NovelToon NovelToon
MENCARI CINTA SEJATI

MENCARI CINTA SEJATI

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / POV Pelakor
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei Sandra

Ini kisah seorang seorang gadis kaya raya mencari cinta sejati menyamar jadi karyawan sederhana. Sania kembali ke tanah air demi mencari kebenaran kematian ibunya. Selama di tanah air Sania jatuh cinta pada pengusaha kaya namun sayang ditinggal nikah. Demi melanjutkan rencana balas dendam pada keluarga penyebab kematian sang ibu juga pada mantan pacar Sania rela menikah dengan laki beristeri yang penyakitan. Mampukah Sania mencari fakta Kematian ibunya sekaligus tuntaskan dendam pada mantan pacar? Semua jawaban ada di kisah ini. Silahkan simak kisah Sania mencari cinta dan tuntaskan dendam!

Ini karya perdanaku. Mohon dukungan para pembaca. Tinggalkan jejak agar penulis makin semangat update. Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Sandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesal

Sania mendecak makin kesal melihat cowok itu kembangkan senyum seakan Sania akan terpesona oleh tampang pesolek model baru.

"Cari perhatianku ya?"

"Ciiisss..banci kekinian saja sok keren. Aku takut SIM ente hasil merayu polisi. Lihat tuh pintu mobil gue ngak bisa buka! Parkir tempat lain nona macho!"

"Nona macho?? Nona kok macho? Kau mau bilang aku ini laki kalengan?" ucap laki itu agak sewot

"Apa bukan?"

"Bukan..aku pejantan tulen..kau mau rasakan keperkasaanku?"

Sania mendesah sinis. Laki gila. Sok kecakapan dengan tampang dimake up. Dikasih gratis juga ogah.

"Boleh tuh! Anjing betina tetanggaku sedang nyari pejantan. Kau boleh coba daftar. Siapa tahu si Sarah suka padamu."

"Pedas amat mulut kamu nona kecil! Bilang saja tertarik padaku mau kenalan." Laki itu tak mau kalah masih yakin Sania mau kenalan dengannya.

Sania melelet lidah tak mau berdebat dengan orang setengah sinting. Lebih baik mundur cari parkiran lain dari pada panjang lebar sama orang full stress. Sania mundurkan mobilnya cari tempat lain yang agak jauh dari laki itu.

Sania tak mau buang waktu percuma. Hari ini dia sudah lelah. Belum sempat sholat Asar pula. Tujuan Sania saat ini hanya cepat belanja dan pulang. Hari pertama kerja ditambah keluarnya tender proyek PT SHINY menyita pikiran Sania.

Sania melangkah pasti menuju ke supermarket di mana tersedia segala keperluan. Berbeda dengan pasar tradisional yang membuat kita harus berputar putar untuk cari keperluan. Di sini segala lengkap tanpa perlu melangkah jauh. Dan di sini lebih bersih tak perlu berdesakan dengan para ibu ibu yang senang belanja sambil ngerumpi kalau jumpa teman.

Dalam sekejap troli Sania penuh dengan berbagai keperluan. Dari barang dapur sampai keperluan pribadi. Semua komplit. Begini Sania tak perlu belanja sampai berminggu. Paling nanti tambah dikit dikit sayuran dan ikan.

"Hei..." seseorang menepuk bahu Sania pelan.

Laki setengah sinting berdiri di hadapan Sania sambil nyengir sok cakep. Kacamata hitamnya sudah ganti tempat bertengger di atas kepala. Mata laki itu memang indah persis mata cewek. Bulu matanya panjang tebal lagi. Wajar kalau orang menganggap laki itu banci kalengan.

"Ngapain?" ketus Sania tak bersahabat. Gadis ini dorong trolinya menjauh dari laki cantik tersebut. Laki itu menahan troli Sania pakai kaki kanan. Troli Sania tak bisa bergerak gara ulah laki cantik nan rupawan.

"Kau harus tanggung jawab bikin pamor ku runtuh."

Mata indah Sania terbelalak besar saking geram diminta tanggung jawab. Laki itu santai tebar pesona seraya menyisir rambut pakai tangan.

