Dibawah Ancaman Mafia Kejam

Ardy membalikan tubuhnya matanya melebar tak percaya melihat Ana yang tersungkur di lantai, ia tak menunjukan ekspresi apapun hanya airmata yang menetes tanpa mampu dia hentikan....

Ardy menatap Jesika dan mengepalkan tangannya...

''Mengapa kau selalu ikut campur urusan orang lain....apa kau tak pernah puas dengan hubunganmu sendiri...''

Jesika menatap Ardy....

''Kau membela gadis miskin itu Ardy...dia bahkan tidak sepadan dengan kita...dia hanya....''

''Aku mencintainya...kau dengar itu...aku mencintainya....''teriak Ardy dengan lantang di hadapan semua orang...

Semua yang ada di ruangan itu terkejut, hal yang sama juga di rasakan Danar..pria itu begitu terkejut, mengapa Ardy mempertaruhkan segalanya demi seorang gadis yang bukan dari kalangan mereka...

Jesika terkejut dan meradang...

''Kau sudah gila Ardy...''desisnya kesal....

Jesika mendorong tubuh Ardy dari jalannya dan melangkahkan kakinya menuju Ana yang masih tersungkur di lantai,

begitu marah karna Ardy mampu mempermalukan dirinya hanya demi seorang gadis murahan,,....

Jesika menarik lengan Ana dengan kasar, memaksakan dirinya bangun dan mereka saling menatap...

Ana....hanya berdiri dengan tatapan kosong, ia tak mampu berpikir lagi ketika semua orang yang ia cintai mengkhianatinya dengan kejam dalam waktu yang sama....Ana tidak sekuat itu untuk menerima semua kenyataan dalam sekejap...

Dia hanya seorang gadis 18 tahun, ia sungguh tak kuat menerima beban sebesar ini....Ana menatap pasrah pada Jesika yang masih ingin mempermalukannya...

''Apa yang kau berikan kepada adikku hingga dia begitu membelamu, yah....apa kau mau menjadi Cinderella di keluarga kami......aku beritahu padamu....bahkan untuk menjadi pelayan di rumahku saja kau...tidak pantas.....''

Ana mengangguk....

''Yah,.....apakah kau, sedang iri padaku...Jesika..''ucap Ana tertawa.....

''Aapa maksudmu...''

Ana tersenyum......

''Aku gadis yang seperti itu....dan kau benar aku murahan, katakan saja semua yang ingin katakan...aku menerimanya....hanya untuk malam ini.......''

Ardy melangkah mendekat....mengambil tangan Ana dan ingin membawanya pergi.....

Namun pria itu tertegun ketika Ana menghempas pegangannya.....keduanya saling menatap..........

''Kau yang paling tau aku Ari.....aku mengijinkan kakakmu mengataiku hanya untuk malam ini...''

''Ana...jangan dengarkan dia.....''

''Lepaskan aku...'' ucap Ana dengan sangat dingin hingga Ardy melangkah mundur...

Sedang Danar berdiri tak jauh dari sana dan menatap keduanya, jemarinya terkepal....ia bisa melihat para tamu saling berbisik entah apa....lalu pandangannya beralih pada Fera dan Steve yang saling berbisik juga......pria itu menghela nafas, ia tak suka melihat sikap pasrah Ana....namun masih melihatnya.....

Jesika tertawa......

''Aku akui kau gadis yang kuat, rasa malumu...sudah hilang...tentu saja pelacur sepertimu tak punya rasa malu itu....'''

''Aku...tak pernah ingin menjadi Cinderella.....dan kau bisa percaya padaku bahwa mulai sekarang...adikmu tidak akan aku biarkan mendekatiku...apa kau puas.''

''Wah...kau bertingkah seperti adikku mengejarmu...cih.........kau sangat pintar, tapi aku tau gadis sepertimu menghalalkan segala cara agar bisa menikmati kedudukan kelas atas seperti kami,......"

Anastasia....sayangnya kau tidak pantas, kau hanya pantas di jadikan simpanan atau pelacur.....''

Ana tersenyum,.....

''Cukup........aku rasa cukup malam ini Jesika Cline.....bawa adikmu bersamamu.....aku tidak membutuhkannya lagi...''desis Ana lalu berbalik...

Hal itu membuat Jesika meradang....ia mendekati Ana dan sesaat kemudian...

Paaaacccckkkk...........

Tubuh Ana terhempas ketika tamparan itu membuat tubuhnya terlempar jauh..........

