NovelToon NovelToon
Pemilik Spirit War Terkuat

Pemilik Spirit War Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.

Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.

Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Pertarungan Sengit

Bab 9. Pertarungan Sengit.

Tiga hari berlalu.

Sesosok bayangan berkelebat cepat seperti sambaran petir berwarna biru. Sosok itu bergerak begitu gesit hingga dalam sekejap mata, bayangannya telah lenyap dari pandangan.

Dialah Han Yu, yang saat ini tengah melesat masuk ke dalam hutan kabut gelap, semakin dalam, mencari jejak monster beruang yang menjadi target misinya.

Dengan lima pancaindra yang tajam, ia mengamati area sekitar dengan saksama. Setelah perjuangan yang cukup melelahkan, akhirnya ia menemukan jejak monster beruang tersebut.

Han Yu mundur beberapa meter, menjaga langkahnya tetap ringan agar tidak menarik perhatian lebih banyak makhluk. Matanya yang tajam menyapu area sekitar, mencoba memahami situasi sebelum mengambil keputusan.

Monster beruang itu masih berdiri di tempatnya, menggeram dengan gelisah, sementara sepasang mata merah yang bersembunyi dalam kegelapan terus mengawasinya. Ada sesuatu yang tidak beres.

Ia memperhatikan lebih saksama. Semak-semak yang sebelumnya bergetar kini mulai tenang, tetapi udara di sekitar terasa lebih berat, seolah ada tekanan tak kasatmata yang mengendap-endap di antara pepohonan.

Tiba-tiba, dari balik bayang-bayang hutan, sosok lain muncul. Makhluk itu bertubuh ramping, tingginya sekitar dua meter, dengan kulit keras berwarna hitam mengkilap seperti lapisan baja alami. Sepasang tanduk melengkung di kepalanya berdenyut dengan cahaya merah samar, seirama dengan matanya yang bersinar tajam dan berbahaya.

Han Yu langsung mengenali makhluk itu, itu adalah Beastcaller. Monster level 3 tahap awal yang setara dengan kultivator ranah Evolusi tubuh. Mahluk itu memiliki kemampuan untuk mengendalikan binatang buas di sekitarnya.

Han Yu sempat membacanya sekilas di papan misi ,tapi dia tidak menyangka akan bertemu dengan mahluk itu disini.

Beastcaller adalah makhluk ramping setinggi dua meter dengan kulit keras kehitaman seperti cangkang baja, memberikan pertahanan alami. Ciri khasnya adalah sepasang tanduk melengkung yang berdenyut merah samar, itu merupakan sumber kekuatannya untuk mengendalikan makhluk lain.

Matanya merah terang, menatap tajam dan menanamkan ketakutan. Tangan dan kakinya panjang serta berotot, dengan cakar tajam yang jarang digunakan, karena Beastcaller lebih mengandalkan kekuatan mentalnya dalam bertarung.

“Jadi ini penyebabnya...” gumamnya pelan.

Monster beruang itu bukan bergerak karena nalurinya sendiri, tetapi karena dipaksa. Itu menjelaskan mengapa makhluk besar itu tampak gelisah, seolah berjuang melawan kendali yang mengikatnya.

Han Yu menghela napas perlahan. Jika dia tetap diam, situasinya bisa semakin buruk. Beastcaller bukan satu-satunya ancaman di tempat ini.

Dia sendiri juga tidak menyangka akan ada plot seperti ini, di mana ternyata muncul monster level 3 di hadapannya saat dia menjalankan misi.

Kemungkinan besar, monster Beruang yang mengamuk di daerah perkampungan juga dikendalikan oleh Beastcaller ini.

Segalanya menjadi lebih rumit sekarang. Namun, mau tidak mau, Han Yu tetap harus menjalaninya. Bagaimanapun, misinya adalah mengalahkan monster beruang itu. Tapi jika dia juga bisa mengalahkan monster level 3, dia akan mendapatkan keuntungan ganda. Ini bisa dibilang, mendapatkan dua burung dengan satu batu.

Han Yu merenung sejenak, menilai kelebihan dan kelemahan Beastcaller. Kemampuannya mengendalikan binatang dan distorsi pikiran jelas memberikan keuntungan besar dalam pertempuran kelompok.

