Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.
Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Sesuai janjinya Amira dan ahmad bertemu didepan rumah singgah.
Kedatangan mereka disambut oleh pak Mulyo orang yang ditugaskan Natan untuk menjaga rumah singgah. Sampai detik ini Natan dan kedua sahabatnya tak mau membuka identitasnya jika ada yang bertanya siapa pendiri dan pemilik rumah singgah tersebut.
" Selamat datang bapak dan ibu perkenalkan Saya Mulyo,saya yang dipercaya mengurus dan menjaga rumah ini." Ucap pa Mulyo memperkenalkan diri.
" Pak Mulyo boleh kami liat-liat kedalam dulu?" Ucap Amira menyampaikan keinginannya.
Pak Mulyo mengarahkan mereka keaula tempat anak-anak berkumpul.
Sebagian anak terlihat sedang belajar melukis,beberapa ada yang sedang mengasah bakat bela diri.Ada juga yang sedang berlatih menyanyi dan menari.
Tatapan mata Amira terhenti pada seorang gadis kecil yang sedang duduk dengan boneka Teddy bear berwarna coklat.
" Dia jelita Bu!" tunjuk Mulyo pada gadis kecil yang berada disudut aula seorang diri.
" Boleh saya berkenalan dengannya?" Tanya Amira.
Mulyo mengantar Amira mendekati jelita dan mengatakan pada jelita jika ada orang yang ingin berkenalan dengannya.
" Haii Tante,haii om,aku jelita." Sapa gadis kecil dengan gaya khas dan suara cemprengnya.
...****************...
Sementara disudut kota lain Jack tengah mengumpulkan anak buahnya untuk segera melaksanakan tugas yang ia dapatkan dari wuluan.
Jack mulai mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Natan dan Azra.
" Kalian cukup mengawasi,jangan bertindak apapun tanpa aba-aba dari saya.Karna bos kita hanya minta kita mengawasi gerak-gerik target saja!" Ucap Jack pada dua orang bawahannya.
" Baik bos,kalau begitu uang rokok dulu bos?" Ucap salah seorang anak buah Jack yang bernama firman.
" Rokok terus,pake tuh batang jambu buat ngrokok!" Ucap Jack yang langsung mendapat pelototan dari firman.
" Nih uang rokok!" Jack menyodorkan uang 2 lembar 100 ribuan ketangan firman untuk ia bagi rata dengan ke4 temannya.
Bruum
Bruum
ngeeeeeeng
Jack pergi setelah memberikan perintah pada anak buahnya dengan mengendarai sepeda motornya.
" Hm,gini amat punya bos pelit.Mana cukup 50 ribu buat makan,rokok,sama bensin!Apes-apes,timbang pengin ngopi aja harus keluar uang sendiri.Awas aja ntaran kalau dah pelunasan gak dibagi rata!" Ucap Jarot.
" Ya udah kita berangkat sekarang aja rot,dari pada ntar si bos marah." Ucap firman.
...****************...
Natan bersama kedua temannya sudah mulai membuka bengkel dan dihari pertama buka bengkel terlihat sangat ramai pengunjung.
" Eh Tan,gimana si Azra?" Tanya Fandi memulai pembicaraan disela-sela kesibukannya.
Meskipun memiliki banyak karyawan namun Natan,Ardi dan Fandi selalu ikut serta melakukan pekerjaannya.Mereka tak selalu mengandalkan karyawan karena mereka ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap pelanggannya. Mereka selalu terjun langsung bahkan tak jarang para pelanggan mengira mereka hanya karyawan biasa.Hanya segelintir orang yang tau tentang identitas mereka berdua.
" Gimana apanya fan?" Tanya Natan.
" Ya,gimana dia keelu Tan?Apa dia musuhin lu,apa dia tanya yang aneh-aneh?" Tanya Fandi tampak penasaran.
" Gak biasa aja!" jawab Natan.
" Biasa,biasa gimana nih maksudnya?Biasanya elu dan Azra kan kaya orang asing?" ucap Ardi yang sejak tadi hanya menyimak kali ini juga ikut serta menanyakan tentang situasi rumah tangga sahabatnya yang baru seumur benih jagung.
( Kalau seumur jagung kan agak gede,ini kan baru beberapa hari jadi anggap saja benih jagung yang sangat kecil 😜😜 )
" Biasa aja!" jawab Natan.
