NovelToon NovelToon
Asi Babysitter Penggoda

Asi Babysitter Penggoda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu susu / Fantasi / Duda / Harem / Konflik etika
Popularitas:20.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

Ketika Naya, gadis cantik dari desa, bekerja sebagai babysitter sekaligus penyusui bagi bayi dari keluarga kaya, ia hanya ingin mencari nafkah jujur.

Namun kehadirannya malah menjadi badai di rumah besar itu.

Majikannya, Ardan Maheswara, pria tampan dan dingin yang kehilangan istrinya, mulai terganggu oleh kehangatan dan kelembutan Naya.

Tubuhnya wangi susu, senyumnya lembut, dan caranya menimang bayi—terlalu menenangkan… bahkan untuk seorang pria yang sudah lama mati rasa.

Di antara tangis bayi dan keheningan malam, muncul sesuatu yang tidak seharusnya tumbuh — rasa, perhatian, dan godaan yang membuat batas antara majikan dan babysitter semakin kabur.

“Kau pikir aku hanya tergoda karena tubuhmu, Naya ?”

“Lalu kenapa tatapan mu selalu berhenti di sini, Tuan ?”

“Karena dari situ… kehangatan itu datang.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Terbayang Asi Sus Naya

...0o0__0o0...

...Naya menatap Arya yang kini duduk di depan-nya, begitu tenang dan… terlalu tampan untuk ukuran manusia normal....

...Di atas meja, surat perjanjian yang baru saja ia tanda tangani terasa seperti bukti bahwa hidupnya sedang berubah arah dan entah kenapa, jantungnya berdebar bodoh karena-nya....

...“Makasih atas bantuan-nya tadi, Tuan…” ucap Naya sambil menunduk malu, padahal hatinya sedang loncat-loncatan kegirangan....

...Arya menyandarkan punggung-nya di sofa, kaki terbuka santai, tiga kancing kemejanya tidak terkancing seolah menantang siapa pun untuk tidak terpaku menatap dada bidangnya. Wajahnya tetap datar, dingin… tetapi mematikan dalam diam....

...“Apa kamu tidak berniat memakai pelindung dadamu, Naya ?” tanyanya tanpa intonasi, tapi sorot matanya jelas menatap dada sintal gadis itu....

...Naya langsung nyengir kaku. “A-anu, Tuan… bra saya basah,” katanya sambil refleks menutupi dada dengan kedua tangan....

...Arya hanya mendengus kecil, tidak tertarik memberi reaksi lebih. “Ya udah.”...

...Dua kata meluncur tenang dari mulut duda itu....

...Tidak ada empati....

...Yang ada hanya tatapan lapar, yang membuat pusaka Arya berontak mintak jatah....

...Naya melongo. Ia pikir setidaknya pria itu akan menawarkan baju ganti. Atau setidaknya kaos lusuh. Atau kain pel yang tidak terpakai. APA SAJA....

..."Sial, gue pikir setelah tuh duda nenen, dia bakal perhatian. Minimal sedikit." Dumel Naya dalam hati. "Gue doain tuh, tuan Arya jadi duda bangkotan."...

...Gadis itu sangat-sangat dongkol dengan respon Arya yang tidak sesuai dengan harapan-nya....

...Memang benar kata pepatah, jangan terbang terlalu tinggi.. Jika nanti terjatuh biar tidak kesakitan....

...Percuma berharap pada duda dingin yang hatinya kayak freezer industri....

...“Tuan… Anda tidak punya cita-cita membelikan saya baju ganti kah ?” tanya Naya dengan nada sopan, meski dalam hati dia sudah melempar meja....

...“Tidak,” jawab Arya singkat, bahkan tidak menatap-nya. “Waktu saya terlalu berharga untuk hal yang gak penting.” Lalu ia berdiri....

...“Kita pulang sekarang.” Kata Arya mutlak....

...Naya langsung panik. “Tuan—Anda gak bercanda, kan ?” Ia cepat bangkit, mengekor seperti anak bebek. “Masak saya pulang begini, TANPA atasan ? Serius ?”...

...Arya berhenti di samping ranjang, menggendong Karan yang masih tertidur pulas. Gerakan-nya lembut meski wajahnya tetap dingin—dan itu entah kenapa membuat Naya tambah gemas....

...Bukan gemas kagum, melainkan gemas pengen nonjok wajahnya yang kaku itu....

...“Kamu bisa pakai jas saya yang ada di sofa,” ucapnya datar. “Kalau mau. Kalau tidak… ya sudah.”...

...Tanpa menunggu reaksi naya, duda itu berjalan keluar sambil menggendong putranya....

...Naya berdiri di tempat sambil meng-hentakkan kaki. Tangan-nya meremas udara seperti ingin menjedotkan kepala seseorang ke tembok....

...“Dasar duda dingin, tidak ber-empati…” gerutunya pelan....

...Di luar, Arya tersenyum tipis—sekilas, nyaris tak terlihat mendengar keluhan gadis itu....

...“Cepat, sebelum saya tinggal,” katanya dari ambang pintu, suaranya tetap datar tapi entah kenapa terdengar seperti tantangan....

