Gadis Kecil Milik CEO
Seorang perempuan dengan pakaian kumuh yang robek di sana-sini memperlihatkan kulitnya yang hitam karena tidak pernah dibasuh oleh air.
Meski kulitnya terlihat tidak terawat, namun siapapun yang melihat matanya bisa mengetahui bahwa di balik penampilannya yang buruk itu terdapat jiwa yang bersih dan suci.
Tapi sayangnya, tidak ada yang mau memandang matanya.
Semua orang menghindarinya karena dia adalah seorang gelandang dengan penampilan memuakkan dan bau menjijikan yang membuat siapapun akan muntah jika hendak mendekatinya.
Perempuan bernama Loren itu sedang berjongkok di trotoar di bawah pohon besar.
Ia menatap ke seberang jalan di mana seorang perempuan cantik sedang menggunakan sebuah dress berwarna kuning keemasan dengan gambar bunga teratai menghiasi pinggirnya.
"Ckk,, dia bahkan meluncurkan gaun yang belum selesai di desain. Memalukan!" Loren mengejek sembari memainkan jari telunjuknya di atas aspal.
Jari telunjuknya yang gemuk dipenuhi kotoran sedang membuat beberapa goresan tak kasat mata.
"Minggir...minggir...! Beri jalan untuk Bos Besar kami..!" Tiba-tiba teriak beberapa orang berpakaian hitam lalu segera membuka jalan dan mendorong satu-persatu pejalan kaki supaya memberi jalan untuk Bos besar mereka yang akan lewat.
Perempuan bernama Loren yang memakai baju compang-camping dengan sekali dorong langsung terhempas ke tengah jalan.
Dan sialnya, ia tertabrak oleh sebuah mobil yang sedang melaju dengan kencang.
Tubuh perempuan itu terhempas karena hentakan mobil yang membuatnya terjatuh tepat di depan seorang pria dengan setelan mahal membungkus tubuhnya.
Darah mengalir di atas trotoar membuat beberapa perempuan yang sedang lewat langsung menjerit ketakutan.
"Ahh!! Seseorang berdarah!! cepat menjauh!"
"Astaga gelandangan jelek itu!! Cepat menyingkir..!!"
Tidak ada yang berniat menolong, semua hanya menjauh ketika melihat darah dari seorang gelandang terciprat ke mana-mana.
Menjijikkan! Itu darah kotor!
Bos besar yang melihat gelandangan itu mengernyit, seketika tubuhnya memancarkan aura marah yang dingin.
Suasana terik hari itu tak mampu mengalahkan dinginnya aura yang dikeluarkan Bos besar.
Para pengawal merinding dan merasakan keringat dingin memenuhi kening, punggung dan telapak tangan mereka!
Sial..!
Seorang pengawal dengan cepat berlari untuk menyingkirkan perempuan itu. Ia mengulurkan tangannya untuk mengangkat Loren, tapi badan Loren yang penuh dengan lemak tak mampu ia angkat seorang diri. Sangat berat!!
Bagaiman bisa seorang gelandangan menimbun begitu banyak lemak?
Grrr.....
Para pengawal lain akhirnya membantu dan menyingkirkan Loren ke sisi jalan lalu membersihkan darah Loren yang mengalir di atas trotoar.
Setelahnya, bos besar yang terlihat angkuh itu terus berjalan lalu memasuki sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari tempat bos besar itu berdiri.
"Help me..!" Ucap Loren dengan suara pelan dengan air mata membanjiri pipinya.
Ia tak berdaya dan tidak ada satupun orang yang memperdulikannya.
Tak ada yang berteriak untuk memanggil bantuan dan tak ada yang berbelas kasih untuk mendekatinya dan memeriksanya.
Malah mereka semua menatapnya dengan jijik sembari menjauh darinya.
Tapi memang, sedangkan keluarganya saja tidak peduli dengannya, apalagi dengan orang-orang asing itu, mana mau mereka meluangkan waktu mereka yang berharga hanya untuk seorang gelandangan sepertinya?
