu sangat bagus. aku suka, semangat terus ya/Determined//Determined//Determined//Determined/
Slebeww We
up thor
Slebeww We
lanjut
Slebeww We
Semangat terus thor
Slebeww We
/Rose//Rose//Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!