NovelToon NovelToon
Titan Core

Titan Core

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat / Dunia Lain / Kehidupan alternatif / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Seorang pemuda yang bekerja sebagai petarung bayaran untuk menjadi jawara bagi kliennya dan seorang gadis yang bekerja sebagai pembunuh bayaran yang keduanya sama sama tidak memiliki ingatan sebelum sma, menemukan ingatan mereka yang hilang, namun ingatan mereka adalah ingatan sebagai monster raksasa (kaiju) yang terbunuh oleh manusia setelah menolong mereka. Selain itu, mereka bisa menggunakan kemampuan kaiju di mimpi mereka dan bisa mengubah diri mereka menjadi kaiju.

Keduanya berniat mencari jati diri mereka yang sebenarnya karena tidak percaya ingatan mereka. Petunjuk mereka hanyalah alunan sebuah tembang yang pernah mereka dengar di masa lalu. Selagi mereka mencari masa lalu mereka, keanehan demi keanehan yang mengerikan muncul ke permukaan. Benarkah mereka adalah reinkarnasi dari monster raksasa atau ada hal lain di balik ingatan mereka ?

Mohon kritik dan sarannya ya, maaf kalau masih banyak kekurangan, kalau sekiranya suka mohon di beri like, terima kasih sudah membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

Sementara itu, di sebuah gedung tinggi yang berada di tengah kota entah dimana, seorang pria berpakaian jas berwarna hitam dengan dasi merah dan berambut putih sedang duduk di belakang meja sambil menulis. “Braak,” seorang pria berambut hanya separuh dan mengenakan pakaian putih ala dokter juga kacamata masuk ke dalam.

“Toyoshi-san, ada reaksi aneh yang terjadi di pelabuhan, ini lihat,” ujar pria berpakaian putih itu sambil memberikan selembar kertas.

Toyoshi mengambil kertasnya dan membacanya, dahinya mengerut dan tangannya memegang dagunya sambil membaca,

“Reaksi nuklir di pelabuhan, tapi reaksi ini.....apa sudah di ketahui apa yang terjadi ?” tanya Toyoshi.

“Belum ada laporan, beberapa anggota kita sedang survey kesana,” ujar Eito.

Tiba tiba, “driing...driiing,” smartphone Eito berbunyi, dia melihat layarnya kemudian menoleh kepada Toyoshi yang menganggukkan kepalanya tanda Eito boleh mengangkat teleponnya. Eito mengangkat teleponnya. Toyoshi dapat melihat wajah Eito yang sedang menelpon mendadak menjadi cemas, kemudian terdengar Eito minta anak buahnya mengirimkan gambarnya. Setelah telepon di tutup, “dling,” sebuah pesan masuk ke dalam smartphone Eito, ketika dia membukanya, Eito langsung menjatuhkan smartphonenya dan menunduk berusaha menahan dirinya supaya tidak muntah.

Toyoshi langsung berdiri, dia berlari keluar dari balik meja dan menyambar smartphone Eito, dia melihat gambar yang di kirim oleh anak buah Eito dan langsung menutup mulut dengan tangannya dengan mata yang membulat karena gambar itu adalah foto suasana dalam gudang yang penuh dengan genangan darah, tubuh dan potongan tubuh bertebaran dimana mana, terlihat juga di foto banyak juga polisi yang menjadi korban. Setelah melihat foto, dia membaca pesan yang di tambahkan oleh anak buahnya yang isinya “tingkat radiasi 0%, tidak ada kebocoran nuklir,”

“Apa artinya ini ?” tanya Toyoshi sambil mengembalikan smartphone pada Eito yang berusaha berdiri.

“Aku tidak tahu Toyoshi-san, tapi ini mengerikan,” ujar Eito.

“Apa yang sebenarnya terjadi di gudang itu, sepertinya kita harus mulai menyelidikinya sebelum terlambat,” ujar Toyoshi.

“Tapi...reaksi ini mirip seperti kemunculan monster itu ketika perang dunia,” ujar Eito.