Namun, ia juga sadar bahwa bergantung pada makhluk dan tanduk adalah kelemahan besar, sebuah serangan fisik yang kuat atau musuh dengan pertahanan mental solid bisa menggagalkan segalanya.

Kelincahan dan pertahanan alami memberi keuntungan, tapi kekuatan fisiknya masih menjadi titik lemah. Tak ada pertarungan sempurna tanpa risiko.

Tanpa ragu, ia merasakan energi biru mulai mengalir di sekujur tubuhnya. Udara di sekitarnya bergetar halus saat kekuatannya meningkat.

“Kalau begitu, aku harus menghabisi Beastcaller lebih dulu.”

Lagi pula, dengan kemampuannya mengendalikan ruang dan waktu, dia merasa memiliki modal untuk menghadapi monster tersebut.

Dalam sekejap, Han Yu melesat ke depan. Tubuhnya berubah menjadi kilatan biru yang bergerak begitu cepat hingga nyaris tak terlihat, menerjang Beastcaller sebelum makhluk itu sempat bereaksi.

Dalam sekejap, Han Yu melesat ke depan. Tubuhnya berubah menjadi kilatan biru yang bergerak begitu cepat hingga hampir tak terlihat, menerjang Beastcaller sebelum makhluk itu sempat bereaksi.

Namun, Han Yu terlalu meremehkan kemampuan Beastcaller. Insting tajamnya segera merasakan ancaman yang mendekat. Dalam sekejap, dengan gerakan gesit, Beastcaller mengendalikan monster beruang raksasa yang muncul dari bayang-bayang, siap menghadang Han Yu. Sementara itu, Beastcaller sendiri mundur dengan cepat, menjaga jarak, merencanakan langkah selanjutnya.

Bentrok yang tak terhindarkan pun terjadi. Cakar beruang yang tajam dan berkilau melesat dengan kecepatan luar biasa, mengarah langsung ke tubuh Han Yu. Cakar itu diselimuti api yang membara, berkilau dengan panas yang begitu mengerikan seakan bisa membakar segalanya menjadi abu.

Tanpa ragu, Han Yu segera mengaktifkan spirit Warnya. Batu-batu retak muncul di belakang punggungnya, bergerak dengan kecepatan luar biasa, lalu menyatu menjadi gumpalan energi padat yang membentuk armor batu hitam. Kilatan petir biru berderak liar, mengelilingi tubuhnya, menciptakan aura dahsyat yang siap menghancurkan apapun di hadapannya.

Gerakan cepat, tangan Han Yu terulur, dan dengan kepala tangannya yang diselimuti petir biru yang menggila, dia meraung dengan keras,

"TINJU PETIR PENGHANCUR!"

"WUSH!"

Seketika, cakar dan tinju bertubrukan dengan kekuatan yang mengguncang bumi. Ledakan energi yang luar biasa meledak, menciptakan gelombang kejut yang merobohkan pohon-pohon raksasa dan mengguncang tanah. Debu dan serpihan beterbangan, menciptakan kabut yang menutupi medan pertempuran.

"DUAR!"

Suara ledakan menggelegar, mengguncang seluruh area pertempuran. Han Yu terpental mundur beberapa langkah, namun dengan ketahanan tubuhnya yang luar biasa, dia kembali tegak. Di sisi lain, beruang itu terhuyung, namun tetap berdiri kokoh. Api yang menyelimuti cakarnya mulai meredup, namun tetap ada api membara di dalam mata beruang itu, menandakan bahwa pertarungan belum selesai.

Beastcaller, meski sedikit terhuyung, tetap mempertahankan kontrol atas makhluk buas itu, matanya berkilat dengan kebingungan dan ketegangan. Dia menyadari jika lawannya kali ini tidak bisa di anggap remeh, niat membunuh langsung melintas di matanya.

Di sisi lain Han Yu mengerutkan keningnya, dia tidak menyangka jika monster beruang di depannya cukup kuat, setara dengan monster level 2 tahap puncak.