Otomatis kacamata di kepala nyungsep ke lantai dengan mulus. Suara jeritan kecil bocor dari bibir merah sang laki jadian. Sania tertawa geli melihat laki itu cepat cepat pungut kacamatanya. Lalu cari kalau kalau pecah.

"Takut ngak sanggup bayar kacamata pinjaman satpam komplek?" ejek Sania tak tanggung rendahkan harga diri cowok cantik itu.

"Beracun amat mulut mungil mu! Ini kacamata hadiah dari bintang k pop Korea. Sembarangan.."

"Barang gituan banyak di loakan. Paling seharga gopek."

"Emang masih ada barang seharga gopek? Puntung rokok saja seharga seribu." cetus laki muda itu masih sibuk pelototi kacamata kesayangan.

Lagi lagi Sania dibuat geli oleh ocehan laki cantik itu. Siapa yang mau beli puntung rokok. Itu cuma kalimat asal bunyi dari laki cantik.

"Adik kecil..aku mau pulang! Jangan ganggu aku ya! Pergi main di timezone sono! Kalau ngk ada uang beli koin biar kakak yang beri. Ok?" Sania tak mau ladeni orang kurang kerjaan macam anak ini.

"Adik? Memangnya umurmu berapa?"

"Dua hari lagi limapuluh tahun. Sudah tua kan?"

"Oh..masih tuaan aku. Umurku limapuluh lebih dua hari. Artinya aku lebih tua empat hari. Panggil aku mas..Mas Fadil yang terganteng seantero dunia."

"Ngaca ya kek! Tampang mirip sinden ketebalan bedak dibilang ganteng. Kambing tetanggaku lebih ganteng."

"Kok tetanggamu pada piara hewan? Tadi anjing, sekarang kambing. Jangan jangan sebelahnya lagi piara macan! Tinggal dekat kebun binatang ya!"

"Terserah! Aku mau pulang. Suamiku sudah menunggu. Suamiku galak."

Laki cantik yang ternyata bernama Fadil mengelus dagu klimis nya pasang tampang sedang memikirkan sesuatu yang berat. Sania ambil kesempatan ini dorong troli menuju ke meja kasir.

Fadil tersadar Sania sudah menjauh. Bukan Fadil namanya kalau tak kejar Sania sampai ke meja kasir.

Sania meringis melihat Fadil belum kapok menggodanya. Fadil memang lucu menghibur namun Sania tak punya waktu ladeni orang gitu.

"Hei..tetanggamu pasti pasang poster awas anjing galak. Satunya lagi awas kambing bandot dan kau pasti pasang awas suami galak ya!" Fadil keluarkan kalimat ini pas sampai di depan Sania. Sania tak dapat tahan tawa lagi. Suara Sania renyah menembus gendang telinga Fadil. Bagi Fadil itu tawa paling merdu di telinga. Lepas tanpa rekayasa.

"Dasar gila kamu! Sudah..aku harus cepat pulang. Perutku lapar..mau masak."

"Aku numpang makan ya! Oya mbak kasir yang caem...aku yang bayar semua belanjaan ini soalnya aku mau numpang makan di rumah yang ada suami galak."

"Jangan! Uangku menangis dibiar nganggur lama dalam dompet. Terima kasih niat baikmu. Dan aku tak undang kamu makan di rumahku."

Fadil menunduk kecewa tak dihargai Sania. Biasa cewek paling suka dibayarin. Semua cewek yang dikenal Fadil bersorak senang kalau laki cantik ini keluarkan kartu kredit unlimited. Baru kali ini ada yang nolak.

"Bener tak mau dibayarin?" Fadil masih usaha menarik perhatian Sania.

Sania mengangguk yakin sambil beri senyum manis pada Fadil. Sania bukan cewek gampang terpesona oleh materi maupun tampang ganteng. Bobby sudah beri Sania pelajaran berharga untuk tak sembarangan percaya pada laki. Bobby yang sudah lama bersama bisa buat sensasi yang bikin hati Sania hancur lebur. Sania akan lebih hati hati hadapi para cowok.

"Terima kasih niatmu adik kecil. Kalau ada jodoh kita pasti jumpa lagi." Sania tahu Fadil tak berniat jahat cuma usil. Fadil kelihatannya cari perhatian orang. Mungkin anak ini korban keluarga juga maka cari jati diri dengan bertingkah urakan. Sania tak termakan oleh rayuan anak kecil gitu.

