kehilangan seorang istri membuat Erlangga kembali lagi menjadi gunung es . Kekejamannya kembali semula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08
Sedangkan pria yang sedang duduk di brangkar pasien hanya terhalang horden saja . Dia menyunggingkan bibirnya tipis . Kala bocah kecil mengatakan papa papa .
" lucu sekali kamu sayang . Deddy janji akan menjaga kalian ."Erlangga membatin .
Ya dia Erlangga setelah mengetahui kamar rawat sang putra dia bergegas keruangan itu .
Untung saja bocah kecil itu sedang tidur pulas jadi dia bisa melihat putranya dengan bebas .
Dan suster penjaganya pun sedang tidur . Tentu saja merasa aman .
Hatinya menghangat kala ujung jarinya menempel pada pipi sang putra . Tidak menyangka jika dirinya menjadi seorang ayah . Dan benar benar mempunyai seorang anak dari istri kecilnya .
Erlangga masih saja mengelus pipi putranya berulang ulang .
gubrag
Bunyi nyaring yang di akibatkan jatuhnya sebuh benda membuat Arga bocah itu berteriak kencang . Bersamaan dengan tangisan yang mulai terdengar
Erlangga nampak kesal berani sekali mengusik tidur lelap sang putra , dia bergegas pergi mengecek .
Dan saat dia kembali , seorang wanita datang memenangkan sang putra yang sedang menanggis . Tak terasa dirinya menarik bibirnya tipis .
" Lucu sekali kamu sayang . Deddy janji akan menjaga kalian ."Erlangga membatin .
Setelah Itu dia pun pergi .
...****************...
Malam hari
Nerin duduk menyendiri di balkon rumah sakit . Usai sang putra kembali terlelap . Sebenarnya dirinya merasa lelah , Namun manik matanya tidak bisa terpejam Dan Dia memutuskan pergi ke balkon .
Udara malam hari sedikit dingin , hembusan angin menerpa wajah wanita itu . Seketika sekujur tubunya sedikit dingin .
Dia berdiri di pembatas balkon sembari menyilangkan kedua tanganya di depan dada .
Tatapanya menerawang jauh .
" Aku sangat merindukanmu mas . "Nerin membatin
Kenapa dalam otak kecinya selalu mengingat kenangan manis sang suami .
Nerin memejamkan matanya sembari mengeleng , mencoba mengusir bayangan masa indah bersama sang suami .
Tak terasa buliran bening kelur dari kedua bola matanya .
Tiba tiba tubunya merosot , terkulai . Seakan tulang kakinya lemas . Dia terisak duduk dengan menyenderkan tubuhnya , sembari merapatkan kedua lututnya . Dia mengelamkan wajahnya .
Manik mata tajam terus saja mengamati pergerakan wanita itu , hingga dia tidak bisa menahan dirinya agar tak mendekat .
Dia mengulurkan tanganya mengelus punggung yang bergetar itu .
Reflek Nerin mengangkat wajahnya kala punggungnya di elus oleh seseorang .
Mata tajam itu menatap nanar wanita yang sangat menyedihkan , lalu dia merengguh paksa wanita itu . Mendekap erat tubuh kecil yang selama ini sangat di rindukan .
" Aku akan selalu ada untukmu . Selama ini kau salah paham . Sayang . " bisik Erlangga tepat di telingga wanita kecilnya .
Hati dan pikiran Nerin menolak tetapi mengapa tubuhnya tidak .
Hening
" Aku tersiksa berpisah dengan mu mas . "kata Nerin menerima pelukan Erlangga sang suami .
Mendengar ucapan sang istri Hatinya menghangat . Erlangga mengangkat wajah sang istri menatap lebih dalam .
" Cup ." satu kecupan mendarat sempurna di bibir ranum sang istri .
Tanpa menjawab pun sudah tau jawaban atas ucapanya .
Nerin kembali ngelemkan kepalanya di dalam dekapan dada bidang sang suami . Seakan dirinya sedang mimpi indah .
" Aku harap ini bukan mimpi ." rancau Nerin . terus saja mendekap tubuh sang suami sangat erat .
Erlangga menyungingkan bibirnya tipis , Wanita kecilnya ternyata sangat kelelahan dan di tambah lagi banyak pikiran akibatnya tidak bisa tidur dengan cepat .
Hingga tak terasa Erlangga ikut mengarungi alam mimpi bersama dengan sang istri .
Flashback on
Erlangga yang kala itu pergi , dia keruangnya di atas gedung rumah sakit . Menyuruh satu dokter untuk memindahkan pasian bocah kecil bernama Arga pratama .
Setelah selesai dia pun pergi bersama Deni bertemu klian penting .
Dan dia tidak pulang ke mansion melainkan ke rumah sakit . Setelah menganti pakaian dia kembali turun . Menuju kamar Vip sang putra .
Tepat pukul 23.00 tanpa pikir panjang ia pun membuka pintu ruang itu dengan perlahan .
Saat pandanganya bergerak liar tak menemukan sang istri . Hanya sang putra dan Suster yang menjaga . Sedang tertidur lelap .
Dia menutup kembali pintu ruangan itu dengan perlahan . Sesaat dia menghembuskan nafasnya .
Sedikit kecewa saat orang yang di cari tidak terlihat sama sekali . Kembali menyelusuri lorong yang sudah sepi .
Namun manik matanya menatap bayangan yang berdiri di balkon . Bukan dia takut melain kan mendekatinya .
Ujung bibinya terangkat kala sosok itu yang dirinya cari . Dia menahan dirinya untuk tak mendekat .
Flashback off
Bersambung
Trima kasih yang sudah mampir . Maaf jika alur ceritanya tidak menarik
☺️☺️