“Aku tahu....cepat pindai seluruh kota ini, jangan sampai reaksi itu membangunkan sesuatu yang tertidur,” ujar Toyoshi.

“Baik, Toyoshi-san,”

Eito langsung berlari keluar dari ruangan setelah Toyoshi mengembalikan smartphonenya. Toyoshi berjalan menuju ke jendela dan melihat keluar,

“Banyak sesuatu di dunia ini yang sebaiknya terus tertidur dan jangan bangun lagi, semoga tidak ada hal buruk yang terjadi di masa depan,” ujarnya dalam hati dengan cemas.

*****

Di apartemen, “krieek,” Reina membuka pintu unitnya dan masuk ke dalam, Raido menyusul Reina masuk,

“Permisi,” ujar Raido.

“Huh jangan basa basi, tadi kamu bukannya sudah kesini ?” tanya Reina.

“Oh iya hahaha,” balas Raido.

“Aku mengisi air dulu untuk mandi, kamu duduk saja di ruang tengah,” ujar Reina.

“Tidak, aku pinjam dapurmu, tadi kita sudah belanja, sekarang aku mau masak,” balas Raido.

Reina langsung berbalik dan menghampiri Raido, kemudian dia menatap Raido dengan penuh tanda tanya,

“Kamu bisa masak ?” tanya Reina.

“Tentu saja, selama ini aku tinggal sendiri, kamu sendiri gimana ?” tanya Raido.

“Selama ini aku beli hehe,” jawab Reina.

“Huh...pantas tidak punya uang,” balas Raido menyindir.

“Rese...ya sudah, masak sana, yang enak ya, awas kalau ga enak,” balas Reina.

“Sip, serahkan padaku,” balas Raido.

Raido membuka jaketnya dan hanya memakai kaus, kemudian dia memakai celemek dan mulai memasak, Reina mengintip dari kamar mandi melihat punggung Raido yang sedang memasak,

“Hmm...wajahnya ga jelek jelek amat malah terkesan jantan, tubuhnya ideal di tambah dia bisa masak.....bukankah dia suami ideal ? hah...kamu mikir apa Reina....enyah pikiran kotor,” ujar Reina yang kembali masuk ke dalam dengan wajah merona merah.

Beberapa saat kemudian, Raido sudah selesai memasak, dia menghidangkan semua masakannya di meja ruang tengah karena Reina tidak memiliki meja makan. Dia duduk mengambilkan nasi di mangkuk untuk dirinya dan Reina. Tapi Reina masih belum selesai mengisi air di kamar mandi membuat Raido menjadi sedikit heran,

“Kok lama banget, sampai aku sudah selesai masak, memang sebesar apa bak mandinya ?” pikir Raido dalam hati.

Dia berdiri dan berjalan ke kamar mandi, dia masuk ke dalam dan melihat Reina masih di dalam ruang mandi,

“Reina ?” Raido mengetuk kaca buramnya.

Namun Reina yang berada di dalam tidak menjawab, Raido memegang gagang pintu kaca, dia mengetuk sekali lagi dan memanggil Reina sekali lagi namun tidak ada jawaban. Raido menarik nafas panjang dan “sreeeg,” dia membuka pintu. Dia langsung kaget karena melihat Reina tertidur di dalam bak.

“Reina....aduh, kenapa dia tidur di dalam bak berisi air panas,” ujar Raido.

Tanpa menunda lagi, dia langsung mengangkat tubuh Reina yang tertidur dan menyelimuti tubuhnya dengan handuk, kemudian Raido menggendong Reina keluar dari kamar mandi dan membaringkannya di tempat tidur, supaya Reina tidak masuk angin, Raido mengeringkan tubuhnya dan memakaikan pakaian tidur untuk Reina. Setelah itu dia menyantap makanannya, kemudian setelah selesai makan dia ke kamar mandi untuk mandi.

Malamnya, “Ugh.....huh ?” Reina membuka matanya, dia langsung terduduk di ranjang dengan penuh tanda tanya,

“Loh...bukankah aku di kamar mandi ?” pikirnya.