Sania mendorong troli menuju ke parkiran setelah membayar semua harga belanjaan. Sania lega bisa lepas dari anak setengah sinting itu. Walau sinting, Fadil cukup menghibur Sania di kala badan lelah. Anggap saja hiburan gratis.

Tak makan waktu lama Sania tiba di apartemen. Lewat lift Sania naik ke tingkat 9 di mana kamarnya berada. Memang apartemen kecil namun nyaman. Sania sengaja cari tempat tenang agar bisa jauh dari kebisingan. Hati Sania masih dipenuhi rasa sakit oleh kelakuan Bobby. Bekerja dan cari kedamaian sendiri mungkin akan jadi obat penyembuh luka dalam.

Sampai dalam rumah Sania bongkar belanjaan lalu susun menurut posisi masing masing. Tempat Sania kecil maka gampang di tata. Dalam sekejap mata semua tersusun rapi. Sania lanjutkan dengan memasak bubur putih tanpa minyak. Makanan favourite Sania selama ini. Pendamping bubur adalah bakpau goreng kosong. Makanan sehat tapi bikin perut kenyang.

Setelah bereskan dapur Sania pergi mandi segarkan badan. Badan pegal lengket lengket teratasi oleh mandi sore hari. Segala keruwetan hilang sesaat. Besok bakal muncul lagi masalah baru. Sania optimis jalani hari hari mendatang tanpa libatkan nama Bobby lagi.

Sebelum tidur Sania meneleponi Lisa mau minta maaf tak dapat datang karena sudah terlalu sore ditambah jumpa laki cantik yang rada miring dikit.

Benda pipih yang jadi pacar abadi semua insan di dunia sudah berada di tangan Sania. Ponsel pinter jadi prioritas utama manusia seluruh dunia detik ini. Dalam tas, saku baju celana pasti ada benda ini. Benda ini bisa hubungkan setiap insan tanpa batas. Saat ini tak ada jarak antara sesama manusia selama ada benda ajaib tersebut.

"Assalamualaikum sayang.." sapa Sania begitu terdengar suara Lisa.

"Mau tinggalkan aku demi cowok lain ya. Selingkuhan mana berani rebut pacar aku?" Lisa nyerocos bak petasan. Sania jauhkan hpnya dari kuping berhubung suara Lisa nyaring menggigit gendang.

"Kok tahu aku dapat cowok baru? Ada bakat deh jadi tukang ramal."

"Ya Allah..benar dugaanku. Kau berselingkuh. Cowok mana biar kuulek sampai hancur."

Sania tertawa kecil sambil bayangkan cowok cantik yang konyolnya sebelas dua belas dengan Lisa.

"Tadi aku belanja. Kami jumpa di parkiran. Orangnya usil juga kocok perut. Sok kaya mau bayarin belanjaku!"

"Kau mau?"

"Apa itu gayaku? Bobby saja tak kuijinkan bayarin hidupku apalagi cowok baru kenal. Mau taruh di mana wajah imut ku? Eh...apa rencanamu setelah resign? Kawin sama sepupu jauhmu?"

"Ogah...duda beranak satu..belum nikmati masa pengantin sudah harus jaga anak. Tiga lagi..cepat keriput aku. Ngak..nikmati libur panjang dulu sambil bantu papa di bengkel. Di bengkel masih ada pemandangan indah kok."

"Maksudmu?"

"Tuh pegawai papa yang namanya Rangga. Lumayan ganteng. Kulitnya putih bersih seperti opa Korea."

Sania terbayang wajah dingin Rangga. Ramah hanya waktu pertama jumpa. Setelah tahu Sania bukan pelanggan langsung sedingin es kutub selatan. Pancaran mata Rangga seperti menyimpan duka mendalam. Pancaran mata gitu juga ada dalam mata Bara. Mengapa Sania jumpa orang penuh kesedihan dalam waktu bersamaan.

"Siapa dia? Dia menyimpan misteri dalam danau mata."

"Dia sudah tiga tahun ikut papa. Sarjana teknik mesin tapi tak gunakan gelar cari kerja malah mentok di bengkel papa. Aku pun jarang ngobrol dengannya."