Penglihatannya yang buram tertuju pada sebuah mobil yang dinaiki pria angkuh tadi.
"Tolong.." ucapnya sebelum matanya dengan berat terpejam menyambut kegelapan yang entah kapan berakhir.
Sementara bos besar yang sudah menaiki mobil dan hendak menjalankan mobilnya langsung terhenti ketika beberapa wartawan mendekatinya dan memotretnya.
Beberapa pengawal langsung mendekati para wartawan itu dan menghadang mereka.
"Siapapun yang mengambil gambar dan menyebarkannya atau hanya menyimpannya di kameranya akan dituntut oleh CB group!" Kata Sang pengawal membuat para wartawan yang sudah terlihat senang itu langsung memperlihatkan wajah tak berdaya mereka dan menurunkan kameranya.
Para wartawan segera menyingkir dan membiarkan mobil hitam itu berjalan pergi.
Kekecewaan terlihat jelas di wajah mereka sembari memandangi para pengawal yang sudah masuk ke dalam.
Siapa yang berani mencari masalah dengan pria bernama Christian Balthasar?! Tidak, jika kamu masih sayang pada nyawa-mu!
Namun, salah satu diantaranya tiba-tiba melihat seorang perempuan yang tergeletak di atas trotoar dengan darah yang sudah hampir membeku.
"Lihat...! Ada yang kecelakaan!" Teriak salah satu wartawan langsung mendekati Loren yang sudah pingsan sejak beberapa menit yang lalu.
"Cepat, aku akan meliput ini dan kau pergi mencari CCTV yang merekam tempat ini!" Kata salah seorang wartawan.
"Huh? Untuk apa meliput gelandangan. Jelek? Memangnya tidak ada berita lain?!" Sala satu reporter berkata acuh tak acuh.
"Bodoh!!! Gelandangan ini baru saja kecelakaan di depan bos besar, Christian Balthasar! Ini berita besar!
Cristian balthasar mengabaikan seorang perempuan yang kecelakaan di hadapannya!"
Para wartawan lain "..."
Bukankah Cristian Balthasar memang seperti itu? Semua orang tahu kalau dia kejam dan tidak memiliki belas kasih. Berhati sempit!
"Kalian bodoh!! Lupa berita sebelumnya?!" Wartawan itu kembali berbicara.
Semua wartawan kembali ingat akan kejadian dimana Christian membiarkan lolos seorang pria pelaku pelecehan, berita itu viral hanya karena ada nama Christian Balthasar di sana!
"Benar, hanya mengetik nama Christian Balthasar di berita kita maka berita kita pasti akan laku dan diserbu orang!" Para wartawan akhirnya mengerti lalu mereka segera berpencar untuk berbagi tugas.
Seorang pengawal dari bos besar yang hendak pergi mendengar ucapan sang wartawan itu dan segera turun dari mobil.
"Menyingkir semuanya! Kami akan membawa perempuan ini bersama kami!" Ucap pria itu lalu mengangkat Loren dan memasukkannya ke dalam mobil.
"Sial..! Sekarang kita tidak punya informasi apapun untuk diberitakan!" Para wartawan bergumam satu sama lain sebelum meninggalkan lokasi itu dengan penuh kekecewaan.
Sementara mobil yang membawa Loren langsung tiba di kediaman Bos Besar bernama Christian Balthasar.
Setelah mobil itu berhenti, beberapa petugas medis langsung mendekati mobil dan mengangkat perempuan itu dari atas mobil lalu melakukan pertolongan pertama.
Saat itu juga, mobil Christian Balthasar sudah tiba dan pria itu memicingkan matanya saat melihat petugas medis nya mengurus seseorang yang berpakaian compang-camping dan bentuk badan seperti gajah! Sangat gemuk!
Bau darah yang menjijikkan langsung membuatnya marah.
"Siapa dia?" Tanyanya pada asistennya dengan suara yang berat.
Dia sungguh kesal karena matanya telah ternoda oleh sebuah pemandangan menjijikkan itu.
