NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesiangan

'Pagi istriku.' kata Riko yang tentu diucapkan dalam hati saat memandang Rara yang terlihat begitu cantik walau sedang terlelap dalam tidurnya.

Semalam, setelah memastikan Rara tertidur pulas, Riko menggendong ala bridal style istrinya itu ke ranjang yang memang seharusnya untuk tidur mereka berdua.

Dan jelas Riko pun mengusap dadanya lega saat tidurnya Rara tidak terganggu olehnya.

Bahkan hingga pagi ini, saat matahari sudah mulai menampakan sinarnya Rara belum mau bangun dari tidurnya.

Dan yang lebih menyenangkan di hati Riko adalah tangan Rara yang tanpa sengaja berada di atas perutnya seakan sedang memeluknya.

'Inikah rasanya mencintai Istri?' gumam Riko kembali dalam hati namun sesaat kemudian ia pura-pura memejamkan mata saat melihat Rara mulai bergerak dari tidurnya.

Sepertinya istri chubby-nya itu hendak bangun.

Dan

Argh!

Rara menjerit kesal saat tangannya yang sedang ia rentangkan ke atas untuk peregangan sebelum bangun tidur terpentok kepala ranjang.

"Aw!" jeritnya jelas telat yang membuat Riko diam-diam tersenyum karena istrinya itu belum menyadari posisinya tadi sebelumnya.

Kalau saja Rara sadar atas posisinya yang tadi, kira-kira apa yang akan dilakukan oleh istri chubby-nya itu padanya?

"Lho kok?" desis Rara setelah membuka matanya, gadis berpipi chubby itu baru sadar jika ia tidur di ranjang. "Siapa yang mindahin gue ke ranjang?" gumamnya pelan sembari turun dari ranjang yang jelas didengar oleh Riko.

"Kok bisa gue seranjang sama itu orang ya. Kan gue semalam tidur di sofa." gerutunya sembari berjalan ke sofa.

"Nah, masih tidur lagi itu orang jam segini." gerutu Rara lagi sembari menatap Riko yang masih memejamkan matanya saat ia akan masuk kamar mandi tanpa memperpanjang urusan tentang ia yang tiba-tiba tidur di ranjang.

Dia bukan gadis bodoh, dia tahu jawaban dari semua pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benaknya tadi.

**

"Pagi, Ra." sapa Riko saat ia sudah selesai mencuci mukanya.

"Enggak usah sok kenal banget deh."

"Saya cuman menyapa."

"Kamu enggak kerja?" tanya Rara sembari memakai skincare-nya.

"Kenapa? Kamu mau minta nafkah?" Riko berbalik tanya sembari mendekati Rara yang sedang duduk di depan meja riasnya.

"Nafkah?" tanya Rara sembari tertawa mencemooh. "Aku punya uang banyak sendiri." sombongnya yang membuat Riko menghela napas pelan.

"Kenapa? Enggak mungkin kamu enggak percaya kan kalau aku punya uang banyak?" tanya Rara lagi saat Riko hanya menatapnya dalam diam.

"Saya percaya. Tapi, Saya tetap akan menafkahi kamu karena itu tanggung jawab saya walaupun uang kamu banyak." jelas Riko yang membuat Rara menghentikan gerakannya sesaat.

Gadis berpipi chubby tersebut sedang berpikir keras kenapa Riko tidak tersinggung sama sekali dengan dia yang sengaja menghina suaminya.

Apakah Riko berhati besar dan tidak mudah tersinggung orangnya?

Huft, Rara sebenarnya tidak mau terlalu menduga-duga. Tapi, pernikahan yang mendadak dan Suami pilihan dari sang Ayah, bahkan ia yang ternyata yang tanpa sengaja memilih Riko sendiri masih membuatnya bingung untuk menjalani pernikahan ini.

"Kenapa melamun? Saya sudah lapar, mau makan." tanya Riko sembari menatap seraut wajah cantik di depannya melalui pantulan kaca.

"Makan ya makan aja sih. Aku belum lapar." ketus Rara, lalu lanjut memakai lip matte di bibirnya.

"Kalau di rumah saya sendiri saya bisa makan semau saya. Tapi saya sadar kalau disini bukan rumah saya. Jadi--" ucapan Riko terpotong saat Rara tiba-tiba berdiri dan membalikkan badannya seraya menatapnya.

"Oke. Kita turun. Makan!" katanya yang membuat Riko mengangguk seraya tersenyum tipis lalu mengikuti langkah sang istri menuju rumah makan yang ada di kediaman Ayah Burhan Mahendra.

**

"Bi!" teriak Rara pada maid yang ada di rumahnya.

"Kenapa non?" tanya Bi Warsih, maid yang merawat Rara dari kecil.

"Ayah sama Bunda kemana, Bi? Kok meja makannya sepi?" tanyanya manja yang membuat Riko tak berkedip menatapnya.

"Tuan sama Nyonya sudah selesai sarapan satu jam yang lalu, Non."

