Hari bahagia yang harus nya menjadi milik nya ternyata bukan milik nya. sakit, kecewa itu yang Vania rasakan. Mencintai orang yang tak mencintai nya selama ini. Sang pria mencintai nya hanya karena kasihan.
Yuk baca hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Saat pulang kampus Aurora langsung mendekat kearah Vania yang sedang duduk bersama Claudia.
"Van! Kamu tadi mau cerita apa?" tanya Aurora.
"Besok saja ya Ra. Saya harus ke toko."
"Tapi Van, bentar saja kan gak akan buat loh telat.?" paksa Aurora karena dia penasaran tentang kabar yang ingin di sampai kan oleh Vania.
"Oke satu minggu lagi gue dan Daffa akan bertunangan ini saja ayah lagi mau mempersiapkan segala nya." ucap Vania.
"APA? Se- serius loh." ucap kaget Aurora.
Berbeda dengan Claudia yang mendengar berita gembari dari teman nya. Walau dia tak terlalu dekat tapi dia juga ikut bahagia mendengar kabar baik itu.
"Selamat ya Van. akhirnya Daffa ada inisiatif juga buat ngajak loh bertunangan." ucap Claudia.
"Makasih ya Clau." ucap Vania dengan tersenyum kearah Claudia.
Sedangkan Aurora tak percaya mendengar ucapan dari Vania, tapi dia berusaha baik - baik saja. Dia merasa Daffa mempermainkan kakak nya.
"Selamat ya Van." ucap Aurora dengan wajah lesu tapi dia berusaha baik - baik saja di hadapan Vania.
"Iya Ra. nanti jangan lupa ya datang saat gue undang." ucap Vania dengan tersenyum bahagia.
Sedangkan Aurora tersenyum kecut dia tak menyangka jika Daffa mengkhianati kakak nya. Vania pamit karena dia harus ke toko sedangkan Aurora langsung pulang untuk bertemu dengan Daffa. Dia ingin memastikan ucapan Vania benar atau tidak.
Mobil Aurora melaju dengan kecepatan sedang menuju jalan kearah rumah Daffa. Saat dia melihat sang kakak ada di rumah itu. Rara mengurungkan niat nya saat melihat sang kakak bersama dengan kekasih nya.
"Lho Ra kamu ngapain kesini." tanya Clarissa saat melihat adik nya datang kerumah kekasih nya.
"Kakak sendiri ngapain di sini?" tanya sang adik.
"Ini kakak mau ambil kue di toko sama mas Daffa. Kamu ngapain?"
"Hehe...! Rara mau ketemu bang Daffa mau pinjam buku." ucap Aurora bingung saat tau ada sang kakak di rumah Daffa.
"Ayo masuk Ra. mau pinjam buku apa? sayang tunggu sebentar ya." ucap Daffa.
Clarissa hanya mengangguk saat mendengar ucapan calon tunangan nya. Daffa mengajak adik ipar nya masuk untuk mencari buku yang dia ingin kan Aurora. Saat sampai di ruangan Aurora langsung bertanya tentang apa yang dia dengar dari Vania.
"Kamu mau nyakitin kakak saya? Kamu mau bertunangan degan Vania juga? Kamu bilang sudah putus sama Vania ternyata kamu pembohong. Saya akan bilang ke mama dan papa kalau kamu akan bertunangan dengan gadis lain biar acara pertunangan kalian di batal kan." ancam Aurora
"Kamu ngomong apa sih Ra! Kamu itu salah paham Ra. Memang benar semalam saya datang kerumah Vania tapi bukan melamar dia untuk saya. saya melamar dia untuk Arvin. Ternyata diam - diam Arvin menyukai Vania dan dia ingin gue melamar kan Vania untuk dia." ucap Daffa menjadikan saudara nya tumbal.
"Kenapa bukan om dan tante yang datang melamar Vania? Kenapa mesti kamu?" tanya Rara.
"Semalam mama dan papa keluar kota. Maka nya saya yang wakili untuk melamar Vania." ucap Daffa.
"Terus Vania terima." tanya Rara.
"Iya dia terima. Sudah ayo keluar kakak kamu sudah nunggu. Kamu mau buku yang mana?" tanya Daffa.
"Gak jadi."
Rara langsung pergi dari hadapan Daffa membuat Daffa hanya bisa menggeleng kepala melihat sikap adik dari Clarissa. Daffa pun pergi setelah mereka memastikan Rara pulang. Rara sengaja tak bilang jika dia memesan kue di toko tempat Vania kerja agar Daffa kebingungan mencari alasan.