Sang asisten yang tidak tahu apa pun langsung menoleh pada dua pengawal yang kini berdiri memberi hormat pada Christian Balthasar.
"Mengapa kalian membawa gelandangan ke rumah bos besar?!" Teriak sang asisten membuat dua pria yang sedang membungkuk 90° bergetar di tempatnya.
"Maaf Tuan, kami akan kembali membuangnya." Ucap salah seorang mewakili.
"Yang ku tanyakan, mengapa kalian membawanya, bukannya cara penyelesaian masalahnya!" Lagi bentak sang asisten membuat dua pria itu semakin bergetar ketakutan.
"Dia gelandangan menjijikkan yang tertabrak di depanku? Ckk, nasib buruk itu, singkirkan dia dari rumahku! Dan orang yang membawanya kemari, hukum 600 cambukan!" Ucap Christian Balthasar lalu berjalan memasuki kediamannya.
Jatuhnya seorang perempuan gelandangan yang tertabrak mobil di depan Christian Balthasar diyakini pria itu sebagai pembawa sial.
Semua itu karena setelah meninggalkan Loren yang kecelakaan dia bertemu dengan seorang musuh bebuyutannya hingga menahan mobilnya beberapa waktu sebelum lanjut kembali ke kediamannya.
Sungguh mengesalkan!
2 orang yang sudah membawa Loren ke rumah itu langsung memucat dan mereka segera diseret menuju ruang hukuman.
"Tuan,, tolong,, tolong lepaskan kami!! Kami tidak..!" belum selesai memohon keduanya sudah dibuat pingsan oleh para pengawal yang menangani mereka.
"Cepat..! Bahwa gelandang itu keluar dari rumah ini atau kesialan yang dibawa oleh gelandang itu bisa melekat pada rumah Tuan kita!" Asisten Christian Balthasar yang bernama Andreas langsung membentak pengawal lain yang masih membungkuk 90 derajat saat Christian Balthasar sudah memasuki kediaman nya.
"Baik Tuan!" Jawab pengawal itu lalu segera memasuki ruang medis dan menemukan Loren sementara ditangani oleh para dokter.
"Minggir..!" Perintah salah seorang pengawal langsung menerobos dan dengan susah payah mengangkat Loren untuk disingkirkan dari tempat itu.
"Apa yang kalian lakukan?!" Teriak seorang perempuan berusia 35 tahun yang merupakan sahabat Christian Balthasar.
"Bos Besar menyuruh kami membuangnya dan dia tidak boleh meninggalkan jejak apapun di kediaman ini.
Jadi segera bersihkan semua jejak darah atau apapun yang mungkin meninggalkan bekas karena perempuan ini.
Juga, semprot seluruh udara yang telah dilalui perempuan ini dengan disinfektan, bahkan sekecil apapun partikel yang ditinggalkannya tidak boleh mengotori kediaman Bos besar!" Kata Sang pengawal mengingatkan para petugas medis yang ada di ruangan itu.
Seluruh petugas medis terdiam dalam keterkejutan mereka, baru saja seorang pengawal datang membawa gadis malang itu dan memaksa mereka untuk menanganinya, sekarang harus di bawa pergi lagi?
"Sungguh malang, gadis itu terluka parah, dia akan meninggal jika tidak segera ditangani."
"Ssttt,,! Diamlah! Jangan berbicara jika kau tidak mau bernasib sama dengan gadis itu!"
Perawat yang baru saja berbicara langsung menutup mulutnya dan tidak berani lagi mengangkat wajahnya.
Siapa yang berani melawan Christian Balthasar?!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 487 Episodes
Comments
Berdo'a saja
segitu nya
2023-08-12
0
Quinnela Estesa
bos macam apa ini hadeh? anak buah segampang itu diperlakukan buruk. engga logis.
2023-08-11
0
Nanda Khusuma
ya ampun loren,, baru mulai baca udah sadis crita ny.. 😢
2023-03-16
1