"Emang dia tinggal di mana?"

"Di bengkel sekaligus jaga bengkel. Anaknya lumayan baik."

"Muji terusan..apa ada niat terselubung? Mau gadai cinta pada Rangga?"

"Belum ada rencana. Pacarku cukup kamu saja. Aku belum mau selingkuh."

"Pacarku yang setia. I lope ente.."

Lisa tertawa dirayu Sania. Mereka seperti punya kelainan jiwa saling merayu untuk hibur hati.

"Geli aku...besok kalau sempat pulang sini ya. Mama akan bikin sayur bening untukmu. Mama bilang kamu anak paling gampang diurus. Tak cerewet macam aku. Dia lebih sayang padamu.."

"Mungkin mama lupa kamu cerewet warisan dari siapa. Papa orangnya kalem kok! Oya besok aku transfer duit buat beli tanah sisanya. Kau tolong beliin ya!"

"Huuss beli tanah kayak beli bedak. Ditabur terus..kamu pantau dulu sisa tanah itu! Agak basah seperti rawa."

"Aku tahu maka minta beli. Mungkin bisa murah. Nanti kita timbul kerikil sampai kering. Tenang saja..aku sudah ada perhitungan. Bangunan cakar langit saja bisa kita taklukkan. Apalagi cuma tanah becek. Tinggal pakai tongkat ajaib nenek sihir. Simsalabim...menjadi."

"Kalah deh omong sama kamu. Terserah...aku tunggu kamu! Jangan bawel lagi. Cepat tidur mimpi aku ya!"

"Mimpi jewer kuping ente kan? Resign tanpa perhitungan."

"San..aku sudah tak betah sejak kamu pergi. Bukan karena kamu kok. Cepat atau lambat aku pasti keluar. Putri juga mulai ancang nyari kerja lain."

"Tunggu aku golkan proyek PT SHINY. Aku akan rekrut kalian dua. Aku akan minta Pak Bara masukkan kalian kerja. Kita adalah team kompak jadi harus selalu bersama."

"Terima kasih."

"Ok...selamat malam say! Tidurlah!" Sania menutup hp tanpa tunggu jawaban Lisa.

Sebenarnya Sania merasa tak nyaman Lisa keluar dari kantor Bobby gara gara adu mulut dengan laki itu. Sania menyeret Lisa dalam kesedihannya. Sania berjanji akan bayar semua rasa sakit di hati Lisa.

Malam berlalu tenang bagi Sania dan Lisa. Esok masih ada harapan baru menanti mereka. Yang penting semangat.

Di rumah mewah keluarga Barata terlihat sepi suram. Tak ada cahaya gemerlap dalam rumah itu walau isi rumah luks penuh barang mewah.

Bobby termenung sendiri dalam ruang kerja sambil isap rokok. Asap nikotin memenuhi seluruh ruang kerja yang selalu rapi itu. Otak Bobby dipenuhi berbagai rasa. Kesal, marah juga kheki. Hanya demi nama besar dia korbankan harta juga perusahaan. Keuangan perusahaan mulai seret sejak menikah. Biaya pernikahan mencapai ratusan milyar belum lagi pengeluaran Ranti yang bak air bocor. Sebulan bisa habiskan milyaran untuk pengeluaran tak jelas. Bobby betul betul pusing.

Sania yang selama ini tangani proyek juga tak jelas keberadaan. Gadis itu pasti marah sekali ditipu habisan. Tapi Bobby tak merasa bersalah karena janji akan tetap nikahi Sania walau status isteri kedua. Sania adalah mesin cetak uang Bobby yang tak boleh hilang. Cuma di mana harus cari gadis itu. Sekarang sudah hampir dua bulan Sania menghilang. Tak ada kabar sama sekali.

"Darling...." suara manja seorang perempuan tiba tiba muncul di depan Bobby.

Bobby mendongak mendapatkan Ranti berdiri di hadapannya memakai baju tidur sexy. Samar samar perut Ranti mulai buncit mulai tampak. Ini tak mengurangi daya tarik bintang top itu.

"Belum tidur?"

Ranti menghampiri suaminya lalu duduk di atas paha Bobby sambil mengelus dada bidang Bobby.

