Melissa 'Milly' Bradford adalah putri Mamoru Bradford dan princess Victoria Carrington ( adik sepupu Raja Henry Inggris ). Gadis yg berprofesi sebagai dokter fisioterapi terbang ke Bahrain untuk merawat Sheikh Malik Al Khalifa, pangeran kerajaan Bahrain yang mengalami lumpuh setelah kecelakaan balap mobil Paris Dakkar. Milly yang super clumsy, ceria dan kepoper itu, membuat Malik kesal karena semua aturan dilanggar.
Bagi Milly, peraturan dibuat untuk dilanggar... Itu motto Milly.
Malik nyaris mengusir Milly namun sebuah kejadian membuat perasaan Malik berubah dan disaat dia ingin menyatakan perasaannya, Milly sudah kembali ke New York. Sheikh itu pun mengejar salah seorang putri kerajaan Inggris dan pewaris Kerajaan bisnis Hamilton yang sudah menutup hatinya pada Malik akibat pertengkaran besar mereka sebelumnya.
Generasi Ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dag-dig-dug
Milly menatap mata hitam Malik dengan perasaan dag-dig-dug tidak karuan. Baru kali ini gadis itu merasa jantungnya tidak aman terhadap seorang pria. Terbiasa dengan para atlet yang juga memiliki wajah dan fisik bagus, harusnya dengan pangeran sombong tidak perlu ada rasa jedag jedug tidak karuan begini kan?
"Milly..." bisik Malik sambil mengulurkan tangannya ke wajah Milly tanpa melepaskan pandangannya ke gadis itu.
Milly hanya diam saja. Ayo, gerak Milly Banyune ! Kok kamu macam kena freeze ? Ayo Milly ...
Malik mendekati wajah Milly dan bibir keduanya sudah saling berdekatan ketika suara ketukan di pintu terdengar, membuat momentum mereka ambyar. Milly akhirnya bisa bergerak dan turun dari pangkuan Malik sementara pria itu mengusap rambutnya sambil menetralisir jantungnya.
"Ehem... Masuk !" ucap Malik sementara Milly sudah berlari ke sofa sambil mengambil novel Agatha Christie dengan posisi terbalik.
"Dokter Clumsy, itu novelnya terbalik !" desis Malik membuat Milly tergagap dan memutar novelnya bertepatan dengan Hisyam masuk ke dalam kamar kakaknya.
"Aku kira Milly terapi kaki kamu tapi malah baca novel..." kekeh Hisyam sambil melirik Milly yang masih sok serius membaca.
"Ada apa Hisyam?" tanya Malik dingin.
"Masih tetap mau ajak Milly pergi ..." eyel Hisyam membuat Milly mendongakkan wajahnya.
"Sorry Hisyam, aku mau kencan dengan Miss Marple." Milly pun berdiri dan menghampiri Malik. "Aku pinjam dulu..." ucapnya sambil mengayunkan novelnya. "Besok jam enam kamu sudah harus siap, pangeran sombong. Oke?"
Gadis itu pun berjalan meninggalkan Malik dan Hisyam untuk kembali ke kamarnya.
"Susah sekali mendapatkan Milly ..." gumam Hisyam sambil mengikuti langkah gadis itu dengan mata birunya.
Malik memilih melihat iMac nya untuk melihat pergerakan saham bisnis keluarga mereka.
"Bukankah itu bagus kak? Jika aku bersama Milly?" senyum Hisyam.
"Kamu? Dengan dokter Clumsy? Yang benar saja, Hisyam. Kamu itu playboy... Dia bukan gadis gampangan apalagi dia dari keluarga terpandang..." sindir Malik dingin.
"Justru karena itu, bukankah bagus ? Dua keluarga jadi satu? Eren sudah pasti di Oman ... " ucap Hisyam menyinggung sepupunya. "Dia sudah menikah dengan Shaera Blair.. Jadi kenapa aku tidak bisa mendapatkan lady Bradford?"
Malik menatap wajah adiknya yang memang diakui lebih tampan darinya. "Coba saja kalau bisa ..."
Hisyam tersenyum lebar. "Absolutely !"
***
Di Dalam Kamar Milly
Milly bersandar di kepala tempat tidurnya dengan novel yang terbuka di pangkuannya. Sungguh dirinya sedang tidak ingin bermain detektif dengan Miss Marple karena isi pikirannya adalah bagaimana tadi dia bisa dag-dig-dug bersama dengan Malik.
Ini ceroboh kamu yang keterlaluan, Milly Banyune ... Milly menepuk jidatnya dengan novel itu, merasa dirinya orang paling amburadul sedunia karena sikap cerobohnya. Kalau para opa dan Omanya bilang, dia sama parahnya dengan Oma Safira Hadiyanto. Tapi setidaknya aku tidak membawa scapel di dalam tas Hermès...
Milly merasa bingung karena tidak tahu harus bagaimana. "Apa aku ya kuat bersama dengan pangeran sombong itu selama tiga bulan?" Milly menghela nafas panjang. "Be a professional, Milly. Jika kamu sudah mengambil keputusan, harus tahu konsekuensinya. Ingat itu !"
Milly akhirnya memilih untuk tidur daripada dia merasa pusing. "Que Sera Sera deh !"
***
Di Kamar Malik
Malik menatap pemandangan dari balkon kamarnya dengan perasaan amburadul. Jujur setelah setahun mengalami kecelakaan, baru kali ini adik kecilnya bereaksi. Itu semua gara-gara Milly. Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa adik kecilnya bisa berdiri dan itu suatu blessing karena biasanya jika lumpuh, mempengaruhi kondisi bagian tengahnya.
