Armeel Khayrunnisak Yahya, seorang gadis yang memiliki sifat lemah lembut ini, suatu hari dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabat ortunya.
Karena tidak ingin mengecewakan orang tua,dengan lapang dada ia menerima pernikahan tersebut, mungkin inilah takdirnya.
___
Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf, suatu hari ia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang begitu ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpanya.
Sejak kepergian sang Tunangan, ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan, seolah ia menutup semua pintu hati untuk orang lain masuk.
Pada suatu hari ia malah dijodohkan orang tuanya dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.
Meski awalnya sempat menolak pada akhirnya menerima atas paksaan orang tuanya.
Kehidupan yang awalnya berjalan normal, pada akhirnya malah membawa Armeel pada kejahatan orang orang yang terobsesi karena CINTA.
Dan beberapa faktapun terungkap berjalannya waktu.
So, tetap stay tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurnalis Lidar0306, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-08 [REVISI]
Setelah tanggal pernikahan ditetapkan oleh kedua belah pihak keluarga
selama sisa waktu Arzeel dan Armeel, keduanya menjalani kegiatan masing masing, Arzeel yang seorang CEO selama tiga hari itu hanya kerja, melakukan perjalanan bisnis keluar kota saja ia tidak di izinkan untuk keluar negara.
Begitu juga denga Armeel, selama tiga hari gadis itu habiskan untuk pergi kerumah sakit, setelah dari sana ia bersama Bunda dan tante Sindi untuk melakukan fitting baju pengantin dan yang bersangkutan dengan acara pernikahan lainnya.
Dan tanpa terasa waktu itu pun tiba.
Dimana hari ini adalah hari pernikahan yang ditunggu tunggu kedua keluarga tersebut.
Armeel yang sama sekali belum mengenal siapa pria yang akan menjadi calon suaminya itu merasa, gugup, cemas dan senang campur menjadi satu.
Apakah nanti pria itu akan menerimanya?
Gadis itu menormalkan detak jantungnya dan menarik nafas dengan pelan dan mengeluarkan nya dengan perlahan.
"Kamu harus tenang Meel!"ucapnya menyemangati diri sendiri.
Sedangkan dilantai bawah, sudah banyak tamu undangan yang hanya di isi oleh anggota keluarga dari kedua belah pihak keluarga, teman kantor, rumah sakit dan para tetangga tentu saja.
Arzeel yang saat ini menggunakan baju pengantin khas melayu itu terlihat gugup saat berhadapan langsung dengan pria yang akan menjadi Ayah mertuanya sebentar lagi.
Beberapa menit kemudian acara pun dimulai.
"Saya terima nikah dan kawinnya Armeel Khayrunnisak Yahya Binti Gama Putra Yahya dengan mas kawin tersebut tuuuunaaiii!"
"Bagaimana saksi Sah?"
"SAHHH!!!!"
Armeel yang mendengar dari kata sah itu seketika menjatuhkan air matanya, sekarang dirinya telah menjadi istri orang, dan mulai sekarang ia memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi.
Ceklek!
Pintu kamarnya terbuka, ternyata itu Gea dan Keyla keduanya menatap haru,"Ya Allah Meel akhirnya kamu jadi istri orang!"ujar gadis itu memeluk sahabat nya itu dengan perasaan bahagia dan juga haru.
"Huhuhu...nggak pernah pacaran, deket sama cowok pun enggak eh sekalinya langsung nikah!" Keyla ikut memeluk.
Armeel membalas pelukan keduanya dan terkekeh mendengar ucapan Keyla"Makasih ya Ge,Key udah mau nyempatin waktu kalian buat aku!"
Gea dan Keyla melepas pelukan,"Harus dong kitakan sahabat kamu,loh kok malah nangis sih, masak mau ketemu Mas suami malah jelek!"ucap Gea mengusap wajahnya.
Armeel terkekeh,"Kamu ada ada aja Ge!"
"Mbak Meel tahu nggak, suami Mbak ganteng banget loh, sumpah nggak bohong aku!"ucap Keyla.
Armeel hanya senyum senyum,"Dari pada penasaran mending keluar orang orang sudah menunggu!"
Ketiganya pun keluar kamar, Armeel diapit oleh Gea dan Keyla menuju dimana suaminya berada.
Jantung gadis itu berdegup kencang.
Sedangkan Arzeel pria itu masih pada posisinya membelakangi"Boy itu istri kamu!"bisik sang Daddy,lantas Arzeel berbalik saat mendengar itu.
Deg!
Sejenak keduanya tertegun satu sama lain saat dua netra yang berbeda warna itu saling bertemu.
'Dia?' keduanya saling membatin.
Ternyata dunia begitu sempit, dari banyaknya pria kenapa harus pria itu yang menjadi suaminya?
Rasanya Armeel ingin menangis kencang.
Gadis itu tiba didepan Arzeel, ia di dudukkan berhadapan dengan pria itu,"Tuan Arzeel silahkan dicium kening istrinya!"ujar penghulu.
Tanpa menjawab Pria itu menuruti perkataan pria tua itu,detik berikutnya Armeel memejamkan matanya kala benda lembut nan dingin itu mendarat di keningnya.
'Ya Allah pria ini telah menjadi suamiku!'
Setelah selesai, Armeel meraih tangan pria itu lalu diciumnya.
Selama proses acaranya, Arzeel sama sekali tidak membuka suaranya, ia tak menyangka yang menjadi istrinya adalah wanita yang beberapa hari ini selalu berurusan dengannya.