...Naya manyun panjang. Sambil menirukan suara Arya secara diam-diam—dan jelas makin sebal. ia mengambil jas besar itu dan mengenakan-nya....

...Jas itu jatuh kebesaran di tubuh mungil-nya… tapi hangat. Dan wangi parfum Arya membuat Naya merasa nyaman dan otak kecilnya mulai berkeliaran kemana-mana....

...Sial, itu justru membuat pipi Babysitter itu memanas....

..."Sabar, Naya " Guman'nya membatin. "Sebagai perempuan kita harus main cantik." Ia menyeringai, "Meng-goda tapi jangan sampai terlihat murahan."...

...Naya tersenyum manis, mata'nya berbinar dengan kecerdasan dan kepercayaan diri. Ia tahu bahwa ia memiliki kendali atas situasi, dan ia tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu-nya. Dengan langkah yang santai, ia melangkah pergi, meninggalkan kesan yang tak terlupakan....

...0o0__0o0...

...Suasana ruang meeting awalnya berjalan normal. Slide presentasi berganti, suara karyawan menjelaskan strategi pemasaran terdengar jelas, dan setiap orang duduk tegak dengan ekspresi serius....

...Semua… kecuali Arya....

...CEO dewasa itu bersandar dengan satu tangan menahan dagu, tatapan-nya lurus menembus layar. Dari luar, wajahnya tampak datar seperti biasanya—dingin, tak terbaca. ...

...Tapi ada yang berbeda: matanya tidak mengikuti presentasi, melainkan seperti melihat sesuatu yang tidak ada di ruangan itu....

...Pertama kali dalam hidup Arya merasakan sesuatu yang tak pernah dia bayangkan—sentuhan dan rasa Asi yang seharusnya tak mungkin datang dari seorang Babysitter. ...

...Dan sialnya, sensasi itu masih menempel kuat di lidahnya sampai saat ini. Terlalu jelas. Terlalu membekas....

...Bayangan beberapa jam lalu berputar begitu hidup di benaknya. Bentuk, rasa, dan suara gadis itu… semuanya masih terekam tajam, seolah tubuhnya sendiri menuntut pengulangan....

...“Sial… sekali merasakan sudah bikin kecanduan,” gumam batinnya, gusar....

...Arya menghela napas panjang, mencoba meredakan gejolak yang mengamuk dalam dirinya. Ia menegakkan punggung, namun rahangnya mengeras—tanda bahwa kendali-nya sedang di uji habis-habisan....

...“Tenang, Arya. Tahan,” ia menertawakan dirinya sendiri dalam hati. “Gadis itu sudah terikat kontrak. Kita main pelan… Dan pastikan hasilnya memuaskan.”...

...Pikiran itu justru membuat dadanya terasa bergejolak sekaligus berbahaya....

...Pesona Naya sungguh luar biasa. Tanpa dia sadari, gadis itu sudah berhasil menembus dinding es yang selama ini membungkus dirinya sebagai duda dingin yang tak mudah tersentuh....

...Asisten di sisi kanan-nya, Firan, melirik cepat. "Pak Arya bengong ? "Hal seperti itu hampir mustahil." Guman'nya membatin. Heran....

..."Jadi, untuk kuartal ketiga kita akan fokus pada—"...

...Suara presenter terpotong ketika Arya mengangkat tangan....

...Semua langsung tegang....

...Namun alih-alih memberikan koreksi tajam seperti biasanya, Arya hanya memijat batang hidungnya pelan dan mengembuskan napas dalam, seolah sedang menahan sesuatu....

..."Saya… Mau dengar ulang slide nomor empat," katanya tanpa menatap siapapun....

...Karyawan itu buru-buru klik kembali ke slide empat....

...Namun saat presentasi di mulai lagi, Arya kembali melamun. Jarinya mengetuk meja pelan—ritme yang tak biasanya ia lakukan. ...

...Di antara jeda, sudut bibirnya terangkat samar, seperti menahan tawa kecil yang hanya duda itu ketahui penyebab-nya....

...Jari-jari Arya masih mengetuk meja. Bukan karena gelisah, tapi karena tubuh-nya meminta hal yang sama sekali tidak pantas di pikirkan di tengah meeting....

...Saat karyawan presentasi berbicara, Arya menoleh, namun penglihatan-nya memudar menjadi bayangan samar....

...Yang muncul di pikiran duda itu justru siluet tubuh Naya yang tadi siang sempat bergetar saat berada di dalam kuasanya....

..."Sial…" Umpat Arya dalam hati. "Aku benar-benar menginginkan Asi gadis itu lagi."...

...Dan sesuatu tentang keinginan Arya pada Naya… terasa berbeda. Tidak hanya soal tubuh. ...

...Ada rasa dominasi yang menguar begitu alami—dorongan untuk melihat bagaimana gadis itu akan bereaksi bila dia sentuh lagi, dia bimbing lagi, dia desak perlahan sampai ke batasnya....

...Terlalu liar. ...

