kerajaan majayan dalam situasi kritis,sang prabu telah di ambang kematian,saat terakhir dalam hidup nya,sang prabu hanya bisa membuat rencana penyelamatan putra mahkota,berharap di masa depan ,sang putra mahkota dapat mengambil hak nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
warangka
Desa kepeng meriah ,mereka mengadakan acara selamatan dan syukuran tujuh hari tujuh malam,ada rasa bangga terpancar dari wajah para penduduk nya, mereka punya Raja baru yang muda ,gagah dan tampan,yang terpenting ,raja muda ini bukan pribadi yang Congkak,dia hangat ,ramah dan sopan.
Suatu malam ,saat Raden kepeng tidur,dia bermimpi di datangi seorang tua yang bernama resi Lodaya,dia adalah guru sepuh yang telah membuat tabir panglimunan di desa kepeng.
dia memberikan petunjuk agar Raden kepeng mulai membuka tabir desa ,dia juga mengajar kan cara untuk menutup tabir itu kembali jika di perlukan suatu hari nanti.
Ke esokan hari nya,Raden kepeng meminta pertemuan dengan para sepuh desa, menceritakan mimpinya dam ternyata mimpi itu sama dengan beberapa sepuh desa,hanya saja mimpi mereka tidak ada pemberitahuan cara tentang membuka dan menutup tabir,ternyata ilmu itu hanya diturunkan untuk Raden kepeng saja
paman wanareksa, berapa banyak pasukan yang kita punya?
" sekitar lima ratus Raden,walau masih jauh dari kata cukup,namun untuk menjaga desa masih dapat di andalkan.
iya Raden,murid perguruan tapak jagat kami juga siap, mereka yang sudah di tingkat pendekar kurang lebih ada 70 orang.
"terimakasih guru"
Raden kepeng dan para sepuh desa sepakat untuk mulai membuka tabir desa, merekrut orang sekaligus memperluas daerah kekuasaan,
Dalam pertemuan ini,Raden kepeng juga melontarkan niat nya untuk pergi ke gunung solaka," ada mandat dari ayahanda Gusti prabu aji Jayananta" yang harus dia jalankan.
Guru Raden kepeng,resi dipayana ternyata mengetahui hal ini,dia telah ditemui oleh seorang resi tua bernama Jayananta ,resi ini raja sekaligus pendiri kerajaan majayan
dia di minta agar menyiapkan Raden kepeng ke gunung solakan dan memberikan sebuah cundrik pada nta
dia lalu menyerah kan cundrik atau keris kecil yang bernama cundrik Wanara itu kepada Raden kepeng
demikian lah, pada hari yang di tentukan,tabir panglimunan desa ,di buka ,bersamaan dengan di buka nya tabir, Raden kepeng melangkah keluar desa, memulai pengembaraan nya.
desa kepeng berada di barat, sebenarnya dekat dengan pusat kerajaan Wanayasa,kota warna pura,hanya butuh satu hari perjalanan,Raden kepeng telah sampai di gerbang kotanya.
ada pos penjagaan disini, semua yang akan masuk kota wajib melapor dan membayar pajak beberapa bengol.
" hahaha yang benar saja..masa nama mu kepeng, berapa kepeng harga kepala mu? Hahaha"
seorang prajurit penjaga meledek Raden kepeng saat mendaftar kan nama nya,memang kepeng adalah mata uang yang berlaku di dunia ini,satu kepeng sama dengan 10 bengol,100 kepeng sama dengan 1perak dan 1000 kepang sama dengan 1 emas.
" iya tuan,mungkin orang tua hamba ingin saya menjadi orang kaya jadi kasih nama kepeng.."
" hahaha ya sudahlah,nama pemberian orang tua adalah doa,mungkin nanti kamu benar benar jadi orang kaya, sini bayar dulu 5 bengol,"
setelah di periksa dan membayar ,Raden kepeng masuk kota ,dari sini dia sudah dapat melihat puncak gunung solaka,kemudian dia mengambil arah menuju gunung itu
kota warna pura, terlihat seperti kota kota pada umumnya,ramai namun kota ini agak kumuh, penduduk nya banyak yang memakai pakaian dari serat kayu kasar, sudut sudut jalan banyak sampah dan pengemis yang ada di mana mana.
