Aisyah seorang gadis lembut nan ramah, dihadapkan pada kenyataan harus menikah di umur yang sangat muda. Ia terpaksa menerima lamaran dari seorang pemuda yang katanya, hanya dialah seorang pemuda yang bisa menerima dirinya apa adanya.
Padahal kenyataannya berbanding terbalik seperti yang dikatakan oleh pemuda itu.
Aisyah terlahir dari seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa. Ia dilahirkan oleh seorang ibu yang penyakitnya tiba tiba saja kambuh, jika ada orang yang menyebutnya sebagai wanita pembawa sial.
Aisyah mengalami ketidak Adilan ketika ia masih kecil sampai ia tumbuh remaja. Belum kering luka lama yang digoreskan karena ia terlahir dari seorang wanita gangguan jiwa, kini ia dihadapkan pada kenyataan, jika dirinya harus menyandang status janda diumurnya yang masih sangat muda.
Pernikahan nya harus kandas tepat dua hari pernikahan nya.
Inilah kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Butuh Waktu
''Bagaimana sayang?? Apakah kau menerima lamaran Fatih sebagai calon suami mu?? Tentukan pilihan mu, semua itu terserah padamu. Apapun keputusan mu Bude akan mengikutinya. Pikirkan baik-baik. Jangan sampai kamu terluka karena lamaran ini. Pernikahan ini akan berlangsung lama, Nak. Bukan sehari atau dua hari kamu menjalaninya, tapi seumur hidupmu! Jika kau mampu, maka silahkan! Tapi jika tidak, maka putuskan lah secara bijak, agar sepupu mu itu tidak tersinggung dengan penolakan mu itu.'' Nasehat Bude Risma saat ia ingin pulang tadi, setelah tamunya pamit untuk pulang.
Rani tercenung lama memikirkan hal ini. Ia memberi waktu satu Minggu kepada kakak sepupunya itu, untuk ia menjawab menerima lamaran nya ataukah menolak.
Rani tidak ingin karena pilihannya itu akan menghancurkan banyak pihak. Yang pertama adalah ibunya. Baru sehari Rani mendengar ibunya berbicara dengan lancar, tapi malah kembali kambuh lagi seperti dulu-dulu nya.
Saat ibunya itu tau, jika keluarga pemuda yang akan menjadi suami Rani ternyata keluarga ipar ibunya. Keponakan dari ayah kandung Rani.
Dan yang kedua, ibunya Fatih. Beliau tidak menerima Rani sebagian calon menantunya. Karena Rani adalah seorang anak dari wanita gangguan jiwa.
Terlepas dari itu, Rani juga tidak mengetahui mengapa ibunya Fatih itu sangat tidak menyetujui jika Rani menjadi istri anaknya Fatih. Putra semata wayangnya.
Rani menghela nafasnya berat. Seakan Rani tidak sanggup menanggung beban yang begitu berat di dadanya.
Sebelum kakak sepupunya pulang, Rani memberikan jawaban dengan meminta waktu sedikit untuk ia berfikir secara bijak.
Fatih menerima keputusan Rani. Dan ia akan datang seminggu lagi untuk mendengar jawaban dari gadis pujaannya itu.
Disinilah sekarang Rani berada. Ia duduk sambil menyelonjorkan kakinya dengan kepala bersandar kepala ranjang.
Ia melamunkan masa depan. Apa yang akan terjadi jika nanti ia menerima Fatih sebagai suaminya. Dan juga apa yang akan terjadi, jika ia menolak lamaran pemuda itu.
Rani benar-benar dilema saat ini. Ia sangat bingung. Keputusan apa yang diambilnya untuk masalah ini.
Rani menghela nafas panjang.
''Ya Allah.. apa yang harus lakukan sekarang? Jawaban apa yang akan aku berikan kepadanya? Jika memilih salah satu maka akan berakibat fatal pada yang satunya? Ya Allah.. beri aku jalan keluarnya.. hah..'' desah Rani.
''Kayaknya aku harus sholat istikharah deh! Agar masalah ku ada jalan keluarnya. Aku yakin Allah pasti memberikan jalan keluarnya untukku! Seminggu ini, aku memang harus benar-benar sholat istikharah tanpa putus.'' ujar Rani, seraya bangkit menuju ke kamar mandi dan berwudhu, untuk menunaikan sholat istikharah.
Setelah Rani berwudhu, ia menggelar sajadahnya dan memakai mukena kemudian mengangkat tangan untuk takbir.
''Allahu Akbar!'' takbir pertama Rani.
Ia sangat khusyuk dalam sholatnya. Ia benar-benar meminta pertolongan Allah untuk masalah ini.
Bukankah Rasulullah Saw. mengajarkan kita untuk selalu meminta dan berserah diri kepada Allah, agar semua masalah kita terasa ringan? Salah satunya adalah dengan cara berwudhu ( ada dalam Q.s Al-Baqarah : 222)
Kemudian sholat. Dengan kita sholat maka hati kita akan tenang (ada dalam Q.s. Al-Baqarah : 45).