...Tapi setidaknya Arya mulai jujur pada dirinya sendiri. Ia melirik karyawan-karyawan yang menatap cemas....

...Mereka pikir bosnya sedang memikirkan strategi perusahaan ? jawabnya tidak. ...

...Mereka pikir Arya sedang merencanakan proyek besar ? Jawabnya tidak juga....

...Yang sebenar-nya terjadi adalah:...

...Arya sedang menghitung jam....

...Menunggu meeting berakhir....

...Menunggu saat dia bisa melihat babysitter putranya lagi....

...“Terikat kontrak…” guman Arya pelan, tanpa sadar menyeringai. “Kau milik ku untuk sementara waktu, Naya.”...

...Dan entah kenapa, kalimat itu saja sudah cukup untuk membuat pikiran Arya kembali melayang ke tempat yang semakin liar....

...Beberapa karyawan saling melirik....

..."Bos… senyum ?"...

..."Ini baru pertama kali."...

..."Tadi siang masih galak."...

...Firan kembali mencuri pandang, makin bingung melihat ekspresi bosnya yang berubah-ubah: tadi melamun, lalu seperti kesal, lalu sekarang… hampir seperti orang yang sedang mengingat sesuatu yang sangat menyenangkan....

...Karyawan itu akhirnya berhenti presentasi, bingung sendiri karena tatapan Arya tak pernah fokus ke layar....

..."Pak Arya… apa ada yang ingin Bapak koreksi dari rencana kami ?" tanya seseorang hati-hati....

...Arya menoleh perlahan....

...Tatapan-nya tajam—ya, itu masih Arya yang mereka kenal. Tapi ada semacam kilatan lain di sana. Tidak sekeras biasanya, lebih… berbahaya dengan cara yang sulit di jelaskan....

..."Hm ?" Arya menyipitkan mata sedikit. "Oh. Presentasi-nya bagus. Lanjutkan saja."...

...Bagus ?...

...CEO itu tidak pernah bilang bagus tanpa menguliti isi presentasi sampai ke akar....

...Mereka saling lirik, menelan ludah....

...Lalu di ujung meja,karyawan lain berbisik pada Firan di sebelahnya. “Ada apa dengan Pak Arya hari ini ? Seperti… bukan dirinya.”...

...Firan mengangguk cepat. “Kayaknya habis dapat jackpot. Lihat tuh, senyum-senyum sendiri.”...

...Padahal, hanya satu orang yang tahu apa atau siapa yang membuat tatapan Arya begitu berbeda jauh di meja meeting....

...Dan karyawan-karyawan itu tak akan pernah menebak bahwa di balik ekspresi datar yang retak-retak itu… pikiran bos mereka sedang sibuk memutar ulang momen bersama babysitter putranya....

...0o0__0o0...

1
Ita rahmawati
makanya babby karan titipin dulu ke omanya biar kalian tenang dn oma nya tantrum 🤣🤣
Merey Terias
wkwkwk gagal lagi kan kalian berdua ? 🤣🤣🤣🤣 makanya nikah dulu baru main esek-esek 🤭🤭🤭
Ita rahmawati
sampe lupa kan jatah anaknya,,hampir saja 🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
ASHLAN DINENDRA
kak karyamu yang baru kenapa dihapus? cuma up 2 ditunggu malah hilang
ASHLAN DINENDRA: ditunggu kakk semangat
total 2 replies
Nuna Mochi
jangan lupa tinggalkan jejak
Yuyun Yunaas
Arya sudah berada di ujung, Naya. jadi bergeraklah 🤣🤣🤣🤣💪
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭🤭 xixi kakak
total 1 replies
Sunarmi Yati
Gerakan tubuhmu Naya, pak duda udah pening 🤣🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭🤭 xixi kakak
total 1 replies
Merey Terias
🤣🤣🤣🤣 gak tahan juga kan kau duda
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭🤭 xixi kakak
total 1 replies
Merey Terias
gas Thor 🤭🤭🤭
Merey Terias
semakin bikin gregetan 🤣🤣🤣🤣
Yuyun Yunaas
ku nantikan kelanjutan kalian berdua, 🤣🤣🤣🤣
Yuyun Yunaas
mau aku bantu dorong gak kalian berdua 🤣🤣🤣🤣👍
Sunarmi Yati
lanjutkan Thor 🤣🤣🤣💪💪💪
Nuna Mochi: asiap kak 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Sunarmi Yati
aku yang greget sama kalian berdua🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: aku juga kak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Sunarmi Yati
sikat aja 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣entar dulu ya kak
total 1 replies
Sunarmi Yati
lanjutkan Thor 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: asiap kakak 🤭🤭beradik yang
total 1 replies
Sunarmi Yati
Minimal nikah dulu lah 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣 masih belum kepikiran kayaknya mereka kak
total 1 replies
Sunarmi Yati
masih ku pantau kalian berdua 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣 jangan sampai kedip ya kak.
total 1 replies
Sunarmi Yati
meresahkan, yak kan ? duda ? 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣 pastinya dong kak
total 1 replies
Sunarmi Yati
kesempatan dalam kesempitan ya pak duda 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣 ya dong kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!