Terlahir dari keluarga kaya raya dan memiliki bakat yang terlalu sempurna bukannya membuat hidup Loren berjalan mulus, justru karena kelebihannya dia membuat sepupunya menjadi iri hingga membuang Loren ke luar negeri.
Semua orang mengejek dan menghindarinya karena tubuhnya yang gemuk dan kotor sebab dia berakhir menjadi gelandangan di luar negeri.
Namun tak disangka, ketika dia mengalami kecelakaan dan berpikir akan mati, ternyata dia malah dipertemukan dengan CEO kejam yang malah membantunya merubah takdirnya.
Bagaimanakah perubahan takdir Loren? Yukkk baca..!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#8. Pengorbanannya akan sia-sia
Christian tak repot-repot memandangi dua orang yang telah di seret pergi. Pria itu menatap pada desain yang tergeletak di meja.
'Siapa pemilik desain ini?' gumamnya merasa sangat penasaran karena dia merasa desain itu sangatlah bagus.
"Selidiki siapa pemilik desain ini." Ucap Christian pada bawahannya.
"Baik Tuan." Jawab bawahan itu lalu pergi meninggalkan Christian untuk segera bekerja.
Dari kejauhan Loren memperhatikan pria yang meninggalkan Christian dan dia merasa sangat bangga di dalam hatinya.
'Semoga saja dia bisa mencari tahu dengan baik dan membongkar kebohongan Vionita lalu menemukan designer yang asli.' Loren hampir melompat dari tempatnya karena merasa sangat senang.
Meski semuanya sudah berlalu dengan lama, Tapi tetap saja pasti akan ada jejak-jejak yang tertinggal yang memperlihatkan keberadaannya.
Perempuan itu masih berada dalam kesenangannya kala ia tiba-tiba menyadari sebuah tatapan yang sangat tajam ke arahnya.
Loren segera mengangkat wajahnya dan melihat Christian, dua mata pria itu sedang melihat kearahnya seolah pria itu tahu bahwa di dalam kegelapan terdapat seorang yang sedang memata-matai nya sejak tadi.
'Gawat, sebaiknya aku kabur atau mungkin aku akan ketahuan dan Kak Marisa akan berada dalam bahaya.' gumamnya segera berbalik untuk meninggalkan tempat itu namun dia berhenti ketika sebuah suara membekukan tubuhnya.
"Kau wanita gendut! Kemari!" Perintah Christian.
'Wanita gendut! Apakah pria itu benar-benar berbicara denganku?' Loren memperhatikan dirinya sendiri.
'Seharusnya aku tidak ketahuan karena aku bersembunyi di bawah bayang pohon besar ini, tapi mengapa?' Loren merasa panik.
Kak Marisa akan dalam bahaya kalau dia benar-benar ketahuan berkeliaran di tempat itu!
Karena begitu takut, Loren hanya bisa duduk di tanah dan berharap bahwa Christian tidak berbicara dengannya.
"Seret dia kemari!" Tiba-tiba perintah Christian pada beberapa pengawalnya lalu dua orang pengawal berjalan ke arah Loren.
Segera Loren menjadi sangat ketakutan, namun dia tidak bisa menghindari dua pengawal yang akhirnya memegangi masing-masing lengannya lalu menyeretnya ke depan Cristian.
"Seekor babi datang menguping pembicaraanku?!" Langsung ucap Christian ketika Loren telah tersungkur di hadapannya karena di dorong oleh dua pengawal yang datang membawa Loren.
Mendengar sebutan Christian untuk dirinya, Loren mengangkat wajahnya dan dengan mata memerah serta tangan dikepal perempuan itu menatap Christian dengan marah.
Dia pikir dia bisa menatapnya lebih dari 2 detik tapi ternyata 1 detik saja sudah berat karena tubuhnya seolah melemas hanya karena berani menatap mata Christian.
"Haha... Berani sekali menatapku! Kau pikir kau layak menatapku?!" Teriak Christian memarahi Loren membuat Loren bergetar di tempatnya.
'OMG, kalau orang ini benar-benar Christian yang dimaksud Kak Marisa untuk kululuhkan hatinya, bagaimana aku akan meluluhkan hatinya ketika melihat matanya saja aku tidak sanggup. Lagi, kata-katanya sungguh menakutkan, itu seperti bila tajam yang merobek hatiku!' Loren meneteskan air matanya karena nyalinya yang terlalu kecil untuk menghadapi Christian.
"Cepat katakan! Apa tujuanmu datang mengintip dan mendengarkan pembicaraan ku?!" Teriak Christian ketika melihat Loren tak mampu mengeluarkan suara dan hanya bisa tertunduk dengan tangan gemetaran.
"Sa,, saya tidak sengaja." Ucap Loren dengan suara gemetaran dan suara yang sangat pelan.
"He, tidak sengaja tapi kau berdiri di sana hampir 1 jam?! Katakan tujuan yang sebenarnya atau kau akan diseret ke ruang hukuman untuk mendapat 1000 kali cambukan!" Bentak Christian semakin membuat Loren bergetar dari ujung rambut sampai ujung kakinya.
Cambukan, dia sudah mendengar Bagaimana Marisa dicambuk, sekarang dirinya juga akan dicambuk?
'Kalau aku sampai dicambuk, maka aku tidak akan punya kesempatan untuk membalas Budi pada Kak Marisa. Kak Marisa akan semakin kecewa dan pengorbanannya akan sia-sia!' gumam Loren berusaha mengumpulkan keberaniannya.
Christian tidak akan tutup mata.