Dia melihat sekeliling dan memegang rambutnya, kemudian dia melihat dirinya di selimuti dan memakai piyama, ingatannya mulai kembali, dia baru sadar kalau dia tertidur di kamar mandi dan kalau sekarang dia ada di ranjang, itu artinya yang membawa dia ke ranjang adalah Raido, selain itu dia juga sadar kalau Raido mengeringkan tubuh dan rambutnya kemudian memakaikan dia piyama. Wajah Reina langsung merah semerah merahnya seperti tomat, dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Aaaaaaaaah......aku mau matiiiii,” teriaknya dalam hati.

Dia membuka tangannya dan melirik ke arah meja, makanan masih tersedia cukup banyak di meja dan ada sebuah kertas bertuliskan “kalau mau makan panasi dulu,” Reina membacanya, dia menoleh melihat Raido yang sudah tertidur di sebelah meja, posisi Raido miring membelakangi meja namun dengkurannya terdengar oleh Reina. Tangannya mengambil sumpit di meja dan mengambil “nikujaga (semur daging)” yang di masak oleh Raido.

“Enak....makasih Raido,” ujar Reina sambil menitikkan air mata.

Baginya, ini pertama kalinya ada yang memasak bagi dirinya, Reina langsung makan dengan lahap dan menambah nasi semangkuk lagi dengan senyum menghiasi wajahnya di iringi air mata bahagia. Setelah itu, dengan perlahan dia membereskan piringnya dan membawanya ke tempat cuci piring. Dia mencuci semua piringnya dan menyimpannya, setelah selesai dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan waktu jam 12 malam.

Reina berjalan ke ranjangnya dan berniat naik ke ranjanganya, tapi dia berhenti, dia menoleh ke arah Raido yang tidur tanpa selimut juga bantal dan memeluk dirinya sendiri. Akhirnya dia menarik selimut dan bantal dari ranjang kemudian menggeser meja, dia tidur di sebelah Raido, bantal kepalanya dia berikan separuh kepada Raido dan menyelimuti tubuh Raido bersamaan dengan tubuhnya sendiri. Reina berbalik dan tidur menhadap Raido sambil memegang punggungnya, tapi ketika dia hampir terpejam, tiba tiba Raido berbalik dan langsung memeluknya, Reina menutup mulutnya dengan tangan supaya dia tidak berteriak,

“Eeeeeeeh......aduh....eeeeeh,” ujarnya dalam hati.

Tapi karena melihat Raido tertidur dengan lelap dan tidak bangun sama sekali, akhirnya dia melingkarkan tangannya ke pinggang Raido dan tidur. Keesokan paginya,

“Huaaaah,”

Raido membuka mata, dia melihat wajah Reina ada di hadapannya, Raido kembali memejamkan matanya untuk tidur sebentar lagi, tapi,

“Eh....”

Sekali lagi dia membuka mata dan kali ini dia benar benar melihat wajah Reina sangat dekat dengan wajahnya sampai dia bisa merasakan nafas Reina. Raido langsung duduk dan “buaak,” dia mundur sampai menghantam dinding, wajahnya terlihat sangat terkejut,

“Loh...loh...looooooh...kok dia di sini, bukankah dia di ranjang kemarin....a..apa yang terjadi semalam,” ujar Raido bingung.

Karena mendengar suara benturan keras, Reina terbangun, dia duduk dan mengucek matanya, kemudian dia menoleh melihat Raido yang sedang merapat di dinding dengan wajah merah padam,

“Pagi Raido....” ujar Reina. Tapi kemudian dia menyadari sesuatu, Reina langsung mundur, “buaak,” “praang,” dia menghantam meja dan beberapa piring berisi makanan semalam pecah karena jatuh. Keduanya memalingkan wajah mereka yang merah, tidak berani melihat wajah satu sama lain.

1
bysatrio
novel bagus., sayang sekali kalo tidak di lanjutkan
➳βC᭄☠Agatha☠❤️⃟Wᵃf ᴹᴿ᭄°
jangan lupa mampir kembali ya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!