"Aku hanya mengganggap dirimu baby sitter. Setelah dia terbangun, saat itu juga kau angkat kaki dari rumah ini!!!" Filio Ar Januar.
"Pernikahanku terjadi dengan keterpaksaan, namun aku berharap akan berakhir bahagia. Aku mohon lihat aku sekali saja," Asilla Candrawinata.
Diharapkan membaca TERPAKSA MENIKAH season 3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanzhuella annoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 08. Ingat Tasya
Di Mansion milik Sky dan Zeze
"Kesayangan Oma tumben hari libur mengunjungi Oma," kata Zeze melihat kedatangan Filio dengan wajah lesu.
"Lagi kangen Oma," jawab Filio palu membaringkan dirinya di sofa, menaruh kepalanya di pangkuan Zeze.
"Sepertinya ada masalah?" tebak Zeze sembari mengelus kepala Filio dengan rasa sayang.
"Biasalah Oma masalah pekerjaan," jawab Filio sembari memejamkan mata. Usapan di kepalanya membuatnya nyaman bahkan ingin tertidur.
"Sayang jangan terlalu memikirkan masalah pekerjaan kantor, karena itu tidak akan pernah ada habisnya," kata Zeze.
"Opa mana Oma?" tanya Filio.
"Tadi lagi membersihkan diri sayang baru habis olah raga," jawab Zeze karena suami tercintanya itu selalu rutin berolah raga, tidak salah jika tubuhnya selalu bugar walaupun sudah termakan usia.
"Oh," ujar Filio ber oh ria.
"Sayang bagaimana hubungan kamu sama Sinta?" tanya Zeze sedikit penasaran.
"Seperti yang Oma lihat, dia terlalu sibuk dengan karirnya," jawab Filio tak semangat.
"Itu resikonya punya kekasih seorang wanita karir, apa lagi pekerjaannya seorang model. Sayang kenapa pilihanmu jatuh kepada wanita berprofesi model? jujur Oma keberatan," ungkap Zeze dengan jujur. "Hmmm apa hubungan itu kalian bawa sampai ke jenjang yang lebih serius?" imbuh Zeze kembali.
"Dia tidak ingin menikah untuk saat ini Oma, padahal kami sudah membuat kesalahan," ujar Filio.
"Apa maksudmu Iyo?" bentak Zeze sehingga membuat Sky yang baru datang sontak kaget mendengar suara meninggi sang istri yang tidak biasanya.
"Sayang ada apa?" tanya Sky sembari menghampiri dimana Zeze serta Filio.
Filio menelan salivanya.
"Iya Oma itu tanpa disengaja, seseorang telah mencampurkan obat ke minuman Iyo," ungkap Filio.
"Ssst....Kejadian terulang lagi," kata Zeze sembari memijit ujung keningnya.
"Maksud Mommy apa?" tanya Sky yang tidak mengerti.
"Tanyain saja langsung kepada cucu kesayangan Daddy itu," kata Zeze dengan wajah kecewanya.
Filio menjelaskan kembali kepada Sky tentang apa yang barusan dibahas dengan sang Oma.
"Hmmm selalu kasus obat dalam dua periode," ujar Sky sembari mengusap dagunya setelah mendengar pengakuan Filio. "Tetapi Opa herannya kenapa Nak Sinta tidak ingin menerima pernikahan ini? padahal wanita-wanita di luar sana sangat menginginkan dapat menjadi pasanganmu Iyo," tanya Sky sedikit heran.
"Sinta lebih memikirkan karirnya yang lagi naik daun Opa, itulah alasannya." Ungkap Filio sembari bangkit dari pembaringannya.
Hmmm
"Maaf Nyonya saya menganggu," kata kepala pelayanan dengan tangan memegang paper bagian. "Ini ada titipan dari Nyonya Veronica," sang pelayan memberi paper bag kepada Zeze.
"Terima kasih," jawab Zeze setelah menerima paper bag itu.
"Ini oleh-oleh dari Sumatera," kata Zeze sembari membuka paper bag berisi makanan khas kalimantan. "Kebetulan mereka 1 minggu lalu mengunjungi kota Medan," imbuhnya kembali.
Zeze memang sengaja memesan bika ambon dan bolu meranti yang menjadi khas andalan asal Sumatera.
Kini mereka sedang menikmati oleh-oleh dari Veronica.
"Seandainya Tasya masih ada, dia sudah sedewasa kamu sayang," kata Zeze tiba-tiba ingat Tasya si bocah cantik dan imut.
Deg
Mendengar penuturan Zeze membuat Filio kaget dengar nama Tasya. Karena waktu itu mereka sama-sama masih kecil dan tidak begitu mengingat, kecuali melihat foto-foto kebersamaan mereka sewaktu kecil. Tentu saja Filio tidak begitu mengingatnya karena pada waktu itu usia mereka terbilang muda.
"Apa kamu masih ingat dengan Tasya sayang? putri Aunty Vero yang menghilang puluhan tahun lalu," ungkap Zeze.
