NovelToon NovelToon
Transformasi Sang Pecundang

Transformasi Sang Pecundang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan / Anak Lelaki/Pria Miskin / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: uswatun hasanah

Tidak ada satu pun hal yang lebih baik bagi Jaksel selain kematian. Sebab, bagi Jaksel, tidak ada artinya hidup dalam kesengsaraan.

Jaksel pikir sampai kematiannya tiba pun dirinya akan tetap hidup sebagai seorang pecundang. Namun, seekor kucing yang asal usulnya tak jelas mendadak melepaskan Jaksel dari jeratan takdir sialnya.

Bahkan, mengakhiri kehidupannya sebagai seorang pecundang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Master - 3

"GRRRR ... GRRRR ..."

"Belum juga satu menit terlewatkan, tapi para beast sialan ini sudah terang-terangan ingin memangsa muridku," keluh Negral sambil mengembuskan napas lelah.

"Hei, beast kecil! Minggirlah! Kau menghalangi jalanku!" salah satu beast yang ada di sana berteriak.

"Sebaiknya kau kembali ke ibumu, kucing kecil! Taringmu pasti belum tumbuh. Kau akan kesulitan mengunyah daging manusia," beast lainnya ikut berkomentar.

"Nah, kau harusnya merasa sangat beruntung, Jaksel. Karena mastermu ini adalah-" Negral berbalik dan menatap satu per satu beast yang ada di sana dengan mata merahnya.

"NE-NEGRAL!! SANG PENGHANCUR DUNIA!" teriak serigala perak dengan ekspresi yang amat sangat terkejut.

"Jangan meneriakkan nama terlarang itu, serigala bodoh!" sang gorila menatap marah pada serigala perak. "Kau tidak ingat jika makhluk sombong itu sudah mati?"

"Ta-tapi- di-dia me-memang adalah Neg-"

"Diam, serigala! Apa kau buta?! Tidakkah kau lihat jika beast yang ada di depanmu itu berwujud kucing kecil?!!" kesal harimau pelangi seraya menunjuk kucing hitam kecil yang ada di depan manusia.

"Ti-tidak! Percayalah, padaku! Kucing itu bukan-"

"KAU INI BERISIK SEKALI!" potong si gorila lantas mengangkat tangan besarnya dan melayangkan sebuah tinjuan pada serigala perak.

Tinjuan itu berlangsung dengan cepat. Tapi, tanpa disangka tinjuan itu berhasil dihentikan sebelum mendarat di atas tubuh serigala perak. Hanya dengan satu tangan kecil berbulu hitam.

Tentu saja pelakunya adalah si kucing yang tidak lain dan tidak bukan ialah Negral.

"Hah? Apa yang se- UAAAGH!!"

BRAAAKH!

Dengan mudah, Negral mendorong tinjuan dari gorila raksasa itu hanya dengan tangan mininya. Dorongan itu terlalu kuat hingga sang gorila terhempas dan mendarat dengan punggung yang menabrak batang pohon dengan keras. Bahkan, begitu kuatnya dorongan itu pun membuat pohon yang ditabrak oleh gorila itu pun tumbang.

Seketika semua beast di sana mengalihkan pandangan mereka pada si kucing hitam. Mereka menatap beast kecil itu dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada yang menatapnya dengan terkejut, takut, juga kagum.

"Beraninya kalian mengincar mangsaku!" Negral berkata dengan nada dinginnya yang khas. "Sudah lelah hidup 'kah? Kebetulan aku sedang bosan. Mengantar beast bodoh ke neraka sepertinya cukup untuk menghilangkan sedikit kebosananku."

"Ampuni aku, Tuan Negral!" Sang serigala perak tanpa perlu berpikir panjang segera bersujud di depan kucing hitam itu. "A-aku tidak tidak memiliki niatan untuk menyentuh mangsamu. Sungguh, aku yang bodoh ini sama sekali tidak mengetahui kalau manusia itu milikmu."

Beast lainnya pun tanpa berpikir dua kali dengan cepat mengikuti gerakan yang dilakukan oleh sang serigala perak. Mereka bersujud dan sama-sama memohon ampun pada si kucing hitam.

"Begitu pun dengan harimau lemah ini. Mohon turunkan pengampunanmu padaku, Tuan Negral."

"Kami pun memohon ampunan darimu, Tuan Negral. Walaupun kau membiarkan manusia lemah itu membunuh salah satu bagian dari ras kami, tapi kami tetap tidak ingin melawanmu, Tuan Negral."

"Hmph! Berlagak begitu sombong saat diri sendiri selemah semut," Negral memandang remeh satu per satu beast yang kini tengah bersujud padanya.

TAK!

Negral mengangkat tangannya. Lalu, hanya dengan menjetikkan jari, beberapa pohon yang ada di sekitar mereka terbelah menjadi dua.

SLAAASH!!

BRAAAKHH!!

"Dengar, aku tidak akan menghalangi kalian merebut mangsaku. Jika kalian sangat menginginkannya, aku akan membuat perjanjian kalian." Negral menatap Jaksel yang masih terlelap. "Saat ini mangsaku hanyalah seorang manusia lemah. Tapi, aku berencana untuk melatihnya. Ketika dia memiliki kekuatan yang setara dengan kalian, aku akan memberikan kalian kesempatan untuk memangsanya. Menang atau kalah hasilnya akan ditentukan murni dari pertarungan kalian. Tapi, ingatlah aku tidak pernah menerima kecurangan. Kalian akan menerima akibatnya jika berani berbuat curang pada mangsaku."

"Maafkan kelancanganku. Tapi, kenapa kau bersusah payah melatih seorang manusia? Juga kulihat dia hanyalah seseorang yang sangat lemah," serigala perak yang tidak dapat menahan rasa penasarannya pun bertanya.