" Tan!"
" Hem!"
" Serius dikit Napa?" sentak Fandi sedikit merasa kesal karna Natan terlihat enggan menjawab pertanyaan kedua sahabatnya itu.
" Ini gue serius tulul,lagian ngapain si kalian keppo amat sama urusan dapur orang!" pekik Natan.
" Yaelah tan,kita tanya hubungan elu sama Azra,bukan soal dapur!" protes Ardi membuat Fandi terkikik geli.
" Astaga! Gue lupa kalau lagi ngomong sama orang yang berotak tempe!" Ucap Natan membuat Ardi mendengkus kesal.
" Udah gue cabut!" Ucap Natan setelah selesai membereskan pekerjaannya.
Waktu sudah menunjukan pukul 17.00 dan Natan sudah bertekad bahwa dia tidak akan pulang lebih dari jam tersebut karna dia tidak mau membuat wanitanya menunggu terlalu lama.
" Tumben banget jam segini cabut,biasanya aja Lo Ampe bedug terakhir belum mau pulang!" ucap Ardi.
" Suami yang baik harus pulang tepat waktu,kasian kan kalau istrinya nunggu kelamaan dirumah.Gue juga udah laper,gue pengin makan masakan istri gue!" ucap Natan membuat kedua sahabatnya mencebik.
" Ciee sok banget lu,mentang-mentang punya istri.Paling-paling juga dimaskan mie instan." ucap Fandi sembari terkekeh.
" Hm,seterah kalian saja! Jomblo mana paham rasanya punya bini,ada yang masakin,ada yang ngelonin.Ups!"
" Huu sombong lu! Gak yakin gue Azra mau ngelonin lu!" sungut Fandi namun tak terlalu digubris oleh Natan karna Natan kini sudah berada diatas motor bututnya.
Kurang lebih 25 menit Natan sampai kekontrakannya.Lagi-lagi dia disambut oleh si Jamilah janda sebelah kontrakan dia.
" Haii Abang tampan,baru pulang nih bang?" Sapa Jamilah saat melihat Natan sampai didepan rumahnya.
Entah apa yang janda itu lakukan setiap waktu didepan rumah,hingga tiap kali Natan keluar si Jamilah pasty berada didepan rumah.Atau memang dia sengaja menunggu Natan,namun yang jelas dengan adanya Jamilah Natan merasa sangat bersyukur karna dengan digoda Jamilah Natan jadi merasakan dicemburui oleh Azra dan itu sangat menguntungkan bagi Natan.
" Eh mba Jamilah,iya nih mba baru pulang.Mba lagi apa disitu mba?" jawab Natan sengaja mengeraskan volume suaranya agar Azra mendengarnya dari dalam.
Ekor matanya terus melirik kearah pintu berharap sang istri keluar dan memergokinya.
" Lagi nunggu Abang tampan." jawab Jamila dengan centilnya karna merasa disambut oleh Natan.
" Ooh memangnya ada apa mba nungguin saya!" Seru Natan.
" Em,itu bang! Kran air dikamar mandi jamilah rusak bang,Jamilah gak bisa benerin sendiri.Em,Abang bisa gak bantu Jamilah betulinnya?" Ucap Jamilah dengan tubuhnya yang berlenggak lenggok dan suara yang mendayu-dayu.
Azra yang baru saja keluar dari dapur tak sengaja mendengar obrolan suami dan tetangganya merasa sangat jengkel.
Ceklek
" Yez! Umpan berhasil,target keluar dari sarang!" Seru Natan dalam hati.Bibirnya tersenyum tipis nyaris tak terlihat.
" Maaf mba,suami saya bukan tukang ledeng juga bukan tukang servis jadi mba cari orang lain saja,suami saya cape dan dia harus istirahat karna ini sudah hampir malam!" ucap Azra pada Jamilah namun tatapan matanya menatap tajam kearah Natan yang kini pura-pura mengotak Atik sepeda motornya sambil bersiul.
" Abang masuk,didalam juga ada yang harus diservis!" Ucap azra sambil menarik tangan Natan untuk masuk kedalam rumah.
Braak
ceklek
klek kelk
maaf nih klo koreksi/Facepalm/
mungkin maksudnya juga , Sadar Lan sadar