NovelToon NovelToon
Uang 50 Ribu Yang Kau Sebut Upah

Uang 50 Ribu Yang Kau Sebut Upah

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Penyesalan Suami
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Bercita-cita menjadi seorang menantu idaman adalah harapan semua perempuan yang sudah menikah.Menganggap orangtua pasangan seprti orangtua kandung adalah hal yang sulit yang pernah dirasakan.Selalu dianggap salah dan tak berguna menjadi penyebab hancurnya sebuah kepercayaan dari diri seorang istri.Hidup jauh dari suami dan harus bertahan dengan mertua yang bermulut pedas itu adalah ujian yang sangat sulit.Mampukan Ranti bertahan dengan pernikahannya ditengah keluarga suami yang toxic?

Ikuti kisahnya dalam cerita yang akan aku tulis ini ya gais.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Ranti tak sanggup mengucapkan apapun,rasa sesak didadanya membuatnya sulit mengatakan hal yang membuatnya begitu terluka.

" Ya Tuhan bagaimana aku mau mengatakan pada ibu,aku tak bisa mengatakan apapun." Gumam Ranti dalam hati.

Aminah merasa bingung dan tak tau harus berbuat apa mendengar tangis putrinya yang terdengar memilukan.Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.Hanya Isakan yang ia dengar.

" Apa yang terjadi sama kamu nak,mengapa tangismu terdengar begitu menyayat hati ibu.Siapa yang sudah membuatmu seperti ini nak,katakan ibu ingin tau."

Meskipun Aminah tak tau apa masalah yang putrinya alami namun ia bisa merasakan jika luka batin yang ranti rasakan sangatlah dalam.

Cukup lama Ranti menangis dipelukan ibunya,setelah merasa tenang perlahan Ranti melepaskan dekapannya.

" Ranti lihat ibu nak!"

Aminah menarik dagu Ranti karna Ranti tertunduk dan tak berani menatap wajah ibunya.

Ranti tak sanggup menatap wajah sang ibu yang sedang mengkhawatirkannya.

" Bu,Ranti gapapa Bu.Ranti hanya sedang ribut dengan mas Wiji.Mas Wiji salah faham sama Ranti dan dia marah sama Ranti Bu!"

" Kamu yakin hanya itu?Apa kalian bertengkar karna ibu mertuamu?" Cecar Aminah.

" Bu.."

" Katakan saja Ranti!"

Desak Aminah membuat Ranti merasa terpojok.Ia justru kini semakin bingung harus menjelaskan dari mana.

"Astaga gimna ini,apa iya aku harus mengatakan masalah yang sebenarnya.Aku takut ibu kepikiran dan nanti ibu jadi sedih." Gumam Ranti dalam hati.

Puk

" Kenapa ngelamun! Ibu ngomong sama kamu loh Ran,ayo jujur aja."

dret

dret

Ponsel Ranti bergetar ,dua pesan masuk dari Wiji membuat Ranti bisa lolos dari pertanyaan ibunya.

" Bu boleh gak Ranti ceritanya nanti aja,mas Wiji seprtinya mau nelfon Ranti.Doakan Ranti bisa menyelesaikan masalah Ranti ya Bu."

Ucap Ranti lirih .

" Ya sudah kalau begitu!"

Ranti bernafas lega kala mendengar jawaban dari ibunya.

" Terimakasih Bu,hanya dengan memeluk ibu hati Ranti jauh lebih baik."

" Ranti!"

" Iya Bu."

" Dengarkan pesan ibu,namanya rumah tangga tak luput dari yang namanya masalah.Pertengkaran,kesalahan fahaman dan perbedaan pendapat itu sudah biasa dalam berumahtangga.Semua itu seperti bumbu dalam kehidupan berumahtangga.Itu menjadi warna tersendiri dalam hubungan kamu.Kamu harus lebih sabar,jika memang suamimu salah arah maka kamu sebagai istrinya harus bisa meluruskan.Jangan terlalu mendengarkan omongan orang, rumahtangga kalian itu hanya kalian yang berhak menentukan dan memutuskan sesuatu.Jadilah tempat ternyaman yang selalu dirindukan untuk suamimu pulang,jadilah pelepas dahaganya disaat cuaca sedang panas dan jadilah penghangat disaat cuaca dingin.Berbagilah dalam segala hal,kejujuran dan keterbukaan adalah kunci utamanya.Jangan mudah mengambil keputusan,ingat Ranti pernikahan kamu bukan hanya tentang kamu dan Wiji.Ada Arga yang harus kalian fikirkan,apapun yang terjadi diantara kalian akan tetap berdampak pada Arga.Sabar,ujian datang untuk menguatkan kalian.Selama Wiji tidak KDRT ibu tidak akan ikut campur.Yang sabar ya nak,semua pasti ada jalan keluarnya.Bicarakan dengan kepala dingin,jika suamimu masih tegang maka lebih baik kamu diamkan dulu."