"Tentu saja karena semua ini ..."

Negral sengaja memberikan jeda pada ucapannya. Membuat para beast di sana menunggunya menyelesaikan kalimat itu dengan berbagai macam pikiran.

 ... seru," lanjutnya yang sekali lagi membuat para beast di sana melongo.

"Hanya itu?" tanya sang harimau pelangi.

"Apa maksudmu dengan mengatakan 'hanya itu'?" Negral menatap harimau itu dengan kesal. "Bukankah sudah kukatan jika aku sedang bosan? Rasanya sangatlah membosankan karena tidak ada satu pun beast yang menerima tantangan bertarung denganku."

"Tapi, Tuan Negral, manusia itu begitu lemah. Berapa lama kami harus menunggu agar dia memiliki kekuatan yang setara dengan kami?" sekarang giliran beast anjing hutan gila yang bertanya.

"Selain itu, bisakah seorang manusia memiliki kekuatan yang setara dengan beast? Bukankah itu terdengar mustahil?" harimau perak ikut bertanya.

"Kalian dapat melihat mustahil tidaknya hal itu dengan mata kepala kalian. Aku akan melatih manusia lemah ini mulai malam ini. Untuk beast level 1 seperti serigala perak, kalian dapat mulai bertarung melawan manusia itu pada hari ketujuh. Tujuh hari berikutnya beast level 2 dapat mencoba memangsanya dan seterusnya. Aku tidak akan menghalangi kalian asalkan kalian tidak melanggar peraturanku. Tentunya aku tidak perlu mengatakan konsekuensi jika salah satu dari kalian melanggar aturan mainnya, kan?"

"Tidak!!" jawab semua beast itu dengan kompak.

"Omong-omong, kalian tidak diperkenankan membocorkan apa pun tentangku. Wujud kucing ini adalah jurus penyamaran baruku. Siapa pun yang mengatakan hal ini pada beast lain selain pada ras kalian, maka aku tak akan segan memusnahkan kalian bersama ras kalian seluruhnya tanpa menyisakan satu pun keturunan," ancam Negral sambil menatap tiap beast yang ada di sana. "Apa kalian mengerti?!"

"Mengerti, Tuan!"

"Sekarang enyalah! Jika sampai dalam hitungan ketiga aku masih melihat kalian, maka aku akan-"

DRAP! DRAP!! DRAAP!!!

Negral melihat sekelilingnya lantas bernapas lega. "Haah ... Dasar penakut! Aku bahkan belum menyelesaikan kalimatku dan mereka semua sudah lari terbirit-birit."

Jika saja mereka tahu keadaanku yang sesungguhnya, mereka pasti tidak akan ragu untuk menyerangku. Sialan! Si tua bangka itu! Beraninya bermain licik denganku! Lihat saja! Setelah aku berhasil memulihkan kekuatanku sepenuhnya aku sendiri yang akan melemparkannya ke dalam lautan api neraka!

Tapi, bagaimana cara serigala perak itu mengenaliku? Sial! Aku lupa menanayakan masalah ini pada beast lemah itu!

Negral tanpa sengaja melihat pemandangan Jaksel yang masih tertidur pulas. Bahkan, setelah kekacauan yang dibuatnya, anak itu tampaknya sama sekali tak terganggu.

Negral menghela napas. "Manusia ini ... Mastermu sedang berusaha menyelamatkanmu dari terkaman beast lain, tapi kau malah asyik tidur!"

Tanpa disadari oleh Negral, ekspresi wajahnya melunak kala melihat Jaksel. "Kau tidak punya banyak waktu, Jaksel. Apa pun yang terjadi kau harus berubah menjadi lebih kuat dalam waktu tujuh hari. Jika kau kalah melawan beast itu, bukan kau saja yang akan kehilangan nyawamu, aku pun tidak akan dapat mengembalikan kekuatanku dan berakhir mati bersamamu."

Setelah itu, Negral menjilati luka yang ada pada kaki Jaksel. Walaupun Negral juga sesekali ikut menyesap darah anak itu.

1
Alizeee
semangat kakak /Determined/... makasih karna kemaren dah mampir
attractive_stranger: 💪💪💪 semangat bikin ceritanya kaka
total 1 replies
sailor moon
next chapter kuy 👍
antonio gidan
tarungnya sm dewa dong 😭👍
antonio gidan
penasaran sm wujud asli master ini
sadiie
tiap episod bkn penasaran melulu
banyakin episod nya author
Kana-san
ketua hunter kek nya bkn org bijak
Kana-san
ini tuh pd egois smua
rainbowday
ayok thor up nya lbh smangat lagi yok 👍👍
Kita_Yama
kadang manusia butuh rasa sakit untuk bangkit
Kita_Yama
percaya deh, gada bagusnya bunuh diri
rainbowday
bener penasaran ini kelanjutannya mana ini ayo semangat ngetik nya
Kita_Yama
sek, jakarta selatan?😭
Kita_Yama
keknya kalo aja ini komik, muka MC bakalan songong ga sih?
Kita_Yama
tahun 5k? wah ternyata aku membaca masa depan
Kita_Yama
berarti tumbuhan juga punya dong?
Kita_Yama
pertanyaannya, apa yang menyebabkan mereka keluar kandang dan menunjukkan diri?
Kita_Yama
wait wait, ini latar dunia nyata?😭
fitriana tyara
seru bgt ini!! adegan tarungnya jangan diskip dong thor🥺
fitriana tyara
mungkin paranormal thor🤣🤣
Allya Fajri
up lagi kpn ya tor penasran sm klanjutan nya👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!