Aku tak mempunyai daya ketika Papa yang terbaring sakit mempunyai permintaan terakhir. Aku harus menikah dengan sahabat papa atas kemauan terakhir papa. Tidak mungkin aku menolak permintaan orangtuaku satu satunya.
Apakah aku akan bahagia hidup dengan sahabat papa? Jangan lupa baca novel ini,nantikan terus update cerita setiap harinya.
jangan lupa juga baca novel "Cinta dan Sahabat" Selamat membaca reader's semoga kalian suka dengan karya karyaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 // Bertemu Masalalu
Cahaya Matahari masuk ke dalam sela sela jendela kamar Gustaf Dan Vanly. Vanly membuka matanya perlahan. Dilihatnya Gustaf masih tertidur pulas dan segera membangunkan suaminya dari tidurnya, karena Gustaf harus menghadiri pertemuan dengan klien pagi ini.
"Mas bangun. Apakah kamu gak jadi meeting hari ini?"
"Hem, bentar lagi sayang aku masih ngantuk." jawab Gustaf dengan bermalas-malas
"Mas ini hampir jam delapan." Sahut Vanly dengan mengusap rambut Gustaf.
"Apa?" Teriak Gustaf terkaget mengetahui kurang satu jam lagi dia harus bertemu klien. Gustaf berlari ke arah kamar mandi dengan cepat. Vanly yang melihatnya hanya tertawa.
Setelah keluar dari kamar mandi, Gustaf melihat Vanly menyiapkan baju kantornya, entah apa yang merasuki Vanly. Tidak biasanya Vanly menyiapkan baju suaminya, Gustaf pun sangat heran dengan perlakuan Vanly pagi ini.
"Kok ada yang beda" Gustaf membuka pembicaraan.
"Apa mas?" Tanya Vanly
"Lagi kesambet apa nih istri Gustaf Ardiansyah Sutopo pagi-pagi nyiapin baju kantor suaminya." Ledek Gustaf.
"Apaan sih mas.. Yaudah gajadi deh. Aku masukin ke lemari aja" Ucap Vanly mengalihkan pembicaraan. Gustaf melihat pipi istrinya memerah seketika akibat ulahnya.
Setelah mengganti pakaiannya Gustaf segera turun untuk menyantap sarapannya. Sedangkan Vanly memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai menyantap sarapannya Gustaf segera menaiki mobilnya dengan cepat karena waktu menunjukkan pukul 08.20 wib.
---
Sesampai di kantor Gustaf memasuki ruangannya, bukan materi presentasi yang di buka melainkan gallery foto di ponselnya. Ia melihat beberapa foto Vanly saat di labuan Bajo.Seketika Gustaf teringat bahwa tadi ia tidak sempat berpamitan pada istrinya karena tergesa-gesa. Gustaf pun segera mengirimkan pesan singkat pada istrinya, yang memberitahu bahwa ia sudah berangkat.
Gustaf
Hai nyonya Vanly Sutopo, lagi apa?
Maaf tadi mas gak bisa pamit sama kamu, karena kamu sedang mandi dan mas sangat tergesa-gesa. Sekarang mas sudah sampai di kantor. Habis ini meeting di mulai. Kamu jangan rindu ya, mas cuma sebentar kok meetingnya. Jangan lupa makan ya.
Love you Van❤
Setelah mengirimkan pesan singkat kepada Vanly, ia segera memasuki ruang meeting.
----
(Dikediaman Gustaf Ardiansyah Sutopo)
Vanly membuka pesan singkat dari Gustaf, ia membaca dengan tersenyum lebar. Ia sangat tidak menyangka pernikahan ini membuatnya bahagia.
Vanly
Iya mas, sukses meetingnya..
----
Suasana di ruang meeting
Gustaf dan beberapa asistennya sedang menunggu kedatangan klien.
Selang beberapa menit terlihat empat orang memasuki ruangan meeting tersebut. Gustaf segera berdiri dan menyalami ke empat orang tersebut.
satu diantara ke empat orang itu terlihat tidak asing di mata Gustaf.
"Anita!" Decak Gustaf dalam hati.
Anita merupakan mantan kekasih Gustaf di masa lalu. Anita dulu sangat tergila-gila padanya, namun orang tua Anita tidak mengizinkan Anita menikah dengan Gustaf dikarenakan dulu Gustaf belum mapan seperti sekarang.
---
"Hai Taf!" Sapa Anita dengan tersenyum.
"Kamu kenal dengan pak Gustaf ma?" tanya seorang yang merupakan klien Gustaf.
"Iya pa, dia temen SMA ku." sahut Anita
Mereka berjabat tangan dan memulai meeting pagi hari ini. Selesai meeting Gustaf bersiap-siap untuk kembali ke rumah, saat sampai parkiran ada seseorang yang mengikutinya, Gustaf menoleh ke belakang ternyata Anita yang telah mengikutinya sedari tadi.
"Ada apa? Kenapa kamu membuntutiku?" Tanya Gustaf dengan wajah datar.
"Kok kamu gitu sih Taf, aku rindu padamu. Apakah kau sudah memiliki kekasih sehingga sekarang cuek kepadaku." Sahut Anita dengan santai.
"Sudahlah aku harus pulang, jangan ganggu hidupku lagi." Jawab Gustaf sewot.
Ketika Gustaf hendak memasuki mobil, Anita memegang tangannya dan memeluknya dari belakang. Gustaf terkejut dengan perlakuan Anita. Walaupun mereka pernah memiliki hubungan, tetapi itu hanya masalalu. sekarang Gustaf sudah memiliki istri dan Anita sudah menikah dengan suaminya yang merupakan klien Gustaf, bahkan Anita sudah memiliki Anak.
"Hentikan Anita! Ini salah. Kita sudah mempunyai kehidupan masing-masing. Jangan pernah ganggu aku lagi!" ucap Gustaf sembari melepas pelukan Anita.
Gustaf segera memasuki mobil dan meninggalkan Anita di parkiran. Pikirannya kacau saat ini. Kenapa bisa ia bertemu Anita kembali. Rasa sakit yang ia rasakan dulu kembali menghantam hatinya.
---
hai guys!
Author lagi sibuk nih 2 hari ini,
stay save ya semua sekarang lagi maraknya virus corona.
jaga kesehatan, dan pola hidup yang sehat😊
baca cerita ini, kangen suami.....