Malik tidak habis pikir, mengingat Milly baru dua hari disini tapi sudah membuat adik kecilnya bereaksi? Malik menghela nafas panjang. Apa yang terjadi padaku? Masa iya dia tertarik dengannya? Dengan Hisyam saja Milly tidak tertarik, apalagi dengan aku?
Malik mengusap wajahnya. "Kamu sudah terlahir kaya, dari keluarga old money tujuh turunan, sudah pastinya bosan dengan orang-orang kaya ... Tidak mungkin kamu tertarik dengan pria menyebalkan macam aku ... Lumpuh pula... "
Pangeran Bahrain itu menoleh ke kamar Milly yang berada di sebelah kamarnya. Lampu di kamar itu sudah dimatikan pertanda si empunya kamar sudah tidur.
"Aku akan sembuh Milly ... Yakin, akan sembuh ... Dan bisa skydiving... Bersama kamu..." Malik pun berbalik dan menuju tempat tidurnya.
***
Keesokan paginya Milly mendatangi kamar Malik dan terkejut melihat pria itu sudah siap. Gadis itu langsung menghampiri Malik dan menempelkan punggung tangannya ke kening pangeran itu.
"Normal suhunya ..." gumam Milly.
"Apa maksudmu, dokter Clumsy?" ucap Malik dingin berusaha menenangkan jantungnya.
"Kok sudah siap ? Itu ... Aneh ..." cengir Milly. "Bagaimana jika pagi ini kita ke kolam renang? Aku akan mencoba pergerakan kakimu di dalam air."
"Kamu akan masuk ke dalam kolam renang?" Malik membayangkan gadis itu mengenakan bikin atau baju renang one piece. Yang benar saja !
"Yup. Aku pakai baju selam pangeran sombong ! Bukan pakai bikini !" pendelik Milly seolah tahu isi pikiran Malik. "Makanya tuh otak jangan isinya semua chapter Kama Sutra ! Bisa jalan dulu !"
Malik menatap judes ke wajah cantik Milly. "Siapa juga yang memikirkan kama sutra ?" Aku memikirkan bagaimana reaksi aku jika kamu memakai bikini ...
"Yuk kita ke kolam renang. Biar nanti aku minta Mustafa menggantikan baju kamu menjadi baju renang ..." Milly lalu mendorong kursi roda Malik.
***
Keduanya sarapan dulu di pinggir kolam renang dengan didampingi para pelayan termasuk Mustafa sebelum mereka masuk ke dalam kolam renang. Malik tidak mau Milly keram. Mereka menikmati sarapan ringan sambil Milly memberikan program hari ini.
Milly melakukan pemanasan setelah satu jam sarapan, mulai mengajak Malik duduk di pinggir kolam renang dengan dibantu Mustafa dan pengawal lainnya. Milly pun masuk ke dalam kolam renang dan mulai terapi air bagi kaki Malik.
***
Dua hari kemudian keluarga Al Khalifa kedatangan tamu dari Inggris dan Belgia yang membuat Milly senang karena kakak sepupunya datang ke Bahrain. Semua anggota keluarga Al Khalifa menyambut pangeran Richard dan Putri Alisha serta putra mereka, pangeran Brayden. Alisha sedang hamil anak kedua setelah mengalami keguguran tahun lalu.
"Tante Milly !" seru pangeran Brayden melihat Tantenya berada di belakang kursi roda Malik. Milly pun berjongkok sambil melebarkan tangannya dan Pangeran imut itu langsung memeluk tantenya.
"Ya ampun Tante kangen..." senyum Milly sambil menciumi pipi Brayden. Pangeran yang terbagi Inggris dan Belgia serta urutan keempat menjadi raja Inggris itu langsung menciumi pipi tantenya.
"Bray, Salim dulu sama Opa Ajmal dan Oma Aisyah ... bukan langsung ke Tante Milly... Masih ada Paman Malik, paman Hisyam dan Tante Laila lhooo..." tegur Alisha lembut.
"Ah iya ..." Pangeran Brayden langsung bersikap cool layaknya pangeran pada umumnya.
Milly menggelengkan kepalanya gemas dengan keponakannya. Malik menoleh ke arah Milly. Apa pipi kamu seenak itu diciumnya?
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Beberapa tahun ini gak mudik kesana, karna dapet musibah bapak kecelakaan tahun 2020 trus covid juga, baru pulang tahun 2023 lagi, pas pulang ketemu mbah, mbah bilang "ini siapa to?" bahkan sama bapak anaknya sendiri udah lupa, apalagi aku cucu nya. Disitu bapak nangis² kejer, bahkan waktu bude (kakak kandung bapak) meninggal, bapak belum sadar total, karna kecelakaan itu operasi di kepala bagian otak jadi agak linglung dan lupa sebagian ingatan. Untungnya waktu itu bude sebelum meninggal sempet nengok bapak ke Jawa. Tahun 2024 juga gak pulang, karna Tuhan kasih ujian lg buat keluarga ku, bulan Mei 2023 mama yg kecelakaan dan patah tulang kaki sampe operasi dan belum sembuh sampe bulan Oktober 2024 ini. Mbah masih hidup tapi ya seperti mayat hidup kondisi nya (kata bapak umurnya dah 100tahun nan kira²).
Fyi oma dan opa (ortu nya mama) opa udah meninggal dari mama masih muda belum nikah, oma meninggal setelah beberapa hari aku lahir. Terus kakek (bapaknya bapak) udah meninggal waktu bapak aku umur 5 tahun.