NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dunia Lain
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang terpilih sebagai penerus khoham pendamping milik sang kakek. berpetualang mencari energi gaib tuk dapat membangkitakan Sukmanya. dan berambisi menghancurkan kerajaan gaib bersama sang khodam pendampingnya. setelah mendapatkan warisan khodam Raja kera dari sang kakek, kehidupan gadis itu seakan berubah dan sering berurusan dengan makhluk gaib, sang khodam pendampingnya yang di perintahkan oleh kakek dari gadis itu membuat gadis itu dan sukmanya ikut terlibat untuk memusnahkan Raja iblis dan seluruh pengikutnya. bagaimana kisah selanjuntya? mampukan gadis itu dan sukmanya beserta khodam pendampingnya menghancurkan kerajaan gaib itu.?? langsung disimak kuy ceritanya agar kalian tidak penasaran 😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Mimpi Bertemu Kakek

Sukmanya Lisa terlihat tersenyum puas saat melihat hal itu, kekuatan baru yang ia dapatkan begitu kuat dan memiliki daya hancur yang begitu dasyat, tetapi disisi lain ia merasakan jika tubuhnya seakan sedikit melemah setelah mengeluarkan kekuatan itu.

"Bagusss! akhinya usahku tidak sia sia kekuatan baruku sudah aku dapatkan. tetapi kenapa setelah menggunakan kekuatan itu tubuhku seakan melemah?" ia terlihat heran akan hal itu.

"Kekuatan yang tuan dapatkan sudah menyatu sempurna dengan jiwamu tuan, itu karna pengaruh kekuatan itu sangat besar tuan sehingga tuan akan merasakan efeknya. satu hal yang harus tuan ketahui, jangan terlalu sering menggunakan kekuatan itu, jika terpaksa atau dalam keadaan yang mendesak tuan boleh menggunakannya." Raden berkata sambil melihat ke arah sukmanya Lisa.

"Kenapa Raden.? apa yang akan terjadi jika aku terus menggunakan kekuatan itu?" tanya sang sukma heran ia tidak lah mengerti dengan apa yang dimaksud oleh sang pelindungnya itu.

"Kekuatan itu sangat dasyat hingga menyerap energi dan tenang banyak, itu lah mengapa sebabnya setelah menggunakan kekuatan itu tuan menjadi melemah. sebaiknya tuan jangan terlalu sering menggunakan kekuatan itu."

"Baiklah aku mengerti sekarang. apa rencana kita selanjuntya untuk berperang melawan Raden Wijaya, aku rasa jika hanya kita berdua tidak akan mampu melawan dia."

"Sepertinya raga tuan juga ikut terlibat dalam hal ini, dengan adanya raga tuan kita akan lebih mudah jika harus perperang melawan Raden Wijaya."

"Apa yang kau maksud ragaku akan ikut berperang melawan Raden Wijaya?"

"Iya tuann.."

"Tetapi apa tidak bahaya Raden jika ragaku ikut terlibat peperangan? dia sendiri tidak punya kekuatan apa apa. apa kamu yakin jika harus melibatkan ragaku?"

Sukmanya Lisa merasa ragu jika raganya itu ikut berperang bersama mereka, mengingat Lisa tidak punya kemapuan khusus dan tidak mempunyai kekuatan apapun.

"Tuan tenang saja tidak perlu khwatir akan hal itu, aku sendiri yang akan membimbing raga tuan sampai raga tuan memiliki kekuatan dan kemampuan khusus."

"Jika itu keputusan yang terbaik menurutmu aku tidak akan mempermasalahkan akan hal itu."

Sang sukmanya Lisa menyetujui dengan apa yang akan Raden lakukan dengan raganya itu.

_______________

_______________

"Hah aku dimana ini.? aduh sepi banget disini mana gelap lagi."

Terlihat Lisa nampak berada disebut hutan yang amat sepi dan sunyi bagaikan tak ada kehidupan apapun disana. Lisa nampak kebingungan dengan hal itu seingatnya ia tengah berada dikamarnya namun sekarang secara tiba tiba ia sudah berada didalam hutan belantaran.

"Aneh banget nih perasaan tadi gue ada dirumah kenapa kok tiba tiba gue ada disini? wah ada yang gak beres nih." ucap Lisa sambil terus berjalan menelusuri hutan itu ia nampak sangat kebingungan dengan hal ganjil yang ia alami.

"Apa jangan jangan gue di kerjain sama Raden dan sukmaku ya, mereka iseng iseng bawa gue kesini, eh bentar? kalau mereka berdua yang bawa gue kesini tapi mereka kok gak ada ya.? apa mungkin mereka bersembunyi disekitar sini." ucapnya Lagi sambil terus menel jalan.

