NovelToon NovelToon
Baby Genius Tuan Muda Arogan

Baby Genius Tuan Muda Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:49.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Usir dia dari rumahku! Aku tidak ingin melihatnya ada di sini!"

"Tidak, jangan usir aku, aku mohon!"

Agatha menangis saat tangannya ditarik keras oleh dua orang bodyguard yang bekerja pada Louis Fernando, seorang pengusaha kaya yang berpengaruh di kotanya.

Agatha difitnah oleh mertuanya telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain teman dari Louis sendiri.

Setelah keluar dari kediaman suaminya, Agatha hidup terlunta-lunta di luar dengan keadaannya yang tengah berbadan dua. Hidupnya sangat miris tanpa ada keluarga yang mempedulikannya, pada dasarnya Agatha memang dibesarkan di panti asuhan, dia tidak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya.

Lima tahun kemudian, Agatha kembali dengan keadaan yang berbeda, dia memiliki dua anak kembar yang sangat pintar dan sangat menyayanginya.

Mungkinkah Agatha akan menyembunyikan identitas si kembar dari suaminya?

Atau mungkin dia akan kembali setelah si kembar mengetahui bahwa Louis adalah Ayah kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Ulang Tahun si Kembar

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba tanggal 15 Agustus, si kembar telah merayakan ulang tahunnya yang kelima.

Mereka berdua sangat senang karena teman-teman sekolahnya berdatangan untuk mengucapkan selamat selebihnya mereka juga mendapatkan banyak kado dari teman-temannya.

"Terima kasih semuanya, kalian sudah hadir untuk memenuhi undangan kami," ucap si kembar ditemani oleh Agatha.

Agatha sangat senang melihat kebahagiaan yang menyelimuti wajah putranya. Tak ada lagi hal yang paling membahagiakan selain melihat kedua putranya bisa tersenyum lepas.

Walaupun tak ada suami yang menghadiri acara ulang tahun anaknya, tak masalah baginya, punya suami hanya status, tak pernah sedikitpun ada kepedulian terhadap dirinya.

"Tentu saja kami akan datang ke sini, kan di sini ada makanan enak," jawab teman-teman Kenzo dan juga Kenzie, mereka sungguh polos namun sangat mengasyikkan.

Di usia mereka yang masih dini tidak punya rasa malu, datang hanya ingin mendapatkan makanan enak.

"Kalian itu tidak punya malu, ya! Datang ke sini cuman ingin mendapatkan makanan enak. Memangnya kalian sudah memberikan kado apa buat si kembar?"

Lusi memberikan teguran pada teman-temannya yang berseloroh dan memalukan.

Gadis itu selalu menganggap si kembar sebagai kekasihnya. Dia tidak suka ada teman-temannya yang ceroboh saat menghadiri pesta ulang tahun si kembar.

"Lusi nggak boleh bicara seperti itu. Biarkan saja mereka di sini menikmati makanan yang disediakan oleh mommy. Lagian kami mengundang kalian ke sini kan untuk makan-makan. Nggak perlu memberikan kami hadiah yang mahal, cukup dengan kalian datang saja kami sudah senang."

Kenzie langsung memberikan teguran pada Lusi yang dianggapnya tidak sopan.

Dengan Lusi menegur teman-temannya, membuat teman-temannya malu dan takut untuk menikmati makanan yang disediakan.

"Iya sayang, Lusi nggak boleh tegur teman-temannya ya? Kan mereka ke sini untuk ngucapin selamat sama si kembar, si kembar senang loh, mereka datang ke sini, nggak apa-apa kalian makan sepuasnya , mommy Agatha udah siapin makanan ini khusus untuk kalian, kalian bisa habisin semua makanannya."

Agatha berjongkok dan memberikan nasehat pada Lusi agar tidak memberikan teguran pada teman-temannya yang lain, karena ditegur Lusi, teman-temannya langsung kicep tak ada yang bergeming.

"Maafin aku ya mommy Agatha, aku cuman tidak ingin acaranya si kembar dirusak sama teman-teman. Seperti waktu itu di rumahku, teman-teman udah nakal, terus ibunya teman-teman juga marahin si kembar. Aku nggak suka sama orang-orang seperti itu. Si kembar itu anaknya baik, nggak seharusnya ada orang lain yang berniat untuk menjahatinya, termasuk merusak acaranya."

Agatha salut dengan pemikiran Lusi yang dewasa, seperti kedua buah hatinya.

Lusi begitu perhatian pada si kembar, bahkan dia tak rela si kembar dizolimi oleh orang lain. Bukan hanya Lusi saja, ibunya Lusi juga sangat baik dan perhatian pada anak anaknya.

"Ya sudah nggak apa-apa, yang penting sekarang kita udah ngumpul semua di sini, dan nggak boleh saling menghujat satu sama lain. Lebih baik kita langsungkan saja acaranya. Sebentar lagi si kembar akan tiup lilin."

Mendengar tiup lilin, si kembar nampak begitu gelisah. Raut wajahnya berubah layu, karena ada seseorang yang tengah ditunggunya.

Ia tak ingin membuat seseorang kecewa karena tidak bisa menyaksikan acaranya. Ia berharap seseorang itu datang dan memberikan ucapan selamat sebelum mereka tiup lilin.

"Bisakah tiup lilinnya nanti saja kita makan-makan dulu setelah itu tiup lilin," sahut Kenzo.

Agatha menoleh dengan menautkan kedua alisnya. Dia melihat wajah putranya begitu gelisah, entah apa yang tengah dipikirkan oleh putranya itu, padahal teman-temannya sudah berkumpul dan menunggunya untuk segera memulai acara.

