Malam Panas With Big Boss

"Mas, ayo kita makan" ucap Delia di ambang pintu.

Daddy Samuel melirik ke arah pintu, dan Haidar juga melihat ke arah pintu yang mana dia langsung memberikan reaksi cepat.

"Kak Delia" Haidar nampak mengenali Delia.

Pun sama dengan Delia yang nampak mengenali Haidar, dia berjalan masuk mendekati suaminya dan pria yang sedang di borgol.

"Mas, Jadi Haidar ini yang telah menodai putri kita?" tanya Delia nampak terkejut.

"Iya sayang, pria bodoh ini yang telah menodai putri kita. menurut mu apa aku perlu memberikan Sedikit perkenalan?" tanya Daddy Samuel sambil merenggangkan otot-otot nya yang terasa pegal.

Glekk..

Haidar menelan ludahnya kasar, kini dia sadar jika pria yang telah menculik nya itu adalah Nuna.

Dan hal yang tidak dia percaya adalah dimana Delia, tetangga cantiknya saat kecil itu ternyata menikah dengan pria yang menculik nya.

"Kak Delia tolong" ucap Haidar meminta tolong.

"Mas, kamu yakin dia?" tanya Delia terlihat tak percaya.

"Kenapa? apa karena dia tampan sehingga kamu tidak percaya jika dia pria bejat?" tanya balik Daddy Samuel nampak menatap penuh curiga.

Delia menggeleng dengan cepat.

"Aku percaya, tapi Haidar ini dulu adalah tetangga Mama dan Papa, kami bertetangga waktu sebelum usaha Mama dan Papa bangkrut" jelas Delia.

"Lalu?" Daddu Samuel masih memperlihatkan wajah ketidaksukaan nya.

"Mas, jangan cemburu. aku hanya menyayangi dan mencintai mu, percayalah tak ada yang lain lagi pula aku sedang mengandung buah hati kita" Delia mengusap perutnya yang membuncit.

Daddy Samuel seketika tatapan nya kembali teduh melihat Perut buncit Sang istri.

"Jangan berbicara dengan nya, dia harus di beri pelajaran karena sudah bersikap kurang ajar pada putri kita" kata Daddy Samuel kembali memberikan tatapan garang nya pada Haidar.

Haidar sekali lagi menelan ludahnya kasar, dia berniat mengeluarkan suaranya untuk meminta tolong pada Delia tapi tertahan karena pukulan di perutnya.

Bugkh!

Aww!

Haidar meringis, membuat Delia yang melihat nya nampak ngeri.

"Sudah mas, Nuna sudah pulang. dia menangis" bisik Delia di telinga suaminya.

Membuat Daddy Samuel seketika membulatkan matanya, dia nampak bingung karena dia baru satu jam pulang ke rumah setelah mengantarkan putri nya ke tempat kerja.

"Apa yang terjadi?" tanya Daddy Samuel.

Tapi Delia hanya menggeleng, membuat Daddy Samuel pun akhirnya memilih keluar kamar untuk menemui putrinya.

Dan di kamar tinggal Delia dan Haidar berdua saja.

"Kak Delia, tolong aku lepaskan aku dari kegilaan suami mu" ucap Haidar meminta tolong.

"Maaf, tapi aku tidak bisa. salah kamu kenapa menodai putri kami" balas Delia tak bisa membantu.

"Sudah aku jelaskan berulang kali aku tidak menodai siapapun, aku tidur dengan wanita yang aku bayar bukan memperkoooosaaa ataupun menodai! aku juga tidak segila sampai melakukan pemaksaan" jelas Haidar.

"Aku bingung, tapi yang kamu lakukan tetap salah dan pantas suamiku marah karena Nuna adalah putri kesayangan nya, dia pasti akan membuatmu menyesal dengan caranya" kata Delia lagi.

Membuat Haidar nampak cemas, melihat Pistol saja rasanya dia sudah ngeri apalagi di hadapan dengan beberapa kegilaan yang belum dia lihat.

Delia melihat Haidar yang diam, dia tersenyum seperti nya dia bisa mengelabuhi Haidar kecil seperti dulu.

"Apa yang akan suami kakak lakukan?" tanya Haidar sedikit cemas.

"Entahlah, tapi kamu harus tau jika suamiku adalah mantan preman bayaran dan dia sudah melakukan banyak kengerian untuk melakukan pekerjaan nya. lalu sekarang putri nya di nodai apa menurut mu suamiku akan diam saja?" tanya Delia.

Haidar menggeleng, untuk sesaat Haidar lupa siapa dia yang seorang bos pemilik perusahaan dan seperti apa koneksi pengaruh nya dalam dunia bisnis.