"Raden.! Radennn.?? Raden dimana kamu? Radenn!! ayo lah jangan bercanda gak lucu tau mana tempatnya serem banget lagi." Lisa nampak berteriak mencari cari keberadaan khodam pendamping nya itu.

"Kok gak ada ya? kalau bukan Raden terus ini ulah siapa? gak mungkin dong gue bisa ada disini kalau gak ada yang bawa, haduh.. gimana ini yak." ucap Lisa sambil memeluk tubuhnya sendiri yang merasa dinginnya angin malam.

"Loh itu siapa ya? kok ada orang disini ngapain tuh orang? samperin apa gak ya?"

Samar samar dari kejauhan Lisa melihat seperti ada seseorang di depannya ia merasa ragu dan bimbing hendak menghampiri orang itu.

"Apa coba gue samperin aja kali ya? siapa tau orang itu bisa bantu gue keluar dari sini, Hmm.. coba gue samperin aja deh apa salahnya mencoba."

Lisa meyakinkan perasannya untuk menghampiri orang itu, antara rasa penasaran dan ragu akhinya Lisa langsung berjalan mendekati orang yang ia lihat tersebut.

"Permisi kek? saya numpang nanya, jalan keluar dari hutan ini dimana ya kek,? mungkin kakek tau jalan keluar dari hutan ini?"

Terlihat seseorang yang Lisa temui itu merupakan seorang kakek kakek tua ia menggunakan jubah serba putih mulai dari ujung kepala sampai di ujung kaki pakaian kakek kakek itu tidak ada warna lagi selain warna putih.

"Kamu jangan takut nduk karna ada kakek disini"

Kakek kakek tua itu berbalik badan dan menatap Lisa seraya tersenyum.

"Loh? kakek?? ini beneran kakek.." Lisa seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. dan teryata seorang kakek kakek yang ia temui itu merupakan kakeknya sendiri.

Kakek kakek itu hanya tersenyum tanpa berkata apapun.

"Ya allah kakek.. Alhamdulillah Lisa bisa bertemu lagi sama kakek, Lisa kengen banget kek."

Dengan perasaan bahagia Lisa pun langsung memeluk kakeknya itu, ia sangat bahagia karna dipertemukan kembali oleh kakeknya.

"Bantuin Lisa keluar dari hutan ini kek.. Lisa takut." ucap Lisa yang terus memeluk kakeknya.

"Tenanglah.. Kamu tidak perlu takut Nduk, ada kakek disini." Kakeknya Lisa berucap sambil mengelus pucuk kepala cucunya itu dengan pelan.

"Waktu silih berganti hari hari pun terus berubah hingga seterusnya, waktu semakin dekat.. ketahuilah lah nduk setelah ini akan terjadi peperangan besar dan pertumpahan darah, yang akan melibatkan kamu juga ikut serta peperangan itu" ucap kakeknya Lisa.

"Hah maksudnya apa kek?" Lisa nampak terkejut spontan ia langsung melepas pelukanya, ia tidak lah mengerti dengan apa yang dimaksud oleh kakeknya.

"Berhati hati lah nduk.. setelah kerajaan gaib itu musnah akan terjadi lagi peperangan besar, Raden Wijaya merupakan pemimpin dari kerajaan Arjapolo, Reden Wijaya mempunyai banyak pasukan yang setia mengabdi kepadanya, dan kamu akan terlibat peperangan dengannya."

"Hah? apa permasalahannya kek? kenapa aku harus berperang dengan Raden Wijaya?" Lisa terlihat sangat kebingungan akan hal itu karna ia tidak tau apa apa tentang Raden Wijaya yang merupakan musuh bebuyutan dari kakeknya sendiri.

"Biarkan waktu yang menjawab cepat atau lambat kamu akan tau sendiri. ingat baik baik nduk.. jangan pernah takut akan hal apapun, apapun yang akan terjadi nantinya kamu harus siap, yakinilah tuhan bersamamu, jadilah seperti jiwa para Ksatria yang tidak pernah lara dan pemberani."

"Jaga diri baik baik ingat pesan kakek.. jadilah seperti para ksatria berjiwa pemberani dan tidak pernah lara."

Perlahan kakeknya Lisa melayang ke udara lama kelamaan sosoknya menghilang bersamaan dengan angin lalu lalang yang berhembus.

"Kakekkk.!!! kakekk... kakek jangan pergii kek.. kakekk..."

Seketika itu Lisa langsung terbangun dari tidurnya.

"Huff.. teryata hanya sebatas mimpi. Huff.." Lisa berucap dengan nafas yang tersegal segal sambil mengusap keningnya yang bercucuran keringat dingin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!