"Pingin bobok bersamamu. Anakmu rindu pada daddynya." rengek Ranti manja.

"Tidurlah dulu! Aku masih banyak kerja."

"Urus proyek PT SHINY ya! Mamiku bilang tender proyek sudah diumumkan. Apa kamu sudah dihubungi? Bukankah proyek itu akan diberi pada kita?"

"Kalau diberi pada kita tak mungkin keluar pelelangan. Justru kesempatan kita sangat kecil."

1
Novida Eryani
Luar biasa
Bunda
ikutan ngakak di part ini 😀😀😀
Sri Mulyati
visual dong tambah deru
Fera Bintang
Luar biasa
P. Ary
waaaahhhh anaknya dah hampir 10 thn dooooooooonzzz thorrrrrr
cAmiEe
alur cerita dan bahasanya bagus.....
Endang Supriati
aneh sih bara kenapa pusing sih!!! tinggal tolak si arsy tdk terima! kan hak nya sbg pengusaha. sy juga pengusaha,,,ada kary yg lalai datang telat 3 x pecat.
karyawn tdk bisa up to day dgn hasil kerja pecattt.
awal porong gaji potong transoirt, potong yang makan 75 % klu melanggar etos kerja. ada urusan apa sama karyawan.!!
pecat satu yg melamar jutaan. yg tudak tahu diri kary..pada belagu demo demo dioecat jf gembellll.
Endang Supriati
klu memang rumah atas nammamu! kenapa engga dijual!!! apa urusan nya sama mereka.peduli syetan.tahu.!!
Endang Supriati
sakit kanker blom ada obatnya sampai sekarang, klupun minum obat utu cuma pereda rasa nyeri! bukan obat. kemo malah kanker jd cepat merata dan menyebar kemana mana. akar kanker itu seperti rambut halus dan banyak begitu.
Endang Supriati
laki2 iru 1 juta pwrsen tdk suka sama anaknya.
males urus anak, anak bagi laki2 cuma buat kebanggaan bahwa dia bisa bikin perempuan hamil, artinya dia laki2 sejati.
hampir semua laki2 cuma senang bikinnya. jd anak dan hamil paling benci dan sebell klu belum nikah banyak suruh gugurin! males basnget suruh tanggung jawab. klu tdk taskut dosa dan hukum. pasangan zinahnya hamil klu mau suruh gugurin dia senang banget hamil lagi gugurin lsgi terus maunya begitu dan tak perlu nikah dgn perempuan model begini, krn apa! buat apa dinikahi! engga dinikahi bisa ditidurin setiap saat. tujuan nikah apa? mau ngesex tanpa zinah kan.
lah ini si Ranti dgn bangga mau di ajak tidur tanpa dinikahi.
yg bodoh tuh boby,,, perempuan murahan kok di taburin benihnya. laki2 bejad dunia biasa memandangnya. klu peremouan rusak dan murahan sdh jelas GEN LIAR gimana turunannya!!!
Endang Supriati
masa org pinter cerdas buat rancangan dan penanggung jawab proyek ! MISKIN TDK OUNYA UANG. NGAPAIN KERJA !!! BUAT KANTOR SENDIRI. HRSNYA DISAMPING GAJI BONUS 5 % DR NILAI PROYOEK , SANIA MASIH BODOH AJA.
Endang Supriati
saya bekerja ada di 4 tempat pindah2 total 27 thn,dr lulus kuliah umur 22 thn. sampai umur 49 thn. sy pindah kerja cukup bikin surat pengunduran diri yg ttd yg buat surat dong.
Anonymous
Masak kmr VIP gak disediakan air minum ? Othor lupa kali ya...
Iis Wahyuni
fadhil
sur yati
suka bgt thor intinya klo kt berbuat pasti akan menuai kebaikan krna Allah tdk tdr ya kan Thor 5 bintang thor
sur yati
betul bgtttt Thor
#ayu.kurniaa_
.
Capricorn 🦄
keren
sur yati
datang lgi deh ulet keket noh tanya ma bininya bara gk bsa pp klo bukan krna bininya
sur yati
alah dri awal dia sumpah trs bergudang" cewek nya msh ja sumpah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!