"Loh, kenapa sayang? Bukannya acaranya itu seharusnya tiup lilin dulu baru makan-makan? Harusnya kalian tiup lilin dulu baru setelah itu makan-makan, bukannya makan-makan dulu baru tiup lilin. Kalian ini ada-ada saja, teman-teman kalian sudah nggak sabaran loh, ingin segera melihat kalian tiup lilin."

Agatha mendekati si kembar dan memberikan pengertian pada mereka agar tidak menunda-nunda waktu karena teman-temannya juga sudah tidak sabaran ingin segera menikmati hidangan yang sudah disediakan.

Kedua bocah kembar itu saling bertatapan dengan wajah melasnya. Mereka hanya berharap ada seseorang yang sengaja ditunggunya datang dan mengucapkan selamat, tidak mengingkari janjinya.

"Tapi mom, sebentar saja, di sini ada yang kurang, masih ada yang belum  datang," jawab Kenzo.

Agatha menatap satu persatu anak-anak yang seumuran dengan putranya.

Dalam hati dia menghitung anak-anak yang sudah datang ke rumahnya, dan memang pas mereka berjumlah 20 orang yang diundang dan mereka satu kelas dengan anaknya.

"Bukannya teman-teman kalian itu berjumlah 18 orang, 20 sama kalian, terus siapa yang belum datang? Bu guru di sini juga sudah datang untuk membawakan acaranya, memangnya kalian mau menunggu siapa lagi? Jangan menunda-nunda waktu lagi nak, kasihan bu guru sudah lama menunggu, kasihan teman-temannya juga."

Kenzo dan juga Kenzie mengetuk-ngetuk meja di mana ada 2 kue tart berukuran sedang yang siap untuk dijadikan momen penting dalam hidupnya.

Mereka menatap lilin lilin kecil yang tertancap di sekeliling kue tart yang siap untuk dinyalakan apinya.

"Gimana ya Bang? Apa kita harus menunggunya? Ini sudah siang tapi Om belum datang. Apakah kita tinggalkan saja ya, kasihan teman-teman di sini pada nunggu. Mereka juga ingin segera menikmati makanan."

Kenzie menghela nafasnya kecewa. Padahal di momen yang paling penting ingin sekali ada seseorang yang memberikan ucapan selamat padanya, apalagi pria itu sudah berjanji akan datang untuk menghadiri acaranya.

Tak ada pilihan lain, Kenzie terpaksa harus meninggalkan pria itu demi menghormati guru dan teman-temannya yang sudah datang menghadiri acaranya.

"Ya sudahlah, kita lanjutkan saja acaranya, kita tiup lilin sekarang. Kita nggak boleh menunggu seseorang yang tidak menganggap kita itu penting. Lagian kita ini siapa? Kita bukan siapa-siapa bagi orang itu, dan kita nggak boleh terlalu berharap orang itu peduli sama kita. Di sini sudah ada Mommy ibu guru dan juga teman-teman yang memberikan semangat buat kita, dan kita nggak boleh mengecewakan mereka."

Kenzo meneguk ludahnya kecewa. Keputusan yang sangat menyakitkan, tapi ia tidak menyalahkan kembarannya. Orang yang ditunggu bukanlah sanak saudaranya, dan mereka tidak memiliki ikatan keluarga, jadi sangat keterlaluan jika menunggu seseorang dan mengabaikan orang-orang yang menyayanginya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk segera melangsungkan acaranya.

"Baiklah, kita tiup lilinnya sekarang. Mommy, tolong nyalakan apinya, acaranya bisa dimulai sekarang."

Agatha langsung berjongkok dan menyalakan api di lilin lilin kecil di atas kue.

Bu guru langsung memulai acaranya, dan ketika acaranya berjalan, tiba-tiba saja seseorang datang dengan mengetuk pintu.

"Maaf, terlambat. Apakah acaranya sudah selesai?"

Semua pasang mata menoleh ke arah pintu. Refleks bola mata Agatha langsung terbelalak lebar ketika mendapati seseorang yang sangat familiar masuk ke dalam rumahnya.

1
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
kenapa tak di tes DNA aja tuan Lois kalau kamu ragu dengan sikembar,kasian anak nya,,,,
Sunarti Narti
lanjut
Yurniati
tetap update terus thorr
Yurniati
boleh juga kepercayaan diri nada tuan Lois, semangat terus
ardiana dili
lanjut
Nur Adam
lnju
Sunarti Narti
terlalu lama up
Erna Risky
bagus alur ceritanya
Erna Risky
wajahnya saja mereka mirip kok gak ngerasa sich lois , JD CEO kok bodoh banget ,punya duit punya asisten kok gak minta nyelidiki dulu klau penasaran. trs itu rahasia ibukny kok gak terbongkar2
nadira ST
noh dadimu masih hidup goblok lagi
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
di hujat anak sendiri apa rasanya lois,sebagai bapak masih menyangkal itu anak sendir seorang pria dewasa,tak merasakan jiwa kebapak,an
Jengendah Aja Dech
❤️
ardiana dili
lanjut
Melia Gusnetty
cerita nya sm dgn yg d sebelah..cuma beda nama saja..dn anak nya kembar cewek cowok...
Al^Grizzly🐨: yang di fitnah ibu tirinya..dan kedapatan photo itu hasil editan.
total 1 replies
Hendro 212
louis tolol
Allisa Khorunnanda
Kecewa
Nadyne
jahat sekali si Louis.....
ih ih ih...... bakalan nyesel sampai ke ubun2 kalau tau si kembar anaknya dan Agatha ngak bersalah .
ardiana dili
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!