NovelToon NovelToon
Celestial Chef's Rebirth

Celestial Chef's Rebirth

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jasuna28

Huang Yu, seorang juru masak terampil di dunia fana, tiba-tiba terbangun di tubuh anak petani miskin di Sekte Langit Suci—tempat di mana hanya yang bertubuh suci kuno bisa menyentuh elemen. Dari panci usang, ia memetik Qi memasak yang memanifestasi sebagai elemen rasa: manis (air), pedas (api), asam (bumi), pahit (logam), dan asin (kayu). Dengan resep rahasia “Gourmet Celestial”, Huang Yu menantang ketatnya kultivasi suci, meracik ramuan, dan membangun aliansi dari rasa hingga ras dewa. Namun, kegelapan lama mengancam: iblis selera lapar yang memakan kebahagiaan orang, hanya bisa ditaklukkan lewat masakan terlezat di alam baka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasuna28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Menuju Rasa Ketujuh

Pagi menyingsing di atas Paviliun Lima Rasa. Kabut tipis menyelimuti halaman, namun tak mampu menyembunyikan bekas pertempuran semalam. Beberapa bangunan rusak, aroma darah dan energi elemen masih menggantung.

Namun di balik kehancuran itu, ada ketenangan baru—sebuah rasa yang belum bernama. Nian duduk di bawah pohon teh tua, tubuhnya dikelilingi aura kelima elemen yang terus berputar tanpa bentrok.

Xue Lan mengamati dari kejauhan. “Tubuh Asal Unsur… semakin aktif. Tapi itu juga berarti… rasa ketujuh akan segera bangkit.”

Seorang tetua dari Paviliun Rasa Rahasia tiba bersama utusan lain. Mereka membawa berita dan permintaan:

“Kami ingin membawanya ke Wilayah Inti. Ada sesuatu yang harus ia lihat… sebelum dunia tahu siapa dia sebenarnya.”

Nian membuka mata. Tatapannya tak lagi seperti pemuda polos tempo dulu—tapi seperti seseorang yang perlahan menyadari betapa dunia ingin memakannya hidup-hidup.

Paviliun Rasa Rahasia, tempat para sesepuh rasa dan peneliti teknik tersembunyi berkumpul, mengirim surat bertinta rasa perak kepada Paviliun Lima Rasa.

Surat itu berisi dua hal: penghormatan atas pertahanan Nian terhadap serangan Sekte Kabut Hitam, dan permintaan agar Nian datang ke Wilayah Inti untuk diuji lebih lanjut.

“Ini bukan paksaan, tapi… dunia akan segera berubah. Jika rasa ketujuh muncul, kau adalah kuncinya.”

Xue Lan menjelaskan bahwa *rasa ketujuh* adalah rasa yang hilang dari catatan sejarah, disebut-sebut sebagai "Rasa Awal"—rasa pertama yang melahirkan keenam rasa lainnya: manis, pahit, asam, asin, pedas, dan gurih. Tapi tidak ada satu pun orang yang pernah mencapainya dalam sepuluh ribu tahun terakhir.

Nian merasa ada yang memanggilnya dari dalam tubuh. Gulungan Asal Unsur berdenyut setiap malam, membisikkan nama rasa yang belum dikenal.

Ia akhirnya setuju. Bersama Xue Lan, dan dua murid kepercayaannya, Yan dan Bei, mereka berangkat.

Perjalanan ke Wilayah Inti memerlukan melewati *Hutan Rasa Terlarang*—tempat yang dilarang oleh semua sekte karena setiap tumbuhan dan hewan di sana memiliki rasa hidup, dan bisa membunuh dengan ilusi rasa yang ekstrem.

Begitu memasuki hutan, suasana berubah. Angin membawa aroma gula yang menyesatkan. Akar-akarnya seperti menjilat, dan ilusi mulai muncul.

Nian dan timnya dipisahkan. Dalam ilusi, Nian terjebak dalam masa lalu—saat ia masih kecil, tubuhnya lemah, ditertawakan, dihina oleh para tetua. Ia merasakan pahit yang menusuk hati, rasa rendah diri yang memeluk jiwa.

Namun ia juga mendengar suara yang berbeda. Bukan ilusi. Sebuah tawa tua, berat tapi lembut:

> “Rasa sejati bukan berasal dari lidah… tapi dari luka.”

Seketika itu, Nian melawan ilusi. Elemen air meledak dari tubuhnya, menetralisir rasa pahit yang menyesakkan. Ia menyadari: rasa bukan hanya elemen, tapi emosi yang hidup.

Xue Lan menghadapi makhluk akar bernama **Seribu Lidah**, yang mencoba menyerangnya dengan rasa nikmat hingga candu. Tapi dia mengaktifkan teknik *Tetes Air Dingin Malam*, menciptakan kristal es di dalam lidah musuh.

Sementara Yan dan Bei bekerja sama menyalakan Formasi Penyeimbang Rasa, membentuk jalur kembali ke titik pertemuan.

Di tengah hutan, mereka bertemu kembali, hanya untuk disambut oleh penjaga terakhir hutan—**Raja Perasa Ilahi**, seekor naga ular bersisik perak yang menguasai ilusi rasa tertinggi.

“Berikan satu rasa paling murni dari hatimu. Jika tidak, kalian akan terkubur dalam kelezatan abadi.”

Nian maju. Ia mengulurkan tangannya dan mengalirkan rasa… “Kesepian.”

Raja itu terdiam. Matanya meneteskan air. Ia pun membuka jalan, berkata, “Rasa itu… adalah awal mula. Rasa yang bahkan langit tak bisa menanggungnya.”

Setelah melewati Hutan Rasa Terlarang, rombongan Nian tiba di Wilayah Inti. Tempat itu lebih seperti kerajaan rasa daripada sekte—dikelilingi danau yang berkilau warna-warni, udara penuh aroma abadi.

Sesepuh Wilayah Inti menyambut mereka. Di antaranya adalah Sesepuh Yu, penulis Kitab Rasa Abadi, dan Sesepuh Lu, Penjaga Rasa Awal.

Nian dibawa ke sebuah ruang yang disebut *Pusaran Awal*—tempat semua elemen dan rasa bertemu tanpa konflik.

Di sana, ia diminta untuk duduk di atas batu putih, dan membiarkan tubuhnya menyatu dengan pusaran itu. Jika dia memang tubuh Asal Unsur, maka dia akan bertahan. Jika tidak… ia akan terhapus dari dunia.

Ketika ia duduk, rasa dalam dirinya berdenyut: manis, asin, pahit, gurih, asam, pedas… lalu perlahan, dari celah kosong itu, lahirlah rasa ketujuh.

Tidak ada nama untuk itu. Tidak bisa dijelaskan. Hanya bisa dirasakan:

Rasa Asal.

Rasa yang melahirkan segalanya—dan juga rasa yang akan menghancurkan segalanya.

Sesepuh Wilayah Inti berlutut.

“Rasa Awal… telah bangkit kembali.”

Di langit, awan membelah. Di ujung benua, para sekte mulai merasakan guncangan. Sekte Kabut Hitam, Sekte Langit Tertawa, dan Kerajaan Rasa Gelap menyadari bahwa *takdir baru telah muncul*.

Nian membuka mata. “Aku bukan pewaris rasa. Aku… adalah awalnya.”

Langit mendengarnya. Dan dunia pun berubah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!