Aminah mengatakan itu dengan penuh keyakinan dan harapan.

Meskipun ingin,Aminah menahan diri untuk tidak menggali lebih dalam apa yang terjadi pada putrinya.Ia tau jika putrinya masih bisa mengatasi masalahnya.

" Terimakasih Bu,ibu memang yang terbaik.Maaf sudah membuat ibu hawatir,doakan Ranti ya Bu."

Ucap Ranti dengan buliran air mata yang sudah jatuh lagi membasahi pipinya.

" Sudah-sudah,airmatamu terlalu berharga untuk menangisi hal-hal seperti itu.Ibu ini mengandung kamu 9 bulan Ranti,ibu berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan kamu.Tanpa kamu minta ibu akan terus mendoakan kamu,ibu selalu memanjatkan doa untuk kebahagiaan kamu.Tidak ada satu orang ibupun yang akan sanggup melihat air mata putrinya Ranti!"

Air mata yang sedari tadi ia tahan agar tak luruh pada l akhirnya luruh juga.Buliran-buliran bening itu terus mengalir dengan deras kala ia menatap wajah sang putri.

Ponsel Ranti terus saja bergetar membuat Ranti menghela nafas panjang.

" Sudah urus dulu suamimu,ibu keluar dulu.Jangan lupa makan ,kamu bisa sakit kalau kamu telat makan dan terus seprti ini.Kasian Arga ran,jangan jadi orangtua yang egois,pikirkan Arga.Dia butuh kamu,dengan kamu seperti ini Arga juga bisa merasakan kesedihan kamu."

Ucap Aminah sambil berlalu dari kamar putrinya.

Stelah Aminah keluar,Ranti kembali membuka ponselnya.Tak ada panggilan tak terjawab dari Wiji namun ada 5 pesan masuk dari suaminya itu.

Pesan k1

" Apa kamu marah sampai kamu mematikan sambungan telfon secara sepihak?"

Pesan k2

"Ranti balas pesan mas dek!"

Pesan ke3

" Ranti,kamu marah atau kamu sibuk kenapa kamu gak balas pesan mas dek?"

Pesan k4

" Mas minta maaf dek,mas tau mas salah tak seharusnya mas marah sama kamu."

Pesan k5

" Dek,kamu gak mau maafin mas! ayolah balas pesan mas,mas jadi gak fokus nih kerjanya!"

Ranti tersenyum getir membaca pesan suaminya.

" Bales gak ya!"

Gumam Ranti .

Dikamar lain seorang ibu tengah duduk termenung dengan pipi yang basah lantaran air matanya belum bisa berhenti menetes.

Suwito yang memang sedang mencari istrinya terkejut melihat keadaan istrinya dengan mata sembab dan pipi bahas lantaran menangis.

Suwito duduk disamping istrinya,meraih tangannya dan menatap wajah yang kini mulai banyak terlihat kerutannya.

" Bu,kenapa ibu nangis.Apa yang sedang ibu fikirkan? Apa secara tidak sengaja bapak menyakiti ibu? Ibu butuh sesuatu?Atau ibu lagi ada yang pengin dibeli? Gak enak Bu kalau anak kita liat ibu nangis gini,nanti dipikirnya bapak yang udah bikin ibu nangis.Apa bapak ada salah Bu?"

Tanya Suwito dengan suara lembut membuat Aminah tersentuh.

Meskipun usia mereka sudah tua namun rasa cinta mereka tak lekang oleh waktu.Suwito selalu bersikap lembut dan perhatian terhadap Aminah.Kasih sayangnya,perhatiannya dan kelembutan sikapnya membuat Aminah selalu merasa bahagia meskipun mereka hidup sederhana tanpa limpahan harta.

