NovelToon NovelToon
No Hope - System

No Hope - System

Status: sedang berlangsung
Genre:zombie / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ex_yu

Hidup di Dunia Apokaliptik dengan sebuah sistem di tubuhku? Jujur saja aku tidak menghendakinya. Aku juga tidak tahu bagaimana bisa memiliki sistem ini?

Aku tidak tahu awal kehancuran dunia ini, tetapi aku akan mencari tahu kebenarannya. Aku akan mencari keberadaan ibu, ayah dan kakakku yang terpisah selama lima tahun ini.

Yang aku ingat, aku diajak oleh ayah untuk memperlihatkan hasil karya ciptanya. Saat berada di dalam perjalanan menuju ke tempat yang tidak kuketahui, ayahku memberikan sebutir pil. Katanya pil itu adalah vitamin.

Setelah aku telan, beberapa menit kemudian aku tidak sadarkan diri. Aku terbangun dengan Infomasi yang membingungkan. Tahu-tahu, sebuah sistem sudah berada di tubuhku.

Aku dibantu oleh seorang wanita yang bernama Veronica, dia adalah sistem itu sendiri. Dia menjelaskan semuanya perubahan di dunia.

Aku masih belum mempercayai apa yang terjadi, sebab kehancuran dunia ini ada kaitannya dengan ayah dan diriku. Tapi, aku pasti mencari tahu kebenaran ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ex_yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baterai Dicuri.

Bab 08. Baterai Dicuri.

Melalui peta sistem, aku mengetahui pergerakan zombie. Aku berjalan, melewati jalan lain yang berlawanan dengan jalan sebelumnya. Rencanaku, agar mengambil baterai bertenaga nuklir tidak kesulitan, dan para zombie tidak menghambat rencana untuk merebut helikopter, aku harus membuat suara pengalihan.

Setibanya aku di blok jalan lain, aku melihat banyak kendaraan berserakan di jalan. Aku mendekati mobil terdekat, lalu sesegera mungkin memasang dinamit waktu. Aku melakukan hal yang sama pada mobil lain, memasang dinamit sama pada beberapa mobil yang akan meledak. Total, ada 11 dinamit yang sudah aku pasang. Dengan banyaknya dinamit aktif, aku rasa ini cukup untuk mengalihkan perhatian mereka.

Aku segera berlari ke arah Campervan karena para zombie berdatangan. Kulihat peta sistem, lokasi gedung militer dipenuhi oleh zombie. Mereka jelas akan menghalangi jalanku yang akan masuk ke gedung itu. Aku segera menekan pelatuk dinamit jarak jauh.

Boom... Boom boom boom...

Satu dinamit meledak, lalu disusul tiga ledakan dari dinamit lain yang aku pasang di berbeda tempat. Karena suara ledakan itu, para zombie teralihkan, mereka menuju ke arah sumber suara ledakan.

Kesempatan ini aku pergunakan untuk menuju ke Campervan. Dalam perjalanan, aku menembaki para zombie yang berlari ke arahku. Aku sudah dekat dengan Campervan, tetapi di gang tempat parkir kendaraan banyak zombie.

Aku gunakan granat serpihan hasil jarahan untuk mengurangi jumlah mereka. "Boom...!" Suara granat ketika jatuh tepat di tengah-tengah gerombolan zombie. Mereka bertumbangan, tetapi masih bisa bergerak karena kepalanya tidak hancur.

Dengan cepat, aku menekan tombol pemicu ledakan dinamit yang belum meledak. Tiga suara ledakan keras sebanyak tiga kali. Aku kembali berjalan cepat ke mendekati Campervan sambil menembaki zombie.

Namun, saat aku berada di dalam Campervan, aku tidak melihat baterai bertenaga nuklir. Aku memeriksa seisi Campervan, tetapi tidak juga menemukannya. Aku menjadi yakin pasti ada yang mengambilnya, tapi tidak tahu siapa orangnya.

"Vero, apakah kamu tahu siapa orang yang mengambil sumber daya Robot Raptor?"

Aku bertanya kepada Veronica, sebab selama pertempuran sebelumnya di gedung sebelahku ini, aku tidak memperhatikan lokasi Campervan. Saat itu, aku fokus mengalahkan Tentara Unicorn divisi 3.

[Sistem tidak mendeteksi adanya musuh memasuki Campervan. Bertanyalah lebih spesifik lagi]

Aku berpikir sejenak untuk menata perkataan agar mudah dipahami oleh System Adam.