Tanpa mereka sadari dari jauh seorang wanita menatap marah kearah mereka tepatnya pada sang mempelai wanita.
Dua hari sebelum pernikahan, Gion menyebarkan undangan pernikahan Tuannya pada seluruh karyawan kantor tak terkecuali Amanda.
Ketika membaca undangannya, seketika itu Manda langsung mengabuk, ia tidak percaya, itu pasti akal akalan Gion agar dirinya menjauh dari Arzeel, tapi ketika pria itu malah membenarkannya hal itu membuat Manda marah, bahkan selama dua hari wanita itu tidak masuk kantor.
Dari kejauhan Manda menatap dengan penuh benci pada Armeel.
Seharusnya menjadi mempelai wanita itu adalah dirinya,
Dulu saat Ayra masih hidup ia memendam perasaannya pada pria itu, bahkan setiap malam ia hampir mati karena menahan rindu pada pria yang begitu ia cintai.
Dan saat Ayra sudah tidak ada, ia pikir itu menjadi kesempatannya untuk mendapatkan hati Arzeel tapi sekarang dengan beraninya wanita silan itu merebut miliknya?
Arzeel pria nya.
Ia tidak akan membiarkan siapapun memilikinya, tidak akan pernah.
"Seharusnya yang berada disana aku, bukan kamu wanita sialan, Aku bersumpah tidak akan membiarkan kamu hidup tenang setelah mengambil yang seharusnya menjadi milikku!"ucapnya dengan tangan terkepal kuat, matanya memerah antara menangis dan marah.
...•••••...
Malam Hari.
Setelah semua acara selesai, Armeel masuk kedalam kamarnya.
Gadis itu membersihkan dirinya terlebih dulu sebelum melaksanakan empat raka'at, setelah selesai, Armeel menaiki ranjangnya, disana ia duduk berselonjoran menunggu suaminya yang masih berada dibawah bersama keluarga yang lain.
Ceklek!
Pintu kamar terbuka dan masuklah Arzeel dengan masih menggunakan pakaian pengantinnya.
Armeel gugup kala ditatap sedemikian rupa oleh suaminya.
"Jadi ini rencanamu?" untuk pertama kali setelah sekain lama terdiam Arzeel bersuara.
Armeel mendongak,"Apa maksud Mas?"tanyanya tak mengerti.
Arzeel berdecak,"Tidak usah berpura pura, jadi selama beberap hari ini, kamu sengaja? Pura pura kebetulan bertemu denganku, semua ini kamu yang merencanakannya agar bisa menikah denganku iya?"imbuhnya lagi menatap tajam sang istri.
Dirinya yang tadi duduk diatas ranjang lantas beranjak dan berdiri menatap suaminya yang sedang menuduhnya itu.
"Kamu apa apaan sih Mas,Meel merencanakan apa? Kita yang saling bertemu itu murni hanya kebetulan, Meel bahkan baru tahu jika suami Meel itu Mas, lalu rencana apa yang Mas maksud?"tanya gadis itu dirinya benar bener tidak tahu apa apa, ia hanya menerima perjodohan yang dilakukan orang tuanya, lalu dimana letak kesalahannya?
Rahang Arzeel mengeras,pria itu mendekat pada Armeel, jarak kedaunya hanya tinggal beberapa senti saja,"Kamu pikir aku bodoh? Malam itu, saat aku tidak datang menemuimu, seharusnya kamu menolak perjodohan konyol ini, lantas kenapa kamu mengatakan kalau aku menyetujuinya,kapan aku mengatakan itu? Bahkan kita tidak bertemu, jika ini bukan rencanamu lalu apa hah?"tukasnya penuh penekanan.
Tubuh Armeel seketika membeku, dirinya ingat malam itu dimana saat itu ia menunggu kedatangan pria ini selama berjam jam, padahal dia yang salah dan sekarang malah menyalahkannya.
Armeel menggigit bibir bawahnya agar tangis tidak pecah didepan suaminya, kenapa jadi seperti ini?
Padahal malam ini malam pertama mereka, Armeel membalas tatapan tajam suaminya,"Jadi maksudnya, Mas menyesal karena sudah menikahi Meel?"tanya gadis itu dengan suara tertahan, kedua tangannya meremat sisi baju tidurnya.
Arzeel tidak menjawab, ia malah menatap kedua netra sang istri yang berkaca kaca itu siap menumpahkan isinya, tanpa berkata Arzeel melengos dari depannya dan masuk kedalam kamar mandi.
Seketika air mata yang sedari tadi ditahannya jauh begitu saja, tubuhnya bergetar menahan isak tangis dadanya sakit mengetahui ternyata ia tidak diinginkan dimalam pertama oleh suaminya.
'Ya Allah sesakit inikah?'
Dadanya semakin hancur saat ia baru mengingatnya, apakah karena kekasih pria itu?
"Ya Allah, kuatkan Meel!"
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
..."Tuhan, kuserahkan segala takdirku padamu, dia adalah jodoh yang engkau berikan untukku, lelaki yang akan menjadi imamku, maka berkahi lah rumah tangga kami hingga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah" Armeel Khayrunnisak Yahya...
...
...Jangan lupa like,komen dan vote ya guys ya🥰🥰...
...B E R S A M B U N G...
raynad merasa Ayra baik lembut jadi nggak berpikir Ayra akan minta cerai walaupun tahu kenyataannya hello wanita yg selalu sabar kalo terlalu sakit bisa menjadi kuat dan kejam
selamat menikmati penyesalan