Tubuh Han Yu kini semakin dipenuhi energi petir yang mengalir liar, siap untuk memberikan pukulan berikutnya.

"Ini baru pertarungan," ucapnya dengan senyum mengembang di wajahnya, seolah niat pertempuran dalam dirinya telah bangkit.

Di sisi lain, monster beruang mundur sejauh tiga meter. Ia mengerang kesakitan, seolah-olah tulang tangan kanannya retak. Rasa sakit itu semakin memperburuk kemarahannya.

Frustrasi melanda dirinya karena kendalinya kini dikendalikan oleh monster yang kekuatannya jauh lebih tinggi darinya. Dan sekarang, ia harus bertarung langsung dengan lawan yang kekuatannya setara dengannya. Tak hanya itu, lawannya juga menyakitinya.

Kemarahannya semakin membuncah.

Tatapan mata beruang itu semakin ganas saat menatap Han Yu, niat membunuh yang sangat besar merembes dari dalam tubuhnya, menyebar ke seluruh area sekitar.

Sekejap mata, matanya berubah menjadi merah darah.

Di sisi lain, Han Yu tertegun sejenak saat melihatnya. Jelas, ini adalah tanda tanda mode berserk yang akan aktif, mode amukan yang muncul ketika monster berada di puncak kemarahannya.

Bukannya takut, dia justru semakin bersemangat.

Selama tiga hari terakhir, Han Yu telah melatih keenam elemennya dengan sangat keras. Kini, dia tekah berusaha menguasai teknik-teknik dari semua elemen itu dengan sempurna.

Namun, untuk mengeluarkannya secara menyeluruh, energi Qi-nya belum cukup. Karena itu, dia harus memilih satu elemen yang paling tepat untuk digunakan dalam pertarungan ini.

Dan pilihan Han Yu jatuh pada elemen petir, elemen utamanya yang sudah ia kuasai sejak awal. Dengan Tinju Petir Penghancur sebagai salah satu jurus andalannya, dia merasa percaya diri melawan monster Beruang yang sedang dalam setengah mode berserk.

Di sisi lain Beastcaller yang mengendalikan beruang juga bukan tanpa cedera. Mode berserk beruang yang tiba-tiba itu jelas saja membuat tubuhnya terbebani. Mau tidak mau, kekuatan jiwa nya dilepaskan secara gila-gilaan untuk menjaga kontrolnya atas beruang itu tetap stabil.

Dan bentrokan kedua pun akhirnya akan segera di mulai.

Dalam sekejap, Han Yu melesat ke depan, tubuhnya berubah menjadi kilatan biru yang bergerak begitu cepat hingga nyaris tak terlihat.

Dengan kekuatan luar biasa, ia langsung menerjang beruang yang mengamuk.

Serangan Han Yu datang begitu cepat, namun beruang itu menyambutnya dengan cakar tajam yang menyambar dengan kecepatan mematikan.

Cakar beruang itu berkilau dengan api yang menyala liar, seakan siap membakar Han Yu menjadi abu. Namun, Han Yu tidak gentar. Armor batu hitam yang terbentuk di tubuhnya memantulkan kilatan petir biru, melindungi tubuhnya dari sebagian besar serangan.

Dengan gerakan luar biasa cepat, tangannya terulur, dan tinjunya yang diselimuti oleh petir biru bertemu dengan cakar beruang itu.

"DUAR!"

1
Abi
mantap,,,,,, up yg byk thor
❀SH. Fahira 𝐸𝓊𝓃𝒳𝒾𝑒 ❀꧂
keren ceritanya, masuk daftar list ya kak, nanti aku baca lanjutannya...

semangat terus kak author, semoga sehat selalu, biar bisa up terus💪🏻💪🏻💪🏻
Abi
lanjut thor
Abi
mantap, di lanjut thor
Jamal Amir
lanjutkan Thor
Rama Tayoo
semangat thorrr, semoga ga berhenti di tengah jalan sepertu novel2 lain nya
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: siap terima kasih atas dukungannya..happy reading
total 1 replies
Jamal Amir
lanjutkan Thor
Jamal Amir
lanjutkan Thor update banyak chapter nya
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: lagi proses bro..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!