"Dimana baterai bertenaga nuklir yang aku letakkan di dalam Campervan?"

[Membuka memori penyimpanan mode pencarian 30 menit yang lalu. Harap menunggu beberapa saat...]

Sambil menunggu Veronica memberikan jawaban, aku menembaki para zombie dengan pistol redam. Melalui peta sistem, aku bisa mengetahui pergerakan zombie yang berkumpul di sumber ledakan. Setelah tidak ada zombie di gang ini, aku menutup pintu Campervan, dan bersembunyi di tengah kendaraanku ini.

[Silakan Anda periksa informasi 30 menit yang lalu]

Aku segera melihat peta System Adam. Dalam 30 menit lalu, aku melihat tanda hijau yang merupakan warga sipil. Aku masih bingung karena warga sipil itu Belevia atau orang lain. Aku terus mengamati pergerakan tanda hijau.

Warga sipil itu masuk ke Campervan ketika aku baku tembak di lantai 3. Orang itu keluar dari Campervan, lalu berjalan menuju ke gang lain yang berseberangan dengan tempat parkir Campervan.

Di gang itu, ada tanda hijau lain, membuktikan ada warga sipil yang tidak berbahaya. Mereka bertemu, tampaknya sedang berkomunikasi. Selang beberapa saat, tanda hijau berpisah, satu bergerak menjauhi jalan utama dengan sangat cepat, aku perkirakan orang itu mengendarai kendaraan roda dua.

Tanda lainnya kembali ke arah Campervan. Lalu masuk ke dalam gedung tempat aku bertempur. Seketika pikiranku tertuju pada Belevia yang mengambil baterai Robot Raptor.

"Sialan, sudah ditolong tapi menusuk dari belakang?! Cantik-cantik tapi licik?!"

Aku menjadi marah karena pencuri itu adalah Belevia. Saat berada di dalam gedung, Belevia dengan tanda hijau di peta menjadi warna merah, menandakan jika statusnya menjadi berbahaya karena membawa senjata.

Aku segera keluar dari Campervan untuk kembali ke gedung militer, menemui Belevia. Aku harus meminta baterai Robot Raptor. Aku menekan tombol pemicu dinamit. Dua ledakan terdengar keras dari blok sebelah.

Aku segera berlari dengan kewaspadaan tinggi menuju gedung militer. Sesampainya di sana, aku segera masuk ke pintu darurat di basemen gudang militer. Aku mengunci pintunya agar tidak dimasuki oleh zombie.

Tetapi, di dalam basemen parkir sudah ada beberapa zombie, tetapi itu adalah Zombie Reptil. Aku jelas kaget saat salah satu Zombie Reptil menjulurkan lidahnya. Secara otomatis, rudal medium menembak lidahnya yang berduri-duri itu.

Aku langsung berlari ke kanan sambil memberondong kepala mereka dengan senapan serbu. Pertempuran sengit pun terjadi di parkiran basemen, tujuh lawan satu.

Aku dengan gesit selalu mampu menghindari cakar dan lidah berduri dari Zombie Reptil. Aku yang dulu saat melawan empat Zombie Reptil, jelas kewalahan. Saat ini, berhubungan levelku naik dan lebih unggul 2 level dari Zombie Reptil, semua kemampuanku jelas lebih unggul dari mereka. Aku sekarang berada di lebih 20.

Akurasi menebak hampir sempurna, demikian juga daya rusak apa yang kupegang ikut meningkat. Setiap sebutir peluru mengenai sasaran, Zombie Reptil melolong kesakitan, dan perlahan mereka melemah, dan pergerakan mereka juga melambat.

Jika sebelumnya, rudal medium membutuhkan beberapa tembakan untuk menumbangkan seekor Zombie Reptil, maka kali ini cukup dua kali mereka tumbang. Sedangkan aku membutuhkan lebih dari selusin peluru untuk membunuh mereka.

Jika mereka tidak dilemahkan dengan berondongan peluru pada tubuhnya, sulit untuk menembak kepalanya yang selalu disembunyikan. Dalam waktu kurang dari 10 menit, tujuh Zombie Reptil itu tumbang.

[Sistem memindai denah gedung militer. Persiapkan kembali diri Anda untuk pertempuran selanjutnya. Sekarang Anda di level 21. Di level 25, menu baru akan terbuka]

Veronica memberikan aku semangat dengan memberikan laporan data statistik pertumbuhan diriku. Memang aku menjadi semangat, karena menu baru di level 25 pada sistem sudah pasti sangat berguna.

