JUARA 2 KONTES BERTEMA BERBAGI CINTA
NOTE : Ide kisah ini berdasar pengalaman author sendiri yang dikembangkan sebagus mungkin.
Season 1 :
Perjuangan seorang wanita cantik bernama Sena yang berusaha menggapai cinta sang suami, Regan Anggara. Regan merupakan mantan dosen killernya yang harus menikah dengannya akibat perjodohan. Sudah 2 tahun hubungan pernikahan mereka namun Sena tak membuahkan hasil untuk mengambil hati dari sang suami, namun alangkah terkejutnya saat Sena memergoki sang suami yang tengah mesum dengan rekan kerjanya. Hati Sena mendadak sakit, pantas saja selama ini tak mau menyentuhnya, rupanya Regan sudah mempunyai wanita lain dan mengaku sudah menikah sirih dengan Maya dan kini tengah mengandung anak dari Regan. Parahnya, orang tua Regan yang selama ini baik dengan Sena ikut menyembunyikan rahasia itu.
Dan jangan lupakan Devan! Pria duda yang selalu ada untuk Sena bahkan siap menjadi suami baru untuk Sena.
Season 2 :
Ketika semuanya tak bisa ia gapai. Dia hanya bisa berusaha untuk tegar. Lika-liku kehidupan ini membuatnya menjadi sangat kuat.
Sena dan Devan berjuang keras untuk mendapatkan momongan.
Namun...... semuanya tak semudah itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 : Tak terduga
Pak Devan. Batin Sena.
Devan memandang Sena lalu memandang Regan. Sena
dengan cepat mencari keberadaan ponsel bosnya dan ternyata ada di lantai, dia
segera menyerahkannya pada Devan.
“Terima kasih,’ ucap Devan,
“Sama-sama, Pak.”
Tatapan Regan ke Devan seolah begitu dingin, setelah Devan pergi. Regan segera kembali menyantap makanan yang sudah datang. Mereka makan bersama-sama dengan diam. Sena pun menjadi mendadak canggung lalu memutuskan segera menghabiskan semua makanannya, Sena segera pergi meninggalkan Regan yang baru saja menghabiskan setengah piring. Ini kesempatan Sena untuk melarikan diri namun begitu sampai parkiran tangannya di cekal oleh Regan.
“Mau ke mana? Kita pulang malam ini juga!”
“Lepaskan! Aku tidak mau.”
“Kau ingin tahu konsekuensinya ‘kan? Maka dari itu pulang dulu dan kita bicarakan di rumah!”
Sena terus memberontak sampai seseorang dalam mobil
keluar. Devan tahu jika Regan adalah suami dari Sena namun dia juga tak tega melihat Sena yang memberontak seperti itu.
“Kau tidak mendengar jika istrimu meminta melepaskan
tangannya?” tanya Devan.
Regan tidak menggubrisnya dan tetap memaksa Sena untuk masuk ke dalam mobil. Tiba-tiba Devan juga mencekal tangan Sena. Terjadilah hal yang sangat tak terduga oleh Sena. Matanya menatap Devan, pria itu berusaha menolongnya.
“Bisa lepaskan tangan istriku?”
“Aku akan melepaskannya jika dia memang ingin ikut denganmu.”
Regan menatap tajam Devan, suasana menjadi panas
sampai wajah Sena berkeringat. Karena tidak ingin membuat kegaduhan akhirnya Sena yang mengalah pada Regan.
“Pak Devan, aku mohon lepaskan aku!”
Bibir Regan tersungging tipis. Devan segera melepaskan tangan Sena. Regan menarik tangan Sena dan mengajaknya masuk ke mobil. Di dalam mobil, Sena hanya diam. Dia tahu akan di bawa ke mana, Regan
membawanya ke rumah. Dia harus menguatkan hati jika harus bertemu dengan Maya.
Dalam kondisi yang lelah dan mengantuk, Sena terlelap begitu saja. Regan yang melirik baju sang istri yang sangat ketat segera menyelimuti dengan jaketnya.
Tangannya mengusap pipi Sena lalu menatapnya lembut.
Setelah puas menatap sang istri, Regan melanjutkan perjalanannya ke rumah.
25 menit kemudian.
Regan membangunkan Sena dengan menepuk pipinya
dengan kuat, seketika Sena terbangun karena merasa kesakitan.
“Sudah sampai, masuklah! Atau mau aku gendong?”.tanya Regan.
Sena segera bangun sebelum Regan menggendongnya, ia
melangkah masuk ke rumah yang lampu terasnya masih gelap tidak ada orang.
“Tenang saja! Maya masih di rumah orang tuaku.”
Sena dengan yakin membuka pintunya, setelah masuk ia
menyalakan semua lampu. Sorot matanya masih menatap gerak-gerik Regan. Pria itu mencari sesuatu di atas nakas yaitu berupa sebuah maps. Regan lalu melemparnya ke arah Sena. Dengan perasaan ragu, Sena membukanya dengan hati-hati. Dia membaca satu persatu berkas namun masih tidak paham.
“Selama ini kami menyembunyikan rahasia ini darimu karena permintaan Bapak. 2 tahun yang lalu Bapak menabrak adikku sampai tewas.’
DEG...
