NovelToon NovelToon
Mantanku Seleb

Mantanku Seleb

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Wanita Karir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Van Theglang Town

Lanjutan Novel Mendadak Menjadi Mama Muda.

Setelah bercerai dengan Raka, Ajeng mengubah nasibnya menjadi seorang selebritas. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, karir Ajeng cukup sukses dan mempertemukan dia dengan Kim Beomsik, seorang pengusaha sukses keturunan Korea-Amerika.
Sementara Raka yang belum move on dari Ajeng, berusaha menata kehidupannya menjadi lebih baik. Ketika bertemu kembali dengan Ajeng, Raka menagakui masih belum bisa melupakan Ajeng.
Lantas bagaimana kisah Ajeng dan Raka. Akankah cinta mereka bersemi kembali, atau Beomsik berhasil meluluhkan Ajeng dan menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Theglang Town, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang Ke Jakarta

Tidak sengaja Ajeng melihat berita di televisi tentang kecelakaan tragis di Jakarta. Kecelakaan itu adalah kecelakaan terburuk yang terjadi di pusat kota. Bagaimana tidak, puluhan kendaraan rusak parah. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun tidak sedikitnya beberapa orang yang mengalami luka berat.

Entah kenapa saat melihat berita itu, Ajeng merasa deja vu. Syukurlah jika tidak ada yang meninggal. Tapi dia melihat beberapa mobil mengalami kecelakaan parah. 

Seorang korban merupakan presiden direktur Hotel Mahesa.

Alangkah terkejutnya Ajeng ketika mendengar pernyataan itu. Tiba-tiba saja tubuhnya menjadi lemas. Tidak mungkin orang yang dimaksud itu adalah mantan suaminya. Raka Mahesa.

Ajeng menjadi gelisah, dia sangat penasaran dengan keadaan Raka. Tetapi, dia juga tidak punya hak untuk bertanya dan mencari tahu. Dia bukan lagi anggota keluarganya. Dia hanya orang asing.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Ajeng melihat nama Beomsik di layar ponselnya. Segera dia mengangkat teleponnya.

“Halo!”

“Halo sayang! Apa kamu sudah tidur?” tanya Beomsik.

“Aku baru saja pulang, selesai mandi dan mau siap-siap tidur.”

“Benarkah? Kamu pasti cape! Maaf kalau aku meneleponmu,” sambung Beomsik terdengar tidak enak karena meneleponnya malam-malam. 

“Tidak apa-apa Oppa. Kamu begitu merindukanku ya?” tanya Ajeng mencoba untuk terdengar santai.

“Ya tentu saja, aku merindukanmu setiap hari. Aku sudah bertemu dengan Bang Arya. Kita sudah banyak mengobrol.”

Ajeng berusaha tetap konsen menyimak apa yang disampaikan Beomsik. Dirinya masih kepikiran tentang kecelakaan itu. Dia penasaran bagaimana keadaan Raka.

“Ajeng — Halo! Apa kamu mendengarkanku?” Terdengar suara Beomsik memanggil dirinya yang tidak ada respon.

“Ah iya Oppa. Maaf aku sedikit mengantuk jadi aku tidak menyimak dengan baik,” jawab Ajeng berbohong.

“Kalau begitu, tidurlah! Kamu butuh istirahat yang banyak!” Beomsik sangat pengertian.

“Iya Oppa! Oh ya, kapan kamu kembali dari sana?” tanya Ajeng.

“Dua hari lagi. Aku masih ada urusan bisnis di sini,” jawab Beomsik.

“Baiklah! Sampai jumpa lagi Oppa! Selamat malam!”

Ajeng menutup telepon dengan hati yang penuh keraguan.  Sebenarnya dia tidak bisa tidur. Entah kenapa hatinya tidak tenang seperti ini. Kepada siapa dia mencari informasi tentang keadaaan Raka.

Kalau dia bertanya pada Bang Arya, pasti dia akan menceramahinya macam-macam. Kalau dia bertanya pada Ibu Rika mantan mertuanya juga rasanya tidak mungkin . Sudah lima tahun berlalu, hubungannya dengan ibu mertuanya itu pun tidak terlalu baik. Meskipun terakhir mantan Bu Rika memberikan tawaran kuliah dan biaya hidup di LA, tapi Ajeng menolak setelah jalan beberapa bulan saja. Dia takut kalau dia akan banyak berhutang budi dan dia tidak ingin itu membuat beban di hatinya kelak.

Tidak ada orang yang bisa dia tanya. Haruskah dia bertanya pada Bayu, mantan kakak iparnya itu? Tapi nanti akan terasa canggung jika tiba-tiba saja dia muncul dan bertanya tentang keadaan Raka.

Satu-satunya jalan adalah dia harus pergi ke Jakarta dan mencari tahu sendiri. 

Ya, sepertinya itu adalah jalan keluarnya.

*

Celia memarahi Ajeng habis-habisan karena tanpa persetujuannya dia berencana pergi ke Jakarta selama dua hari.  Ajeng beralasan kalau dia harus menjenguk anggota keluarganya yang sakit.

“Tenang saja, dalam waktu dua hari aku akan kembali lagi!” janji Ajeng pada manajernya. 

“Awas saja kalau ingkar. Nanti aku pusing harus membuat jadwal ulang lagi!” timpal Celia.

