Seorang wanita muda,harus melewati hari yang memilukan ketika ia di perkosa oleh seorang pria dan membuat nya hamil.
Hari - hari yang menyedihkan mulai ia hadapi,cibiran orang - orang sudah seperti makanan hari - hari untuk nya dan anak nya.
tapi semua tidak membuat ia patah semangat,ia terus berjuang demi Buah hatinya.
akan kah ada hari bahagia baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18 - Menghubungi
Malam harinya.
Tiara sedang membaringkan tubuh nya,karena merasa pusing nya yang tak kunjung hilang.
Tiba - tiba dering ponsel nya berbunyi.
ia yang tengah berbaring mengambil ponsel nya,sembari berbaring ia melihat ponsel nya.
"Nomor siapa ya." Gumam Tiara menatap layar ponsel nya. ia tak mengenali nomor yang menghubungi sekarang ini.
"Hallo." Tiara mengangkat telefon nya.
"Selamat malam Tiara." Ucap Suara seorang Pria.
"Malam,ini siapa ya?." Tanya Tiara.
"Kau tidak mengenali suara ku?." Tanya Pria itu.
Seperti tidak asing suara nya bagi Tiara,dan ia mencoba mengingat nya,tapi rasa pusing nya membuat tak mau banyak berfikir dan ingin mematikan sambungan telefon nya.
"Maaf,ini sudah malam." Ucap Tiara dan mematikan sambungan telefon nya.
Tiba - tiba ponsel nya kembali berbunyi,Tiara menghela nafas dan kembali mengangkat nya.
"Tolong ya,ini sudah malam." Ucap Tiara sedikit kesal.
"Iya - iya,maaf ya,ini aku Leo." Ucap Leo
Tiara yang mendengar nama Leo,seketika terkejut.
"Bagaimana kau ada nomor ku?." Tanya Tiara.
"Tentu saja aku tahu,aku kan peramal." Jawab Leo tersneyum.
"Leo...." Ucap Tiara datar
"Baiklah,aku dapat dari tempat kerja mu,bos mu yang memberikan nya pada ku." Jawab Leo.
Tiara menghela nafas,merasa kesal karena bos nya dengan mudah memberikan nomornya pada orang lain.
"Marah ya?." Tanya Leo karena Tiara terdiam sedari tadi.
"Tidak." Jawab Tiara.
"Kok ketus?." Tanya Leo lagi.
"Perasaan kamu aja." Balas Tiara.
"Bagaimana dengan keadaan mu,apa masih sakit?." Tanya Leo.
"Sudah mendingan,tapi aku sekarang sudah ngantuk." Jawab Tiara.
"Baiklah,istirahat lah Tiara,selamat malam." Ucap Leo sembari mematikan sambungan telefon nya.
Meski baru kenal hari ini,Tiara merasa senang karena hadirnya Leo,seolah bisa membuat nya tersenyum,dengan berbagai ucapan Leo.
•
•
•
•
Keesokan harinya.
Tiara keluar dari kamar untuk sarapan bersama Ibu dan ayah nya.
"Pagi Ayah,Ibu." Sapa Tiara.
"Kok lama keluar nya nak,di luar sudah ada teman kamu nungguin tuh." Ucap Ibu Ani.
"Siapa Bu?,Yuki?." Tanya Tiara.
"Bukan,itu laki - laki,nama nya Leo." Jawab Bu Ani tersenyum.
"Leo,ngapain dia kesini pagi - pagi,ibu juga kenapa gak kasi tahu Ara,kalau ada dia datang?." Tanya Tiara.
"Dia yang minta ibu untuk gak kasi tahu kamu,kejutan kata nya,dia pacar kamu?." Tanya Bu Ani.
"Bukan Bu,baru kenal kemarin." jawab Tiara.
Tiara pun berjalan keluar untuk melihat Leo yang sudah duduk di teras rumah menunggu nya keluar.
Leo menoleh ke belakang,saat merasa ada seseorang keluar.
"Hei Tiara,selamat pagi." Sapa Leo.
"Kamu ngapain disini?." Tanya Tiara.
"Mau jemput kamu,motor kamu kan masih rusak kan,kita pake mobil ku ya." Jawab Leo.
"Gak usah,nanti aku berangkat bareng teman ku." Jawab Tiara.
"Dia gak akan datang,aku sudah beri tahu dia." Jawab Leo.
"Aku naik bus saja." Jawab Tiara.
"Kalau begitu,aku ikut." Saut Leo.
Tiara pun menghela nafas dan membuka pintu mobil Leo dan masuk ke dalam,agar tidak lama - lama bersama pria yang terasa sangat aneh bagi nya.
Leo pun tersenyum senang dengan semangat masuk ke dalam mobil.
Dalam perjalanan,Tiara hanya diam saja,saat Leo akan memulai mengajak Tiara berbicara,tiba - tiba saja ia melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan,mirip dengan Kakak nya dan juga sekertaris nya itu.