Rasanya sakit, dan itulah batas kesabaran Ana yang ia berikan.......Ana bangkit dari lantai...mendekati Jesika yang terkejut melihat ada bekas darah di sudut bibir Ana....

Gadis itu tersenyum menang....namun tidak lama....karna sesaat kemudian...

Paccckkkkk............

Jesika membeku ketika wajahnya di tampar balik oleh Ana kali ini lebih keras hingga tubuhnya jatuh ke lantai....dengan ekspresi yang malu....

Para tamu sesaat saling berbisik namun Ana tidak perduli,....ia mendekati Jesika dan menaikan sudut bibirnya...

''Semutpun akan mengiggit walau dia sudah terinjak...biar aku tegaskan kepadamu nona, aku tak pernah ingin menjadi salah satu dari kalian......tidak akan pernah...''

Ana lalu melangkah meninggalkan ruangan pesta itu dengan langkah yang gontai....

Ardy pun berlari mengikuti Ana...meninggalkan Jesika yang malu sendiri...tak ada yang membantunya berdiri selain seorang pelayan....

Danar tersenyum ketika menemukan hal yang menarik dalam diri Ana....

''Aku menyukaimu...Ana...''bisiknya dengan senyuman misterius....

Danar melangkah melewati Jesika begitu saja tanpa menoleh....hingga Jesika mencegat kekasihnya..

''Sayang....kau mau kemana...''

Danar menghindari sentuhan Jesika dengan malas...lalu menatap Jesika dengan tajam.....

''Bukankah sudah berkali-kali aku ingatkan untuk kau...menjaga sikapmu di pesta keponakan tersayangku..''

Jesika menghela nafas, ketika ia baru sadar, seorang Danar Lois menjunjung tinggi nama baik....dan Jesika sudah melakukan kesalahan fatal itu....

''Sayang...bukan aku yang memulainya, gadis murahan itu,....''

''Cukup Jesika...kau membuatku semakin muak kepadamu....oya aku ingin menegaskan sesuatu kepadamu....dengar baik-baik..''

Tidak,.....inilah yang paling di takuti Jesika.....

''Sayang.....''

''Pertunangan kita batal, dan jangan memimpikan pernikahan denganku....aku sudah kehilangan rasa padamu...''ucap Danar dengan enteng........

Lalu melangkah...namun lengannya di cekal oleh Jesika yang tidak terima...airmatanya menetes....

''Danar....jangan bilang kalau kau....''

Danar tersenyum...ia meraih tubuh Jesika mendekat dan tersenyum....

''Kau tau kekuranganku sayang...aku mudah bosan..jadi aku ingin jujur kepadamu bahwa aku sudah bosan denganmu...jadi menyingkirlah dari jalanku segera....aku tak menginginkanmu lagi....''

Danar melepaskan pelukannya dan melangkah pergi meninggalkan Jesika yang tampak syok....masih menatapnya.....

''Anastasia.........kau benar-benar.....''jerit Jesika kesal.......

***********************************

Ana menarik gaun panjangnya yang menyentuh lantai aspal di jalan.....gadis itu terus melangkahkan kakinya menuju jalan raya yang sepi.....

''Ana......''

Ardy berlari ke arahnya dan menghalangi jalannya hingga keduanya saling menatap.......

Ana menghela nafas...saat ini ia sudah mati rasa.......

''Apa kau...menginginkan gaun ini lagi.....atau kau mau aku tidur denganmu untuk mengganti gaun mahal ini...''Ana tersenyum dengan wajah datarnya...

Ardy menggeleng...matanya basah, melangkah mendekati Ana yang bersikap sangat dingin kepadanya...tidak Ardy akan melakukan apapun demi maaf Ana....

''Ana.......aku...''

''Aku memaafkanmu Ari....aaah...aku salah, namamu adalah tuan Ardiansyah...aku benar bukan,...''

''Ana jangan seperti ini aku mohon....kau tau mengapa aku merahasiakan ini darimu...aku hanya tidak ingin.....''

''Kau tidak perlu menjelaskan apapun tuan Ardy.....aku sudah tau alasannya...tatapan Ana semakin tajam.....

Kalian orang kaya butuh hiburan dari si miskin yang tak berdaya ini.....yah...kalian butuh badut untuk membuat lelucon kalian sempurna...dan kalian lalu memilih secara acak dan aku yang terpilih...''Ana tertawa dengan keras....hingga tawa itu berubah menjadi isakan kesedihan....

Ardy menggeleng....ia mendekati Ana dan tersungkur di hadapan gadis yang ia cintai itu....

''Ana...maafkan aku...''wajahnya tertunduk penuh penyesalan...