Ajeng memeluk manajernya itu sebagai ucapan terima kasih. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang. Setan apa yang membuat Ajeng nekat pergi pulang. Padahal sebelumnya dia enggan pulang ke sana.

Celia mengantarkan Ajeng sampai bandara. Ajeng membawa kopernya dengan perasaan campur aduk. Sampai saat ini dia belum memberi kabar tentang kepergiannya ke Jakarta pada Bang Arya maupun Beomsik. Ajeng terlalu bingung untuk berterus terang akan niat aslinya ke sana.

Kalau sampai Beomsik bertanya kenapa dia kesana. Dia hanya akan menjawab kalau dia terlalu rindu padanya dan ingin bertemu dengan Bang Arya juga setelah sekian lama.

Ajeng menguatkan mental dan hatinya agar dia tidak akan melakukan kesalahan pergi ke sana. Sebelum dia naik pesawat. Beomsik mengirimnya sebuah pesan.

Aku sangat merindukanmu. Andai kamu di sini. 

Ajeng pun segera membalasnya kalau dia juga merindukan senyumannya. Setelah itu dia mengaktifkan mode pesawatnya.

Dalam pesawat, pikiran Ajeng mulai didatangi rasa takut dan perasaan bersalah. Apakah Raka baik-baik saja setelah kecelakaan itu? Seberapa parah lukanya? Ajeng menjadi semakin tidak tenang.

Ajeng, kenapa kamu begitu khawatir padanya? Dia bukan siapa-siapa lagi. Kamu sekarang punya Beomsik.

Perasaannya antara membenarkan dan menyalahkan tindakannya saat ini. Lagipula, apa untungnya buat dirinya dengan keadaan Raka sekarang. Belum tentu mantan suaminya itu masih mengingatnya. Dia juga sudah memiliki lembaran hidup yang baru. Untuk apa dirinya sibuk mengkhawatirkannya.

Selama perjalanan Ajeng menimbang-nimbang segala pikiran dan tindakannya setelah dia sampai nanti di sana. Beomsik pasti terkejut jika dia tiba-tiba ada di sana. Tapi, bukankah Beomsik juga mengharapkan kehadirannya di sana. 

Jadi seharusnya tidak akan jadi masalah untuk Beomsik. Dia juga tidak akan mungkin tahu kalau dia ke Jakarta untuk mencari tahu keadaan Raka. Dia tidak akan sampai tahu. Selama ini dia juga tidak pernah menceritakan detail tentang mantan suaminya itu.

Sampai di bandara Jakarta, wajah Ajeng menjadi pucat karena tidak bisa tidur selama perjalanan. Dia menyeret kopernya sambil berusaha memesan taksi. Dia akan segera menuju rumah Abangnya.

“Ajeng!”

Tiba-tiba ada suara yang memanggilnya. Ajeng menoleh ke arah suara. Ternyata di belakangnya ada sosok pria menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

“Kak Bayu!”lirih Ajeng sama tidak percaya juga jika dia bertemu lagi dengan Bayu, mantan kakak iparnya.

Ajeng melihat Bayu yang sepertinya baru juga mendarat di bandara. Ajeng tidak percaya jika di samping Bayu ada Gea yang sudah besar.

“Mama!” lirih Gea masih ingat padanya.

Suasana sedikit canggung karena pertemuan tidak sengaja itu.

“Kamu baru pulang ke Indonesia?” tanya Bayu mencoba mencairkan suasana yang membeku.

Ajeng mengangguk pelan. Perhatiannya pada anak berusia sepuluh tahun tengah tersenyum padanya. Dia rindu dengan anak kecil itu.

“Gea! Kamu masih ingat sama Tante?” tanya Ajeng sambil mengelus rambut panjang anak itu.

“Mama!” Gea kemudian memeluk Ajeng memecahkan kerinduannya selama ini.

Gea yang selalu memanggilnya mama. Karena dulu Gea kehilangan mamanya dan menganggap Ajeng seperti ibunya sendiri.

“Kamu sehat Sayang?” tanya Ajeng kemudian menyentuh wajah Gea dengan lembut.

“Iya Ma. Mama sehat?” tanya Gea balik.

“Tentu saja. Kamu sama Papa juga baru pulang ke Jakarta?” tanya Ajeng.

Gea mengangguk sambil menatap wajah Bayu yang terlihat tegang melihat situasi.

“Ajeng, kamu dijemput siapa?” tanya Bayu.

“Aku naik taksi!” jawab Ajeng.

“Oh baiklah! Kita sudah dijemput supir!” ucap Bayu buru-buru kemudian segera menggandeng tangan Gea untuk segera pergi.

“Iya Kak! hati-hati di jalan!” Ajeng melambaikan tangannya. Sedikit kecewa karena dia tidak bisa bertanya langsung pada Bayu mengenai keadaan Raka.

1
Rose Yura🌹
masihan Raka 🥲
Rose Yura🌹
yeeee... author ke kesayangan ķembali🥰
Van Theglang Town
Sebelumnya author minta maaf karena butuh 4 tahun kurang lebih melanjutkan kisah Ajeng dan Raka, btw meskipun pembaca sudah lupa alur cerita Ajeng dan Raka semoga baca lagi ini bisa flashback lagi. happy reading.
Rose Yura🌹: makasih thor . semangat lagi ya nulisnya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!