Titan Core
“Hajar Raido.....,” teriak seorang penonton yang sedang menonton pertarungan di basement tempat parkir di bawah sebuah gedung yang berada di tengah kota.
Dua orang petarung sedang bertarung di tengah, yang menonton adalah para pria bertampang seram dan bertato, mereka adalah anggota gangster yang menonton jawara mereka bertarung demi memperebutkan binis. Seorang petarung yang bertelanjang dada dan berbadan kekar dengan rambut pendek berantakan berwarna hitam maju melayangkan tinju nya.
Lawan nya menangkis nya dan balas menyerang, tapi petarung berambut berantakan itu memutar tubuhnya dan menendang kebelakang, langsung mengenai perut lawan nya. Lalu dengan punggung tangannya yang mengikuti putaran tubuhnya dia memukul wajah lawannya sampai jatuh.
Setelah itu, dia mengangkat kakinya ke atas dan menjatuhkan tumit di kepala lawannya sampai lawannya tidak bergerak lagi. Seorang wasit berlari dan memeriksa lawan nya,
“Raido menaaaang....,” teriak wasit yang memeriksa sambil menangkat tangan Raido.
Semua penonton yang berada di sisi belakang Raido bertepuk tangan, sedangkan di sisi lawan nya membanting berkas dan smartphone mereka dengan marah. Setelah selesai Raido keluar dari basement dan berjalan menuju apartemen nya, hari sudah malam dan perut nya berbunyi,
“Lumayan lah....aku bisa beli makanan...besok sekolah ya...,” Pikir Raido sambil melihat uang di tangan nya.
Selagi dia berjalan melewati taman, dia melihat ada gerobak ramen yang berjualan di sisi taman. Karena lapar, dia mendekati gerobak itu dan membuka tirai nya,
“Ossan (paman), ramen shoyu satu ya, oh tambah oden semangkuk,” ujar nya.
“Baik, duduk dulu....,”
Ketika mau duduk, dia melihat seorang gadis berambut hitam panjang di ikat pony tail dan sangat cantik, tubuhnya terlihat kekar padat berisi, tapi Raido melihat nya dengan sebelah mata,
“Geh....dia....,” pikir nya dalam hati.
Karena tidak ada tempat duduk lagi, sebab yang lain basah karena hujan, mau tidak mau dia duduk di sebelah gadis itu. Ketika Raido duduk, gadis di sebelah nya yang sedang menyeruput ramen menoleh dan melihat nya.
“Geh...kenapa kamu duduk di sebelah ku !” tegur gadis itu.
“Tidak ada tempat lagi,” balas Raido sambil mengambil sumpit.
“Haaah...makan malam ku, kenapa aku harus duduk di sebelah makhluk ini,” ujar gadis itu.
“Hah, maaf ya.....sudah ku bilang tidak ada tempat lagi, kalau bisa aku juga tidak mau duduk di sebelah makhluk seperti kamu,” balas Raido.
“Wah kalian berdua ternyata saling kenal dan akrab ya ?” ujar ossan pemilik gerobak sambil memberikan semangkuk ramen untuk Raido.
“Tidak kenal,” jawab Raido dan gadis itu bersamaan.
Akhirnya keduanya makan dengan saling membuang wajah dan tidak mau melihat satu sama lain. Gadis di sebelah Raido adalah teman sekelas Raido yang bernama Chikage Reina, berbeda dengan Raido yang populer karena dianggap bandel dan preman, Reina populer karena dia adalah siswi paling cantik dan rangking satu di kelas nya, bahkan dia juga populer di kalangan senior dan siswa seangkatan di kelas lain, tapi tidak ada yang bisa mendekati nya, karena dia sangat dingin dan tertutup sehingga tidak sedikit yang menjulukinya ratu es. Raido dan Reina selalu berkelahi di kelas, tapi semua teman sekelas mereka malah menganggap mereka akrab karena Reina hanya berbicara dengan Raido dan begitu juga sebalik nya.
“Ossan berapa jadinya,” Reina berdiri karena sudah selesai.
“Jadinya 700 yen,” ujar ossan.
“Buset kuli juga makan nya cewe ini, makan apa saja sampai 700 yen,” Pikir Raido.
Kemudian dia menoleh dan melihat Reina sedang mencari cari dompet nya di saku saku celana juga kemejanya. Raido tertawa kecil melihat Reina yang sedang kebingungan.
“Kenapa tertawa,” teriak Reina marah.
“Haha...mau makan gratis....dasar, masa ojou sama tidak punya uang,” Ledek Raido.
“Awas kamu ya....,” balas Reina sambil terus mencari dompetnya.
“Sudahlah, biar kamu cepat pergi....ossan jadi berapa semuanya,” tanya Raido.