"Ayo sayang kita ambil kue nya." Daffa.
Daffa melajukan Mobil menuju kearah toko untuk memastikan kue yang di pesan Rara sesuai keinginan sang kekasih. walau belum waktu mereka ambil, mereka hanya ingin melihat seperti apa bentuk kue yang di pesan oleh Aurora.
******
Di tempat ayah nya Vania bekerja dia meminjam uang ke bos nya untuk biaya pertunangan putrinya.
"Aduh pak Herman kalau sebanyak itu saya gak bisa kasih pak paling 5 juta. Bapak juga buat apa tunangan mending langsung nikah jelas pak." ucap sang bos.
"Ini permintaan keluarga pria bos. Saja janji akan kerja lebih keras lagi untuk membayar hutang." ucap pak Herman.
"Iya lah harus kalau perlu kamu lembur kalau gak lembur kucing bertanduk juga gak akan lunas - lunas pak." ucap bos bangunan.
Setelah mendapatkan uang pak Herman pulang kerumah dengan uang 5 juta yang dia pinjam. Saat di rumah spwerti biasa dia belum melihat putri nya kembali.
Di tempat Daffa saat dia melaju dan paham jika jalan yang dia lewati menuju ke toko Vania membuat dia merasa heran.
"Ini nama toko nya apa sayang?" tanya Daffa.
"Cake Bu Tasya." ucap Rissa.
wajah Daffa kaget saat mendengar nama toko kue tersebut. Di mencari cara agar dia tak bertemu dengan Vania. Tiba - tiba Daffa menepi kan Mobil nya.
"Ada apa mas kenapa berhenti?" tanya Clarissa.
"Perut mas sakit sayang. Gimana ini!"
"Ya mas terus gimana dong kita gak jadi liat kue nya."
"Aduh sayang mau gimana lagi perut mas benaran sakit. ini saja gak tau bisa gak bawa mobil." ucap Daffa. sambil dia memegangi perut nya.
"Ya sudah biar Clarissa yang bawa mobil mas turun pindah tempat duduk." Sebenar nya Clarissa kesal saat dia tak jadi melihat kue yang di pesan oleh adik nya.
Daffa merasa lega saat melihat Clarissa percaya dengan semua yang dia katakan. Dia terus memegangi perut nya memasang wajah kesakitan. Hingga mobil sampai di depan rumah daffa.
"maaf ya sayang gara - gara perut mas sakit kita gak jadi lihat kue nya."
"Iya gak papa besok - besok masih bisa."
"Mas turun dulu ya mau minum obat dan istirahat." ucap daffa.
Clarissa mengangguk dan melajukan mobil menuju kearah toko kue. Dia penasaran dengan bentuk kue yang di pesan oleh adik nya. Saat sampai dia turun dengan gaya sombong nya menuju kearah toko kue.
"Permisi." ucap Clarissa.
"Iya mbak. bisa saya bantu?" tanya Vania.
"Saya mau lihat kue yang di pesan adik saya atas nama Clarissa. ini nota pembayaran." ucap Clarissa dengan angkuh.
"Sebentar ya mbak. mari saya antar untuk melihat kue pesanan mbak yang lagi kami kerjakan." jawab Vania.
Vania mengajak Clarissa ke dapur saat di dapur dia melihat mereka sedang menghias kue yang di pesan oleh Aurora.
"Oh iya nanti nama nya di ukir yang bagus ya." ucap Clarissa.
Clarissa hanya mengenal nama Vania saja tapi dia tak pernah melihat wajah Vania kekasih Daffa yang sudah 4 tahun menjalin kasih.
kan kalian sepasang kekasih
Dasar daffa lelaki brengseknya gak ketulungan😠😠😠😠
mau Sam Vania,tapi tidak mau melepaskan anak manja itu
dan rakus
untung z Arvin keburu datang,, nikahin Vania Vin,, Vania udah minum obat buat P*r*n*s*ng, kasian dia takutnya malah tersiksa,,,
Arvin lg luka z bisa²nya ya curi² kesempatan/Facepalm/ btw Arvin harus bangga loh karena dia pria pertama yg bisa cium Vania/Chuckle//Chuckle/
siapa ya kira² yg mau culik Vania??Daffa kah??
yakin bgt si pasti orang tuanya si Daffa gak bakalan merestui hubungan kalian.