Aminah selalu merasa aman dan nyaman saat bersama suaminya.Tak ada yang memahaminya lebih dari Suwito memahami Aminah.Dari apa yang ia dapatkan dari suaminya Aminah berharap putrinya mendapatkan kasih sayang dan perlakuan yang sama seprti apa yang ia dapatkan dari suaminya.

" Bapak gak salah pak,ibu juga sedang tidak menginginkan sesuatu.Bapak tidak pernah sekalipun menyakiti ibu jadi gada alasan yang membuat ibu harus menangis karena bapak."

Ucap Aminah dengan seulas senyum meski air matanya masih saja menetes.

" Lalu apa yang membuat ibu menangis Bu!"

Aminah menghela nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

Aminah menatap sejenak mata suaminya.Ia ragu jika harus mengatakan apa yang membuatnya menangis namun ia juga tak bisa menutupi semua itu dari suaminya.

Aminah terbiasa terbuka untuk segala hal dengan Suwito.

" Pak,ibu mikirin Ranti pak!Hiks hiks."

"Ranti? Memangnya kenapa dengan putri kita Bu?"

Wajah Suwito mendadak terlihat tegang kala ia mendengar nama putrinya disebut.

" Ranti..."

1
Dewi Payang
ibunya Ranti sangat iklas
Dewi Payang
Dasar si Wiji, masih ajaa nyalahin Ranti
LapCuk
Semangat menata dan menyongsong masa depan yang lebih baik Ran.

4 iklan meluncur
LapCuk
Sifat & sikapnya sebelas dua belas ma ibuk nya... Songong, egois.
Atha Diyuta
btul
MentariSenja
𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚔, 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚜𝚑 𝚐𝚒𝚏𝚝 , 𝚜𝚘𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚘𝚒𝚗𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚋𝚒𝚜🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Atha Diyuta: gpp ka udh mmpir aja mksh bgt
total 1 replies
MentariSenja
𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍𝚗𝚢𝚊 𝚗𝚢𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚔.
MentariSenja
𝚑𝚊𝚢𝚘 𝚕𝚘𝚑 𝚢𝚐 𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑, 𝚍𝚒 𝚞𝚜𝚒𝚛 𝚔𝚊𝚙𝚘𝚔 𝚕𝚘𝚎
MentariSenja
𝚍𝚒𝚑 𝚔𝚎𝚙𝚎𝚍𝚎𝚊𝚗, 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚜𝚖 𝚕𝚘𝚎 𝚊𝚓𝚊 𝚔𝚊𝚐𝚊𝚔, 𝚋𝚘𝚛𝚘 𝚋𝚘𝚛𝚘 𝚖𝚒𝚔𝚒𝚛𝚒𝚗 𝚕𝚘𝚎, 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞. 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊
MentariSenja
𝚝𝚎𝚙𝚞𝚔 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚐𝚊𝚔 𝚜𝚒𝚑??? 😄
MentariSenja
𝚊𝚕𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊 𝚕𝚘𝚎
MentariSenja
𝚙𝚎𝚌𝚊𝚝 𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚘𝚜, 𝚋𝚒𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚞 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚍𝚒𝚊, 𝚜𝚘𝚔 𝚜𝚘𝚔'𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚑.
MentariSenja
𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚢𝚊 𝚋𝚞. 𝚔𝚕𝚘 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚠𝚊𝚛𝚊𝚜 𝚐𝚊𝚔 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚔𝚢 𝚐𝚒𝚝𝚞
MentariSenja
𝚊𝚜𝚝𝚊𝚐𝚊,,, 𝚔𝚕𝚘𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚋𝚞 𝚔𝚢 𝚐𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚕𝚞 𝚊𝚔𝚞 😱
MentariSenja
𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛 𝚋𝚞
MentariSenja
𝚊𝚜𝚝𝚊𝚐𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔 𝚐𝚒𝚗𝚒, 𝚎𝚑 𝚝𝚙 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚜𝚒𝚑 𝚍𝚒 𝚍𝚞𝚗𝚒𝚊 𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 😁
Gemini
semoga kamu sukses ran,doa ibu bersama mu
Gemini
sarap nih orang
Mama Khalisah
nanti sakit betulan baru kpok kmu
Mama Khalisah
enak nya klo bcra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!