"Hah! Yang bener, Bi?" Rara langsung menoleh pada jam yang terpasang di dinding. "Aku kesiangan berarti?" gumamnya pelan tapi didengar oleh Riko dan Bi Warsih.

"Enggak kesiangan kok non. Masih waktu sarapan. Kan baru jam sembilan." jawab Bi Warsih yang membuat Rara tersenyum pelik seraya melirik Riko.

"Kita sarapan berdua aja?" tanyanya pada Riko akhirnya.

"Terserah kamu. Saya ngikut aja."

Rara menganggukkan kepala mendengar jawaban Riko lalu tanpa memerintah, Bi Warsih dengan sigap menyiapkan sarapan nasi goreng yang telah dihangatkan maid lainnya untuk Non dan tuan mudanya.

Sepasang pengantin baru itu memakan sarapan dalam keadaan hening hingga tepat setelah Rara meneguk air yang ada di dalam gelasnya, dering handphone-nya berbunyi memunculkan nama Ayah Burhan sedang memanggilnya.

"Halo, Ayah!" sapa Rara setelah menekan ikon gagang telpon berwarna hijau, untuk menjawab panggilan dari Ayah Burhan.

"Halo Sayang. Baby, Ayah sama Bunda ke luar negeri selama seminggu! Kalian baik-baik di rumah ya. Riko juga masih Ayah kasih ijin."

"Kok dadakan sih, Yah?"

"Enggak dadakan, baby. Ini itu sudah terencana dengan baik. Ayah ingin mengulang masa muda Ayah dengan Bunda walaupun kami sekarang mulai menua. Memangnya kenapa, Baby?"

"Ya kan Rara juga mau ikut jalan-jalan, Yah. Ayah jahat ih sama Rara."

"Sayang.. Rara kan udah nikah. Di samping Rara sekarang udah ada Riko. Masa iya mau ikut Ayah sama Bunda jalan-jalan? Please, baby."

"Ayah udah enggak sayang ya sama, Rara. Rara nikah baru sehari aja Ayah udah berubah kayak gini. Mending kemarin Rara enggak jadi nikah dulu aja deh."

"Hust! Enggak baik bilang kayak gitu, Sayang. Enggak enak di dengar sama Riko. Kesannya kamu kepaksa banget. Have fun ya, Sayang. Sampai jumpa lagi!"

"Ayah!" teriak Rara setelah Ayah Burhan tiba-tiba memutus panggilan teleponnya.

"Ayah kenapa jahat sih? Kenapa juga pamitannya enggak langsung aja? Kan kita juga tinggal serumah." gerutu Rara sembari mengusap air mata yang tanpa sadar jatuh membasahi pipinya.

Putri satu-satunya di keluarga Ayah Burhan Mahendra itu menangis hingga sesenggukan karena ditinggal oleh Ayah dan Bundanya jalan-jalan.

Lalu Riko, Laki-laki itu hanya bisa garuk-garuk kepala melihat Rara yang belum juga berhenti menangis.

Laki-laki itu ingin memeluk guna menenangkannya, namun apa daya, menyentuh pundak Rara dengan tangannya saja ia tidak berani walaupun gadis itu istri sahnya.

"Sssssssttt.. Udah. Yang tenang, Ra. Jangan nangis terus." ucap Riko akhirnya setelah beberapa menit Rara tak kunjung berhenti menangis, 'kan ada aku di sini yang menemani kamu.' lanjutnya dalam hati.

"Tenang gimana sih? Ayah sama Bunda jalan-jalan dan aku enggak diajak kok aku disuruh tenang. Kamu tahu enggak--"

"Enggak." ucapan Rara terhenti saat Riko menyelanya.

"Aku enggak nanya sama kamu abangnya Lisna. Aku itu mau ngasih tahu penjelasan." sungut Rara sembari melirik sadis Riko.

"Oh." Riko pura-pura menganggukkan kepalanya, seenggaknya.. Air mata yang menetes di pipi chubby Rara sudah berhenti dengan sela bicara yang ia buat tadi.

"Lanjutkan." ucap Riko setelah beberapa detik Rara hanya meliriknya sadis tanpa melanjutkan penjelasannya.

"Enggak jadi. Aku udah badmood buat ngejelasinnya. Mending aku ngomong sama tembok. Seenggaknya enggak suka motong penjelasan orang kayak kamu." ketus Rara lalu berdiri meninggalkan Riko untuk kembali ke kamarnya.

Riko hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan istrinya. Ia tahu jika ia telah memperistri gadis kaya raya yang selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya dan sudah tugasnya untuk sabar menghadapinya.

'Pelan-pelan, Riko.' ucapnya dalam hati untuk terus menguatkan langkahnya menjalani biduk rumah tangga bersama Rara.

Perempuan yang ia sahkan menjadi istrinya, pelengkap hidupnya setelah ijab qobul diucapkannya bersama Ayah kandungnya. Ayah Burhan Mahendra.

Bersambung..

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!