Pria itu larut dalam rasa takut nya terlebih lagi Jhon Sang asisten tak kunjung datang untuk membebaskan nya dari cengkraman Daddy Samuel.

"Kamu harus tau saja jika mantan ku yang terakhir juga di pukuli sampai hidung nya patah, kesalahan nya sepele saja karena dia suka menelpon ku dan suami ku marah lalu membuat hidung mantan ku patah tanpa rasa bersalah sedikitpun" lanjut Delia lagi.

Glekk..

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Haidar semakin takut.

"Aku hanya memberi saran saja lakukan apapun yang kamu bisa, kemarahan suamiku akan mereda jika kamu mau menurunkan ego dan sadar akan kesalahan. jadi itu pilihan mu mau mengaku bersalah atau masih tetap kekeh tidak mengaku, aku pergi dulu" Delia langsung pergi buru-buru sebelum suami posesif nya kembali dan malah cemburu pada Haidar.

Sedangkan di kamar lain nampak Nuna yang menangis di pelukan Daddy nya.

Nuna menangis menumpahkan rasa marah dan kecewa nya terhadap seorang pria karena telah di sakiti.

"Semua pria sama Dad, mereka hanya baik di awal dan jahat di akhir" Nuna menangis.

"Tidak semua pria seperti itu, Daddy buktinya baik" kata Daddy Samuel menolak pemikiran putrinya.

"Tapi banyak yang jahat Dad, aku tidak mau percaya dengan pria lagi, mereka mengerikan" ucap Nuna yang masih menangis sesegukan.

Daddy Samuel kembali menenangkan putrinya, di saat kondisinya yang sedang merasa gagal menjadi seorang ayah dia juga mencoba untuk bisa mengerti apa yang Putrinya rasakan.

Semuanya tak sesimpel yang dia pikirkan, putrinya butuh dukungan nya karena jika terus di diamkan Daddy Samuel khawatir jika putrinya akan memilih hidup tanpa pria atau yang paling buruk tidak akan pernah mau menikah.

"Tenangkan dirimu, Daddy akan membuat perhitungan pada Rama. dia tidak bisa membuat putri kesayangan Daddy hancur" kata Daddy Samuel lagi.

"Tidak Dad, jangan. aku tidak mau berurusan lagi dengan Rama" Nuna memohon.

"Lalu apa yang kamu mau sayang?" tanya Daddy Samuel.

Nuna diam, dia tidak tahu apa yang ingin dia lakukan. dia juga tidak tau apa dia kuat untuk melawan nasib nya yang sudah hancur.

"Nuna sayang, Daddy mau bicara sama kamu" ucap Daddy Samuel lembut.

"Daddy mau bicara apa?" tanya Nuna kali ini sudah mulai tenang.

"Kamu harus mau menikah dengan pria yang telah menodai mu nak, Daddy tau ini hal yang sangat sulit bahkan kamu pasti enggan nak. tapi Daddy hanya tak ingin kamu kehilangan masa depan mu, pria itu harus bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan padamu" jelas Daddy Samuel berbicara dengan hati-hati karena takut menyinggung perasaan putrinya.

"Jadi Daddy ingin aku menikah dengan Bos ku? Daddy mau aku hidup dengan pria yang telah menodai ku?" Nuna menatap Daddy nya.

"Maaf sayang, tapi Daddy tak punya pilihan lain. Daddy hanya ingin kamu memiliki masa depan, Daddy tidak mau nantinya kamu hamil dan pria itu lepas tangan tanpa mau bertanggung jawab, jadi Daddy pikir lebih baik kalian menikah saja" lanjut Daddy Samuel menjelaskan.

Nuna nampak diam dia berpikir untuk sesaat.

"Jadi Daddy ingin aku menikah dengan dia?" tanya Nuna lagi.

"Iya sayang, maafkan Daddy" Daddy Samuel menunduk merasa bersalah.

"Daddy benar, aku memang sepertinya harus menikah dengan Bos ku. dia harus bertanggung jawab" Kata Nuna yang membuat Daddy Samuel kaget dengan respon putrinya.

"Jadi kamu setuju sayang?" tanya Daddy Samuel kaget.

"Tentu saja, dengan menjadi istrinya aku akan bisa membalaskan dendam ku atas kehancuran ku, aku juga ingin membalaskan dendam ku pada orang-orang kantor yang telah menghina ku, Daddy." Nuna nampak menatap lurus ke depan.

"Bagus, itu baru anak Daddy" Daddy Samuel tersenyum senang.

Dan tanpa keduanya sadari Delia mengintip di luar pintu.

"Benar-benar buah jatuh tidak jauh dari pohon nya" gumam Delia sambil menggelengkan kepalanya.