Ada banyak penginapan dan rumah makan disini,tapi tidak menarik minat Raden kepeng sedikitpun dia malas berlama lama.
Hingga tiba waktu sore,Raden kepeng beristirahat sejenak di sebuah desa lereng gunung solaka, di sebuah kedai dia memesan makan dan minum
Menu makan yang ditawarkan sangat sederhana,hanya ada ikan yang di asinkan dan sayur bening, minumannya pun hanya ada air bening di kendi, tidak ada buah buahan dan daging,
" Raden tolong Raden ,saya lapar beri sedekah Raden.."
seorang anak lelaki kurus dan dekil berumur sekitar 13 San taun menghampiri meja nya ,dia meminta makan sambil memegangi perutnya.
" aki tolong bungkus kan satu set makanan untuk anak ini, sama minta ,jangan takut aku yang bayar,bungkus kan juga untuk keluarga mu yang lain."
" saya sebatang kara Raden, hidup sendirian"
hari telah gelap saat Raden kepeng tepat berada di kaki gunung solaka, saat itu dia sedang melihat lihat jalur yang akan di lalui ketika tiba tiba terdengar suara ranting yang terinjak dan seorang anak laki yang tadi di temui di kedai keluar dari balik pepohonan
" Raden jangan ke atas sana, tadi saya mendengar ada orang jahat yang berencana merampok Raden"
" eh benarkah?"
" benar Raden,saya dengar sendiri"
" bagaimana kamu tau tau bisa menyusul ku
" saya berlari memotong jalan Raden, percayalah Raden, jangan ke atas sana,sudah banyak yang jadi korban mereka,ayah dan ibuku juga jadi korban mereka "
" eh..siapa namamu? mari sini duduk "
" nama saya warangka,saya dan orang tua saya bukan penduduk asli,orang tua saya berasal dari majayan."
mendengar kata Majayan,Raden kepeng segera paham, orang tua anak ini pastilah bagian dari abdi dalam istana yang melarikan diri ,namun bernasib sial,malah di rampok dan terbunuh disini
" nah warangka,maukah kau ikut denganku?"
" kemana Raden?"
" mau tidak? Jangan bertanya kemana nya !"
warangka merenung sejenak dan akhir nya dia berkata
" tapi apakah aku bisa makan?"
" hahaha ya bisa ,pasti bisa ,makan sepuas kamu,berapa kali sehari tidak masalah."
" kalau bisa makan, baiklah aku ikut"
" hahahah...ternyata disini kau bocah ,pantas belum naik juga,ada nyamuk yang memberitahukan rupanya !"
tiba tiba ada enam orang brewokan dan bertelanjang dada yang keluar dari balik pepohonan,ke enam orang itu memegang golok di tangannya
" serahkan semua harta mu , lalu matilah"
" eh eh..ternyata ada enam monyet kesasar"
" monyet..kau yang monyet .biar ku potong ekor mu..hia.."
tiba tiba orang itu langsung menyerang
monyet nyasar ngamuk,warangka minggir kesana,
Raden kepeng menyonsong serangan orang itu,menangkap tangan nya dengan mudah meremuk kan nya, tak sampai disana,dia juga menyerang lima orang lain dengan gerakan sangat cepat kembali meremuk kan tulang tangan mereka.
"Krak...ah tangan ku.."
" Krak Krak Krak..ah...monyet buduk..sakit.
di maki seperti itu,Raden kepeng marah,mendekati orang itu dan memuntir kepalanya hingga terbalik berputar 360 derajat, tentu saja nyawa nya lepas dengan mata melotot.
" ah sialan bajingan kejam,menahan rasa sakit,mereka berdiri dan menyerang dengan sabetan golok
Raden kepeng dengan mudah mematahkan serangan mereka, membuat mereka muntah darah, kelojotan,dan nyaris pinsan.
Raden kepeng bertindak kejam,dia tau orang orang ini juga sangat bengis,tidak ada kata ampun untuk orang sejenis ini.
" nah warangka,orang orang ini sudah tidak berdaya,kamu bisa balaskan dendam mu"
Raden kepeng menyerahkan golok ketangan warangka,tangan watangka bergetar hebat,dia memandangi ke lima orang yang nyaris pinsan itu,dada nya bergemuruh
" sa..yaa takut..Raden.."