Sambil berjalan menuju ke lift gedung, aku mengisi ulang semua senjataku. Saat berada di dalam lift, System Adam telah selesai memindai denah gedung militer. Aku menekan tombol lantai 7, sebab lantai 8 ada dua Tentara Unicorn sedang berpatroli.

Aku mengerutkan kening karena antara lawan dan kawan di denah tidak jelas. Aku tidak tahu yang mana tanda merah itu adalah Belevia. Yang semakin membuatku serius, tanda merah itu bertambah. Total ada 15 Tentara Unicorn; di helipad tetap 10 orang, 5 orang berada di lantai bawah dan berbeda lantai.

Pertama-tama, aku harus melumpuhkan dua Tentara Unicorn di lantai 7 terlebih dahulu. Taktik sebelumnya tetap aku gunakan; bergerak senyap saat menumbangkan lawan.

Ternyata, karena aku menggunakan lift, mereka tampaknya mengetahuinya. Lima orang segera bergerak menuju ke lift. Aku segera menekan tombol buka pada lift.

Pintu lift terbuka di lantai 5. Aku segera keluar melihat jalan utama gedung militer. Jalan utama adalah lorong panjang. Di sisi kanan kiri adalah ruang-ruang. Saat melihat pergerakan lawan, aku segera memasang jebakan granat serpihan di jalur yang akan mereka lewati, dekat dengan lift.

Aku dengan hati-hati memasang jebakan granat, sebab salah sedikit saja bisa meledakan diriku sendiri. Aku gunakan kursi tunggu agar senar jebakan tidak terlihat lawan. Aku ikat senar pada badan pot bunga, lalu menariknya ke kursi tunggu agar menyambung. Granat serpihan tersembunyi di balik pot bunga.

Setelah berhasil memasang jebakan granat, aku mencari posisi terbaik untuk menembak musuh. Aku menemukan lokasi yang cocok, tidak jauh dari jebakan granat. Aku berjongkok di balik pintu ruang, dan sudah siap untuk menekan pelatuk senapan.

Sebelum mereka datang, aku kembali memeriksa denah gedung militer, mencari keberadaan Belevia. Aku semakin bingung karena tanda merah yang bergerak hanya lima orang yang menuju ke arahku.

Aku tidak tahu di antara mereka itu adalah Belevia. Jika benar, aku juga tidak peduli jika wanita itu tewas karena jebakan granat. Aku anggap Belevia sekarang adalah musuh.

Saat mendengar derak langkah kaki sepatu lawan, aku melihat mereka. Tetapi, tidak ada Belevia di antara mereka. Aku membidik lawan berjalan paling depan. Mereka berjalan menuju ke arah jebakan granat. Dan...

Boom...

Senar jebakan granat serpihan itu terkena langkah kaki mereka. Dua orang seketika tumbang, tiga lain terpental dan terluka. Aku langsung menembak mereka dengan membabi-buta, tepat ke arah kepala mereka. Dalam waktu singkat, lima orang tumbang.

"What happened, report?" (Apa yang terjadi, laporkan?)"

Aku mendengar suara radio komunikasi miliki lawan yang tewas. Aku mengabaikannya, dan mengambil peluru milik lawan, makanan dan apapun yang berharga. Setelah selesai, aku berjalan ke anak tangga darurat...

1
ShinRo
nahloh masa saudara kandung di sikat juga thor...🫣
adib
nunggu update
adji ahmad
Luar biasa
Dikha Pratama
thor 8 batu keabadian 2 kok hilang thor?
ShinRo
kok aneh Thor uda 3 hri sebelum diculik masa tuh amplop kga dibuka / cari tau isinya apa sih??🫣🤔🤔
ShinRo
ditunggu kelanjutannya thor... semangat ya...🫰
bubur ayam
hmmm sedikit mengecewakan, tapi tak apa, tetap suka
bubur ayam
wow, sebuah masterpiece, aku suka nih, moga gak mengecewakan, semangat thor
ShinRo
thor kok blum ada up lgi kelanjutannya..🥲sdh ku tungguin setiap hari terlewat sdh 8 hri 😪 masih blom ada yg di up lgi kelanjutannya termasuk 8 batu keabadian ke 2 juga 🫣
Wih Novel Baru Guyss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!