Lalu membaca Alqur'an. Salah satu ibadah yang akan membuat hati menjadi tenang setelah membaca setiap ayat yang ada dalam Al-Qur'an. Ayat Alqur'an merupakan salah satu obat penenang untuk hati yang sedang gundah (ada dalam Q.s. Al-A'raaf : 204).
Kemudian Doa. Ini yang lebih dari segalanya. Doa mampu meruntuhkan dinding yang kokoh, pagar yang tinggi saking kuatnya kekuatan doa. Jangan berputus asa dari Rahmat Allah, karena Allah selalu mendengar setiap doa hambanya yang benar-benar tulus meminta padanya. Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa.
Tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT. Ini juga perlu kita lakukan. Saat tertimpa masa lah, kita harus tetap sabar dan bertawakal padanya. Yakinkan pada hati kita, jika Allah akan menolong hambanya yang dengan setia selalu meminta padanya. Serahkan saja semuanya kepada Allah (ada dalam Q.s. ath-Thalaaq : 3).
Dan yang terakhir adalah sedekah. Perbanyak lah sedekah, walaupun kita sedang tertimpa masalah. Karena semakin banyak kita memberi maka akan semakin banyak yang kita dapat. Dan lagi doa dari penerima sedekah sangatlah mustajab (ada dalam Q.s. Al-Baqarah : 254).
Semua masalah itu ada jalan keluarnya. Tinggal kita saja yang harus meminta petunjuk nya kepada Allah.
''Assalamualaikum warahmatullahi..'' Rani menoleh kekanan kemudian kekiri. Kemudian ia menengadahkan tangannya keatas dengan wajah tertunduk.
''Ya Allah, ya Rohman, ya Rohim, ya zaljalali wal ikram, Engkau tempat hamba mengadu dan berserah diri ya Allah.. hamba sedang ditimpa dengan masalah yang rumit. Mana yang harus hamba pilih diantara dua pilihan ini. Begitu sulit untuk memilih, apakah harus ibunda hamba.. ataukah harus menerima lamaran dari sepupu hamba sendiri? mana yang harus hamba pilih ya Robb.. hamba benar-benar bingung sekarang. Berikan hamba jalan keluar dari Maslah hamba ini ya Allah.. hamba hanya ingin, jika pilihan yang akan hamba pilih tidak akan menyakiti siapapun. Hamba mohon ya Allah.. berikan jalan keluar dari masalah ini agar hamba tidak salah jalan nantinya. Hanya kepada Mu hamba memohon ampun, hanya kepada Mu hamba berserah diri.. semoga ada jalan keluarnya untuk hamba. Hamba sangat berharap pada Mu ya Allah.. Aamiiinnn.'' Rani meraup wajahnya dengan kedua tangannya.
Hatinya begitu tenang dan merasa lega, setelah ia mengadukan hal nya kepada Allah. Hanya kepada-Nya lah tempat bermunajad.
Yakinlah, bahwa setiap doa yang kita panjatkan akan dikabulkan boleh Allah.
Selesai sholat, Rani menghampiri ibunya yang sedang terlelap dikamar sebelah. Ia membuka pintu dengan perlahan, takut akan mengganggu tidur ibunya.
Rani mendekati tempat tidur ibunya dan duduk disebelah ranjang, disana ada sebuah kursi yang sudah usang. Kursi yang selalu digunakan oleh ibunya ketika ia duduk disana didekat jendela.
Rani menatap ibunya, matanya mengembun. Bulir bening sudah mengumpul disana. Pertanda sebentar lagi akan tumpah. Pandangannya mengabur karena bulir bening yang sudah tidak bisa di tahan untuk tumpah.
Sesak rasa hatinya, melihat sang ibunda tercinta terkapar dengan buliran keringat mengalir di pipi keriputnya.
Rani terisak. ''Ya Allah.. andai ibu bisa sehat seperti tadi, pastilah aku sangat bahagia.. andai ibu bisa memberikan jawaban dari setiap pertanyaan yang aku ajukan.. andai ibu tidak dalam keadaan seperti ini.. andai.. hiks.. andai... hiks..'' Rani terisak. Ia berandai-andai jika ibunya akan pulih seperti manusia normal lainnya.
''Ibu.. Rani sekarang harus apa..? Rani bingung Bu.. Rani harus memilih siapa..? Ibu atau bang Fatih?? jika Rani memilih bang Fatih, pastinya Bude Nia tidak merestui pernikahan kami, ia akan sangat terpaksa menerima Rani sebagai calon menantunya! Sedangkan jika Rani memilih ibu.. Rani akan di cap sebagai perawan tua.. Rani harus apa Bu..'' lirih Rani.
Ia begitu bingung saat ini. Ia dihadapkan pada dua pilihan yang begitu sulit menurut nya. Seandainya ibunya itu sehat, pastilah ia bisa memberikan saran untuk Rani.
Rani sangat membutuhkan nasehat dari ibunya saat ini.
💕
TBC
Assalamualaikum Thor lanjuuut...