"Iyo ingat namanya saja Oma, tetapi semuanya tidak ingat," jawab Filio memang tidak mengingat kebersamaan mereka waktu itu. Memori otaknya belum siap mengingat di usia 4 tahun. Sedangkan sekarang usia mereka saat ini 27 tahun.
"Kasian Aunty Vero, sampai sekarang dia belum ikhlas menerima kenyataan itu, apa lagi hanya Tasya satu-satunya buah hati mereka," ungkap Zeze.
"Dulu kamu sering sekali mengundangnya datang ke Mansion ini Iyo, bahkan kamu sangat menyayanginya seperti kamu menyayangi Fiona. Ketika kamu mengetahui Tasya hilang, kamu sangat sedih bahkan sering menangis. Dan kamu mohon-mohon minta diantarkan ke negara x untuk mencari Tasya," cerita Sky, sangat ingat dimasa itu.
"Iya sayang apa yang dikatakan Opa benar. Bahkan Tasya bilang ke Oma jika kamu yang paling tampan di sekolah, hmmm kecil-kecil cabe rawit." Cerita Zeze sembari terkekeh ketika mengingat bagaimana ekspresi wajah Tasya ketika bercerita mengagumi wajah sang cucu kesayangannya.
"Iyo tidak mengingatnya Oma," gumam Filio.
"Hmmm inilah takdir, yang tidak pernah kita ketahui. Semoga ada keajaiban dikemudian hari," Kata Zeze dengan wajah sendunya.
******
Asilla menjalani aktivitas seperti biasanya. Beruntung kehamilannya tidak ada masalah, bahkan dirinya seperti orang tidak berbadan dua. Semua makanan masuk kedalam mulutnya tanpa ada pilih. Rasa mual hanya di pagi hari itupun tidak berselang lama.
Lain halnya dengan Asinta, atas kehamilannya ia sangat menderita. Sering muntah-muntah dan sulit tidur. Sehingga mempengaruhi kegiatannya melakukan pemotretan.
Asilla sedang menjahit baju rancangannya sendiri. Itu adalah gaun pesanan Fredella yang mau ia bawa ke negara x karena ia masih menempuh pendidikan.
Hari ini janji Fredella akan mengambil jahitan itu.
"Kak Sila," panggil seseorang yang sudah hafal di telinga Asilla.
"Masuk saja sayang," begitulah panggilan Asilla kepada si gadis manja.
"Hmmm Kak Sila semakin hari semakin cantik," puji Fredella.
"Kamu terlalu lebay," jawab Asilla menghentikan aktivitasnya. Seketika pandangan Asilla berpusat kepada sesosok pria yang berada disebelah Fredella. Dalam benak Asilla menyakini jika pria itu adalah kekasihnya Fredella.
Hmmm
"Oya jadi melupakan sesuatu, kenalkan ini Kak Kendrick," kata Fredella memperkenalkan Kendrick kepada Asilla.
"Panggil saja aku Ken. Hmmm senang berkenalan denganmu Nona manis," goda Kendrick, jiwa playboy itu kumat bila bertemu dengan wanita cantik apa lagi itu adalah Asilla.
"Panggil saja Sila, senang juga berkenalan dengan anda Tuan Ken," jawab Asilla dengan formal.
"Jangan formal begitu. Hmmm usia kita seumuran, lagi pula aku bukan bos kamu," ujar Kendrick.
"Hmmm baiklah Ken," seru Asilla disertai senyuman. "Kalian ingin minum apa?" tanya Asilla.
"Apa saja boleh," jawab Fredella.
Asilla membuka lemari es, lalu menuangkan jus lemon kedalam gelas. Lalu meletakan ke atas meja sofa.
"Silahkan di minum," tawar Asilla.
"Oh iya ini pesanan Kak Sila," kata Fredella menyodorkan kantong yang sedari tadi di pegang.
"Terima kasih sayang, nanti Kakak kupas," jawab Asilla sembari menelan salivanya.
"Iiss Kak Sila sudah ngiler, sini biar Della kupas sekarang," Fredella langsung merebut kantong itu dan segera memotong buah mangga muda pesanan Asilla. Kebetulan di Taman Mansion sedang berbuah lebat.
Asilla semakin tidak bisa menahan gejolaknya untuk mencicipi potongan mangga muda itu. Sedangkan sejak tadi Ken mengerutkan kening melihat apa yang dilakukan oleh Asilla dan Fredella.
"Ini Kak silahkan dihabisi," kata Fredella.
Tidak menunggu lama Asilla melahap potongan demi potongan tanpa ekspresi menahan rasa asam pada umumnya. Bahkan ia merasakan mangga itu tidak sama sekali asam di lidahnya.
"Enak sekali sayang, hmmm apa kalian tidak ingin mencobanya?" tawar Asilla dengan mulut penuh.
"Tidak Kak Sila," jawab Fredella dengan mimik wajah jeleknya.
"Makanan paling terenak," racau Asilla sembari mengelus perut yang masih rata.
...******...