Tragedi Dimalam Pertama

Setelah kepergian Wulan dari rumah Azra ,wanita berambut panjang itu kini sudah tampil cantik dengan balutan dres sebatas lutut dan membiarkan rambut indahnya tetap tergerai.

Azra terlihat cantik dengan dres berwarna coklat susu dan tampak cocok dikuliti putih Azra,dengan tampilan make up yang flawless Azra terlihat jauh lebih segar dan sangat menyejukkan setiap mata yang memandangnya.

Meskipun sudah berstatus janda namun perempuan yang rupanya masih gadis itu selalu terlihat anggun dan lembah lembut.

" Apa ini tidak terlalu berlebihan bagi perempuan yang sudah menjadi janda spertiku?" ucap Azra kala memaut tampilan dirinya didepan cermin.

 Azra

" Tidak Bu,ibu sangat cantik.Tidaj ada yang berlebihan dari penampilan ibu.Justru ibu sangat sederhana.Jangan selalu menyebut diri ibu dengan sebutan janda Bu." Ucap Bi Mun yang tak sengaja mendengar ucapan Azra.

Bi Mun memang sengaja datang kekamar Azra untuk menanyakan apa yang harus dia lakukan lagi karna bi Mun harus cepat pulang kekontrakan karna suaminya datang berkunjung.

" Bibi ini,terus saya harus menyebut diri saya sebagai apa bi.Saya memang janda bi,bi Mun ini ada-ada saja!" ucap Azra dengan getir.

Takdir memang tak pernah bisa ditebak,kematian tidak pernah ada yang tau kapan datang dan kepada siapa dia akan datang terlebih dahulu.

Laki-laki yang bersamanya tiba-tiba harus pergi dengan mengenaskan.Tak ada yang tau tentang rahasia kematiannya akan seperti apa karna hanya Tuhan yang tau tentang semua itu.

Seperti yang tertulis dalam surat An-Nisa ayat 78 yang artinya :

"Dimanapun kamu berada,kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu berada didalam benteng yang tinggi dan kukuh.

Dan yang tertulis disurat al-'Ankabut ayat 57 yang artinya :

" Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan."

" Sudah-sudah,ibu mau pergi kan? Bibi juga pamit ya karna suami bibi datang dari kampung dan tadi bibi cuman bilang mau pergi sebentar.Maaf ya,nanti kalau ibu butuh sesuatu ibu telfon saja bibi." Ucap Bi Mun,setelah itu wanita paruhbaya itu turun kebawah namun ia tetap menunggu sampai Azra pergi baru dia keluar dari rumah majikannya.

...****************...

" Sandi,bagaimana dengan sekolah kamu,sebentar lagi kamu sudah akan lulus SMK dan apa rencana kamu kedepannya? Kamu mau kuliah dimana,jurusan apa?" Cecar Natan pada sandi.

Sandi duduk diseblah Natan dengan kepala tertunduk.Sandi memang sedikit pendiam dibanding anak-anak yang lain.Tapi sandi juga terbilang anak yang sangat patuh dan rajin.Sandi juga pandai karna dia punya banyak prestasi baik akademik maupun non akademik.

Piala berjejer rapih diatas tempat tidur sandi karna anak itu rupanya sering mendapatkan penghargaan atas setiap prestasinya.

" Ka,apa sandi harus kuliah? Sandi ingin kerja saja bantu-bantu Kaka ngurus adik-adik yang lain." Ucapnya.

Puk

Fandi menepuk pundak sandi dan membuat sandi menengadahkan wajahnya.

" Masadepan kamu masih panjang san,sayang sekali jika kamu harus berhenti hanya sampai SMK saja.Kamu harus kuliah,soal biaya adik-adik kamu biar jadi urusan Kaka,Kaka dan ka Natan juga ka Ardi akan bekerja keras demi kalian semua.Kalau kamu ingin membantu kami,kamu cukup belajar dengan baik dan tunjukan kepada kami bahwa kamu bisa sukses dikemudian hari.Dengan begitu kamu bisa membuat kami bangga karna berhasil membawa kamu sampai ketitik itu."

" Baik ka,terimakasih.Saat sandi sukses nanti kalian bertiga akan jadi orang pertama yang tau hal itu.Teruatama ka Natan,sandi akan persembahkan kesuksesan sandi nanti untuk Kaka." Ucapan sandi membuat hati Natan tersentuh dan tanpa sadar laki-laki tampan itu menitikan airmatanya.

Greep

" Terimakasih adikku,Kaka akan menunggu hari itu tiba." Ucap Natan sembari menepuk nepuk punggung sandi.

...****************...

" Pih,kita pulang sekarang?" Ucap Amira yang sudah merasa cukup bersua dengan gundukan tanah merah sang putra.