“1200 yen,” jawab ossan.
“Nih ossan (paman)...aku bayarin dia sekalian....dah sana pulang,” ujar Raido sedikit mengusir Reina.
“Huh, besok ku ganti di sekolah.....terima kasih,” balas Reina sambil membuka tirai dan keluar.
Tapi ketika Reina keluar, Raido melirik dengan wajah serius melihat bekas tempat duduk Reina.
“Bau mesiu dan sedikit bau darah....siapa dia sebenarnya,” Pikir Raido.
Dengan tenang, Raido meneruskan makan nya. Setelah selesai, dia berdiri dan berpamitan dengan pemilik kedai, kemudian dia membuka tirai dan berjalan menuju apartemen nya. Ketika sampai di apartemen nya, dia mencoba membuka kunci tapi pintunya tidak terkunci, dia langsung masuk ke dalam,
“Ah...,” Reina berdiri di dalam sedang mengeringkan rambutnya dan memakai kaus miliknya, dia baru saja keluar dari kamar mandi.
“Ngapain kamu disini, kenapa kamu bisa di sini ?” tanya Raido.
Kemudian dia melihat kunci di tangannya, ternyata kuncinya adalah kunci loker di sekolah milik Reina, dia melihat Reina sedang memegang kunci apartemennya sambil menjulurkan lidah nya.
“Apa maksud mu Chikage-san...mau apa kamu di apartemen ku ?” ujar Raido memasang kuda kudanya siap menerkam Reina.
“Numpang tidur malam ini.....kunci ku hilang bersama dompet ku....dan tidak mungkin ke pengelola malam ini,” balas Reina sambil masuk ke dalam dan mengeringkan rambutnya.
“Perempuan ini....seenak nya saja,” gumam Raido di pikiran nya dengan geram.
Tapi dia tidak bisa mengusir perempuan malam malam begini untuk tidur di jalanan, akhirnya walau hatinya kesal bukan kepalang, dia diam saja. Dia langsung membuka seragam nya dan mengambil handuk kemudian masuk ke kamar mandi. Karena apartemen Raido hanya ada satu ruangan, akhirnya dia tidur di lantai dan Reina tidur di kasurnya. Raido kembali memainkan smartphone nya sambil menghadap dinding karena dia tidak mau melihat Reina di belakang nya yang tidur dengan santai sambil memainkan smartphone juga.
“Oi Gondo, kamu malam ini jangan macam macam ya pada ku,” ujar Reina.
“Hah...tenang saja, aku ga minat pada mu Chikage.....kamu aman,” balas Raido.
Keduanya kembali diam dan fokus kembali ke smartphone mereka. “Dlung,” tiba tiba smartphone mereka bunyi bersamaan. Raido dan Reina melihat ada sebuah pesan masuk ke smartphone mereka, lalu mereka saling melihat dan membuka pesannya. Pesan yang masuk ke dalam smartphone Raido mengatakan kalau kekurangan dana yang seharusnya di bayarkan padanya sudah di transfer. Wajah Raido langsung berseri seri dan dia terduduk sambil membalas pesan, dia melirik ke Reina yang terlihat pucat dan duduk tertegun memandang smartphonenya.
“Gondo...sebelumnya aku minta maaf,” ujar Reina.
“Hah...minta maaf buat apa lagi ?” tanya Raido bingung.
“Prang,” jendela Raido pecah dan sesuatu mendarat di atas meja, Raido langsung melompat menomplok Reina dan memeluknya ketika melihat sesuatu yang mendarat itu adalah sebuah bom c4 yang masih berdetak menghitung mundur, kemudian dengan cepat dia menggendong Reina ala princess dan berlari ke jendela, Raido melompat keluar bersama dengan Reina. “Tlit...tlit...blaaaaar,” bom c4 yang berada di meja meledak menghancurkan apartemen Raido yang terus berlari sambil menggendong Reina di depannya tanpa alas kaki.
“Um...Gondo, matamu....berdarah,” ujar Reina sambil membersihkan mata Raido yang terpejam dan berdarah.
“Apa yang terjadi, aaaaaaah...apartemenku meledak,” ujar Raido.
“Kan aku sudah bilang, maaf sebelumnya, sekarang aku jadi tahu dimana dompet dan kunci apartemenku tertinggal hehe,” ujar Reina sambil membersihkan mata Raido.
“Jangan hehe....aku butuh penjelasan,” balas Raido.
“Aku akan jelaskan, kita cari tempat aman dulu,” balas Reina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Delita bae
hadir mangat ya😁😇🙏
2024-11-04
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Astatin AT☠️
jangan lupa mampir kembali ya kak
2024-03-10
0