Sena sangat kaget, dia menggelengkan kepalanya. “Ini
tidak masuk akal? Jika Bapak menabrak adikmu maka seharusnya aku juga tahu.”
“Tidak masuk akal katamu?” Regan melempar foto jenazah adiknya yang bersimbah darah lalu juga ada beberapa foto dari CCTV jika si penabrak adalah Bapak dari Sena.
Pupil mata Sena bergetar, dia menutup mulut dengan
tangan seolah tidak percaya. Kenapa dia sampai tidak tahu akan hal ini? Semua orang berakting seolah tidak terjadi apa-apa di depan Sena. Air mata Sena tumpah, ia kecewa dengan sang Bapak karena tidak jujur padanya. Makanya Bapak
sangat takut dengan keluarga Bram.
“Tapi apa hubungannya kematian adikmu dan pernikahan
ini? Aku masih tidak paham.”
“Waktu itu Papa mau menjebloskan Bapak ke penjara
namun Papa berubah pikiran dan memintamu untuk menikah denganku. Awalnya aku
menolak karena kau adalah mantan mahasiswiku namun pada akhirnya aku menyetujuinya karena ingin membalas dendam atas kematian Rio,” jelas Regan.
Sena terhuyung dan terpentok dinding, kepalanya begitu sakit mengetahui fakta itu. Regan
mendekatinya, tangannya mengusap rambut Keyna yang ungu. “Masih yakin ingin
bercerai denganku? Jika iya, kasus ini akan aku buka kembali dan tentunya Bapak akan masuk penjara.” Suara Regan membius Sena dan membuatnya bergetar hebat.
“T—tapi a—aku tidak tahu apa-apa, kenapa malah membalas dendam padaku?”
Regan mundur, ia mengusap wajahnya kasar. Sena
merupakan mahasiswi yang menjengkelkan baginya, entah kenapa Regan ingin sekali
membuat Sena menderita dalam pernikahan ini.
“Tidak masuk akal jika ingin membalas dendam padaku,”
teriak Sena dengan isak tangisnya.
“Tidak masuk akal katamu? Adikku meninggal di umur
24 tahun karena Bapakmu. Lebih perih mana? Kami kehilangan Rio dalam keluarga kami. Jika mau menyalahkan lebih baik menyalahkan Bapak, kenapa dia mau menikahkan putrinya dengan salah satu keluarga korban,” jawab Regan.
Sena terjongkok, dia menangis tersedu-sedu. Hatinya
terasa sesak terjebak dalam permainan ini dan sang bapak menjadikan dia umpan
untuk sebuah pembalasan dari Regan. Regan mendekatinya, ia memeluk Sena dengan
erat. Kini Regan sudah tidak ingin membalas dendam lagi dan akan menerima pernikahan ini mulai dari awal.
“Maafkan, aku! Aku mulai sadar jika yang aku lakukan
sangat salah. Aku ingin memulai pernikahan ini dari awal lagi. Beri aku kesempatan untuk memperbaikinya.”
“Sakit sekali Kak Re, kau sudah berhasil membalas dendam apalagi ditambah kasus Maya. Sudah puas? Hah?”
Regan memeluk Sena dengan erat, kasus Maya adalah
diluar perkiraannya. Regan terjebak dengan Maya juga bukan keinginannya. Kini Maya tengah mengandung anak Regan
membuat Regan tidak ada pilihan lain untuk menikahinya. Sena masih menangis histeris
sambil berjongkok, Regan memberinya pelukan yang erat. Dia sudah menyesal menyakiti hati Sena.
“Senarita, aku mohon, jangan minta bercerai! Ayo perbaiki hubungan ini! Aku janji akan adil dengan kalian tapi jika kau tetap
ingin minta bercerai maka kasus akan aku buka kembali. Pilihlah dengan bijak!” ucap Regan dengan menggunakan ancaman.
Regan membopong Sena menuju ke kamar, Sena masih menangis tersedu-sedu. Regan membantu mengusap air mata Sena dan menatap wajah Sena yang berbalur kesedihan. Sesak sekali yang dirasakan Sena, wanita tak tahu apa-apa itu menjadi sebuah jaminan pembalasan dendam. Hidung mancung Regan
menyusuri pipi Sena seolah ingin mencium namun bibir belum menempel. Sena hanya diam pasrah tidak ada penolakan.
“Aku suka rambut ungumu,” ucap Regan dengan nafas
yang menderu. “Pikirkanlah, Senarita! Memperbaiki hubungan ini atau Bapak akan masuk penjara?”
Regan mulai menempelkan bibirnya pada leher Sena, ia
menggigiti dengan manja. Sena yang masih syok hanya diam saja sambil meneteskan
air mata. Deru nafas Regan mulai terasa, pria itu sudah terbawa ***** yang mendalam.
“Hah... hah... hah... aku ingin melakukannya malam
ini, Sena-ku,” Regan mencium bibir Sena, ia semakin memperdalam ciumannya. Pria
brengsek itu memanfaatkan keadaan Sena yang sedang syok dan putus asa.
untung sena udah cerai....
jadi ga ketularan virus edan
obral janji sana.sini...
q baca aja ikutan emosi😡😡
kok bapaknya sena dibawa2