Diraihnya tangan sang istri kemudian mereka berjalan bergandengan keluar dari area pemakaman.

Dari pintu yang lain seorang wanita cantik dengan kacamata hitam dan kerudung dikepalanya turun dari taxi online yang mengantarnya.

Wanita itu berjalan melintasi mobil Ahmad yang hendak keluar dari area parkir pemakaman.

Sesampainya didepan pusaran mendiang suaminya Azra berlutut dan meletakan seikat bunga mawar merah diatasnya.

" Assalamualaikum mas,aku datang.Maaf jika aku baru sempat kesini lagi.Mas,apa kamu tau jika aku sangat kesepian tanpamu.Kenapa kamu secepat ini meninggalkanku mas.Dan ya,kenapa permintaan terakhirmu harus seperti itu,apa mau kamu mas? Kamu menikahiku,lalu kamu meninggalkanku sendiri,setalah itu kamu minta saudaramu meminangku.Kamu fikir aku apa mas,tidakkah kamu fikirkan aku sebelum meminta itu Hem?" Azra berbicara seolah gundukan tanah itu adalah suaminya,ya meskipun jasad Abrar yang terkubur didalamnya.

" Kamu bahagia bukan diatas sana? Mas,aku akan menuruti keinginanmu agar kamu tenang dan damai disisi Tuhan.Tapi maaf jika aku tidak bisa menikah dengan dia seumur hidupku.Aku melakukan itu hanya untuk memenuhi keinginan terakhirmu.Hari ini untuk pertama kalinya aku akan bertemu dan berbicara empat mata dengan Natan.Maaf ya mas,meskipun berat untukku tapi aku akan tetap melakukannya demi kamu."

Air mata Azra tak hentinya menetes hingga membasahi wajahnya.

Suara adzan berkumandang Azra bangkit dari tempatnya namun sebelum itu ia memanjatkan doa untuk alhrahum suaminya.

Setelah dirasa cukup Azra pergi meninggalkan tempat itu dan kembali ke taxi online yang mengantarnya karena Azra memintanya untuk menunggu.

" Abis ini kita kemana Bu?" Tanya sang sopir.

" Antar saya ketaman dekat kompleks saya lagi tapi sebelum itu cari masjid terdekat ya pa saya mau solat dulu." Ucap Azra setelah itu Azra masuk kemobil dan meninggalkan tanah makam dengan perasaan yang jauh lebih tenang.

Taxi yang ditumpangi Azra berhenti disalah satu masjid yang tak terlalu jauh dari area makam,satu jalur menuju taman yang Azra maksud.

Azra turun dan mengambil air wudu,Azra melakukan ibadah wajib umat Islam yaitu solat duhur.Meskipun masjid sudah tampak sepi namun Azra terlihat khusuk saat menjalankan ibadahnya.

Azra menengadahkan tangannya keatas,bermunajat kepada Sang Pemilik Kehidupan.

" Ya Alloh,ya Tuhanku.Hanya kepadamulah hamba meminta pertolongan.Hamba akan mengambil suatu keputusan yang mungkin akan sangat berpengaruh dalam hidup hamba,maka beri hamba keyakinan jika apa langkah yang akan hamba ambil itu yang terbaik.Hamba tau pernikahan itu bukanlah suatu permainan yang bisa dipermainkan sesuka hati kita, pernikahan adalah ikatan suci aku takut jika perbuatanku membuatmu murka ya Alloh.Tunjukkanlah jalan yang terbaik untukku,aku tau semua yang terjadi atas kehendakMu maka aku pasrahkan semuanya kepadaMu.Amiin amiin ya robbal alamin."

Doa memohon kemudahan

Bismillahirrahmanirrahim.

" Allohumma laa sahla Illa maa ja'altahu sahlaa wa anta taj'alul hazna idza syi'ta sahlaa."

Artinya :

" Ya Alloh,tidak ada kemudahan kecuali Engkau yang buat mudah.Dan Engkau menjadikan kesedihan ( kesulitan ),jika Engkau kehendaki pasti akan Engkau buat mudah.

Doa untuk kesehatan Mental

" Ya hayyu, ya qoyyumu, bi rohmatika astaghitsu,ashlih Li sya'ni kullahu, wa la takilni Ila nafsi tharfata'aynin."

Artinya :

"Wahai dzat yang Maha hidup dan maha kekal abadi,dengan rahmatMu aku memohon pertolongan.Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku.Janganlah kau biarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap."

HR An-Nasai,Ibnu Sunni, Al-Hakim,Al-Baihaqi.

" Amiin amiin ya Robbal alamin."

Setelah itu Azra membuka mukenanya dan keluar dari masjid dengan hati yang jauh lebih tenang dan fikiran yang jernih.

Bersambung.....